Lokasi terjadinya penembakan anggota polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo, tadi malam dipasangi police line dan dijaga ketat oleh anggota Polri dan TNI.
SOLO– Teror kembali melanda Kota Solo. Bripka Dwi Data Subekti, 58, anggota Polresta Surakarta, tewas ditembak orang tak dikenal saat bertugas di Pos Polisi Singosaren, Solo tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB. Korban tewas dengan empat luka tembakan di dada.Menurut keterangan Geger,45,salah satu saksi mata, peristiwa penembakan tersebut terjadi cukup cepat. Saat itu pelaku berhenti di depan pos polisi tersebut.
”Mereka menggunakan motor bebek. Satu pelaku turun dan menembak korban dari jarak dekat. Pelaku yang lain menunggu di atas sepeda motor,”terang salah satu karyawan gerai HP di Mal Matahari tersebut. Menurut Geger, dirinya mendengar sekitar enam tembakan. Warga di sekitar lokasi sempat berusaha mengejar kedua pelaku yang melarikan diri ke arah barat ke Jalan dr Rajiman. Namun langkah massa terhenti karena pelaku juga mengumbar tembakan ke arah warga.
Geger dan warga yang lain kemudian membawa korban Bripka Dwi ke RSU PKU Muhammadiyah Solo, tetapi nyawanya tidak bisa ditolong lagi. Korban terkena empat tembakan di bagian dada. Seorang saksi lainnya, penjual mi ayam di depan sekitar pos polisi setempat, Jimin,mengatakan, korban terkena tembakan di bagian dada.Seorang pelaku yang juga pembonceng sepeda motor, katanya, turun dari kendaraan itu dan kemudian menembakkan senjata ke arah pos polisi.
”Yang membonceng turun dari sepeda motor, lalu terdengar suara letusan,saya kira petasan, ternyata Pak Data terkena tembakan, pelaku lalu berlari ke arah sepeda motor dan memboncengnya, lalu lari ke arah barat,” katanya. Berdasarkan informasi, pelaku menggunakan Suzuki Smash warna hitam dengan nomor polisi AD 2434 HB. Sampai tadi malam,ratusan warga masyarakat berkerumun di sekitar lokasi penembakan.
Mereka terlihat ingin menyaksikan lokasi tersebut, sedangkan petugas kepolisian setempat telah memasang garis polisi di tempat kejadian. Tim CSI Polresta Surakarta hingga sekitar pukul 22.30 WIB masih melakukan olah kejadian perkara, termasuk terlihat mencari proyektil di sekitar lokasi tersebut.Aparat Brimob dan TNI juga tiba di sekitar pos polisi itu untuk mengamankan warga agar tidak mendekati lokasi penembakan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Jawa Tengah,Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo,mengatakan, penembakan di Solo sementara ditangani petugas dari Polresta Surakarta. Pihaknya langsung menerjunkan tim untuk membantu penyelidikan atas penembakan tersebut.Sejauh ini,insiden tersebut masih dalam penyelidikan petugas gabungan. ”Kami kirim tim olah TKP dan penyelidik untuk back-up penyidik di Polresta Solo,” ungkapnya. Sementara istri korban, Niken Sri Parawani, 55,mengaku mendapat kabar musibah tersebut dari anaknya.
”Anak saya dikabari tetangga bahwa ayahnya kena tembak saat bertugas dan meninggal,” ujarnya sambil menangis. Korban meninggalkan tiga putra. Rencananya jenazah akan dimakamkan hari ini. Sebelum dimakamkan jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Bima Sakti RT 10 RW 22 Blok C No 28, Ngringo Indah,Palur,Karanganyar.
Teror ini adalah yang ketiga mengguncang kota pimpinan Joko Widodo ini. Peristiwa pertama adalah penembakan pos polisi di Simpang Empat Gemblekan pada Jumat (17/8) dini hari. Dua polisi terluka. Sehari kemudian, teror kembali melanda. Dua orang tak dikenal melempar granat di pos polisi. siti estuningsih/ eka setiawan/ant
Sumber Berita : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/522355/
SOLO– Teror kembali melanda Kota Solo. Bripka Dwi Data Subekti, 58, anggota Polresta Surakarta, tewas ditembak orang tak dikenal saat bertugas di Pos Polisi Singosaren, Solo tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB. Korban tewas dengan empat luka tembakan di dada.Menurut keterangan Geger,45,salah satu saksi mata, peristiwa penembakan tersebut terjadi cukup cepat. Saat itu pelaku berhenti di depan pos polisi tersebut.
”Mereka menggunakan motor bebek. Satu pelaku turun dan menembak korban dari jarak dekat. Pelaku yang lain menunggu di atas sepeda motor,”terang salah satu karyawan gerai HP di Mal Matahari tersebut. Menurut Geger, dirinya mendengar sekitar enam tembakan. Warga di sekitar lokasi sempat berusaha mengejar kedua pelaku yang melarikan diri ke arah barat ke Jalan dr Rajiman. Namun langkah massa terhenti karena pelaku juga mengumbar tembakan ke arah warga.
Geger dan warga yang lain kemudian membawa korban Bripka Dwi ke RSU PKU Muhammadiyah Solo, tetapi nyawanya tidak bisa ditolong lagi. Korban terkena empat tembakan di bagian dada. Seorang saksi lainnya, penjual mi ayam di depan sekitar pos polisi setempat, Jimin,mengatakan, korban terkena tembakan di bagian dada.Seorang pelaku yang juga pembonceng sepeda motor, katanya, turun dari kendaraan itu dan kemudian menembakkan senjata ke arah pos polisi.
”Yang membonceng turun dari sepeda motor, lalu terdengar suara letusan,saya kira petasan, ternyata Pak Data terkena tembakan, pelaku lalu berlari ke arah sepeda motor dan memboncengnya, lalu lari ke arah barat,” katanya. Berdasarkan informasi, pelaku menggunakan Suzuki Smash warna hitam dengan nomor polisi AD 2434 HB. Sampai tadi malam,ratusan warga masyarakat berkerumun di sekitar lokasi penembakan.
Mereka terlihat ingin menyaksikan lokasi tersebut, sedangkan petugas kepolisian setempat telah memasang garis polisi di tempat kejadian. Tim CSI Polresta Surakarta hingga sekitar pukul 22.30 WIB masih melakukan olah kejadian perkara, termasuk terlihat mencari proyektil di sekitar lokasi tersebut.Aparat Brimob dan TNI juga tiba di sekitar pos polisi itu untuk mengamankan warga agar tidak mendekati lokasi penembakan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Jawa Tengah,Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo,mengatakan, penembakan di Solo sementara ditangani petugas dari Polresta Surakarta. Pihaknya langsung menerjunkan tim untuk membantu penyelidikan atas penembakan tersebut.Sejauh ini,insiden tersebut masih dalam penyelidikan petugas gabungan. ”Kami kirim tim olah TKP dan penyelidik untuk back-up penyidik di Polresta Solo,” ungkapnya. Sementara istri korban, Niken Sri Parawani, 55,mengaku mendapat kabar musibah tersebut dari anaknya.
”Anak saya dikabari tetangga bahwa ayahnya kena tembak saat bertugas dan meninggal,” ujarnya sambil menangis. Korban meninggalkan tiga putra. Rencananya jenazah akan dimakamkan hari ini. Sebelum dimakamkan jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Bima Sakti RT 10 RW 22 Blok C No 28, Ngringo Indah,Palur,Karanganyar.
Teror ini adalah yang ketiga mengguncang kota pimpinan Joko Widodo ini. Peristiwa pertama adalah penembakan pos polisi di Simpang Empat Gemblekan pada Jumat (17/8) dini hari. Dua polisi terluka. Sehari kemudian, teror kembali melanda. Dua orang tak dikenal melempar granat di pos polisi. siti estuningsih/ eka setiawan/ant
Sumber Berita : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/522355/