Rabu, 10 Agustus 2011

Telisik Masjid Tukul Desa Cangkring

BAGI warga Kecamatan Talang khususnya, dan Desa Cangkring pada umumnya sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Masjid Tukul yang berlokasi di Desa Cangkring Selatan RT 05/ RW 05. Masjid yang berdiri diatas tanah pekarangan milik kakak beradik  Gozali dan Dasijan tersebut diyakini warga setempat dibangun oleh para wali (Auliah). Sebelumnya ditanah pekarangan yang lokasinya ditengah-tengah pemukiman itu hanya berupa hamparan pepohonan bambu dan pisang belaka. Dari kesaksian Nyai Dasijan (90) istri dari almarhum KH Gofur imam pertama masjid itu menyatakan, dari cerita leluhurnya diatas lahan pekarangan warisan keluarga tersebut sempat dikejutkan adanya bangunan masjid yang seolah-olah jatuh dari langit (tiban).  "Masjid itu ada yang mengetahui dibangun oleh bangsa wali seperti Mbah Mudiroh, Mbah Tamolok,  Mbah Sunan Giri, Mbah Saripah Mudain, Mbah Samuluk, Mbah Kuwu Bagus dan Mbah Danung. Pembuatan masjid memang dilakukan tengah malam pada pukul 01.00 WIB, dan terhenti ketika ada seorang pencari daun memergoki aktifitas itu pada pukul 03.00 WIB," ujarnya.
Masjid yang didirikan pada malam Jumat Kliwon itu hingga kini masih dipercaya membawa berkah, dan banyak dijadikan media tafakur bertahajud di malam Jumat Kliwon. Dia juga mengakui dalam perjalanan waktu, imam masjid itu telah mengalami pergantian selama sebelas kali. Dan dari perkembangan peradaban sendiri, masjid tiban sebutan lain dari Masjid Tukul itu telah mengalami rehab dihampir sebagian sisi ruangan. "Piranti yang masih ada dan belum dihilangkan oleh peradaban adalah ruang utama atau mimbar, dan bedug untuk memamnggil kedatangan jemaah. Itu murni tinggalan para Auliah disaat masjid ini berdiri," cetusnya.
Sementara itu dari penuturan Sholihin (67) yang merupakan keponakan dari KH Gofur mengatakan, dirinya sempat didaulat untuk menjadi imam di Masjid Tukul. Namun dirinya menolak demi memberi kesempatan pada anak-anak muda untuk tampil dipermukaan. Dia tak menampik disaat masjid itu diimami KH Gofur, nuansa keramat terpancar diseluruh penjuru Jawa. Keunikan itu tersirat dengan banyaknya jamaah yang datang dari Wonosobo,Bandung, Jakarta, Subang, dan Purbalingga setiap malam Jumat Kliwon tiba. Mereka secara rombongan dan berkelompok bertafakur di dalam hingga serambi masjid sampai menjelang subuh.  "Dulu memang KH Gofur yang wafat diusia 80 tahun memang memiliki banyak santri. Dan ada keunikan lain yang tersimpan dimasjid Tukul. Ini adalah soal mukzijat air dari kolam yang sering digunakan untuk wudhlu. Air itu dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan dulu para jemaah asal luar sering berburu bekas air wudhlu itu hingga dicomberan yang berada disamping masjid. Namun kini kolam asli tersebut telah ditutup dan diganti dengan kran putar. Dan seiring perkembangan zaman, budaya brebut bekas air wudhlu itu pudar dengan sendirinya," celotehnya.
Kini dengan sisa-sisa kejayaan masa lalu masih tetap memancarkan aura dari masjid yang sekarang sedang dalam tahap rehab secara menyeluruh. Bagi Nyai Dasijan sendiri hanya tersisa harapan agar ciri khas masjid yang berada diruang utama, mimbar, bedug dan mustaka jangan sampai hilang ditelan modernisasi anak muda sekarang. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, dia tetap menjadi 'jujugan' dan tempa tbertanya soal asal musasl masjid Tukul tersebut.  "Sakniki takmiripun masing- masing mas, mboten kados gemiyen. Lha wong kulo mawon bade nderek wudhlu kadang sok kanggelan, amargi kunci masjid sering dibeto mrika- mriki," tuturnya. (hermas purwadi) 
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

6 komentar:

Yutake Ne mengatakan...

Saya dari bantul jogja kepengin lihat dan sholat di sini tapi ini masuk kecamatan mana ya gan, tolong donk kasih ancer-ancer jalannya kalau dari jalur pantura naik bis harus turun di mana dan kemudian naik apa

zexxx mengatakan...

turun dipasific mall aja nanti naik gojek kedesa cangkring kecamatan talang dari situ plg jaraknya sekitar 10-15 km

agentaruhanbolavita mengatakan...

bolavita agen judi bola online terpercaya dan merupakan polopor judi online yang menyediakan permainan bandar bola
dengan minimal deposit 50rb dan minimal parlay 13rb silahkan dicoba dapat penawaran menarik dari kami.

Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

Unknown mengatakan...

Dari jogja, naik bis jurusan jogja-tegal, turun di jembatan merah talang, dari situ bisa naik gojek/becak,kalo angkot ada tapi ngga sampai lokasi masjid, saya termasuk kaum masjid tukul, 80m dari rumah saya

Unknown mengatakan...

Cerita sebagian banyak yg melenceng...

Unknown mengatakan...

Semoga para pendiri dan yang waqaf tanah masjid Tukul Cangkring Talang Tegal mendapatkan Rohman Rohim dari Allah. Dan semoga keturunannya akan mendapatkan barokah. Aamiin.
Siapapun Sekarang yang menjadi takmir masjid teruslah berjuang. Dan jangan lupakan jasa para leluhur masjid Tukul.

Posting Komentar