Banyak cara ditempuh melalui pembinaan pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini masih bermukim di trotoar Jalan jantung Kota Slawi. Salah satunya keberadaan mereka yang ada di ruas Jalan Letjen Suprapto, dimana areal tersebut menjadi titik pantau utama tim Kementrian LH dalam penilaian tahap II Adipura. Seperti apa giat tersebut dilakukan ?
LAPORAN : Hermas Purwadi Wijayanto
DISINILAH tim lalulintas terpadu terdorong bersinergi turun kelapangan untuk melakukan langkah persuasif pada sedikitnya 150-an pedagang yang beraktifitas disepanjang trotoar hingga bahu jalan tersebut. Aksi yang digelar Kamis (15/ 3) sejak pagi hingga menjelang siang itu diharapkan mampu mengajak PKL untuk terpanggil mendukung pencapaian Adipura.
Satu komitmen yang ditempuh tim lalulintas terpadu untuk pencapaian penilaian tahap II Adipura, yang akan dilakukan akhir Maret hingga awal April 2012 perlu mendapatkan apresiasi positif. Tim lalulintas terpadu yang didalamnya terdiri dari Dishubkominfo, Satpol PP, Satlantas Polres Tegal , Kesbangpolinmas, dan Disperindag itu sempat duduk satu meja guna menyatukan langkah sebelum bergerak kelapangan.
Kepala Dishubkominfo Drs Eko Jati Suntoro MSI melalui Kabid LLAJ Teguh pun membagi kinerja tim sesuai dengan tipoksinya masing-masing. Dimana Satlantas diarahkan untuk membidik penertiban becak dan dokar, Satpol PP diarahkan untuk penertiban pedagang yang masih mengggelar dagangan di badan jalan dengan berkolaborasi bareng instansi lain seperti Dishubkominfo , Kesbangpolinas dan Disperindag. "Areal Jalan Letjen Suprapto memang merupakan areal spesialisasi dan menjadi penilaian tertinggi ditahap II. Disini perlu pembinaan intensif sebelum kedatangan tim penilai. Termasuk diantaranya penyediaan tempat sampah agar lokasi jantung kota tetap terkesan nyaman," ujarnya.
Terpisah Kasi Ops dan Penindakan Satpol PP Pekik menyatakan, pembinaan terhadap PKL yang ada disana terfokus pada ajakan menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan. Dia juga berharap dengan pendekatan semacam ini pedagang bisa menertibkan lapaknya dengan cara mundur kebelakang dan tidak memakan badan jalan. Hal serupa juga diminta pada penarik becak dan penarik dokar agar bisa lebih tertib lagi dalam memarkir armadanya.
"Saat masa penilaian nanti memang ada wacana untuk sementara mengarahkan penarik dokar agar bisa tertampung dikoplak atau pangkalan diareal Trayeman," cetusnya.
Giat persuasif yang dilakukan tim lalulintas terpadu tersebut juga mendapat dukungan penuh dari muspika Kecamatan Slawi. Dimana Camat Abuseri bersama kapolsek serta Danramil berkesempatan berbaur dengan tim lalulintas terpadu yang melakukan penyuluhan berikut warning pada sejumlah PKL disepanjang jalur tersebut. Support pun datang dari Kabag SDA Jefri Yusuf SE yang turut terjun kelapangan untuk memantau seberapa jauh langkah persuasif yang dilakukan tim lalu lintas terpadu, dalam menggugah peran serta PKL disana menyongsong datangnya tim penilai Adipura.
Terpisah kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Ir Khoffifah MM menyatakan apa yang dilakukan tim lalulintas terpadu ini merupakan salah satu upaya nyata bentuk pembinaan pada PKL yang berada dititik pantau penilaian Adipura. Diapun berharap ada perubahan signifikan terhadap prilaku PKL yang ada disana paska pendekatan yang dilakukan tim lalulintas terpadu, khususnya didetik- detik akhir kedatangan tim penilai dipenghujung bulan ini. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Tim-Lalulintas-Terpadu-Turun-Jalan.html
0 komentar:
Posting Komentar