SURADADI - Pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal, semakin menyempit karena tergerus abrasi menyusul cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan silam. Gelombang besar telah memporak porandakan sejumlah bangunan di pantai tersebut, termasuk beberapa warung yang berada di Pedukuhan Peleman Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi.
Warga pedukuhan setempat, Yanti (37), menuturkan, ketika musim angin barat yang terjadi beberapa hari silam, mengakibatkan air laut menerjang bangunan rumahnya yang berada di tepi pantai. Daratan di sekitar rumahnya itu, semakin menyempit karena digerus gelombang besar yang terjadi berulang-ulang.
"Di sini tidak ada bangunan pemecah gelombang. Meskipun ada, tapi jaraknya jauh yakni di pelabuhan Suradadi," tuturnya.
Guna mengantisipasi abrasi kian meluas, pihaknya membuat tanggul dengan karung yang diisi pasir. Karung tersebut ditumpuk di sepanjang pantai di sekitar rumahnya. Namun demikian, upaya itu tidak membuahkan hasil maksimal karena air laut tetap saja menggenangi rumahnya, menyusul adanya air pasang.
"Semenjak gelombang besar berhenti, kami sudah merasa aman. Dan bangunan yang ambruk, sudah kami perbaiki lagi," kata Yanti yang mengaku menempati tanah milik negara itu.
Sebelumnya, kawasan Obyek Wisata (OW) Purwahamba Indah (Purin) juga mengalami hal yang serupa. Tempat pariwisata yang berlokasi di Desa Purwahamba Kecamatan Suradadi itu, tergerus abrasi.
Ketua Karang Taruna Desa Purwahamba, Kholid, menyebutkan, abrasi telah mengikis wilayah OW Purin sekitar 4 meter terhitung sejak dua tahun silam. Ketika tahun 2009, jarak menara pandang ke laut sampai 8 meter. Namun kini, hanya empat meter. Karena itu, apabila tidak secepatnya dibangun pemecah gelombang, dalam beberapa tahun ke depan dipastikan luas tanah pantai OW bakal habis.
"Pemkab harus cepat menangani sebelum daratan ini habis. Minimal harus dibangun pemecah gelombang," harapnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Abrasi-Gerus-Pesisir-Pantura.html
0 komentar:
Posting Komentar