TALANG - Impian warga yang bermukim di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang untuk terbebas dari banjir pada musim penghujan tahun ini buyar. Hal ini sejalan dengan makin burengnya kepastian pemkab untuk mengucurkan dana yang dibutuhkan sebagai pendukung pembuatan drainase. Usulan yang sempat dimatangkan di tingkat musrenbang kecamatan sejak dua tahun lalu hingga kini belum juga terakomodir oleh pemkab.
Kades Pegirikan, Haji Slamet mengatakan, pihak pemkab mensinyalir gagalnya realisasi kucuran dana senilai Rp 250 juta itu lantaran pihak pemerintah desa terlambat dalam menjalankan lelang pekerjaan, dan menyebabkan proyek tidak tertangani. "Kami merasa terpukul dengan kenyataan ini. Awalnya ajuan anggaran sudah dimatangkan di tingkat musrenbang kecamatan. Begitu diajukan, pihak pemkab memintakan dirembug paling akhir karena melihat nominalnya cukup tinggi. Namun ujung-ujungnya pihak pemkab malah mensinyalir lelang terlambat sehingga tidak bisa terealisasi,"ujarnya Rabu ( 20/6) kemarin.
Ditengah keputusasaan itu dia masih bersyukur bahwa pemdes sempat mendapat dana aspirasi dewan senilai Rp 90 juta untuk merealisasi pengerjaan pembenahan drainase sepanjang 1.700 meter tersebut. Namun tentu dengan dana yang cukup minim, proyek itu tak bisa kelar secara paripurna. Dan dia juga masih menaruh rasa optimis bahwa dipeghujung tahun 2012 mendatang pemdes bakal mendapat kembali dana aspirasi dewan senilai Rp 100 juta untuk melanjutkan proyek yang sempat mangkrak tersebut.
Diakuinya, tidak berfungsinya drainase mengakibatkan genangan air meluber kemana-mana. "Banjir selalu menjadi kendala dalam proses belajar mengajar siswa di SDN Pegirikan 01, dimana air luberan selalu masuk hingga keruang kelas. Hal yang sama juga diderita TK Masitoh, TPQ, hingga pelataran masjid Al Hidayah," terangnya.
Terpisah Camat Talang, Drs H Imam Maskur MSI mengakui ajuan proyek pembenahan drainase di Pegirikan memang sempat dimasukkan skala prioritas. "Mungkin keterbatasan keuangan yang dimiliki pemkab membuat rencana yang sudah dimatangkan ditingkat kecamatan harus dipending terlebih dahulu," terangnya.
Dia juga mengakui bahwa saluran drainase tersebut sebelumnya sempat dibangun di tahun 1992. Dalam perjalanan waktu hingga tahun 1998 saluran sudah tidak berfungsi dan mampet ditumbuhi semak belukar hingga sekarang. Bila musim hujan tiba, dari tahun ke tahun, banjir selalu menyapa warga desanya. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pembangunan-Drainase-Mangkrak.html
0 komentar:
Posting Komentar