BALAPULANG - Desa Sangkanjaya, Kecamatan
Balapulang, Kabupaten Tegal merupakan kawasan terisolir. Hal itu karena
akses utama menuju desa tersebut hanya mengandalkan jembatan gantung
yang cukup sempit. Jembatan sepanjang 273 meter yang melintas di atas
Kali Gung, hanya bisa dilewati pejalan kaki. Jumlah orang yang lewat
juga dibatasi. Maksimal hanya 10 orang. Sebab, jembatan setinggi 15
meter itu memiliki beban maksimal sekitar 500 kilogram. Sehingga ketika
ada warga yang mengendarai sepeda motor, harus bergantian.
Sementara untuk kendaraan roda empat, sama sekali
tidak bisa masuk ke desa yang memiliki ketinggian 600 meter di atas
permukaan laut tersebut. Pasalnya, jembatan yang kerap dilewati oleh
penduduk desa yang berjumlah sekitar 1.500 jiwa itu, lebarnya hanya
sekitar satu meter.
Jembatan gantung tersebut
menghubungkan ke desa tetangga, yaitu Danawarih. Akibat terisolirnya
desa, warga kesulitan menjangkau akses pendidikan, perekonomian
(pasar), maupun kesehatan.
Kaur Umum Desa
Sangkanjaya, Rohayati, menuturkan, tahun 2005 lalu pemerintah
menjanjikan akan membangun jalan tembus sepanjang sekitar 2,3 kilometer
dengan memutar melalui hutan milik Perum Perhutani dan masuk ke
kawasan Dukuh Slapi, Desa Danareja. Namun hingga sekarang, jalan tembus
tersebut belum ada. Akses utama warga hanya mengandalkan jembatan
gantung yang terbuat dari plat baja itu.
"Jumlah KK di Desa Sangkanjaya sekitar 300 KK. Sedangkan jumlah penduduknya, kurang lebih 1.500 jiwa," ujarnya.
Dia
menyebutkan, bagi warga yang takut melintasi jembatan gantung
tersebut, lebih memilih melintasi jalan setapak yang hanya bisa
dilewati kendaraan roda dua. Itu pun harus memutar dengan jarak beberapa
kilometer lebih jauh. "Jaraknya lumayan jauh dibanding melewati
jembatan gantung," ucapnya.
Kaur Ketentraman dan
Ketertiban, Masri, menambahkan, jika dibandingkan dengan pembangunan
jalan tembus, warga lebih memilih agar pemerintah membuat jembatan yang
lebih besar. Hal itu juga berkaitan dengan efisiensi waktu. Sebab jika
memutar melewati Danareja, butuh waktu lama untuk keluar desa.
"Lebih
baik membangung jembatan lagi yang ukurannya lebih besar. Sehingga
untuk kendaraan roda empat, bisa masuk," harapnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Sangkanjaya-Terisolir.html
1 komentar:
Saya pernah main ke tanjung waktu SMA,skitar tahun 2003,..
Apakah betul ini jembatan gantung ya ada di tanjung.
Posting Komentar