Selasa, 22 Januari 2013

Begini Kronologi Kerusuhan Sumbawa

TEMPO.CO, Jakarta -Kerusuhan massa terjadi di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa 22 Januari 2013 sore tadi. Massa mengamuk dengan cara merusak dan membakar beberapa bangunan dan kendaraan.

Kepala Kepolisian Daerah NTB, Brigadir Jenderal Muhammad Iriawan, yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dia pun mengatakan personel polisi sudah terjun ke lokasi untuk mengamankan situasi.

Versi warga yang diperoleh Tempo, kerusuhan ini dipicu oleh isu adanya oknum polisi asal Bali yang diduga memperkosa seorang mahasiswi warga Desa Brang Rea, Moyo Hulu, pada Senin pagi kemarin. Insiden itu mengakibatkan korban tewas. Isu tersebut membuat warga marah.

Informasi ini berbeda dengan versi Kepolisian. Iriawan menguraikan bahwa peristiwa meninggalnya korban karena kecelakaan di jalan raya jurusan Sumbawa-Kanar, Kilometer 15-16 di dekat tambak udang Dusun Empang, Desa Lab Badas, Sumbawa Besar pada Sabtu lalu, 19 januari 2013 sekitar pukul 23.00 WITA.

Saat itu, kata dia, personel polisi bernama I Gede Eka Swarjana, 29 tahun, berboncengan dengan Arniati, 30 tahun, dengan menggunakan motor Yamaha Mio dengan nomor polisi DK 5861 WY. Eka dan Arniati berpacaran. Kedunya melaju dari Kanar menuju arah Sumbawa.

Sesampainya di dekat tambak udang Dusun Empang, Desa Lab Badas, motor tersebut terselip dan terjatuh ke kanan jalan sehingga mengakibatkan Arniati meninggal. "Jadi yang sebenarnya adalah laka lantas mengakibatkan meninggal dunia," kata Iriawan melalui pesan singkat.

Pasca kejadian itu, Kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, pembuatan mindik, serta pemeriksaan saksi bernama I Wayan Merta Astika dan Arahman.

Dia juga mengatakan, sampai malam ini amuk massa masih terjadi. "Saat ini ada massa kurang lebih 200 orang yang melakukan tindakan yaitu pelemparan pura dan membakar kendaraan," kata dia.

Iriawan mengatakan Kepolisian Daerah sudah mengerahkan personel Brigade Mobil untuk mengamankan situasi, serta beberapa petinggi Polda berangkat ke Sumbawa. "Kami sudah berkoordinasi dengan bupati," kata Iriawan.

RUSMAN PARAQBUEQ
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/begini-kronologi-kerusuhan-sumbawa-151356161.html

Ketua Komisi III Salahkan Polisi Atas Kerusuhan Sumbawa

Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), karena lemahnya respons polisi. Dia menilai polisi lamban melerai aksi massa.

"Deteksi dininya (polisi) lemah, ketegasan aparat payah, malah aparat memilih menonton aksi kerusuhan daripada mengatasi kerusuhan," kata Pasek saat dihubungi wartawan, Rabu (23/1).

Menurut Pasek, polisi tidak bergeming ketika ratusan massa merusak belasan rumah dan beberapa di antaranya hangus dibakar. Bahkan, lanjut Pasek, ketika jumlah massa bertambah, polisi hanya menghalau saja tanpa disertai tindakan tegas.

"Kalau atasannya gamang, tentu aparat di bawahnya ragu-ragu," kata Pasek.

Diakui Pasek, bisa jadi keraguan polisi menghalau massa yang anarki karena polisi menjaga diri dan mengantisipasi, takut dituduh melanggar HAM ketika bertindak kasar. Sehingga polisi terkesan hanya menyaksikan kerusuhan. Namun, seharusnya polisi tidak bersikap demikian.

Sebagai bagian dari penegak hukum, sudah sepatutnya polisi memiliki wewenang menindak tegas siapa saja yang melanggar hukum. "Kalau mengatasi aksi massa ratusan saja sebuah Polres sudah tidak mampu, bagaimana dengan massa yang lebih besar?," kata Pasek.

Sebelumnya, kerusuhan di Sumbawa diduga berawal dari kecelakaan lalu lintas, yang menewaskan seorang wanita. Kerusuhan tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 Wita.

"Yang jelas pemicunya kecelakaan out of control pada malam Minggu sekitar pukul 23.00 Wita ada kecelakaan dua orang naik motor, kemudian pacar korban meninggal peristiwa menyulut emosi massa bergerak ke rumah cowok," kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Sukarman Hussein lewat telepon selulernya, Selasa (22/1).

Massa dari pihak wanita kemudian mendatangi rumah korban laki-laki. "Sempat melempar beberapa rumah korban kecelakaan, kerugian material belum tahu," ujarnya.

Saat ini, polisi dan TNI berhasil menenangkan massa agar tidak anarkis. "Situasi berhasil diamankan," tegasnya.
Sumber: Merdeka.com
 umber Berita : http://id.berita.yahoo.com/ketua-komisi-iii-salahkan-polisi-atas-kerusuhan-sumbawa-035033962.html

Minggu, 20 Januari 2013

Tuduhan Tanpa Alasan Buat Pencari Tuhan

Lampu pengatur lalu lintas di simpang depan Masjid Al-Munawar, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan menyala merah dan hijau bergantian, masing-masing satu setengah menit. Seperti biasa, Senin malam pekan lalu, keramaian tampak di sekitar masjid.

Maklum saja, di sana digelar pengajian, membaca maulid Nabi Muhammad sekaligus ceramah, oleh Majelis Rasulullah. Selepas isya, jamaah rata-rata berjaket hitam dengan tulisan Majelis Rasulullah di bawah gambar masjid mulai berdatangan ke Masjid Al-Munawar. Suasa kian semarak lantaran pedagang khas majelis sudah menggelar dagangan sejak menjelang magrib. Jualan mereka mulai minyak wangi, foto habaib, DVD Mjaelis Rasulullah, hingga buku salawat.

Kemacetan parah selama ini dikeluhkan banyak orang kerap melewati Jalan Raya Pasar Minggu tidak terjadi. Lalu lintas lancar dan hanya tersendat saat lampu berwarna merah. Tiga polisi dibantu enam jamaah majelis sibuk mengatur arus kendaraan. "Situasinya sekarang berbeda dengan sebelum-sebelumnya," kata seorang jamaah yang asyik melihat-lihat barang dagangan.

Kenyataannya memang begitu. Para jamaah - kebanyakan anak-anak muda - memarkirkan sepeda motor mereka di sejumlah lokasi telah disiapkan oleh panitia, seperti di dua sisi jalan menuju Pengadegan, dua lapangan, dan di belakang masjid. Jamaah bermotor juga tertib, Pengemudi dan yang dibonceng memakai helm.

Mereka rupanya telah menuruti imbauan sang guru, Habib Munzir bin Fuad al-Musawa. Dalam sebuah laman Facebook bertanggal 2 Mei 2012, Habib Munzir telah memerintahkan kepada semua pihak mengundang Majelis Rasulullah menutup jalan utama. "Kalau menutup jalan utama, batalkan dan cari lokasi lain." Habib Munzir menambahkan kalau jalan kampung terpaksa ditutup dan sudah mendapat izin dari ketua RT dan RW, tidak apa-apa.

Instruksi Habib Munzir ini memang sangat beralasan. Dia menegaskan kalau pelaksanaan zikir oleh Majelis Rasulullah sampai menutup jalan raya maka ribuan orang bakal melaknat. Dia menambahkan pula perbuatan itu termasuk dosa besar. "Yang bertanggung jawab saya dan saya tidak mau hal ini terjadi," dia menegaskan.

Dia menjelaskan Rasulullah juga tidak akan suka kalau ada majelis sampai menyekat jalan utama. Hanya saja, buat acara di Masjid Al-Munawar, dia mengharapkan masyarakat maklum. Apalagi, tidak ada penutupan. Hanya sekadar buka tutup ketika jamaah datang dan pengajian bubar.

Perintah Habib Munzir ini mendapat sambutan posisitf dari sejumlah orang. "Majelis disiplin dan penuh tanggung jawab. Semoga bisa ditiru oleh majelis lain," ujar Nanda Ajiputra.
Sumber: Merdeka.com
 Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/tuduhan-tanpa-alasan-buat-pencari-tuhan-002500952.html

Fatwa Haram Buat Pencari Tuhan

Kasak-kusuk soal dua majelis taklim, disebut-sebut terbesar di Jakarta, Majelis Rasulullah dan Nurul Musthofa, muncul dalam sejumlah laman Internet. Sebabnya, saban pekan dua kelompok pengajian itu menggelar acara - baca maulid Nabi Muhammad sekaligus ceramah - jamaah membludak hingga ribuan.

Yang terjadi, jalanan sudah macet di jam pulang kantor kian ruwet. Pedagang khas majelis berkumpul menjadi satu dengan konvoi jamaah. kedua majelis itu biasa menggelar pengajian sehabis isya. "Memang gak pernah resmi kok nutup jalannya, cuma separo badan jalan. dan ini sering dianggap sah, boleh gak parkir/jualan di jalan?" komentar akun darklegend.

Gunjingan tidak sedap itu tidak berhenti begitu saja. Sejumlah masyarakat merasa terganggu dengan akibat dari kegiatan Majelis Rasulullah dan Nurul Mustafa mengadukan hal ini ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta.

"Memang benar banyak laporan soal dua majelis itu karena kegiatan mereka menutup jalan," kata Sekretaris Jenderal MUI DKI Jakarta Samsul Maarif ketika dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Jumat dua pekan lalu. Setelah melalui pembahasan dan perdebatan, akhirnya setahun lalu keluarlah fatwa. Isinya, mengharamkan pengajian mingguan bikin macet jalan. Alasannya lantaran mengganggu kepentingan orang lain.

Hingga artikel ini dilansir, Habib Munzur al-Musawa belum dapat dimintai komentar. Menurut Muhammad, ditemui di kantor Majelis Rasulullah, Jalan Cikoko Barat V Rt 003/05/ nomor 66, Pengadegan, Jakarta Selatan, Habib Munzir memang ada di sana namun tidak dapat ditemui. "Beliau sedang sakit," ujarnya seraya menjelaskan sakit sang guru banyak, mulai asma hingga efek dari operasi mengeluarkan lemak.

Muhammad, bersarung kotak-kotak serta berkoko dan berpeci putih, juga belum bisa memastikan apakah Habib Munzir bakal menghadiri majelis taklimnya Senin malam itu. Jarak antara kantor Majelis Rasulullah dan Masjid Al-Munawar sekitar dua kilometer. Kalau dari rumahnya, juga di daerah Pancoran, sekitar satu kilometer.

Muhammad tertawa menanggapi fatwa haram MUI DKI Jakarta itu. Dia balik berkomentar Jalan Raya Pasar Minggu saban jam pulang kantor selalu macet, termasuk di luar Senin malam. Dia membantah jamaah Majelis Rasulullah sampai menutup jalan seraya menukil ucapan Habib Munzir. "Kalau saya diundang dan pengajian saya sampai menutup jalan, saya akan bubarkan."

Akun Mbah Dukun mencoba menyampaikan rerkomendasi buat menyelesaikan polemik ini. "Adakan majelis di masjid besar dan memiliki lahan parkir besar, jadi kagak bikin macet."

Sampai Senin malam pekan lalu, Majelis Rasulullah masih terus menggelar acara di sana.
Sumber: Merdeka.com
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/fatwa-haram-buat-pencari-tuhan-000000531.html

Berpikir Lebih Cepat Dengan Meditasi 10 Menit

Masalah dalam kehidupan yang datang silih berganti seringkali membuat kemampuan otak manusia cenderung menurun. Hilangnya kemampuan untuk berkonsentrasi, sering lupa, atau berpikir terlalu lama dalam menghadapi masalah tertentu merupakan beberapa tanda bahwa kemampuan otak Anda telah mengalami penurunan.
Berpikir-Lebih-Cepat-dengan-Meditasi-10-MenitHal ini tidak terlepas dari minimnya waktu untuk merelaksasi otak Anda dari segala permasalahan sehari-hari. Jika Anda mengalami hal ini sebaiknya segera luangkan waktu sejenak untuk keluar dari tekanan dan lakukan meditasi.
Menurut penelitian terbaru duduk tenang dalam kondisi rileks serta merasakan ritme napas Anda sendiri diketahui dapat meningkatkan fungsi otak.
Meditasi secara teratur berperan dalam meningkatkan kinerja otak, memperbaiki kinerja saraf, mempertajam daya pikir, memori, meningkatkan produksi hormon endorfin, dan mengurangi gejala depresi dan stres berkelanjutan.
Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan otak, meluangkan waktu 10 menit setiap hari untuk bermeditasi dapat meningkatkan kemampuan fisik tubuh dengan mengurangi risiko penyakit kronis serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menurut ahli saraf dari University of California, Los Angeles, meditasi memiliki manfaat yang cukup unik jika dilakukan secara teratur yakni, otak memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam mengolah sebuah informasi.
Para ahli juga menyampaikan bahwa manfaat meditasi bisa sampai hingga ke lapisan korteks, sebuah bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengatur tingkat kesadaran, perhatian, memori dan pengambilan keputusan.

Cara Melakukan Meditasi

Jika Anda ingin mengetahui bagaimana cara bermedatisi yang tepat cukup luangkan waktu 10 menit setiap hari dan ikuti panduan meditasi berikut ini.
Berpikir-Lebih-Cepat-dengan-Meditasi-10-Menit.
  • Temukan tempat yang nyaman, teduh, dan hening di sekitar Anda
  • Duduk bersila dan tempatkan kedua pergelangan tangan Anda di atas paha
  • Jaga posisi punggung tegak lurus dengan tanah dan jangan membungkuk
  • Usahakan tubuh Anda benar-benar rileks dan nyaman
  • Pejamkan mata Anda
  • Bersihkan pikiran dari hal-hal membuat Anda stres dan tegang
  • Pikirkan sesuatu yang menyenangkan dan fokuslah di sana
  • Tarik nafas melalui hidung sedalam-dalamnya dengan hitungan 1-5
  • Buang napas perlahan melalui mulut dengan suara mendesis
  • Ulangi teknik bernapas ini sampai Anda benar-benar mencapai ketenangan dalam meditasi
Para ahli meyakini bahwa orang yang melakukan meditasi secara teratur memiliki kemampuan otak yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak pernah menyempatkan diri untuk bermeditasi. So, segera luangkan waktu Anda untuk bermeditasi. (dan)
Sumber Berita : http://id.she.yahoo.com/berpikir-lebih-cepat-dengan-meditasi-10-menit-090024832.html