BOLeh dikata Gunung Salak yang ada di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi “kuburan” pesawat terbang karena sudah sering kecelakaan pesawat terjadi di gunung ini.
Tiap tahun juga puluhan pendaki selalu jadi ‘tumbal’ di gunung yang disebut-sebut sebagai tempat terakhir Prabu Siliwangi itu.
Dari dulu hal-hal mistis selalu menyelimuti gunung Salak ini. Termasuk ketika musibah jatuhnya pesawat superjet Sukhoi SJ 100 jatuh menabrak lereng gunung dan terbakar di kawasan Cijeruk lalu. Sejumlah keanehan terjadi. Mulai dari sebelum pesawat itu diterbangkan sampai setelah mengudara. Seperti tidak berfungsinya radar dan alarm canggih yang menempel di pesawat canggih ini.
Semua dibuat tercengang. Bahkan, dua calon penumpang dari Cardig Air yang sebenarnya diundang namun tak jadi terbang, melihat sejak akan menerbangkan ia melihat gelagat tak biasa dari pilot Rusia yang akan menerbangkannya.
Agak aneh dan tak biasa. Alat pengukur ketinggian pesawat kok saat itu tidak bisa berfungsi. Belum lagi pendeteksi lain yang secara mengejutkan tidak member sinyal ke menara control atau pemantau kondisi darurat di wilayah lain sebagaimana pesawat terbang lain.
Apakah semua ini karena sejak awal sudah terpengaruh hal-hal mistis dari penguasa Gunung Salak? Mereka tidak terima pesawat dari luar melakukan uji coba di jalur gelap ke arah Pelabuhan Ratu yang juga sarat misteri? Entahlah.
Misteri Gunung Salak
Gunung Salak itu sendiri selama ini dikenal angker. Gunung ini tidak setinggi Gunung Gede, tetangganya, namun tingkat kesulitan yang dimiliki Gunung Salak begitu angker untuk didaki. Termasuk keberadaan Kawah Ratu yang ada di wilayahnya.
Hampir setiap tahun gunung yang membatasi wilayah Bogor dan Sukabumi itu memakan tumbal, terutama dari kalangan pendaki. Bahkan, sejumlah pesawat telah terkubur di gunung yang memiliki ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut itu.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 hanya satu di antara beberapa pesawat yang jatuh di kawasan Gunung Salak. Sejumlah pesawat yang terkubur di kawasan itu yakni pesawat Trike bermesin PKS 098. Pesawat yang menelan satu korban jiwa ini jatuh di Lido, Bogor, 10 Oktober 2002. Kemudian pada 29 Oktober 2003, Helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Tujuh korban tewas dalam musibah tersebut: Selanjut pada 15 April 2004, pesawat paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Dua orang tewas dalam kejadian itu.
Suasana mistis dari dulu sampai sekarang masih terjadi. Lihat saja, sepanjang jalan menuju puncak Gunung Salak biasanya akan ditemui banyak banyak sekali tempat petilasan atau tempat bersemedi para raja dan pengikutnya.
Petilasan suci itu tersebar di berbagai titik. Seperti petilasan milik raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi di kaki Gunung Salak di daerah Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi. “Mungkin bisa ratusan jumlahnya karena pertapa dalam agama Hindu menyucikan Gunung Salak,” ucapnya.
Di sana juga terdapat makam kuno yang berusia ratusan tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 40 makam. Makam itu milik pemuka agama Hindu yang wafat dan dikuburkan di Gunung Salak. Sehingga, banyak yang menganggap jika ingin memasuki wilayah Gunung Salak, harus menjaga perilaku dan sopan santun.
Misteri lain yang menyelimuti Gunung Salak adalah pernah terdengar cerita ada goa yang di dalamnya berisi belasan patung emas dalam berbagai ukuran. Tapi, hingga kini belum pernah ada bukti empiris yang ditemukan peneliti.***
0 komentar:
Posting Komentar