Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah menggelar sosialisasi dengan mengundang semua Kepala UPTD Dikpora dan Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah). Seperti apa ?
LAPORAN : Hermas Purwadi
KEBERADAAN perpustakaan sekolah, setidaknya harus bisa dimaksimalkan sebagai sarana kegiatan pembelajaran siswa. Bukan hanya sebatas memajang buku semata dan memaksimalkan bangunan yang selama ini didanai oleh DAK. Untuk menjadikan perpustakaan sekolah menjadi sarana pelayanan informasi bagi siswa didik diperlukan tata kelola yang mumpuni dari pihak sekolah. Karenanya, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tegal menggelar sosialisasi kepada seluruh Kepala UPTD dan Ketua MKKS. Kegiatan itu digelar di gedung serba guna kantor Perpustakaan lantai II Kamis (24/5) pagi, kemarin.
Keinginan menjadikan perpustakaan sebagai sarana referensi dan penelitian bagi siswa didik mutlak harus ada dukungan tata kelola yang bagus. Sehingga kedepan siswa tidak hanya mengandalkan belajar dari guru, namun siswa juga terdorong melakukan berbagai inovasi dan eksperimen dengan memanfaatkan keberadaan perpustakaan sekolah.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tegal, Drs Waudin MSi, mengakui dengan adanya perpustakaan yang memadahi disekolah akan banyak memberikan kesempatan anak-anak untuk menggali ide dari beragam pengalaman yang didapat dari ruang perpustakaan.
"Perpustakaan sekolah sudah seharusnya bisa digunakan sebagai proses pembelajaran dan menantang siswa untuk melakukan metode inovasi lewat bacaan yang ada. Perpustakaan sekolah memang harus bisa menjadi sumber pembelajaran yang dinamis," cetusnya.
Dari data yang ada, total jumlah SD se-Kabupaten Tegal yang sudah dilengkapi perpustakaan sebanyak 70 persen. Disinilah permasalahan serius terkait petugas perpustakaan sekolah yang kini belum ditangani secara maksimal dan bukan dari ahli dibidangnya. Sehingga perpustakaan sekolah hanya sebatas sebagai pajangan belaka.
"Dari sosialisasi ini diharapkan seluruh kepala sekolah menjadi sadar arti penting dari perpustakaan sekolah. Kami akan menindaklajuti kegiatan ini dengan menggelar bintek tata kelola perpustakaan sekolah yang baik dan maksimal sesuai harapan siswa," terangnya.
Dia berharap, nantinya petugas perpustakaan di masing-masing sekolah tidak asal-asalan dan asal comot, namun pihak sekolah bisa lebih bijak menempatkan petugas yang profesional dan bisa menjalankan tata kelola perpustakaan sekolah yang baik.
Dia juga menyatakan bahwa anak didik punya cita-cita dan impian. Sekolah dalam hal ini diharapkan tidak hanya mampu meluluskan siswanya, namun lebih pada upaya memberikan pendidikan yang mendukung siswa untuk mencapai impiannya.
"Disinilah keberadaan perpustakaan sekolah yang dikelola secara profesional diharapkan mampu sebagai penunjang bacaan menantang yang dibutuhkan siswa untuk berinovasi sesuai daya nalarnya. Dengan bacaan yang dikelola secara professional, akan memudahkan anak melakukan koreksi untuk mewujudkan apa yang diimpikaannya. Ada semacam kesempatan bagi anak untuk menggali ide dari beragam pengalaman lewat perpustakaan sekolah," ujarnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Sosialisasi-Tata-Kelola-Perpustakaan-Sekolah.html
0 komentar:
Posting Komentar