REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA – Kaum Nahdliyin gencar mengembangkan tradisi baca (dirosah) Alquran dan kegiatan pengajian kitab karya ulama di masjid.
Langkah tersebut diyakini sebagai benteng dalam mempertahankan Nahdlatul Ulama (NU) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).“Jadi, kunci pertahanan NU-NKRI itu, menjalankan rutinitas nderes Alquran dan ngaji kitab di masjid," ujar Wakil Ketua Umum PBNU, DR As’ad Said Ali, di hadapan ratusan peserta Rapimnas Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) di Palangkaraya, Kalteng, Sabtu, (12/5).
Rapimnas LTMNU Region X Kalteng-Kalsel yang dipusatkan di Palangkaraya tersebut dihadiri sejumlah tokoh, ulama dan pejabat di lingkungan Pemkot Jateng. Di antaranya KH Said Aqil Siraj (Ketum PBNU), KH Abdul Manan A Ghani (Ketua PP LTMNU), dan KH Mashuri Malik (Ketua Lazis NU).
Selain itu, hadir pula Irjen Pol M Tito Karnavian, MA (Deputi II BNPT), Sukanto (Mantan Anggota DI/TII), Nasir Abbas (Mantan Tokoh JI), dan sedikitnya 160 peserta dari perwakilan 14 PCNU Kalteng, dan 15 PCNU Kalsel.
As’ad meyakini kekuatan dirosah dari dulu hingga sekarang membuat kaum Nahdliyin kuat dengan banyak kelompok di luar organisasi NU, baik dari kelompok garis keras, maupun lunak (kelompok kiri, dan kanan). “Kita nggak usah takut dengan kelompok itu, karena kita berada di tengah-tengah (tawasut),” ujar Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini.
Melalui Rapimnas LTMNU yang terus dilakukan di berbagai daerah inilah, NU berharap agar para takmir, pengurus masjid, mengerti, memahami dan mewaspadai gerakan-gerakan kelompok sesat tersebut. “Pokoknya waspada, jangan sampai terlena dan bangkitkan spritual,” pungkas As’ad.
Sementara itu, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas, mengatakan, kelompok garis keras akan terus berupaya dan berusaha merebut NKRI, melalui sisa jaringan dan melencengkan kebenaran idiologi. “Karenanya, selama kita masih mempertahankan dan mengikuti ideologi ulama putih, maka kita dan NKRI akan selamat,” ujarnya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/jaga-keutuhan-nkri-pbnu-pertahankan-dirosah-di-masjid-150915653.html
0 komentar:
Posting Komentar