MERDEKA.COM.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
bergerak cepat untuk membenahi partainya yang dinilai sudah dalam
kondisi kritis. Salah satu langkah SBY dengan memanggil seluruh Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) yang ada untuk hadir ke kediamannya di Cikeas,
Bogor.
Seluruh DPD tersebut diundang dalam rangka penandatanganan pakta integritas demi terciptanya kader yang bersih dari korupsi. Namun, dalam acara tersebut, tidak terlihat hadir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Benarkah Anas enggan menandatangani pakta integritas?
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai tidak masalah jika ketua umum Anas Urbaningrum tidak hadir saat Demokrat rapat dengan 33 seluruh DPD di Cikeas, Bogor kemarin. Amir pun beranggapan bahwa tanpa Anas, masih ada 8 Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat yang serius untuk menandatangani pakta integritas.
"Tidak masalah (Anas tidak hadir). Karena masih ada 8 anggota majelis tinggi. Ini kan jelas sekali yang mau tanda tangan silakan, kan pak Anas belum tanda tangan," jelas Amir sebelum menghadiri rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/2).
Amir pun mengaku tidak masalah apabila seorang Wakil Majelis Tinggi seperti Anas Urbaningrum tidak menandatangani pakta integritas. Sebab, lanjut dia, hal itu merupakan hak setiap orang.
"Tidak masalah, itu hak dia. Tapi kita sudah lihat kekompakan itu adalah konsensus. Jadi satu dua yang tidak berada dalam konsensus itu ya kita persilakan," terangnya.
Amir menjelaskan, sebuah penandatanganan pakta integritas sangatlah penting demi terciptanya komitmen besar dalam partai untuk membangun bangsa ke depan agar lebih baik.
"Saya kira itu komitmen besar. Itu yang akan dinilai oleh masyarakat. Tapi setidaknya sekarang Partai Demokrat berada di depan karena seluruh pengurus inti itu yang menandatangani, termasuk saya juga," tandasnya.
Sumber: Merdeka.comSeluruh DPD tersebut diundang dalam rangka penandatanganan pakta integritas demi terciptanya kader yang bersih dari korupsi. Namun, dalam acara tersebut, tidak terlihat hadir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Benarkah Anas enggan menandatangani pakta integritas?
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai tidak masalah jika ketua umum Anas Urbaningrum tidak hadir saat Demokrat rapat dengan 33 seluruh DPD di Cikeas, Bogor kemarin. Amir pun beranggapan bahwa tanpa Anas, masih ada 8 Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat yang serius untuk menandatangani pakta integritas.
"Tidak masalah (Anas tidak hadir). Karena masih ada 8 anggota majelis tinggi. Ini kan jelas sekali yang mau tanda tangan silakan, kan pak Anas belum tanda tangan," jelas Amir sebelum menghadiri rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/2).
Amir pun mengaku tidak masalah apabila seorang Wakil Majelis Tinggi seperti Anas Urbaningrum tidak menandatangani pakta integritas. Sebab, lanjut dia, hal itu merupakan hak setiap orang.
"Tidak masalah, itu hak dia. Tapi kita sudah lihat kekompakan itu adalah konsensus. Jadi satu dua yang tidak berada dalam konsensus itu ya kita persilakan," terangnya.
Amir menjelaskan, sebuah penandatanganan pakta integritas sangatlah penting demi terciptanya komitmen besar dalam partai untuk membangun bangsa ke depan agar lebih baik.
"Saya kira itu komitmen besar. Itu yang akan dinilai oleh masyarakat. Tapi setidaknya sekarang Partai Demokrat berada di depan karena seluruh pengurus inti itu yang menandatangani, termasuk saya juga," tandasnya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/absen-di-cikeas-anas-enggan-tandatangani-pakta-integritas-033524193.html