TEMPO.CO , Jakarta-- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Taufiq Kiemas mengingatkan partainya untuk belajar dari pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. »Makanya, Megawati Soekarnoputri harus mencalonkan orang lain besok di pemilihan presiden 2014," kata Taufiq di Gedung DPR Kamis 12 Juli 2012.
Kemenangan sementara pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dalam pilkada putaran pertama, kata Taufiq, merupakan bukti masyarakat memerlukan perubahan dalam kepemimpinan. Menurut dia, masyarakat tidak lagi tertarik pada figur lama.
Pola regenerasi yang dilakukan PDI Perjuangan dalam pilkada DKI, kata Taufiq, berhasil menarik simpati publik. "Apalagi calon yang dimajukan adalah figur yang baru," kata dia.
PDI Perjuangan, Taufiq melanjutkan, mesti bisa membaca arah politik dengan menempatkan calon presiden muda pada pemilihan 2014. "Kalau bicara tentang perubahan, pasti tentang regenerasi. Dan itu terjadi di pilkada DKI," kata Taufik.
Permintaan Taufiq agar istrinya melakukan regenerasi politik bukan yang pertama. Bahkan ketika Megawati dianggap sebagai salah satu calon presiden terpopuler pun, Taufiq tetap kukuh pada pendiriannya. Menurut dia, tokoh-tokoh tua mesti bersedia mendorong regenerasi politik. Regenerasi di tubuh PDI Perjuangan, kata Taufiq, hanya bisa terjadi di bawah komando Megawati.
Kemenangan sementara Jokowi, Taufiq menjelaskan, persis seperti yang terjadi pada Pemilu 1999. Pada saat itu, kata Taufiq, tidak ada yang menyangka Megawati bisa menjadi wakil presiden mendampingi Abdurrahman Wahid. "Kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono pada pilpres 2004 juga bukti berhasilnya regenerasi," kata Taufiq.
Menanggapi kemenangan Jokowi, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan partainya belum membicarakan kemungkinan berkoalisi dengan Gerindra untuk pemilihan presiden 2014. Pembicaraan koalisi, kata dia, tidak akan dilakukan sebelum ada kepastian dari Megawati untuk maju kembali. "Koalisi untuk pilpres masih jauh," kata Andreas.
PDI Perjuangan memiliki sejarah koalisi dengan Partai Gerindra dalam pemilihan presiden 2009. Kedua partai ini mengusung pasangan Megawati-Prabowo Subianto meski akhirnya gagal meraih kemenangan. Hubungan kedua partai ini terlihat kompak ketika mengusung calon Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok.
Sampai saat ini, kata Andreas, PDI Perjuangan baru mempersiapkan langkah dan strategi menghadapi pemilu legislatif. "Kemungkinan baru tahun depan akan ada keputusan dari Ibu Mega soal calon presiden, apakah beliau ingin maju lagi atau bagaimana," kata dia.
IRA GUSLINA SUFA | FEBRIYA
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/jokowi-menang-taufik-kiemas-kembali-sentil-mega-222605449.html
0 komentar:
Posting Komentar