KRAMAT - Ratusan rumah di kawasan Kelurahan Dampyak Kecamatan Kramat, dilanda banjir akibat hujan deras yang terjadi pada hari Kamis (2/2) dini hari, sekira pukul 00.30 WIB. Peristiwa itu memaksa puluhan kepala keluarga yang bermukim di wilayah perumahan Griya Bahari Sentosa, mengungsi.
"Banyak yang mengungsi karena kondisi rumahnya terendam banjir. Mereka tidak bisa beraktifitas terutama pada saat mandi atau buang air besar dan air kecil. Sebab, saluran rumahnya tidak lancar dan septic tank menjadi penuh," terang Imam (44), warga Blok C RT 03 RW 07 Perumahan Griya Bahari Sentosa, kemarin siang.
Dia menuturkan, peristiwa banjir itu menggenangi pemukiman warga mulai ketinggian mata kaki hingga betis orang dewasa. Hampir seluruh rumah di kawasan Blok B, C dan D, terendam banjir hingga masuk ke dalam rumah. Tidak sedikit pula, perabotan rumah tangga juga rusak akibat terendam air tersebut. Dia memperkirakan, apabila malam ini hujan lagi, wilayahnya bakal terendam banjir lebih parah dari sekarang. Alasannya, saluran di wilayah tersebut sangat minim.
"Banjir ini, perlu penanganan khusus. Terutama, pembuatan saluran sebagai pembuangan air hujan. Sebab yang terjadi saat ini, air hanya menggenang di jalanan. Air akan surut, setelah meresap ke tanah," urainya.
Pada kesempatan yang sama pula, Lurah Dampyak Mubarok SH, membenarkan peristiwa banjir di wilayahnya akibat minimnya saluran. Karena itu, dia meminta kepada Pemkab, supaya memberikan bantuan berupa pembangunan saluran. Dirinya tak menampik, wilayahnya merupakan langganan banjir. Bahkan, tidak turun hujan pun terkadang banjir karena air laut sedang pasang atau rob.
"Disini memang langganan banjir. Dan banjir itu, bukan karena hujan saja. Manakala air laut sedang rob, wilayah ini kerap terggenang. Itu lah kesulitan warga kami, karena tidak memiliki saluran untuk akses keluarnya air tersebut," bebernya.
Dia menyebutkan, jumlah warga yang mengungsi, tidaklah sedikit. Hampir semua kepala keluarga yang berdomisili di tiga blok itu, mengungsi. Mereka mengungsi ke rumah saudara atau rumah orang tuanya yang berada di Kota Tegal. "Di sini banyak rumah yang di kosongkan. Mereka memilih untuk aman daripada harus menguras air setiap hari," pungkasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Banjir-Puluhan-Warga-Ngungsi.html
0 komentar:
Posting Komentar