MOCI Bareng yang dikemas dengan Rakyat Tegal Moci Bareng dengan poci sejumlah 1.500 dan cangkir sejumlah 6.000 buah dan pembuatan martabak manis terbesar sebesar diameter dua meter telah mencapai rekor Musium Rekor Indonesia (Muri).
Rekor muri tersebut dibuktikan dengan penyerahan sertifikat rekor muri, Sabtu (12/5) malam, di lapangan Pemkab Tegal, yang diberikan oleh Muri yang dipimpin Jaya Suprana memalui Wakil Bupati Tegal, kepada PT Gunung Slamet yang menyediakan poci dan cangkir tersebut, yakni diterima oleh Sugiarto Sosrodjoyo, pemilik PT Gunung Slamet.
Sementara rekor pembuatan martabak manis terbesar, sertifikat itu diberikan kepada Aliansi Pedagang Martabak dan Jajanan (Almarjan) yang membuat martabak tersebut, dan sertfikat diterima oleh ketua Almarjan, H Musa Abdullah. Dalam acara rakyat Tegal Moci Bareng (RTMB) yang digagas oleh anggota grup facebook Sisi Lain Kabupaten Tegal (SLKT) bekerjasama dengan Pemkab Tegal dan PT Gunung Slamet Slawi, masyarakat Kabupaten Tegal tumpah ruah dilapangan Pemkab Tegal dengan harapan ikut moci bersama, dari target yang sedianya hanya 6.000 orang tetapi yang hadir melebihi puluhan ribu orang.
Mereka hadir mulai sore hari dan terlihat tumpah ruah mulai pukul 19.00 wib, dengan membawa keluarga, mulai dari masyarakat biasa hingga para pejabat. “Persediaan kami terbatas, dan alhamdulillah telah mencapai rekor muri. Kami minta maaf jika banyak masyarakat yang tidak ikut menikmati moci bareng ini,” kata ketua panitia Wahidin.
Sementara itu, dalam pembuatan martabak yang dilakukan mulai pukul 17.00 wib, sebanyak 45 orang membuat martabak sebesar diameter dua meter, yang dilakukan disebelah panggung kehormatan. Mereka membuat dengan kerjasama yang baik, ada yang ngurusi pengapian, ada yang mengurusi adonan, dan ada yang mencetak dan ada pula yang memotong-motong martabak tersebut untuk dibagikan kepada pengunjung acara RTMB tersebut.
Pembuatan martabak yang dilakukan selama kurang lebih tiga jam dari pukul 17.00 sampai pukul 20.00 wib, ternyata mendulang kesuksesan mendapatkan rekor muri.
“Persiapan kami sudah matang, dan ternyata hanya dengan sekali pembuatan langsung jadi dan bisa dinikmati oleh masyarakat yang ada, dan alhamdulillah musium rekor muri telah memberikan sertifikat kepada kami rekor muri martabak terbesar,” kata ketua harian Almarjan, H Maskun.
Sementara itu, pada acara RTMB tersebut selain rekor muri masyarakat yang hadir dihibur oleh kesenian-kesenian asal tegal, yakni terbang jawa, tari topeng dan kuntulan yang dilanjut dengan diskusi bersama menteri pertanian, DPR RI, Muspida, dan pejabat lainnya bersama masyarakat, yang dimoderatori oleh Marcho Marnadi.
Sementara disela-sela acara tersebut telah diberikan award versi grup facebok SLKT kepada Ibu Suwitri sebagai maestro tari topeng Slawi. Selain itu juga ada pemberian penghargaan kepada beberapa orang versi SLKT yang diberikan kepada tukang becak tangguh, kuliner tradisional khas tegal ala semplo, Dalang wayang tutus, pelestari bahasa tegal, penyapu jalanan tertua, pemenang lomba disign hari jadi Kabupaten Tegal, wanita berkepribadian tangguh, pelari ceker ayam berprestasi tingkat ASEN, Guru tangguh, penggiat lagu tegalan, Dalang wayang suket, dan pemerhati lingkungan. Pada kesempatan itu juga diberikan doorprize hadiah utama motor. (fatur)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Gelaran-Rakyat-Tegal-Moci-Bareng.html
0 komentar:
Posting Komentar