Oleh Owen Jarus, Kontributor LiveScience | LiveScience.com
Pada
30 Januari 1540, di Mexico City, pada saat Spanyol membentuk kerajaan di
New World, sebuah pengadilan luar biasa berlangsung.
Seorang
pendeta Katolik bernama Pedro Ruiz Calderon menghadapi tuntutan karena
mempraktikkan ilmu hitam. Pendeta tersebut mengaku memiliki sebuah
kekuatan ajaib, menurut sebuah catatan yang sedang dicoba untuk
dipublikasikan oleh peneliti.
Pendeta tersebut mengaku bisa
berpindah benua dalam sekejap, membuat dirinya tidak terlihat, membuat
wanita jatuh cinta kepadanya, memperkirakan masa depan, mengubah besi
menjadi emas, memanggil dan mengusir setan, dan yang lebih penting
menemukan harta karun yang terpendam.
“Pendeta
itu melambangkan hampir semua jenis sihir, mulai dari memanggil setan,
sampai mengusir setan dan membuat dirinya menjadi tidak terlihat,” ujar
John Chuchiak IV, seorang profesor di Missouri State University yang
menerjemahkan dan memublikasikan dokumen catatan pengadilan dalam
bukunya yang berjudul “The Inquisition in New Spain 1536-1820” (John
Hopkins University Press, 2012).
“Dia juga bisa menghipnotis
orang, itu adalah salah satu yang paling awal, menurut saya, pengertian
dari hipnotis, memesona orang.”
Pada awal pengadilan, Calderon
dikecam oleh Miguel Lopez de Legazpi, seorang Secretary of the Holy
Office yang kemudian menjadi conquistador (penakluk) di Filipina. Dalam
terjemahannya, catatan pengadilan itu mengatakan ”banyak orang
membuatnya dikenal sebelum [Legazpi] mengatakan Calderon memiliki ilmu
hitam dan dia belajar dari orang lain.”
Catatan berlanjut ke
klaim bahwa Calderon dia bisa membuat dirinya tidak terlihat dan pergi
menempuh jarak jauh dalam waktu singkat. “Ini sangat menakjubkan dan
ceritanya terus berlanjut,” ujar Chuchiak.
Sang penuntut, Fray
Juan de Zumarraga, uskup besar Francisca dari Meksiko dan penyelidik
kepausan dari New Spain, dikenal karena hukumannya yang ekstrem. “Ada
seseorang yang dipotong lidahnya karena melakukan penghujatan ringan,”
ujar Chuchiak.
Pada akhirnya, dengan alasan yang tidak
diketahui, uskup tersebut hanya memberi Calderon hukuman ringan —
diasingkan ke Spanyol dan dilarang memimpin ibadah Katolik selama dua
tahun. Zumarraga sepertinya ingin menyingkirkan Calderon tanpa harus
menghukum mati seorang pendeta di depan umum. Apa yang terjadi pada
Calderon setelah diasingkan tidak diketahui.
Perjalanan ke neraka
Menurut
catatan pengadilan, Calderon mengaku bahwa dia pergi ke neraka untuk
mendapat sebagian kemampuannya. Pada satu waktu, catatan tersebut
mengatakan bahwa Calderon ada di Naples, bekerja untuk seorang raja
muda.
“Calderon dan tiga orang pergi untuk menjelajahi gua.
Menurut Caldero neraka terletak 3000 league (sekitar 144 km) di bawah
permukaan tanah,” ujar Chuchiak, merangkum catatan bahasa Spanyol.
Sepertinya orang-orang tersebut terjebak di bawah tanah, dengan sebagian
besar dalam keadaan meninggal.
“Dia turun sampai ke dasar neraka, ujarnya dan di sana dia mempelajari ilmu hitam dan kimia.”
Calderon
tidak kembali dengan tangan kosong. “Dia membawa buku-buku dari neraka,
dia berkata pada salah satunya terdapat tanda tangan dari Pangeran
Kegelapan.”
Ketika Calderon ditangkap, perpustakaannya disita.
Tidak ada satu pun yang terdapat tanda-tanda setan; tetapi ada beberapa
buku menarik ditemukan, termasuk buku karya Albertus Magnus berjudul
“Secrets,” petunjuk mengusir setan, dan buku dari Dr. Arnaldo de
Villanueva berjudul “Treasure of Treasures,” yang berisi cara menemukan
harta terpendam.
Perpustakaan itu juga menyimpan “arsip surat
yang ditulis dalam bahasa misterius, yang menurut Calderon bisa
dibacanya,” ujar Chuchiak. “Tidak ada orang lain yang bisa membacanya.”
Mengapa dia melakukannya?
Alasan
mengapa seorang pendeta seperti Calderon melenceng keluar jalur mungkin
karena dua hal — ingin menyombongkan diri dan keuntungan finansial.
Chuchiak
menemukan bahwa Calderon suka menyombong. Setelah pengadilan selesai,
dia terkena radang paru-paru dan harus kembali dirawat di klinik dan
saat berada di sana ”dia menyombongkan kemampuannya untuk menjadi tidak
terlihat dan membuat hampir semua wanita jatuh cinta kepadanya, “ ujar
Chuchiak sambil sekali lagi merangkum catatan bahasa Spanyolnya.
Dalam
contoh lain “Calderon bercerita tentang semua wanita yang ia tiduri.
Dia berbicara tentang bagaimana dia mampu mempunyai wanita simpanan dan
dapat masuk dan keluar dari kamar tidur mereka dengan leluasa.”
Ada
juga bukti bahwa Calderon mendapat keuntungan dari kemampuannya
tersebut. Catatan menunjukkan dengan atau tanpa kekuatannya, Calderon
sering menemukan harta terpendam.
Menurut catatan pengadilan yang
sudah diterjemahkan, Gil Gonzalez de Benavides, seorang conquistador,
mengaku bahwa “dia menyaksikan Calderon menemukan keberadaan beberapa
keranjang berisi ornamen emas yang disembunyikan warga setempat dari
orang Spanyol.”
“Sepertinya dia beruntung menemukan harta itu,
yang membuatnya semakin terkenal,” ujar Chuchiak. “Orang datang padanya
untuk mencari barang hilang, orang hilang, harta yang hilang.”
Kekuatan
super Calderon tentu saja palsu, ujar Chuchiak. Jika memang dia bisa
tidak terlihat dan berpindah benua, Calderon tentu bisa dengan mudah
menghindari persidangannya.
“Penyidik selalu menantang mereka
untuk mempraktikkan ilmunya. Tetapi mereka tidak pernah melakukannya,
mereka tidak bisa melakukannya,” ujar Chuchiak. Pada akhirnya, Calderon
hanyalah seseorang pria yang mengaku memiliki kemampuan dan akhirnya
disidangkan.”
"Tentu saja Calderon hanya membual,” ujar Chuchiak menyimpulkan.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/catatan-pengadilan-abad-16-ungkapkan-kekuatan-sihir-pendeta.html
Rabu, 19 September 2012
Pengadilan Abad 16 Ungkapkan Kekuata Sihir Pendeta
19.08
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar