TEMPO.CO, Jakarta
- Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai kenaikan harga
bahan bakar minyak sudah tidak bisa ditunda lagi. Menurut dia, saat ini
distorsi harga sudah terlampau jauh dan konsumsi BBM sudah tidak
terkendali.
"Konsumsi sekarang sudah tidak terkendali
karena orang melihat harganya murah, jadi tidak efisien," kata Destry
saat dihubungi, Jumat, 2 November 2012.Menurut Destry, klausul dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013, yang menyatakan bahwa pemerintah bisa menaikkan harga BBM, harus segera direspons. Saat ini, harga minyak Indonesia (ICP) sudah mencapai US$ 100 per barel.
"Subsidi ratusan triliun rupiah untuk energi sudah tidak sehat. Kenyataannya, 90 persen yang menikmati subsidi bukan orang yang berhak. Jadi memang sudah sangat mendesak," katanya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih meningkatkan subsidi untuk sektor pangan dan pertanian sebagai persiapan menghadapi dampak dari perubahan iklim. "Yang harus dikembangkan adalah taget subsidi, mau masuk sektor mana.”
Misalnya, subsidi pangan untuk menjaga stabilitas harga beras, gandum, dan jagung persiapan dampak perubahan iklim harus disiapkan. Selain itu, menurut Destry, harus dipikirkan bagaimana mengembangkan sektor pertanian yang berkualitas.
Berdasarkan UU APBN 2013 yang telah disepakati Dewan Perwakilan Rakyat, pemerintah mempunyai kewenangan menaikan harga BBM pada tahun depan. Kewenangan itu tercantum dalam Pasal 8 ayat 10 UU APBN.
Pada 2013, nilai subsidi BBM jenis tertentu dan bahan bakar gas cair (liquefied petroleum gas atau elpiji 3 kilogram dan liquefied gas for vehicle atau LGV) dialokasikan sebesar Rp 193,8 triliun. Sedangkan subsidi listrik dialokasikan sebesar Rp 80,9 triliun.
Dalam Pasal 8 ayat 10 UU APBN 2013, belanja subsidi dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan. Ini untuk mengantisipasi deviasi realisasi asumsi ekonomi makro, dan/atau perubahan parameter subsidi berdasarkan kemampuan keuangan negara.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/kenaikan-harga-bbm-tidak-bisa-ditunda-044618263--finance.html
0 komentar:
Posting Komentar