JAKARTA, suaramerdeka.com - Walau pegawai negeri sipil (PNS) sebenarnya adalah sosok abdi negara, tapi masih banyak diantara mereka yang menerapkan faham "Kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah" pada rakyat, yang seharusnya dilayaninya. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar dalam situs resminya, Selasa (6/3)."Masih banyak PNS yang tidak memiliki jiwa melayani, kurang mempunyai rasa malu saat melayani masyarakat," ungkap Azwar.
"Mereka tidak malu kalau ada orang yang sampai tiga kali mengurus sesuatu tetapi belum selesai-selesai. Masih ada istilah kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah," imbuhnya.
Azwar bahkan menyoroti lebih lanjut, menurutnya bahkan masih banyak PNS yang justru tidak puas dan tidak senang ketika masyarakat yang dilayaninya merasa puas karena pelayanan yang ramah dan cepat.
"Kalau ada orang yang mendapatkan kemudahan dan pulang dengan puas dan tersenyum malah kurang senang, sementara dirinya tidak mendapatkan sesuatu," tambah Azwar.
Lebih lanjut menurutnya, ini merupakan sisi birokrasi di Indonesia yang terlalu gemuk dan kurang efektif, sumber daya aparatur kelebihan sekaligus kekurangan. Artinya yang sama berlebihan, yang dibutuhkan justru kurang.
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/03/06/111562/Fenomena-Faham-PNS-Kalau-Bisa-Dipersulit-Kenapa-Dipermudah
0 komentar:
Posting Komentar