Proses finishing pembenahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berlokasi didepan terminal bus Slawi, akhirnya dipastikan akan dilakukan tahun ini. Menginjak tahun keempat sebelumnya lahan itu dibiarkan mangkrak lantaran tidak adanya dukungan dana APBD untuk merampungkan bangunan secara paripurna. Kini setelah proyek itu dipindahtangankan dari Bidang Cipta Karya ke Bidang Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan, harapan untuk mewujudkan areal RTH menjadi sentra pasar rakyat kembali bersinar. Seperti apa langkah yang akan diambil Bidang Tata Ruang Pertamaman dan Kebersihan menjawab tantangan tersebut ?
LAPORAN : Hermas Purwadi Wijayanto
KUCURAN dana APBD II senilai Rp 750 juta yang diserahkan ke DPU Bidang Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan menjadi jawaban akan dilanjutkannya pembenahan RTH. Hal ini sebagai jawaban keseriusan pemkab terhadap keinginan pedagang kaki lima yang akan mengadu keberuntungan khusunya di malam hari.
Kepala DPU Ir Erling Susiardi melalui Kabid Tata Ruang Pertamaman dan Kebersihan, Ir Heri Suhartono MM mengatakan, pihaknya baru mengkalkulasi dana yang tersedia dan sekaligus melakukan konsultasi dengan Cipta Karya yang sebelumnya sempat menangani proyek tersebut, sebelum melakukan pematangan program dengan pihak konsultan.
"Konsep yang sudah saya siapkan adalah membuat tempat tersebut terang pada malam hari, serta terpenuhinya kebutuhan air bersih dilokasi. Jadi ada wacana untuk membuat tower air sekaligus kamar mandi dan wc disana. Selebihnya kami juga akan menggandeng peran serta perusahaan untuk membuat gazebo sebagai sarana pendukung sebuah RTH dijantung kota," ujarnya.
Wacana awal menjadikan lahan RTH sebagai sentra pasar rakyat yang didukung dengan keberadaan panggung hiburan ditengah-tengah areal tak ditampiknya akan tetap dipertahankan. Dia juga mengaku akan lebih memfokuskan lahan tersebut sebagai pusat pujasera dan tidak mengakomodir pedagang sayur mayur menempati lokasi tersebut.
"Nantinya pusat jajan lebih dinomorsatukan untuk menempati lahan itu, berikut penjual cidera mata. Kami masih mengakomodir pedagang buah-buahan namun tidak untuk sayur mayur," cetusnya.
Terkait keberadaan podium terbuka ditengah-tengah areal RTH, Heri mengaku ada wacana untuk melakukan jejaring pendekatan dengan grup band anak muda Slawi. Dengan pemikiran dari pada anak band tersebut berlatih dan bermain dirental music, mereka bisa mengoptimalkan panggung yang ada untuk tampil didepan public. Kehadiran anak band itu diharapkan bisa menjadi faktor penarik pengunjung untuk mendatangi RTH, dan memancing mereka membeli aneka dagangan yang tersedia disana.
Terpisah sekretaris DPU Zefri Yusuf SH mengatakan, dengan rampungnya pembangunan RTH diareal depan terminal bus Slawi akan dimaksimalkan untuk merelokasi PKL yang selama ini menempati trotoar depan terminal bus sekaligus disepanjang jalan Letjen Suprapto. "Sesuai DED-nya pemanfaatan RTH itu akan diformat seperti sentra pasar rakyat dengan dukungan panggung hiburan ditengah-tengah areal. Namun untuk segi pemanfaatan sepenuhnya memang kami serahkan pada Disperindag maupun Dinas Pasar. Mereka yang punya wewenang penuh untuk melakukan pembinaan pada pedagang sekaligus PKL. Ini mengingat kami hanya sebatas sebagai lembaga teknis yang berwenang menyelesaikan bangunan tersebut," terangnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Mengintip-RTH-Depan-Terminal-Slawi.html
0 komentar:
Posting Komentar