ADIWERNA - Sepinya kondisi subterminal Adiwerna membuat Dishubkominfo tergerak untuk melakukan upaya meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD) dari sektor retribusi penggunaan ruang atau kios terminal. Langkah ini membuahkan hasil dengan terjaringnya salah satu pengusaha mini market untuk membuka usahanya disana. Kios yang akan dimaksimalkan untuk mini market itu bakal menempati bagian depan sisi barat dan dijadwalkan akan berlangsung selama 5 tahun kedepan.
Kepala Dishubkominfo Drs Eko Jati Suntoro MSI melalui Kasubag keuangan Teguh Sutanto mengatakan, perjanjian kontrak sewa kios dengan pihak mini market itu telah disesuaikan dengan atuaran Perda nomor 2 tahun 2012 tentang retribusi daerah penggunaan ruang/kios terminal. "Nilai kontrak per bulannya sesuai perda kami patok Rp 500.000. Ini adalah upaya nyata kami untuk mencari income guna mendongkrak PAD dari sektor kios terminal. Dijadwalkan sebelum lebaran mini market itu sudah menjalankan usahanya disana," terangnya Senin (7/5) .
Dia juga mengaku telah mengupayakan untuk kios disebelah timur juga bisa dimaksimalkan untuk usaha mini market lainnya, dimana upaya penjajakan tersebut hingga kini terus dilakukan. "Diupayakan dalam tahun ini juga ada kepastian dari pihak mini market lainnya untuk memaksimalkan keberadaan kios disebelah timur. Ini mengingat potensinya cukup besar. Dimana pertahunnya calon penyewa berani mematok kontrak Rp 5 hingga 6 juta," cetusnya.
Tak ditampiknya paska habisnya penyewa kios dan tidak berminat memperpanjang sewa di tahun 2012 ini mengakibatkan banyak bangunan kosong tak terpelihara dan rawan terjadi kerusakan. Banyak sekali ditemukan rolliing door kios yang rusak dan nyaris ambrol sejalan belum ada pola perawatan intensif yang dilakukan dinas terkait. Rendahnya tingkat kehadiran warga disana membuat penyewa kios tidak memperpanjang masa kontraknya per awal tahun ini. "Diharapkan dengan adanya kepastian pihak mini market menyewa kios bagian depan akan banyak membantu memancing kehadiran warga disana. Dan kami juga terus mengupayakan bermitra dengan berbagai bidang usaha agar lahan dan kios tersebut bisa dimaksimalkan untuk memancing keramaian warga mendatangi lokasi," ujarnya.
Sepinya kondisi subterminal hingga kini tak bisa dipungkiri lantaran hanya dua hingga tiga bus saja yang memasuki areal tersebut tiap harinya. Terkait adanya wacana memindahkan pedagang burung dan loak diareal sisi subterminal, keduanya mengaku harus ada kesungguhan dari pemkab untuk menyiapkan bangunan atau los untuk menampung mereka. "Komunitas loak dan pedagang burung pasti lebih memilih mendekati keramaian. Disinilah pemkab diharap bisa segera memanfaatkan lahan yang ada disisi subterminal agar bisa menciptkaan keramaian baru disana. Dan bila itu sudah terwujud pedagang harus tetap bisa konsisten menetap disana. Tak menutup kemungkinan nantinya disana akan menjadi embrio pasar loaknya kabupaten," cetusnya.
Diapun berharap keberadaan sub terminal tersebut berikut deretan ruko yang terbangun disana bisa mengangkat pertumbuhan perekonomian setempat. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Kios-Sub-Terminal-Dilirik-Mini-Market.html
0 komentar:
Posting Komentar