TEMPO.CO, Jakarta
- Diam-diam, Banyuwangi menyimpan "gunung" emas dalam perut buminya.
Tiga dari rencana lima zona eksplorasi pada 2009 memperlihatkan potensi
emas Tujuh Bukit mencapai 2 juta ounce dan perak 80 juta ounce. Nilai
tambangnya ditaksir sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 50 miliar.
Keberadaan
emas ini membuat banyak perusahaan berebut melakukan eksplorasi. Ada
nama PT Indo Multi Niaga (IMN) dan mitranya asal Australia, Intrepid
Mines Limited. Belakangan dua perusahaan ini pecah kongsi. Saham PT IMN
dijual kepada kolega Edward Soeryajaya, komisaris utama PT Adaro Energy
Tbk. Adapun Interpid yang juga punya saham PT IMN memasukkan nama nama
Surya Paloh, bos Media Gorup. Demikian laporan utama majalah Tempo edisi
22 Oktober 2012 berjudul "Sengketa Para Pendulang Emas".
Perselisihan
...