SALUT dan perlu mendapat ancungan jempol! Itulah realita yang sempat terjadi di Perumahan Permata Abadi, salah satu kawasan yang masuk dalam titik pantau Adipura putaran II.
Greget masyarakat penghuni perumahan tersebut untuk mendukung pencapaian Adipura dilakukan secara nyata. Mereka pun rela iuran tiap-tiap RT yang dipatok hingga nominal Rp 1 juta untuk mewujudkan taman asri di jalan menuju pintu masuk kawasan perumahan. Hal ini dibarengi dengan kiat BLH yang terus melakukan pendampingan dan sosialisasi kepada seluruh anggota Dasa Wisma yang ada di komplek perumahan.
Kepala RW setempat, Abu Hasan, tak menampik bahwa semangat warganya untuk melakukan aksi bersih lingkungan pemukiman cukup membanggakan. "Untuk iuran pembuatan taman sendiri, hasil prakarsa ibu-ibu Dasa Wisma di tingkat RT. Dan taman itu bisa diwujudkan semaksimal mungkin untuk mendongkrak poin penilaian di titik pantau perumahan," cetusnya, disela-sela mensupport pengerjaan taman, Rabu (25/4) kemarin.
Kepala BLH Kabupaten Tegal, Ir Khoffifah MM, mengungkapkan, hadangan yang menghambat perolehan poin Adipura pada penilaian tahap II kini sedikit banyak bisa ditanggulangi. Dia menilai, instruksi untuk segera berbenah di semua titik pantau yang sempat pihaknya lakukan sejak awal pekan ini, langsung mendapat respon nyata dari masing-masing tempat.
"Hasil pantauan akhir yang sempat kami lakukan sejak awal pekan ini, langsung mendapat respon dari masing-masing kantor dan instansi, terminal, dan titik pantau lainnya. Dan khusus untuk titik pantau pasar, kenyataan dilapangan masih berat. Disamping Dinas Pasar sudah berupaya maksimal, kami juga akan berupaya memasok tenaga kebersihan sebanyak 20 orang untuk serangan fajar, serta menebar 40 buah tong sampah di areal pasar," cetusnya.
Gerakan pantauan langsung dan menemui pimpinan kantor serta dinas itu merupakan senjata terakhir yang dilakukan BLH sebelum tim penilai tahap II tersebut benar-benar menghampiri jantung Kota Slawi sebagai pusat penilaian Adipura. Dia juga mengaku sempat melakukan tekanan pada UPTD pasar Trayeman untuk bisa menghimbau pedagang agar membiasakan diri membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan. Sehingga, suasana bersih tetap bisa tercipta selama menunggu kedatangan tim penilai.
Terpisah Kabid Amdal, Dra Sri Wahyuningsih MM, masih optimis, mahkota Adipura bisa diraih tahun ini. "Prediksi penilaian tahap I yang sudah mencapai poin maksimal 73,05 masih ada peluang untuk mengejar ketertinggalan poin pada penilaian tahap II. Ini dengan perhitungan hasil akhir itu terakumulasi dari penilaian tahap I ditambah penilaian tahap II dan akan dibagi dua. Jika hasil mencapai poin 74, Adipura bisa kita raih," terangnya. (hermas purwadi)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Greget-Dukungan-Warga-Perumahan.html
0 komentar:
Posting Komentar