Kamis, 22 Desember 2011

Menilik Produksi Handy Craft di Desa Babakan

Menjalankan usaha yang bermodalkan kreatifitas memang membutuhkan ketekunan ekstra. Semakin tinggi kreatif usaha yang dibangun, semakin sulit juga bagi pihak lain untuk menduplikasi produk usaha tersebut. Bagaimana kaitnya?
LAPORAN: YERI NOVEL
HAL itu yang selama dua tahun terakhir, diterapkan oleh seorang wanita cantik dengan menghias berbagai kebutuhan alat rumah tangga. Seperti tempat tisu, tempat minuman mineral jenis gelas, tempat makanan ringan atau kue, dan tempat buah. Barang-barang tersebut, dihias dengan pernak-pernik cantik yang di produksinya di rumah sendiri.
Dia adalah, Wiwik Sulistio Rini warga RT 03 RW 01 Desa Babakan, Kecamatan Kramat. Dengan modal hobby dan iseng, kini wanita berparas manis ini mampu memproduksi berbagai motif pernak-pernik atau biasa disebut dengan Handycraft. Wiwik sapaan akrab ibu berusia 44 tahun ini, sedikitnya juga sudah mampu membuka lapangan pekerjaan di wilayah rumahnya. Terbukti, meski baru memiliki dua orang karyawan, namun Wiwik sudah dikenal sejumlah pecinta handy craft di tanah air. Hasil produksinya, kerap dipesan dari berbagai daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan wilayah Jawa Tengah sendiri.
Menurutnya, setiap hari selalu ada yang memesan hasil produksinya. Dan pesanan tersebut tak pernah kembali karena barangnya selalu habis di pasaran. Selain memproduksi tempat minuman gelas dan buah, wanita berkerudung ini juga memproduksi hiasan gantungan kunci, Ponsel, tas dan bros. Namun demikian, cenderung di pasaran, keranjang hias yang lebih banyak di pesan. Guna memproduksinya, Wiwik mampu menghasilkan dua unit keranjang hias dalam sehari. Sedangkan untuk bros hias, dia mampu menghasilkan 50 biji.  "Awalnya cuma hoby saja. Tapi sekarang justru banyak yang pesan. Alhamdullilah, semua ini berkat ketekunan saya dan dorongan dari keluarga," kata Wiwik, kemarin.
Dia menjelaskan, keranjang besi hias untuk tempat minuman gelas, dia bandrol dengan harga Rp 150 ribu per unit. Motifnya beraneka jenis, mulai dari model gitar sampai model manual. Sedangkan keranjang besi hias untuk tempat buah dan toples segitiga hias untuk kue kering serta tempat tisu, juga sama harganya. Yaitu Rp 150 ribu per unit. Sementara untuk bros, hanya Rp 50 ribu per unit.  "Saya mulai menggeluti ketrampilan ini, sejak tahun 2009 silam. Meski baru dua tahun, tapi saya bersyukur karena pelanggan saya sudah banyak," ujarnya.
Ketrampilan yang dimiliki Wiwik, tidak hanya berhenti di situ saja. Wiwik akan selalu berinovasi dengan memadukan kreasinya dengan perajin-perajin lainnya. Guna mencapai itu, Wiwik saat ini tengah menuntut ilmu di sebuah tempat kursus handy craft di Kota Cirebon. "Setiap hari Rabu sampai Sabtu, saya kursus di Cirebon. Saya ingin memperdalam ilmu ketrampilan saya," tutupnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Pemkab Blacklist Rekanan Nakal

KRAMAT - Rekanan yang mengerjakan pengaspalan di ruas jalan Desa Babakan hingga Pasar Kepel Kecamatan Kramat diblacklist karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan masa waktu kontrak. Selain diblacklist, rekanan tersebut juga diwajibkan mengembalikan uang negara sebanyak Rp 187 juta.
Kepala UPTD Kecamatan Kramat DPU Kabupaten Tegal, Nurkholis ST, melalui Pengawas perbaikan jalan Babakan Jatibogor, Sutasman mengatakan demikian kepada wartawan, saat dihubungi melalui sambungan elektronik, Kamis (22/12).
Dia menjelaskan, meskipun diblacklist karena tidak tepat waktu pengerjaannya, namun rekanan tidak diwajibkan membayar denda. Sebab menurutnya, pengerjaan proyek yang menyedot anggaran pemerintah daerah sebesar Rp 1,3 miliar itu, mendapat perpanjangan masa kerja. Perpanjangan hanya beberapa hari, dan diperkirakan Senin (26/12) mendatang bakal rampung.  "Kenapa di blacklist, karena ruas jalan di Desa Babakan belum di sensit. Sedangkan tanggal 21 Desember 2011, semua laporan harus sudah masuk," jelasnya.
Dirinya tak menampik, sejumlah ruas jalan tersebut sudah banyak yang ambrol. Padahal pengerjaannya masih berlangsung. Menurut dia, kerusakan dipicu karena kendaraan besar banyak yang melintas. Mestinya, kendaraan diatas 30 ton, dilarang melintas di jalur tersebut. Namun demikian, meski pengaspalan sedang dikerjakan, truk tronton bermuatan semen masih banyak yang lewat. "Yang sudah mulai rusak, di sekitar Desa Kertaharja,  dan Kepunduhan," tambahnya.
Dia menambahkan, ruas jalan yang diperbaiki, sepanjang 4 kilometer dengan lebar 3 meter. Masa kontrak kerja, selama 90 hari. Sementara, sejak tanggal 17 Desember 2011, masa kontrak proyek tersebut sudah habis. Dan saat ini, masih ada yang belum dikerjakan. "Mestinya kena denda, tapi berhubung ada perpanjang, rekanan tidak kena denda. Hanya saja, rekanan diblacklist," tutupnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Polisi Amankan Natal di Jawa Tengah

TRIBUNJOGJA.COM,PURWOKERTO - Mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat penyelenggaraan ibadah Natal dan malam pergantian tahun, sebanyak 24 ribu aparat dari Polda Jateng akan dilibatkan dalam operasi Lilin Candi 2011.
"Sekitar 2/3 dari total personel 36 ribu anggota di Polda Jawa Tengah akan dilibatkan," kata Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Didiek Sutomo di Purwokerto, Kamis (15/12/2011) siang.
Saat penyelenggaraan natal, ia katakan semua gereja akan menjadi sasaran atau target pengamanan yang dilakukan dengan sistem jaga atau patroli.
Jenderal bintang dua ini juga menambahkan, selain aparat kepolisina, organisasi kemasyarakatan akan membantu melakukan pengamanan.
"Di Solo misalnya ada Banser NU yang turut berjaga di dalam gereja," kata Didiek.
Selain memfokuskan pengamanan gereja, Operasi Lilin Candi juga mengamankan perayaan malam pergantian tahun. Kata dia, lokasi tempat keramaian dan jalan raya akan mendapat prioritas petugas.
"Untuk memudahkan pelayanan silahkan masing-masing polres bisa menentukan didirikan posko di lokasi-lokasi strategis," pungkasnya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/24-ribu-polisi-siap-amankan-natal-di-jawa-

Bharagas Tebar Jejaring Sinergitas

TRIBUNJOGJA.COM,PURWOKERTO - Mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat penyelenggaraan ibadah Natal dan malam pergantian tahun, sebanyak 24 ribu aparat dari Polda Jateng akan dilibatkan dalam operasi Lilin Candi 2011.
"Sekitar 2/3 dari total personel 36 ribu anggota di Polda Jawa Tengah akan dilibatkan," kata Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Didiek Sutomo di Purwokerto, Kamis (15/12/2011) siang.
Saat penyelenggaraan natal, ia katakan semua gereja akan menjadi sasaran atau target pengamanan yang dilakukan dengan sistem jaga atau patroli.
Jenderal bintang dua ini juga menambahkan, selain aparat kepolisina, organisasi kemasyarakatan akan membantu melakukan pengamanan.
"Di Solo misalnya ada Banser NU yang turut berjaga di dalam gereja," kata Didiek.
Selain memfokuskan pengamanan gereja, Operasi Lilin Candi juga mengamankan perayaan malam pergantian tahun. Kata dia, lokasi tempat keramaian dan jalan raya akan mendapat prioritas petugas.
"Untuk memudahkan pelayanan silahkan masing-masing polres bisa menentukan didirikan posko di lokasi-lokasi strategis," pungkasnya.
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Maestro Tari Topeng Pentas di TIM

SLAWI - Maestro Tari Topeng asal Slawi, Suwitri, tampil di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Rabu (21/12) malam. Selain Suwitri, ada dua Maestro lainnya yang turut serta dalam kesempatan itu. Yakni, Dariah, penari Lengger dari Banyumas dan Onih penari Topeng Betawi dari Jakarta.
Pendamping Sawitri dari Slawi, Harnoko mengatakan, pagelaran para maestro ini, untuk melengkapi program Dewan Kesenian Jakarta Seri Maestro. Pertunjukan itu juga diramaikan para empu tari tradisional nusantara seperti maestro topeng Pajegan bali, Kanjet Lasan Tengen Ngendau Kutai Timur, dan Tari Berlian Sentiu Kutai Barat. Pementasan kali ini, banyak didominasi penonton kaum muda. Bahkan, kaum muda yang berasal dari Tegal, tak luput hadir pula untuk sekedar memberikan suporter Sawitri.  "Generasi muda asal Tegal, banyak yang nonton. Mereka sangat terharu dengan kelincahan dan kemahiran Suwitri saat memainkan taru topengnya," tuturnya.
Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) Kabupaten Tegal ini menjelaskan, keahlian Suwitri memainkan tari topeng, didasari oleh orang tuanya yang setiap hari menari dari desa yang satu ke desa lainnya. Kala itu, Ibuda Suwitri yang bernama Warmi, berangkat menari sejak tahun 50 an. Hingga melahirkan Suwitri pada tahun 1958, Warmi tetap menari untuk menutup kebutuhan hidupnya. Beranjak dewasa, hampir setiap hari Suwitri selalu disuguhkan dengan berbagai macam tarian. "Sawitri menguasai 6 tarian dari 12 jenis tari topeng khas Tegal," imbuhnya.
Pengabdian Suwitri melestarikan dan mengembangkan tari topeng Endel khas Slawi, kata Harnoko, membuatnya berhak meraih piagam Nasional dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata belum lama ini. Bagi Suwitri, panggung tari bukan sesuatu yang penting nilainya. Menurut Harnoko, Suwitri sangat optimis dengan tari topeng Tegal yang tak akan punah di Jawa Tengah. "Suwitri akan terus mempopulerkan tarian warisan dari orang tuanya. Sehingga, tari topeng asal Tegal tidak punah karena tidak ada penerusnya," pungkasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

KPK Tak Tutup Peluang Panggil Anas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin hari, Muhammad Nazaruddin getol menyerang Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Terdakwa dugaan suap wisma atlit SEA Games Palembang ini kemarin meminta agar Anas diperiksa dalam kasus Hambalang, Bogor, begitu juga hartanya.

Bagaimana langkah KPK ke depan? Salah satu pimpinan KPK Bambang Widjojanto mengaku pihaknya melakukan pemanggilan tidak karena pesanan. "Tapi kebutuhan," ujar Bambang kepada wartawan di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (22/12/2011).
Dikatakan Bambang, kebutuhan yang dimaksud adalah untuk keperluan pemeriksaan yang dapat memenuhi penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap suatu kasus.
"Tapi kalau ada orang yang kemudian dengan segala bantuannya memberitahukan itu harus diterima," jelas Bambang.
Dari keterangan siapapun, termasuk Anas, akan diolah, dan semua informasi dan laporan yang diterima KPK dalam konteks itu. Bambang mengaku, soal peluang atau tidak memeriksa Anas, yang penting bisa membuktikan dan menjelaskan mengenai kasus itu. Inilah yang akan dipakai  KPK.
"Jadi, tidak harus orang perorang. Kan kita bekerja tidak by order orang perorang. Siapapun yang punya peluang bisa menjelaskan kasus itu seharusnya dipanggil. Dan orang yang dipanggil seharusnya mau dan bersedia untuk hadir. Jangan dibikin susah-susah deh," tambahnya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Belanja APBD Wajar

SLAWI- Belum lama, Badan Pengawas Keuangan (BPK) didampingi Inspektorat Kabupaten Tegal melakukan peninjauan terhadap sejumlah kegiatan di Kabupaten Tegal. Hal itu terkait dengan pemanfaatan pembelanjaan APBD dan bantuan pusat untuk kepentingan pembangunan di daerah. Temuan BPK pada sejumlah kegiatan ada, masih dalam batasan normatif dan sebagian sudah berhasil diselesaikan oleh pihak terkait.
Hal itu dikatakan Plt Inspektur Inspektorat Kabupaten Tegal, Drs Chusni Priyanto, kemarin, di kantornya. Menurut dirinya, belum lama ini pihaknya mendampingi BPK dalam melakukan peninjuan sejumlah kegiatan, guna membuat Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP).
Dikatakan Chusni, sejumlah kegiatan di Kabupaten Tegal sisa tahun 2010 dan 2011, saat dilakukan peninjauan ada sejumlah temuan dari BPK. Namun dikatakannya, semua temuan yang ada relatif aman bagi hasil temuan BPK terhadap kegiatan di Kabupaten Tegal.
"Memang ada, tapi nilainya relatif kecil bahkan sebagian rekanan penggarap yang dinilai kurang volume atau lainnya, saat ini dari informasi yang didapat sudah mengembalikan dan itu membuat temuan NHP relatif aman,” jelas Chusni.
Menurut dia, salah satu contoh kegiatan yaitu pembangunan Jalingkos di Desa Dukuhsalam Kecamatan Slawi. Memang diketemukan kekurangan volume karena saat pengerjaannya tidak menggunakan peralatan pemadatan dengan air. Karena waktu itu bertepatan dengan musim penghujan. BPK sendiri meminta agar temuan itu dan anggaran yang tidak digunakan, dikembalikan kepada Kas Daerah atau Kas Negara.
Kondisi itu disikapi bijak oleh dinas terkait, dalam hal ini DPU Kabupaten Tegal dan rekanan terkait. Seketika dilakukan penghitungan dan diselesaikan oleh rekanan dengan mengembalikan keuangan sisa kepada Kas Daerah atau Kas Negara. Begitupun kegiatan lain yang rata-rata semuanya sudah dilakukan kesepahaman antara rekanan, dinas, dan BPK dengan langkah realita seperti diatas.
NORMATIF
Disisi lain, Kepala DPU Kabupaten Tegal, Ir Eling Susiardi, saat ditemui menjelaskan jika sejumlah kegiatan pada dinasnya memang diketemukan beberapa permasalahan oleh BPK. Namun semuanya dalam batasan yang bisa ditolelir. Bahkan sekitar puluhan kegiatan yang menjadi temuan NHP BPK dengan nilai ratusan juta rupiah, saat ini tengah dalam tahapan penyelesaian.
Menurut dia, temuan yang kebanyakan terkait dengan kurangnya volume pekerjaan, bukan karena faktor kesengajaan rekanan melainkan karena sejumlah faktor yang sangat memungkinan dan dalam takaran noramtif pelaksanaan kegiatan. “Namun sebagian besar rekanan sudah mengembalikan kewajiban sesuai kesepahaman dengan BPK,” tuturnya.
Sementara, pemeriksaan rutin BPK sendiri yang saat ini guna peruntukkan NHP, menurutnya bakal dilanjutkan dengan pemeriksaan berikutnya guna Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK. Digambarkan sedikit oleh Eling, meski rekanan bersangkutan belum bisa menyelesaikan namum ada upaya, masih bisa diselesaikan setelah LHP.
Ditambahkan, ada perbedaan dalam NHP maupun LHP. Jika sejumlah temuan BPK kemudian bisa diselesaikan saat tahap NHP, temuan dimaksud tidak bakal mencul pada LHP yang ditayangkan BPK. Namun jika temuan sudah sampai batasan LHP, meski bisa diselesaikan oleh pihak terkait, namun sudah terlanjur muncul dalam LHP.
“Kondisi itulah yang membedakan keduanya. Namun semua hasil temuan di Kabupaten Tegal, sesuai penjelasan, masih dalam takaran normatif dan semoga tidak mengkhawatirkan,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Pengurus dan Anggota Baru Teater Byar Dilantik

TALANG - Pengurus Teater Byar periode 2011-2012 dan anggota baru Teater Byar SMA-SMK Wahid Hasyim Talang, belum lama ini dilantik. Pelantikan tersebut dilakukan di bumi perkemahan Kota Tegal, selama dua hari diikuti sekitar 70 siswa sisiwi SMA-SMK NU 01 Wahid Hasyim Talang.
Dalam pelantikan tersebut, hadir Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) PC NU Kabupaten Tegal Moh Mi’roj Adhika, Yasykur Parondhina selaku Ketua dan Komite Sastra dan Teater Kabupaten Tegal dan para alumni dan seniman muda Kabupaten Tegal.
Menurut Moh Mi’roj Adhika AS selaku Pembina Teater Byar, dalam pelantikan pengurus maupun anggota baru Teater Byar ini diisi dengan workshop teater sebagai bekal pengurus dalam menjalankan tugasnya mengatur sebuah organisasi teater. Hal ini dimaksudkan agar mereka tahu, bagaimana mengelola kegiatan teater.
“Materi yang disuguhkan dalam acara workshop ini antara lain olah dasar teater meliputi olah vokal, olah tubuh, olah sukma, termasuk tata teknik pentas panggung,” katanya, kemarin.
Untuk melatih mental mereka, lanjut Gus Mi, panggilan akrab Mi’roj Adhika, mereka diperintahkan berekspresi dan mengamen di jalan dengan cara pentas teater, monolog, maupun membaca puisi ditengah hiruk pikuknya jalan raya di kawasan Jembatan Merah (Brug Abang) Talang. “Mereka berjalan dari lokasi sekolah sampai di kawasan Brug Anang, lalu diteruskan ke jalan Pesayangan sampai ke lokasi bumi perkemahan kota tegal di jalan Halmahera. Peserta berjalan kaki sambil berekspresi di sepanjang perjalanan,” tandasnya.
Sementara, Ketua Suku terpilih, Kharusani, mengatakan, walupun berat tapi dirinya siap memajukan teater Byar agar seperti ketua suku periode sebelumnya yang mampu menjuarai dalam Festifal Teater Pelajar tingkat Jawa Tengah.
 “Kami siap berlatih agar teater Byar dalam periode kami tetap eksis. Semoga bisa seperti kakak-kakak pengurus teater Byar sebelumnya yang bisa menjuarai dalam berbagai even lomba baik puisi, monolog, maupun teater,” ungkapnya.
Dia menambahkan, latihan rutin yang dilakukan setiap hari Rabu dalam ekstra kulikuler teater itu, tetap akan dipertahankan. Pihaknya akan selalu menjaga agar teater Byar bisa lebih eksis. Dan yang lebih penting lagi, mendapat dukungan dari sekolah.
“Warga baru yang berjumlah sekitar 60 siswa-siswi ini, banyak yang punya potensi,” pungkasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Stasiun Slawi Saat Libur Sekolah Natal dan Tahun Baru

SELAMA liburan Sekolah dan menjelang natal tahun 2011 dan tahun baru 2012, penjulan tiket KA Kaligung Bisnis dari Stasiun Slawi dengan tujuan Semarang, naik 80 persen. LALU ?
LAPORAN : MOH GHONI
SETIAP harinya saat libur sekolah, natal dan tahun baru, sedikitnya 100 sampai 200 penumpang mengantri guna mendapatkan tiket. Padahal, ketersediaan jatah tempat duduk dari Stasiun KA Slawi sangat terbatas. Karena kuota yang ada hanya satu gerbang, yang diisi maksimal 60 penumpang.
Kondisi membludaknya penumpang disamping liburan itu, secara kebetulan KA Kaligung Ekonomi sampai saat ini belum bisa beroperasi karena kerusakan. Disisi lain, kenaikan juga terjadi pada penjualan tiket secara on line. Penjualan tiket on line, setiap harinya sekitar 50-70 tiket terjual dan didominasi oleh KA Cirek (Cirebon Ekspres), yang mencapai 70 persen dari penjualan tiket itu. Padahal jika hari biasa, penjualan tiket on line paling yang terjual 30 tiket.
“Untuk semua tarif tiket, tidak ada kenaikan. KA Kaligung Bisnis ke Semarang seharga Rp 30 ribu dengan jam keberangkatan dari Stasiun KA Slawi, jam 12.25 WIB,” kata Kepala Stasiun KA Slawi, Yuliono Mukti Fauzi, kemarin.
Dikatakan Yuliono, kondisi itu membuat setiap harinya penumpang selalu mengantri tiket KA Kaligung Bisnis di loket penjualan tiket. Namun demikian, pihak stasiun Slawi tidak mamu berbuat banyak, karena semuanya sudah dibatasi oleh aturan dan jatah yang ada.
    Menurut dia, saat ini bahkan ada sejumlah calon penumpang yang sudah memesan untuk keperluan perjalanan liburan natal dan tahun baru. Bahkan semua tiket KA yang dijual melalui on line, saat ini kondisinya nyaris habis sampai dengan akhir tahun 2011. “Pemesan tertinggi yang ada pada daftar kami yaitu pada tanggal 22-26 Desember dan 29 Desember sampai 2 Januari 2012,” ujarnya.
GANGGUAN KOMPUTER
Disisi lain, penjualan tiket secara on line sedikit terganggu dengan terjadinya kerusakan peralatan komputer milik PT KAI. Kondisi kerusakan tersebut, ternyata tidak hanya pada PT KAI namun juga pada sejumlah perusahaan lain seperti Perbankan. Kondisi itu dibenarkan oleh Yuliono, yang peralatan komputer untuk penjualan tiet on linenya, belum lama ini ngadat.
Kondisi itu, dijelaskan Yuliono, sudah direspon dan dilaporkan kepada PT KAI pusat di Bandung. Karena menurutnya dengan kerusakan jaringan komputer perusahaannya, dikhawatirkan bisa mengganggu proses layanan PT KAI khususnya di Stasiun KA Slawi. “Belum lama ini sudah kami laporkan ke PT KAI pusat,” ucapnya.
Sementara, kepada pelanggan PT KAI, pihaknya juga sudah memberitahukan perihal gangguan jaringan internet komputernya. Hal itu guna menghindari anggapan jika PT KAI tidak respek dan kurang dalam memberikan layanan terhadap konsumen pengguna KA.
“Kadang ada sinyal, tidak lama kembali hang. Itu yang terjadi bebrapa waktu lalu. Namun saat ini sepertinya sudah kembali normal dan semoga tidak ngadat lagi,” pungkas Yuliono. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

70 Warga Tak Mampu Disantuni

SURADADI - Persaudaraan Muslimah (Salimah) Ranting Sidaharja, Senin (19/12), menyelenggarakan pengajian umum di Mushola Alhidayah Dukuh Peleman Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah 1433 H.
Selain menggelar pengajian, kegiatan yang diikuti 200 muslimah ini juga menyantuni 70 warga tak mampu yang terdiri dari anak-anak yatim dan orang tua jompo. Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPC Salimah Suradadi, Suharti serta seluruh ranting di Kecamatan Suradadi, tokoh masyarakat, dan para ulama setempat.
Disela-sela sambutannya, Suharti mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Meski demikian, pengajian kali ini jauh lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, yang biasanya santunan diberikan langsung ke rumah-rumah warga yang membutuhkan, namun kini para penerimanya diikutsertakan dalam pengajian tersebut. Tujuannya, selain untuk bersilahturahmi juga sekaligus menambah wawasan dan mendapatkan ilmu bagi penerima santunan.
"Pengajian ini merupakan langkah kami untuk mengenalkan organisasi dan kiprah Salimah kepada umat muslim sekitar. Kami tunjukkan kepedulian kami dalam bidang sosial, yakni salah satunya dengan memberikan santunan kepada kaum dhuafa dan anak yatim," terangnya.
Rencananya, tahun depan pihaknya akan menggelar kegiatan yang serupa ditambah dengan kegiatan sosial lainnya. Seperti perkawinan dan sunatan massal, pelatihan perawatan jenazah, Ru'yah Syar'iyah, dengan melibatkan semua pengurus majelis ta'lim yang ada. Langkah demikian, untuk memicu agar umat muslim di wilayahnya menjadi satu dan Salimah sebagai perekat maupun sebagai fasilitatornya.
"Kita (Salimah, Red) harus selalu meningkatkan kepedulian kita kepada sesama," tukasnya.
Ketua panitia kegiatan, Jamilah, mengutarakan, santunan yang diberikan kepada warga yang membutuhkan. 40 diantaranya, berasal dari warga Sidaharja. Sementara lainnya, merupakan warga desa tetangga. Menurutnya, sebagai pembicara dalam pengajian yang mengusung tema "Kita tingkatkan pada sesama wujud dari kualitas keimanan" ini, berasal dari Kecamatan Adiwerna, yakni Ustadah Musyahiroh.
"Salimah selalu mengedepankan kepedulian lingkungan. Karena itu, bagi kaum muslimin yang ingin bergabung, silahkan saja mengikuti pengajian rutin Salimah," tukasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Minggu, 18 Desember 2011

Ini Pendidikan Seks Yang Harus Diajarkan Ortu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Survei Perilaku Seks 2011 yang dilakukan DKT Indonesia menunjukkan, rata-rata remaja mulai berhubungan seks pertama kalinya pada usia 19 tahun dengan mayoritas merupakan mahasiswa.Psikolog Seksual Zoya Amirin menyatakan, melihat fakta dan data ini, kita sudah tidak bisa lagi menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibahas di lingkungan keluarga sekalipun. "Alangkah baiknya bila pendidikan seks yang tepat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah remaja dan kaum muda ini mendapatkan informasi yang salah," katanya.
Orang tua merupakan sumber utama anak seharusnya mendapatkan pendidikan seksual, katanya. "Bukannya malah menghindari topik yang sensitif tersebut, karena ternyata hasil survei juga menunjukkan bahwa remaja membahas kegiatan seksualnya dengan teman sebesar 93 persen, disusul dengan membahas dengan pacar (21 persen) baru dengan ibu (10 persen) dan ayah (2 persen)," tambahnya
Zoya menyebut pendidikan seks yang harus diterima anak usia 15-19 tahun adalah pemahaman bahwa kematangan seksual yang telah dialami pada usia tersebut akan bisa membuat mereka untuk hamil atau menghamili perempuan. "Bagi anak lelaki, mereka harus memahami bahwa dorongan seksual itu normal tapi juga harus diajari agar bagaimana cara iseng mereka melepaskan ketegangan seksual seperti menarik tali bra teman sekolahnya itu tidak menjadi pelecehan seksual," ujarnya.
Sedangkan untuk anak perempuan, Zoya meminta agar orang tua untuk mengajarkan mereka kemampuan untuk mengatakan "tidak" dalam kondisi dipaksa oleh pacarnya untuk berhubungan seks. "Dalam pendidikan seks, perlu diajari bagaimana berkata 'tidak' meskipun sudah diajak masuk ke dalam kamar, karena itu akan jadi pemerkosaan," ujarnya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

19 Ponpes Ikuti Kemah Pramuka Santri

Tarub – Sebanyak 19 Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Tegal turut ambil bagian dalam gelaran kemah Pramuka santri mufakat dan pekan porseni daerah (Pospeda). Kegiatan yang digelar atas kerjasama Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), dan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 11.28 Tegal itu, berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (17/12) dan berakhir Minggu (18/12) di Ponpes Hasyim Asyari Kecamatan Tarub.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tegal selaku Ketua Harian Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) 11.28 Tegal, H Moch Hery Soelistiyawan SH MHum, Sabtu (17/12) kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah Pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Tegal, Pengurus Forum Komunikasi Ponpes (FKPP), dan segenap pengasuh Pondok pesantren se-Kabupaten Tegal.
Wakil Bupati dalam sambutannya berpesan agar dalam kegiatan kemah Pramuka santri hendaknya dapat diupayakan kegiatan yang bersifat operasional dan teknik kepramukaan (Tekpram). Hal tersebut karena nuasa kegiatannya adalah Pramuka. “Karena nuansa kegiatannya Pramuka, saya pesan agar ada kegiatan operasional dan teknik kepramukaan yang dilaksanakan,” pintanya.
Hal ini penting, lanjut Wabup, agar ilmu Pramuka di Ponpes dapat diikuti dengan baik. Selain itu juga dalam rangka dalam pembinaan kepramukaan, Ponpes dapat berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan Kwartir Ranting (Kwarran) setempat. “Ponpes yang jumlahnya banyak, bisa kerjasama dengan Kwarran dalam pembinaan Pramuka,” katanya.
Kepala Kemenag Kabupaten Tegal, Drs H Ahmad Ubaidi MSi, dalam laporannya mengatakan bahwa kemah Pramuka santri mufakat dan Pospeda merupakan program kerja Kemenag Kabupaten Tegal yang bertujuan untuk mengarahkan visi pondok pesantren sebagai wahana kompetitif Ponpes, serta bermanfaat sebagai sarana taaruf dan silaturahim antara sesama pondok pesantren. “Selain itu juga sebagai wujud wacana dinamis dan tolak ukur bagi pembinaan Ponpes,” jelasnya.
Kemah Pramuka santri dan Pospeda, kata Ubaidi, akan diisi berbagai kegiatan antara lain kegiatan olahraga atletik, non atletik, kegiatan kebersihan, Tekpram, ceramah UU Pramuka, pendidikan karakter dan kepemimpinan, serta pentas seni. “Kegiatan diikuti oleh 19 Ponpes dan ratusan atlet Pospeda,” urainya.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan operasional pondok pesantren (BOP) dari Pemkab Tegal secara simbolis oleh Wakil Bupati Tegal kepada perwakilan Forum Komunikasi Ponpes (FKPP), disaksikan Kabag Kesra Pemkab Tegal Dra Hj Suspriyanti MM, dan Kepala Kemenag Kabupaten Tegal Drs H Ahmad Ubaidi MSi.
“Pemberian BOP ini merupakan program tahunan Pemkab Tegal melalui Bagian Kesra. Masing–masing Ponpes mendapat bantuan sebesar Rp 2 juta,” terang Kepala Seksi Pekapontren, Drs H Banu Hamdan MPd, usai upacara pembukaan.
Usai pembukaan, perkemahan diisi dengan demonstrasi marching band ‘Gema Qothrun Nada’ dari Ponpes Modern Daaru Ulil Albaab Kecamatan Warureja dan dilanjutkan dengan peninjauan lokasi perkemahan oleh Wakil Bupati Tegal beserta undangan. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Pelecehan Seksual di Gereja Belanda Terungkap

Liputan6.com, Amsterdam: Selama lebih dari 60 tahun terakhir, ribuan anak mengalami pelecehan seksual di Gereja Katolik Roma Belanda dan 800 tersangka telah diperiksa. Demikian dikatakan penyidik dalam laman CNN, belum lama ini.
Beberapa puluhan ribu anak di bawah umur mengalami berbagai jenis pelecehan, baik ringan maupun serius. Akibatnya, para korban trauma selama bertahun-tahun. Mereka memerlukan perhatian dari keluarga korban dan konseling dari psikolog profesional.
Menurut laporan yang dimuat dari 1945 hingga 2010, pelecehan ini masih terbilang ringan. Tapi merupakan masalah serius karena menimpa banyak korban dalam jangka waktu panjang. Seorang penyidik mengatakan, petugas gereja, seperti pendeta dan pastor harus bertanggung jawab untuk menangani para korban.
Kasus ini berdampak pada negara, karena Katolik Roma yang merupakan agama terbesar di Belanda telah tercemar di mata masyarakat. Selama ini Katolik Roma telah berperan dalam agama, politik, media, pendidikan, dan serikat buruh.
Sementara Komisi Penyelidikan telah menerima 1.795 laporan terkait pelecehan seks terhadap anak-anak di gereja. Laporan berisi informasi tentang 800 nama tersangka. Mereka adalah petugas gereja di dalam keuskupan Katolik Roma. Sebagian besar pelaku merupakan korban pelecehan sewaktu muda. Mereka menyesal dan meminta maaf setelah dipertemukan dengan korban.(RZK/CNN/AIS)
Sumber Berita: http://id.berita.yahoo.com/pelecehan-seksual-di-gereja-belanda-terungkap

Menilik Dari Dekat Community TB Care Aisyiyah

Sebagai organisasi masyarakat, Aisyiyah lebih dikenal dengan kegiatan keagamaannya. Padahal, banyak bidang lain yang juga dilaksanakan salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah ini. Salah satunya terkait kesehatan, dengan turut serta menanggulangi dan memberantas penyakit Tuberkulosis (TB) oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Tegal. Apa saja kegiatannya?
LAPORAN : LAELA NURCHAYATI
AISYIYAH adalah organisasi perempuan Muslim yang peduli terhadap isu-isu sosial dan keagamaan yang didirikan pada tanggal 19 Mei 1977. Organisasi ini juga menjadi sarana bagi perempuan Muhammadiyah untuk berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera yang sesuai dengan ajaran Islam.
Sesuai dengan visi misinya, Aisyiyah bergerak di berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan Aisyiyah memiliki Taman Kanak-kanak dan Akademi Kebidanan. Aisyiyah juga bergerak dalam program pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Imunisasi, kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, HIV AIDS. Ada juga kegiatan dari majelis lainnya, seperti kesejahteraan sosial yaitu anak asuh, rumah singgah untuk anak jalanan, dan panti asuhan. Serta bidang ekonomi mikro, simpan pinjam, dan usaha kecil.
Dengan potensi dan gerakan komunitasnya, Aisyiyah mulai berkiprah dibidang pengendalian Tuberkulosis (TB) dengan bantuan The Global Fund (GTF ATM) dengan menjadi SR atau Sub Recipient atau penerima dana sekunder dari Principal Recipient (PR-GF ATM) kementrian kesehatan sebagai penerima dana utama di Ronde 1 dan Ronde 5 selama kurun waktu 2001-2008.
Tak terkecuali di Kabupaten Tegal, menjadi salah satu daerah yang masuk dalam kantong TB di wilayah Jawa Tengah. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada, PD Aisyiyah Kabupaten Tegal terus menggalakkan penanggulangan dan pemberantasan penyakit TB dengan berbasis masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam berbagai tahap, mulai pemilihan kader, pelatihan, hingga tindak lanjut program yang ada.
Sebanyak 96 kader dibagi dalam empat angkatan, masing-masing 24 orang. Mereka mendapatkan pelatihan sebanyak 2 tahap. Selanjutnya langsung mengaplikasikan ilmunya sesuai tugas dan materi yang telah diterima. "Mereka bertugas mencari suspect (penderita, Red), mengantarkan mereka ke pelayanan kesehatan, dan memantau perkembangannya hingga sembuh," ungkap Hj Srijatun, Ketua PDA Kabupaten Tegal disela pelatihan kader angkatan 4 tahap 2 di Riez Palace Hotel, beberapa waktu lalu.
Dari 96 kader yang ada tersebar di 16 kecamatan, sebagai wilayah kerja mereka. Tak hanya itu saja, PD Aisyihah Kabupaten Tegal juga melakukan kunjungan dan pemberian makanan tambahan bagi penderita. Terlebih mereka harus mendapatkan asupan gizi yang cukup. Program penanggulangan TB berbasis masyarakat ini dilaksanakan dalam jangka 3 tahun ke depan. Program ini juga menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
Terpisah, dr Lukito Hari Prasetyo, menambahkan, program yang dimulai November 2011 ini langsung menunjukkan hasil baik. Dari 30 suspek yang ditemukan, 10 diantaranya BTA positif. Padahal secara teori, biasanya dari 15 suspect baru ditemukan 1 BTA positif.
"Ini sangat bagus, sehingga kita lebih mudah dalam melakukan penanggulangan dan pemberantasan TB sekaligus pengobatan pada pasien," terangnya.
Pasalnya, lanjut dia, penyakit ini sangat mudah menular kepada siapapun. Adapun pasien tersebut diantaranya 4 orang dari Desa Setu Kecamatan Tarub, 2 orang dari Desa Pegirikan Kecamatan Talang, 3 orang dari Desa/Kecamatan Kedung Banteng, dan 1 orang dari Desa Wangandawa Kecamatan Talang. "Saat ini mereka masih dalam pemantauan kader, agar pengobatan yang dilakukan bisa berjalan baik tanpa harus diulang-ulang," pungkasnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Pontianak di Malaysia Kuntilanak di Indonesia

Sebuah rekaman video memperdengarkan suara tawa wanita yang memecah keheningan malam. Rekaman tersebut dibuat pada pukul 1:48 dini hari di sebuah pemakaman Cina di daerah Sungai Petani, Kedah, pada Maret 2009.

Paranormal dan ketua dari Malaysian Ghost Research (Peneliti Hantu Malaysia), Augustine Towonsing, berkata, "suara tertawa wanita" tersebut merupakan suara makhluk gaib bernama “pontianak”.

Augustine adalah orang yang percaya keberadaan hantu dalam bentuk energi murni yang tidak memiliki bentuk fisik, melainkan medan magnet. Sehingga keberadaan mereka tampak di alat pindai elektrik dan kamera.

"Karena itu, melihat penampakan pontianak, sebagai contoh, merupakan penjelasan atas penampakan metafisik dari hantu," kata Augustine, yang berpengalaman lebih dari sepuluh tahun di bidang paranormal, kepada Yahoo!.

Sejarah pontianak
Di cerita rakyat Malaysia dan Indonesia, pontianak dikenal sebagai hantu wanita yang meninggal ketika melahirkan. Beberapa argumen mengatakan, pontianak merupakan evolusi dari hantu lain bernama langsuir. Ada pula yang bilang, pontianak merupakan anak langsuir.

Dikisahkan, pontianak muncul setelah seorang wanita cantik melahirkan bayi yang langsung meninggal. Karena kaget, wanita tersebut pun langsung meninggal.

"Saat mendengar berita buruk tersebut, wanita itu menepukkan tangannya dan langsung terbang sambil tertawa terkikik-kikik dan hinggap di sebuah pohon," tulisnya.

Pontianak dikenal menggunakan jubah hijau, kuku yang runcing dan rambut hitam yang panjang, yang panjangnya sampai pergelangan kaki. Banyak orang percaya, dia hidup seperti burung hantu, hinggap di pepohonan, dan lainnya percaya bahwa dia hidup di dekat pohon pisang.

“Menurut cerita, rambutnya sengaja panjang untuk menyembunyikan lubang di belakang leher, yang berguna untuk mengisap darah anak-anak,” tutur William.

Pontianak dipercaya mengincar anak yang baru lahir. Menurut mitologi Malaysia, strategi untuk melawan pontianak adalah dengan menangkap mereka dan menggunting kuku dan rambutnya, lalu menjejalkan rambut dan kuku itu di lubang belakang lehernya.

William menjelaskan, cara itu akan mengubah pontianak kembali menjadi wanita biasa.

Pemancingan dan bayi yang baru lahir
Terdapat versi lain soal keberadaan pontianak. Beberapa orang percaya, dia merupakan hantu dari seorang wanita yang meninggal ketika melahirkan. Pontianak kembali sebagai arwah penasaran, yang membenci para wanita normal. Pontianak dapat muncul sebagai wanita biasa untuk menggoda para pria dan mengisap darah mereka.

Cerita lain tentang pontianak adalah, para hantu wanita tersebut dikenal suka makan ikan, dan sering "terlihat" berada di kerumunan pemancing di hulu sungai. Mereka menunggu untuk mencuri tangkapan mereka.

Penduduk Kampung Pontianak di Pulau Pemanggil, Mersing, mengatakan kepada penyelidik paranormal dari Singapura bahwa di pulau tersebut, terdapat satu pontianak yang memakan bayi yang baru lahir. Pontianak tipe itu dapat melepaskan kepalanya ketika mulai menyerang, biasanya pada malam hari. Hantu wanita itu lebih suka bayi laki-laki.

Pada suatu malam, hantu pontianak mendengar erangan seorang wanita sedang melahirkan di kampung tersebut. Ia lalu melepaskan kepalanya dan terbang ke arah rumah wanita yang sedang melahirkan, tidak sadar bahwa sudah ada sekelompok warga yang sudah menyiapkan penyergapan.

Warga desa tersebut menangkapnya dengan sebuah jaring, yang menyebabkan tubuhnya datang untuk bersatu dengan kepalanya. Tetapi, sekelompok warga lainnya membunuh tubuh pontianak tersebut dengan membakarnya. Jadi, tanpa adanya tubuh untuk kembali, pontianak tersebut hancur.

Legenda abadi
Mitos pontianak cukup populer di berbagai media, terutama layar perak. Film pertama tentang makhluk halus ini dibuat ketika Malaysia merdeka pada tahun 1957. Sayangnya produser film tersebut membuang rol film ke kolam bekas tambang karena ruang penyimpanan di rumahnya sudah tidak cukup.

Walau hantu wanita di Kampung Pontianak sudah dihancurkan, dia tetap "hidup" di dunia modern. Lebih dari 50 tahun kemudian, film komedi seperti “Tolong! Awek Aku Pontianak” masih banyak ditonton orang.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/

64 Pohon Jati Tumbang

BALAPULANG - Hujan lebat disertai angin kencang melanda Desa Balapulang Kulon Kecamatan Balapulang, Sabtu (17/12) kemarin sekitar pukul 16.30 WIB. Serangan angin puting beliung tersebut menumbangkan 64 pohon jati di wilayah Perum Perhutani KPH Balapulang.
Petugas dari KPH Balapulang dibantu masyarakat LMDH, dengan sigap segera mengamankan lokasi bencana yang menumbangkan puluhan tanaman jati yang ditanam tahun 1970 itu.
Sesuai data dari Perhutani KPH Balapulang, sepeti dikatakan Wakil Administratur (Waka Adm) KPH Balapulang, Weda Panji Hudaya SHut, sekitar 64 pohon jati tumbang. Keberadaan tanaman tersebut pada petak 31 dan 33 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kaligimber BKPH Margasari turut wilayah pangkuan LMDH Manggaladharma Desa Balapulang Kulon. “Usia tanaman tahun tanam 1970an. Pohon tumbang tersapu angin, saat bersamaan turun hujan lebat di wilayah tersebut,” ujarnya.
Dikatakan Weda Panji, di tempat tersebut, petugas KPH dan BKPH dibantu anggota LMDH, membantu mengamankan pohon yang roboh agar tidak dipunguti oleh warga setempat. Petugas sekaligus melakukan pendataan (dileter), untuk didata sementara. Sedang untuk pengamanan, kayu dibawa ke tempat penimbunan kayu (TPK) di Margasari.
Menurut dia, atas perisriwa tersebut pihaknya akan melaporkan terlebih dahulu ke Perum Perhutani unit I di Semarang. Kondisi tumbangnya pohon jati, juga pernah terjadi di RPH dan BKPH yang sama, tanggal 7 Nopember 2011. Saat itu sebanyak 260 pohon berusia 38 tahun, tumbang. “Kami berharap semoga tidak terjadi lagi bencana serupa khususnya dalam waktu dekat,” ujar Weda Panji.
Disisi lain, Humas KPH Balapulang, Juli Kusnadi, mengatakan, sebetulnya pohon tersebut belum waktunya ditebang. Akibat bencana alam tersebut terpaksa kayu ditebang untuk diamankan ke TPK terdekat. Nilai jual kayu jati akibat kejadian tersebut, lebih murah dibandingkan dengan tebangan pohon yang sudah direncanakan sebelumnya. Karena, tidak melalui prosedur melalui teresan hingga satu tahun untuk mendapatkan kayu yang bernilai jual tinggi.
Sementara dikatakan Juli Kusniadi, kerugian ekologis (lingkungan) tidak kalah pentingnya. Bahkan meski kapasitasnya tidak terlalu berat, namun ada pengaruh akibat terjadinya bencana alam tersebut yang membuat lingkungan menjadi rusak. “Namun tidak terlalu mengkhawatirkan, dan kerusakan itu bisa ditanggulangi,” ucapnya.
Peristiwa bencana angin itu dikisahkan Juli, mesitir salah satu anggota LMDH, Jeni, 40 tahun, yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian mengatakan, saat itu wilayah Balapulang dan sekitarnya turun hujan sangat lebat disertai angin kencang sekitar lima belas menit. Saat bersamaan terjadi suara pohon roboh, masyarakat LMDH banyak yang berhamburan keluar rumah memburu suara pohon tumbang. Beruntung, angin tidak masuk ke wilayah perkampungan warga yang jaraknya tidak jauh dari lokasi itu. “Kerusakan dan korban bisa lebih parah jika angin menuju ke perkampungan penduduk,” pungkasnya. (gon)
Sumbe Berita : http://www.radartegal.com/index.php

IPAL Biodigester Tahu Bocor

ADIWERNA - Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) biodigester limbah tahu di Dukuh Pesalakan Desa/Kecamatan Adiwerna yang berlokasi di RT 25/RW 04, mengalami kebocoran selama beberapa minggu ini. Bangunan yang dikerjakan pada proyek tahun 2008 itu mengalami kerusakan di bagian tutup biodigester yang jebol, serta retak di bagian tabung. Akibatnya, gas yang tertampung di tabung tersebut merembes keluar dan mudah terbakar bila tersulut api.
Menyikapi hal tersebut, paguyuban pengrajin tahu Berkah Lestari sempat melakukan penambalan namun tak ada hasilnya. Dimana penambalan yang sempat dilakukan kembali mengalami jebol dan gas meluber di lokasi areal tabung. Hal inilah yang membuat paguyuban mengajukan bantuan lewat Pemkab dalam hal ini BLH, dan mendatangi langsung Ketua DPRD Kabupaten Tegal.
Ketua Paguyuban, Samiun, menyatakan, bantuan rehab pun akhirnya dikucurkan lewat perubahan anggaran. Dimana untuk mendukung rehab biodigester tersebut, dikucurkan dana sekitar Rp 20 juta. "Kebocoran ini sebenarnya sudah terjadi sejak bulan Mei lalu. Upaya menambal telah kami lakukan, namun tidak optimal. Hal ini menyebabkan aliran gas yang disalurkan ke rumah pengrajin tidak maksimal," terangya, Minggu (18/12).
Diakuinya, dua tabung biodigester yang bocor itu bisa memasok kebutuhan gas untuk 70 rumah pengrajin tahu. Dan untuk saat ini, terpaksa aliran gas tersebut dihentikan selama proses perbaikan tabung biodigester dilakukan.
"Ditargetkan dalam minggu ini proses perbaikan rampung. Dan untuk penambalan sendiri, dilakukan melalui proses penebalan dinding biodigester dengan menggunakan pasir besi," terangnya.
Dia juga menyatakan, ditahun 2012 mendatang pihaknya juga akan mendapatkan bantuan pembangunan dua biodigester baru dari Pemkab dan provinsi untuk menampung limbah tahu yang kini volumenya kian bertambah banyak. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

DIN : Hadiri Forum Internasional Katolik Muslim

London (ANTARA) - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin menghadiri Forum Internasional Katolik-Muslim (Catholic-Muslim Forum) di Rumah Konferensi Baptism Site of Jesus, di Yordania dan merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia.
Seminar bertema "Reason, Faith and the Human Person," (Akal Budi, Iman dan Pribadi Manusia) ini dihadiri 24 tokoh Katolik-Roma dan 24 tokoh Muslim di seluruh dunia, ujar anggota Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat Beragama Vatikan, P. Markus Solo Kewuta SVD, kepada ANTARA London, Rabu.
Dikatakannya wakil setiap agama dipilih masing-masing pihak secara bebas atas berbagai pertimbangan. Pihak Muslim menghadirkan Prof. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammidiyah, sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia.
Para peserta seminar diterima Raja Yordania, Abdullah II bin al-Hussein di Istana Basman di kota Amman.
Raja mengutarakan beberapa perihal penting guna memajukan perdamaian dan keharmonisan global serta mendorong peserta untuk tetap berkarya demi perdamaian antar penganut kedua agama besar ini di seluruh dunia.
Royal Aal al-Bayt Institute, dikepalai Pangeran Ghazi Muhammad bin Talal, merupakan pusat kajian teologis-ilmiah tentang pemikiran Islam dan kajian lintas agama untuk memajukan dialog antar umat beragama, terutama antara umat Kristiani dan Muslim.
Menurut P. Markus Solo Kewuta SVD, Forum Internasional Katolik-Muslim dibentuk 2008 sebagai tanggapan bersama antara Katolik dan Muslim terhadap surat pernyataan sikap ke-137 tokoh Muslim seluruh dunia terhadap Kuliah Sri Paus Benediktus di Regensburg, Jerman.
Dikatakannya seminar pertama digelar Nopember 2008 di Vatikan bertema "Kasih akan Allah dan Kasih akan Sesama": sebuah refleksi teologis mencari aplikasi nyata dalam relasi keseharian antara Kristiani dan Muslim.
P. Markus Solo Kewuta SVD juga salah satu dari 24 peserta Katolik, mewaikil Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue), Desk Christian-Muslim Dialogue in Asia yang berkantor di Vatikan, sekaligus ko-penyelenggara event.
Dikatakannya pada akhir seminar para tokoh ke-dua agama merumuskan lima butir kesepakatan sebagai Deklarasi Bersama.
Pertama, "Allah telah menganugerahkan akal budi kepada manusia, melaluinya (akal budi) manusia mengenal kebenaran. Pengenalan kebenaran menyinari tanggungjawab kita di hadapan Allah dan di hadapan satu sama lain"

Deklarasi kedua "Iman adalah anugerah Allah, melaluinya (iman) manusia sadar (discover) bahwa ia diciptakan oleh Allah dan bertumbuh di dalam pengetahuan akan Dia"

Selain itu disebutkan "Hati yang putih-bersih adalah pusat dari seorang yang setia, di mana iman, akal budi dan belarasa berpadu di dalam penyembahan kepada Allah dan kasih akan sesama manusia"

Derajad manusia yang dianugerahkan Allah harus dihormati oleh semua orang dan harus pula dilindungi di dalam/melalui hukum.
Di dalam dialog, kaum beriman harus mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas segala rahmatNya di atas di dalam suasana saling menghormati dan dalam belarasa, dan di dalam sebuah bentuk hidup yang harmonis dengan ciptaan Tuhan.
Tokoh-tokoh Katolik-Roma dan Muslim seluruh dunia tetap berkeinginan melanjutkan dialog sebagai jalan untuk memajukan saling pemahaman dan kebaikan bersama seluruh umat manusia, terutama mewujudkan hasratnya terhadap perdamaian, keadilan dan solidaritas.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Malaysia Ingin Jadi Kiblatnya Pasar Halal Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia mengajak semua pengusaha untuk berpartisipasi dalam promosi industri halal.  Kepala Menteri, Tan Sri Abdul Taib Mahmud, menyerukan hal ini sebelum meluncurkan Program Transformasi Halal 2011.
Ajakan ini tak hanya ditujukan kepada pengusaha Muslim. Pengusah non-Muslim juga turut mendapatkan seruan ini. "Saya percaya bahwa industri halal bisa sukses bukan hanya karena dukungan dari berbagai instansi dan program terus menerus seperti ini. Tetapi juga karena Malaysia memiliki persyaratan sertifikasi halal yang paling ketat. Malaysia merupakan salah satu produsen terkemuka barang halal di dunia," kata kepala menteri seperti dikutip onislam.net.

Tan Sri Abdul Taib Mahmud  menambahkan, kebutuhan untuk mengembangkan program ini akan dapat menempatkan Malaysia sebagai deretan negara terdepan dalam pasar halal internasional. Populasi muslim yang terus berkembang, ia nilai sebagai salah satu faktor pendorong meningkatnya kebutuhan produk halal.

Program Transformasi Halal bertujuan  untuk mempromosikan dan memasarkan produk halal lokal. Selain itu, program ini diharapkan bisa menjadi semboyan bagi pengusaha lokal memperluas pasar dan jaringan bisnisnya.

Wakil Menteri Perdagangan Internasional dan Industri, Datuk Yakub Dungau Sagan, mengatakan program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan standar hidup masyarakat.

Malaysia, negara mayoritas Muslim yang diakui sebagai pusat makanan halal di dunia. Pada tahun 2004, Malaysia meluncurkan majalah dwi-bulanan, 'Journal Halal'. Jurnal ini sebagai publikasi bisnis yang melayani pasar halal global. Kini, tak hanya sekedar makanan yang  disertifikasi sebagai produk halal. Sertifikasi halal sudah mencapai pada produk  kosmetik, pakaian, farmasi dan jasa keuangan.

Keuangan Islam juga merupakan salah satu sektor yang tumbuh paling cepat dalam industri keuangan global. Saat ini, ada hampir 300 bank Islam dan lembaga keuangan di seluruh dunia. Asetnya diperkirakan akan mencapai 1 triliun dolar AS pada 2013.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Ruhut : Soal Aulia Pohan Kalau Saya Permadi Saya Akan Bakar Diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyayangkan lontaran pernyataan politisi Gerindra, Permadi, tentang penangkapan besan presiden, Aulia Pohan di Swiss. Ruhut pun beranekdot jika dia Permadi, akan berlaku seperti Sondang, aktivis UBK yang bakar diri di depan istana beberapa waktu lalu.
"Kalau saya Permadi, saya bakar diri,"ujar Ruhut saat diskusi dengan Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional di Cikini, Jakarta, Ahad (19/12). Ruhut pun menjelaskan bahwa informasi tersebut terbukti kesesatannya. Menurutnya, Aulia Pohan tengah berada di Jakarta dan sedang menyusun penelitian.
Meski demikian,menurutnya, Partai Demokrat dan Presiden SBY tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Sebagai partai, ungkapnya, Demokrat dan SBY semakin sering dizalimi semakin dicintai rakyat.

Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Komnas HAM Anggap Pemerintah Lalai Tangani Mesuji

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ridha Saleh menilai pemerintah lalai menangani kasus kekerasan dan pelanggaran hak asasi di Mesuji, baik Mesuji Lampung maupun Mesuji Sumatera Selatan. "Setelah kejadian, baru ada tindakan dari pemerintah," katanya ketika dihubungi, Kamis 15 Desember 2011.
Menurut dia, Komnas telah menyerahkan laporan hasil investigasi atas kekerasan yang berujung pembunuhan di dua wilayah itu kepada pemerintah. Komnas merekomendasikan pengusutan tuntas kasus itu. Tapi pemerintah lamban mengantisipasi dan menanganinya.
Investigasi terhadap peristiwa pada April 2011 di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, itu mendapati tujuh orang tewas, yaitu dua dari pihak warga dan lima orang dari pengamanan swakarsa PT Sumber Wangi Alam.
Sedangkan bentrokan di lahan PT Silva Inhutani di Desa Pelita Jaya dan kawasan Pekat Raya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung, pada November 2011 menewaskan seorang petani.
Komisioner Komnas HAM lainnya, Syarifudin Ngulma Simeulue, berpendapat, kelalaian lainnya adalah membiarkan pembentukan petugas pengamanan swakarsa oleh perusahaan. Padahal Peraturan Kepala Polri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM Dalam Menyelenggarakan Tugas Kepolisian menyebutkan, tugas pengamanan hanya oleh kepolisian. "Kenapa pam swakarsa itu ada," ujar Syarifudin.
Lima warga Mesuji mengadu ke Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu lalu. Pengacara warga, Bob Hasan, menuturkan, sejak 2009 sampai 2011 sudah 30 korban tewas dari pihak warga. Tujuh di antaranya korban insiden di Mesuji, Sumatera Selatan. Mereka juga menyerahkan rekaman video pembunuhan sadistis sejumlah orang.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo telah membantah terjadinya pembantaian itu, dua hari yang lalu. Ia menjelaskan, sepanjang 2011 hanya ada dua bentrokan akibat sengketa warga dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, yakni di Mesuji wilayah Sumatera Selatan (21 April 2011) dan di Lampung (11 November 2011).
Kemarin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto serta Timur Pradopo membentuk tim investigasi kasus Mesuji. "Langsung ditindaklanjuti oleh Menko Polhukam dan Kapolri," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di kantornya. Ia menduga ketua tim dari kepolisian.
Ketua Komisi Hukum DPR Benny Kabur Harman menolak membentuk tim investigasi di komisinya. Ia menilai penjelasan Timur dalam rapat dengan komisinya dua hari lalu sudah cukup. "Kan Kapolri sudah jelaskan. Mau apa lagi?" ujar politikus Partai Demokrat ini.
PT Silva Perhutani dan PT Sumber Wangi Alam belum bisa dimintai penjelasan. Silva adalah anak usaha Sungai Budi Group yang beralamat di Wisma Budi, Jakarta Selatan. Ketika mendatangi tempat itu kemarin, Tempo hanya mendapati PT Budi Acid Jaya Tbk, juga anak usaha Sungai Budi.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/