Jumat, 05 Agustus 2011

Raja Ampat Pesona Eksotisme Wisata Bahari Dari Papua

Siapa bilang di tanah Papua tidak ada objek pariwisata bahari yang memukau? Selama ini Papua lebih dikenal dengan eksotisme kebudayaannya yang sederhana serta sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, datanglah ke Raja Ampat, dan nikmati keindahan terumbu karang, lengkap dengan biota laut menawan serta pemandangan bahari yang mengesankan.
Tak salah bila kemudian Putri Indonesia 2005 Nadine Chandrawinata menyatakan kekagumannya pada kawasan ini setelah melakukan penyelaman, merasakan sajian panorama bawah laut Raja Ampat yang sangat memikat. Penggemar snorkeling dan diving memang dijamin tidak akan kecewa. Sebaliknya, mereka bakal terpanggil untuk datang dan datang lagi.
Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat.
Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1500 pulau kecil dan atoll serta 4 pulau besar utama, yakni Misol, Salawati, Bantata dan Waigeo. Inilah yang kemudian menjadikan Raja Ampat taman laut terbesar di Indonesia. Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa!
Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut. Khusus untuk Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, hamparan laut biru yang membiaskan keindahan langit, taburan pasir putih yang memancarkan kilaunya bagaikan mutiara, bisa dinikmati. Selain itu, masih ada gugusan pulau-pulau yang memesona dan flora serta fauna unik seperti cenderawasih merah, cenderawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis bunga anggrek. Papua Diving di pulau Mansuar adalah salah satu resort terkemuka yang berada di kawasan ini. Wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar selam betah selama berhari-hari bahkan sebulan berada di Raja Ampat menikmati keindahan yang ada di sana dan menginap di Papua Diving.
Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan. Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana. Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resort buat pengunjung. Di pulau Misool ada Eco Resort yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip konservasi alam yang ketat. Ada kesepakatan dengan penduduk adat di sekitar wilayah tersebut untuk menjaga ekosistem terpadu yang disebut “No Take Zone” yakni melarang eksploitasi pengambilan apapun dari laut, mulai dari berburu kerang, telur penyu,sirip ikan hiu sampai hanya sekedar mencari ikan. Secara ekstrim, malah di eco resort ini mengharamkan penggunaan antiseptik karena limbah buangannya dikhawatirkan akan membunuh ekosistem terumbu karang di sekitarnya.
Beberapa resor menetapkan harga relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas lengkap. Wisatawan dengan biaya terbatas juga dapat memanfaatkan resort milik pemerintah yang jauh lebih murah di daerah Waisai, ibu kota Raja Ampat. Anda harus terbang dulu ke Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, Papua, lalu langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai kawasan Raja Ampat khususnya ke Pulau Mansuar. Untuk berkeliling pulau yang diinginkan, kita dapat menyewa speedboat kapasitas 10 orang dengan harga Rp 3-5 juta per 8 jam, tergantung kepandaian kita menawar. Kita juga bisa mengambil paket wisata dengan mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat seperti burung Cendrawasih.
Untuk masuk ke kawasan Raja Ampat, setiap orang harus membayar biaya masuk sebesar Rp 250 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 500 ribu untuk wisatawan dari mancanegara. Sebuah pin bulat yang berfungsi seperti identitas ini akan kita terima, setelah membayar biaya tersebut. Uniknya, pin ini berlaku untuk satu tahun, sejak 1 Januari hingga 31 Desember. Jadi jika dalam satu tahun itu kita bolak-balik mengunjungi Raja Ampat, hanya perlu membayar biaya masuk satu kali saja. Tentu saja pin tadi tidak boleh hilang dan harus kita kenakan sebagai tanda pengenal.
Sumber Berita : https://dreamindonesia.wordpress.com/2011/02/12/

Wanita Indonesia Di Dunia Pria Dari Tukang Bangunan Hingga Kuli Angkut/

Saatnya untuk bilang, bahwa emansipasi wanita di Indonesia sungguh bukan barang langka dan bukan baru sekarang.  Meskipun kemudian yang dilakukan perempuan-perempuan berikut ini lebih kepada tuntutan untuk tetap hidup dan menafkahi keluarga mereka.   Mereka sesungguhnya adalah perempuan-perempuan perkasa, mereka juga seorang ibu bagi anak-anaknya.  Dan mereka tidak pernah terjebak untuk minta dikasihani apalagi untuk meminta-minta….
Lihat saja yang mereka lakukan sehari-hari untuk turut menopang nafkah keluarga ini :
  • TUKANG BANGUNAN WANITA

Sebuah hal yang biasa di Bali, perempuan menjadi tukang bangunan.   Sebab perempuan dinilai lebih rapi dan teliti dalam mengerjakan finishing sebuah bangunan, seperti mendempul dan mengecat.
  • SUPIR WANITA

Ibu ini adalah salah seorang supir wanita yang mulai banyak ditemui di Indonesia.  Ditangan supir perempuan ini keselamatan  puluhan penumpang menjadi tanggungjawabnya.
  • TUKANG BECAK  WANITA

Meskipun tergolong langka, profesi tukang becak yang identik dengan profesinya kaum pria ternyata dapat juga digeluti oleh wanita.
  • TUKANG GALI PASIR WANITA

Demi upah Rp25 ribu per meter kubik pasir, sejumlah wanita rela berkutat sekitar 8 jam per hari menggali pasir di tengah Sungai Aek Doras, persisnya di kawasan Sibolga Julu Kota Sibolga. Kutu air dan rematik menjadi ancaman tak kasat mata, namun tidak dihiraukan demi nafkah keluarga.
  • PEKERJA KASAR WANITA

Wanita-wanita di pedalaman Kalimantan ini  tanpa sungkan berbaur dengan pekerja kasar pria lainnya.  Tidak ada lagi batasan bahwa pekerjaan kasar hanya untuk pria semata.
  • TUKANG PECAH BATU WANITA

Wanita-wanita pemecah batu ini menjadi penopang utama ekonomi keluarga mereka.  Seperti ditemui di Kampung Jugajembang, Desa Sukarksa, Kecamatan Sukajaya, Bogor.
  • KULI ANGKUT

Sejumlah wanita yang menggeluti pekerjannya dengan mengandalkan fisik (tenaganya) sebagai kuli angkut barang, mengaku hasilnya hanya untuk kebutuhan makan dalam sehari. Dari sekian banyak orang penjual tenaga untuk membawa barang kebanyakan didominasi kaum wanita.  Mereka diantaranya dapat dijumpai di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo.
Sumber Berita : https://dreamindonesia.wordpress.com/2010/04/27/

Puasa dan Jihad Kaum Perempuan

Ramadan 1432 Hijriah sudah tiba. Umat Islam di berbagai penjuru dunia menyambutnya dengan suka-cita. Itu karena bulan Puasa ”yang di dalamnya terdapat malam mulia” merupakan bulan yang penuh ampunan; pintu surga dibuka seluas-luasnya dan pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Pendek kata, bulan Puasa adalah momentum tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memohon ampun atas segala dosa yang sudah dilakukan selama setahun lalu.
Namun, tidak banyak yang menyadari kemuliaan bulan Puasa, khususnya para ibu rumah tangga. Tidak sedikit mereka yang mengeluh dan menyambut bulan ini dengan berat hati. Mengapa? Karena sudah pasti puasa akan menambah beban berat. Bagaimana tidak, mulai bangun sahur sampai berbuka puasa,  merekalah yang paling repot. Harus bangun lebih awal agar hidangan bisa tersaji tepat ketika waktu sahur tiba. Sebaliknya, kaum pria sebagian besar tidak mau tahu, mereka akan makan sahur atau berbuka ketika semua sudah siap tanpa mau ikut membantu istri.
Jika siang, kaum ibu harus ”memutar otak” agar menu yang tersaji memenuhi unsur ‘empat sehat lima sempurna’, meski kondisi keuangan keluarga sedang defisit. Bagi keluarga ekonomi menengah ke atas, memang tidak masalah. Tetapi, bagi golongan ekonomi pas-pasan, merancang dan mengatur menu berbuka dengan sehemat-hematnya, bukan pekerjaan yang mudah. Itu belum jika penghasilan suami hanya pas-pasan; sang istri juga harus turut ngode  atau bekerja.

Jihad Akbar
Bagi kaum perempuan yang punya anak balita atau tengah hamil, tentu lebih berat lagi. Selain sibuk mengatur menu buka puasa dan segenap kebutuhan keluarga, mereka juga harus mengurus buah hati agar tetap tumbuh dan kembang secara sehat. Boleh dibilang, kedatangan bulan Puasa merupakan ujian terberat kaum perempuan, khususnya para ibu rumah tangga. Jika kesabaran, ketakwaan, kebesaran dan ketulusan hati tidak menjadi sandaran, mereka tidak akan mendapat apa-apa di bulan Puasa; selain hanya lapar dan dahaga.
Ketika puasa datang, kaum perempuan, dalam bahasa Abidah El Khalieqy (2011), laksana melakukan jihad akbar. Mengapa? Karena pada bulan yang dimuliakan itu, mereka selalu mendapat halangan dalam menjalankan ibadahnya. Daur menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui merupakan fakta biologis yang menyebabkan perempuan tidak sepenuhnya dapat melaksanakan puasa sepanjang bulan. Oleh karena itu, lanjut Abidah, jika tak memahami maksud dan tujuan syariat Islam, serta fikih yang berkenaan dengan perempuan pada bulan puasa, bisa jadi akan timbul keragu-raguan di hati kaum perempuan terhadap ajaran Islam.
Akan tetapi, jika halangan-halangan puasa tersebut direnungkan secara lebih mendalam, sungguh, bulan Ramadan merupakan anugerah bagi kaum hawa untuk meraih kearifan. Suatu kenyataan spiritual yang secara spesifik tidak mungkin dialami oleh kaum laki-laki.

Hidup Wajar
Godaan lain yang teramat berat bagi kaum perempuan adalah dunia mode/fashion. Lihatlah, ketika puasa, aneka desain pakaian dengan menumpang istilah ”busana muslim” menggoda kaum perempuan untuk berbelanja. Maka tidak heran jika mereka berlomba memperbarui busana, mukena, sajadah dan aneka pernak-pernik lain ketika bulan Puasa datang. Tidak heran jika kita sering menjumpai  masjid atau mushala berubah layaknya stage model; di mana kaum perempuan memamerkan aneka desain perlengkapan ibadah  mutakhir. Jika tidak  arif dan selektif, bisa terjadi pertengkaran antara suami-istri.
Agar kaum perempuan juga bisa khusyuk menjalankan ibadah puasa, maka seyogianya kaum laki-laki sadar diri. Dengan kata lain, mereka juga harus berbagi peran secara adil, membantu tugas kaum perempuan secara sukarela dan tanpa paksaan.
Membantu kaum perempuan, tentu tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis. Apalagi, bagi suami yang istrinya tengah hamil, harus mampu menjadi bapak yang menjaga, melindungi dan mengayomi dengan tulus. Ini akan sangat memengaruhi kondisi anak yang tengah dikandung.
Jika kaum laki-laki tidak sempat membantu secara fisik, cukuplah mereka menciptakan suasana lingkungan rumah yang kondusif dan harmonis; bukan sebaliknya.
Sejatinya, tolong-menolong antara suami - istri itu, sudah lama dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad saw terhadap istri-istri beliau. Sebuah riwayat menyebutkan, Nabi menjahit dan mencuci jubah yang dikenakannya sendiri. Jika panutan kita saja mencontohkan hal mulia, mengapa kita sebagai umatnya tidak meneladani?
Tidak mudah memang bagi suami untuk sadar dan legawa membantu tugas istri di bulan Puasa. Ada saja alasannya; entah semalam begadang tadarus, lelah bekerja di kantor dan sebagainya. Meski berat, tetapi demi sang istri tercinta, kaum laki-lahi harus turun tangan membantu.
Yang lebih penting, seyogianya setiap keluarga muslim memperlakukan bulan Puasa secara wajar, sebagaimana bulan-bulan yang lain secara ekonomi. Artinya, budaya konsumtif yang memuncak berbarengan dengan hadirnya bulan Puasa, mestinya ditekan sedemikian rupa, agar tidak seperti pepatah: besar pasak dari pada tiang. 
Berdasarkan pengalaman bulan Puasa yang lalu, oleh sebagian umat Islam, puasa malah digunakan untuk mengumbar hasrat konsumerisme. Seperti diberitakan salah satu koran nasional, tahun lalu omzet penjualan retail melonjak hingga 50 persen daripada bulan biasanya.
Bagi keluarga muslim yang berlebih, alangkah mulianya jika anggaran untuk berbuka ”yang tidak sewajarnya” disalurkan untuk kerja atau usaha pengentasan kemiskinan. (24)

—Siti Fathimatuz Zahroh AMG, ibu rumah tangga, alumnus SMA MTA Surakarta.
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/03/154866/14/

Ramadan Saat Tepat Meninggalkan Onani

ONANI/MASTURBASI ialah mengeluarkan sperma bagi lelaki dengan mengunakan tangan dan juga bisa dilakukan menggunakan alat bantu ( patung/organ tubuh mainan). Dengan cara menyentuh, menggosok dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapat kepuasan seksual (orgasme).
Setiap orang bisa mengendalikan dirinya untuk menghindari dan mencegah aktivitas masturbasi/onani. Gunakan waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Sesegera hilangkan atau alihkan pikiran yang mengarah kepada rangsangan seks kepada pikiran atau aktivitas lainnya.
Puasa adalah salah satu cara yang efektif untuk menahan nafsu seksual.
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mempunyai kemampuan hendaklah segera menikah, karena nikah itu lebih menundukkan mata dan lebih menjaga kehormatan diri. Dan barangsiapa yang belum mampu hendaknya berpuasa, karena puasa itu dapat membentenginya” (HR Bukhari Muslim)
Memasuki bulan Ramadan saatnya mendekatkan diri ke Tuhan, maka dengan momentum Ramadan lebih baik diguanakan untuk menghilangkan kebiasaan onani. Kebiasaan onani itu tidak ada gunanya sama sekali.
Penelitian yang benar pun telah membuktikan banyak bahaya yang timbul akibat kebiasaan tersembunyi itu, sebagaimana telah dijelaskan oleh para dokter. Ada bahayanya yang kembali kepada tubuh dan kepada system reproduksi, kepada fikiran dan juga kepada sikap. Bahkan dapat menghambat pernikahan yang sesungguhnya. Sebab apabila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan biologisnya dengan cara seperti itu, maka boleh jadi ia tidak menghiraukan pernikahan. Bagaimana cara menghilangkan kebiasaan onani?
1. Memiliki tekad yang kuat untuk berhenti
Sama seperti cara menghilangkan kebiasaan buruk yang lain, hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki tekad dan niat yang kuat untuk merubah kebiasaan buruk tersebut.

2. Pelajari waktu, tempat dan situasi yang merangsang kamu untuk melakukan onani

Biasanya, waktu waktu yang paling rawan untuk melakukan onani adalah bangun tidur dan saat mau tidur. Sewaktu bangun tidur, semuanya terasa tegang dan sensitif. Ketika mau tidur, biasanya pikiran melayang-layang entah kemana. Situasi yang membuat kita terdorong untuk melakukan onani adalah setelah melihat atau membaca sesuatu yang berbau porno, seks, dll. Tempat-tempat favorit yang dijadikan lokasi untuk melakukan onani adalah kamar mandi dan kamar tidur.
Jadi wajibbagi yang ingin lepas dari kebiasaan onani, untuk menjaga dan mengatur ritme agar tidak bertepatan dengan keadaan diatas.
3. Hindari sesuatu yang berbau porno
Inilah yang menyebabkan keinginan untuk melakukan onani. Sesuatu yang porno, fulgar dan berbau seks. Hindari semua tontonan dan bacaan yang mengarah pada hal tersebut.
4. Alihkan dengan melakukan kegiatan lain
Menyendiri di dalam kamar terlalu lama dan melamun adalah sebuah kondisi yang rawan bagi yang punya kebiasaan melakukan onani. Carilah kegiatan -kegiatan lain yang lebih bermanfaat daripada hanya menyendiri di dalam kamar.
5. Melakukan olah raga
Ini memang dilematis, di satu sisi olah raga akan membuat badan kita sehat dan prima, penuh vitalitas, serta libido tinggi. Tapi, olah raga cukup efektif untuk menghentikan kebiasaan onani karena tenaga kita sudah tersalurkan dengan berolah raga.
6. Jangan suka menyendiri
Hindari terlalu lama di tempat rawan (kamar tidur dan kamar mandi). Segeralah keluar dari tempat tersebut ketika ada hasrat atau keinginan untuk melakukan onani.
7. Perbanyak berpuasa
Berpuasa artinya menahan diri. Termasuk menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal buruk seperti onani. Sebab, onani akan membatalkan puasa. Dengan berpuasa, berarti kita telah melatih diri untuk menghilangkan kebiasaan onani secara tidak langsung.
8. Buang gambar dan bacaan porno
Singkirkan gambar-ganbar dan bacaan bacaan yang bersifat fulgar dari kamar kamu. Singkirkan foto telanjang, video porno dan sejenisnya dari handphone. Persulit akses kamu menuju hal-hal tersebut.
9. Ganti gambar dengan yang lebih religius
Setelah kamu membuang gambar-gambar telanjang dan artis seksi dari dinding kamar kamu, langkah selanjutnya adalah mengganti gambar tersebut dengan gambar-gambar yang sifatnya lebih religius.

10. Mempertebal keimanan

Perbanyaklah menimba ilmu keagamaan untuk membersihkan hati dan pikiran kamu dari hal-hal negatif. Yang akan merusak moral dan akhlak. Perbanyaklah melakukan ibadah dan berbuat kebajikan.
(rifki/CN34)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2011/08/05/208/

Darsem Kini bak Toko Emas Berjalan

SUBANG- Setahun lalu, Darsem adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang divonis hukuman mati di Riyadh, Arab Saudi, karena terbukti membunuh majikan prianya.
Namun sekarang, kehidupan wanita asal Desa Truntum, RT 9 RW 4, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanaga, Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu berubah 180 derajat.
Darsem kini adalah ibu muda pesolek. Dia bak toko emas berjalan karena beragam perhiasan emas —tentu dengan ukuran yang serba besar— menempel di hampir seluruh tubuhnya. Kalung, cincin, gelang, dan tindik, semuanya serba emas.
Penampilan Darsem sungguhlah ironi. Selamat dari hukuman mati karena diyat —denda untuk menebus nyawanya dalam hukum Arab Saudi— sebesar dua juta riyal (Rp 4,7 miliar) dibayar oleh negara, dia kini berlimpah harta.
Dia menerima sumbangan pemirsa televisi, yang dikumpulkan oleh TV One lewat program “Koin untuk Darsem” sebesar Rp 1,2 miliar. Sumbangan pemirsa itu diserahkan utuh oleh pihak TV One pada 25 Juli lalu, Rp 200 juta tunai dan sisanya Rp 2 miliar dalam bentuk tabungan di rekening BRI Subang.
Ketika diberitahu bakal menerima sumbangan itu, Darsem berjanji akan menggunakannya untuk hal-hal positif, termasuk akan membaginya dengan TKW yang senasib dengannya, Ruyati. Ruyati bahkan bernasib lebih tragis karena telanjur dipancung sebelum pemerintah Indonesia berhasil mengusahakan keringanan hukuman.
Nah, begitu menerima koin yang dikumpulkan oleh TV One dari para pemirsa yang merasa terketuk hatinya inilah kehidupan Darsem langsung berubah. Rumah lamanya dirobohkan untuk mulai dibangun baru yang jauh lebih megah.
Sawah dan ladang dibelinya. Perhiasan emas tak terhitung lagi. Sederhananya, apa yang dia inginkan, langsung dibelinya dengan uang tersebut.
Sayang, bagian yang dijanjikannya untuk keluarga Ruyati hanya “cair” amat sedikit. Darsem cuma menyisihkan Rp 20 juta dari total Rp 1,259 miliar yang diterimanya untuk disumbangkan ke keluarga Ruyati yang dihukum mati.
Pengacara Darsem, Elyasa Budianto, bahkan mengeluh dan jengah melihat sikap kliennya itu.
”Ke mana-mana pakai emas, sudah kayak toko berjalan. Saya tidak enak juga melihatnya, itu kan uang sumbangan ya,” kata Elyasa, kemarin.
Menurut Elyasa, bukan hanya gaya hidup Darsem yang berubah. Sikap ibu satu anak itu juga tak lagi seperti dulu. Jika dulu Darsem terkesan pendiam, kini lebih banyak bicara dan senang diwawancara.
”Sikapnya berubah, sama tetangga-tetangganya juga berubah. Yang lebih nggak enak, dia seperti ingkar dengan janji-janjinya dulu. Dulu kan dia mau bantu memperbaiki jalan kampung, tapi ternyata setelah dapat uang, nggak mau. Itu yang bikin warga nggak senang,” kata Elyasa.
Sikap Darsem ini juga yang membuat Elyasa sedikit malu mendampinginya. Selama ini dia telah berusaha membantu keluarga Darsem agar mendapat simpati masyarakat, tapi ternyata saat ini sikapnya berubah.
”Dulu saya bantu atas dasar kemanusiaan, tapi kok jadi begini. Saya malu juga sama masyarakat,” kata Elyasa.
Saat diwawancara, Darsem memang terlihat bling-bling. Perhiasan emas seperti anting, gelang, kalung, dan cincin bernilai puluhan juta melekat di tubuhnya.
Sumbangan untuk Darsem dari pemirsa TVOne semula dimaksudkan untuk membantunya membayar diyat atau tebusan Rp 4,7 miliar. Namun diyat ternyata dibayar oleh pemerintah Indonesia, sehingga dana pemirsa TV One yang terkumpul, diserahkan semua kepada Darsem.
Pihak TV One semula berharap Darsem menggunakan sumbangan pemirsa itu dengan bijak.
”Kami berharap dia menggunakannya untuk kemaslahatan keluarga. Kami juga berharap jangan berfoya-foya, sebaiknya untuk membangun keluarga menjadi lebih baik ke depan,” kata GM News and Sports TV One Totok Suryanto.
”Sebenarnya kami sudah pernah menawarkan uang itu ke Kementerian Luar Negeri. Namun ternyata tidak boleh. Uang untuk diyat semua ditanggung pemerintah, jadi tidak perlu sumbangan,” jelasnya. Alhasil, pihaknya pun memberikan semua sumbangan itu kepada Darsem.
Ayah Darsem, Dawud Tawar, menolak anggapan anaknya menyalahgunakan sumbangan pemirsa.
”Anak saya kan sudah memberi sumbangan ke mana-mana. Ke orang jompo, anak yatim, sama bangun masjid. Kami sudah bagi-bagi itu,” kata Dawud.
Dawud juga mengklaim, Darsem telah berbagi dengan keluarga Ruyati, TKI yang dipancung di Arab Saudi. Namun mengenai jumlahnya yang hanya Rp 20 juta, Dawud enggan berkomentar.
”Kalau itu terserah anak saya, kan itu hak anak saya,” kata Dawud.
Perilaku Darsem yang pamer kekayaan, menurut peneliti MASIKA ICMI Yulianto, bisa dianggap semacam ’balas dendam’ atas kondisi sosial ekonomi yang bersangkutan saat masih menjadi orang miskin di desanya, sehingga rela menyabung nyawa menjadi TKI di Timur Tengah.
”Bisa semacam ’balas dendam’ atas kondisi sosial ekonomi sebelumnya. Juga kondisi saat dia menjadi PRT di Timur Tengah, yang secara sosiologis bangsa Arab, adalah golongan yang direndahkan,” kata Yulianto.
Namun menurutnya, sikap bermewah-mewah Darsem patut disayangkan di tengah kondisi masyarakat yang tengah sulit secara ekonomi. (F4,dtc-43)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/06/155232

Century Akan Repotkan Sri-Mulyani

JAKARTA- Sri Mulyani Indrawati harus membuktikan terbebas dari kepentingan asing, terutama Amerika Serikat, dan bisa “melepaskan diri” dari kasus Bank Century jika ingin meraih simpati masyarakat sebagai calon presiden 2014.
Dia harus bisa mengatakan tidak jika ada tekanan dari AS. Tanpa bukti itu, sulit bagi Sri Mulyani untuk bisa bersaing.
“Selain itu, salah satu yang harus ditangani Partai SRI adalah bagaimana membebaskan Sri Mulyani dari kasus Bank Century,” ujar pengamat politik Ikrar Nusa Bakti di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (5/8).
“Partai SRI juga harus bisa menunjukkan bahwa orang-orang yang menjadi pendukungnya adalah orang-orang yang secara integritas bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Menurut Ikrar, tak masalah jika Partai SRI mengusung ketokohan Sri Mulyani untuk mendulang suara. Namun Partai SRI, ujarnya, tidak perlu memoles Sri Mulyani seperti halnya Partai Demokrat memoles Susilo Bambang Yudhoyono.
“Jangan terlalu membesar-besarkan seolah Sri Mulyani itu dikuya-kuya (disingkirkan-red) oleh SBY. Tapi tunjukkan bahwa dialah yang terbaik sebagai calon presiden 2014 dibandingkan seolah-olah dikuya-kuya. Itu menurut saya lebih elegan ketimbang kalau kita membicarakan apakah dia dipecat atau tidak dari kabinet 2010 lalu,” ucapnya.
Ikrar juga berharap, Sri Mulyani tidak seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Soeharto, yang tidak berani menghadapi tekanan Amerika Serikat. Seharusnya, figur Bung Karno, yang notabene adalah warga sipil, patut dicontoh.
”Kalau Bung Karno mengatakan go to hell with your aid, Sri juga harus berani mengatakan go to hell with your investment,” tegas Ikrar.
Sementara itu, anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai SRI, Arbi Sanit membantah jika Sri Mulyani dikendalikan oleh kepentingan asing.
”Banyak yang menganggap Sri Mulyani dikendalikan, dikekang asing, memangnya Sri Mulyani patung. Coba Anda lihat waktu Sri Mulyani menjadi menteri, dia berani debat dalam rapat dengan presiden, itu bukti Sri bukan patung,” tukasnya.
Menurutnya, pihak-pihak yang bermain dengan isu Sri Mulyani memiliki kaitan dengan pihak asing itu karena mereka tidak menemukan celah untuk menyerang. Sri Mulyani, lanjut Arbi, adalah tokoh Indonesia yang memiliki pergaulan luas di dunia internasional, sampai lembaga internasional pun merekrutnya.
”Sekarang tugas Partai SRI untuk memberi penjelasan kepada publik. Kami juga sudah tahu akan diserang dengan isu asing, neoliberal, dan Century. Kami sudah siap,” tegasnya.
Salah satu pendiri Partai SRI ini juga menyatakan, pencalonan Sri Mulyani untuk capres 2014 adalah harga mati. Oleh sebab itu, jika Sri Mulyani tidak mau maju jadi capres, maka kemungkinan besar Partai SRI akan bubar. ”Sri Mulyani menjadi presiden harga mati. Bubar partainya kalau Sri tidak mau,” ungkap Arbi.
Ganjalan
Terpisah, Sekjen PPP Romahurmuziy berpendapat, keberadaan Partai SRI yang diusung oleh para tokoh intelektual dan akademisi, dapat menjadi batu ganjalan tersendiri bagi partai tersebut. Partai SRI diprediksi tidak akan memiliki basis massa yang kuat, sehingga sulit untuk menjadi pemenang dalam Pemilu 2014.
”Dengan dukungan intelektual, aktivis, dan akademisi, itu menunjukkan partai tersebut tidak memiliki basis massa. Itu akan menjadi persoalan tersendiri. Orang-orang dengan pendidikan rendah masih merupakan mayoritas,” ujar Romahurmuziy.
Dia menuturkan, sekitar 44 persen warga negara Indonesia yang berhak menggunakan hak pilih hanya lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
”Kalau andalannya intelektual, bukan jualan yang eksotis untuk para pemilih dengan pendidikan rendah,” ungkapnya.
Maka dari itu, dia menilai Partai SRI memiliki pekerjaan rumah yang relatif berat, yakni memikirkan strategi untuk memperoleh suara dalam Pemilu 2014 jika pada akhirnya bisa lolos verifikasi menjadi partai politik peserta Pemilu 2014.
Pasalnya, syarat bagi parpol untuk dapat mengajukan calon presiden juga tidak mudah. Pada Pemilu 2009, syarat parpol untuk dapat mengajukan calon presiden harus memiliki minimal 20 persen suara nasional.
Romy meragukan kemampuan Partai SRI yang mengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai calon presiden. ”Kalau langsung jadi pemenang pemilu, rasanya untuk partai baru belum ada sejarahnya,” tandas Romy.
Sementara itu, terkait ditolaknya uji materi UU Pemilu yang diajukan oleh Partai SRI ke Mahkamah Konstitusi, Ketua Umum Partai SRI Damianus Taufan mengemukakan bahwa uji materi tersebut bukan semata kepentingan partainya.
Menurut Damianus, langkah itu juga untuk kepentingan warga negara.
“Bukan semata-mata untuk Partai SRI, ini juga guna membela hak warga negara untuk berkumpul dan berserikat. Saya tegaskan itu,” ujarnya, kemarin.
Dia mengemukakan hal itu menanggapi keputusan Mahkamah Konstitusi, yang Kamis (4/8) lalu menolak permohonan uji materi dari partainya terkait dengan permintaan pembatalan Pasal 2 ayat (1) yang mensyaratkan partai politik harus didirikan minimal oleh 30 orang dari tiap provinsi.
Juga Pasal 3 ayat (2) huruf c yang mensyaratkan parpol memiliki kepengurusan di setiap provinsi, sedikitnya di 75 persen kabupaten/kota provinsi dan 50 persen kecamatan di kabupaten/kota bersangkutan.
Taufan mengatakan, MK memiliki kewenangan melakukan penafsiran yang membolehkan parpol memilih ikut pemilu atau tidak. Bisa juga tidak ikut pemilu, tidak memerlukan verifikasi, dan atau sebaliknya.
“Menurut saya ada tafsir yang cukup berbahaya. Dia (MK) mengatakan tidak semua partai ikut pemilu. Tujuan partai kan kekuasaan, maka harus ikut pemilu. Kalau nggak ikut pemilu terus mau ngapain?” ujarnya.
Dia menuturkan, hak berpolitik tak boleh dibatasi seperti itu. “Akan runyam bila partai yang memutuskan tidak ikut pemilu lebih banyak,” tegasnya. (J22,K32,D3-43,25)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/06/155235/

Puasa dan Pendidikan Karakter

ALKISAH seorang pangeran dari Dinasti Abbasiyah bernama Ahmad Ibnu Arrosyid memilih hidup sebagai rakyat biasa di pinggiran kota Basrah; hidup sederhana dengan kerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Dia memilih melarikan diri dari hiruk pikuk istana ayahnya yang berlimpah kemewahan dan kesenangan duniawi.
Kendati sebagai anak seorang penguasa apapun keinginannya dapat dipenuhi, akan tetapi dia memilih untuk tenggelam dalam beribadah kepada Allah, cukup makan roti kering dan memakai baju kasar. Dalam kehidupan sehari-hari, dia lebih banyak merasakan lapar dengan segala keterbatasan daripada sebaliknya.
Tidak segan-segan dia berada di Pasar Basrah bersama-sama dengan para pekerja kasar lainnya untuk mengadu nasib. Dengan bermodalkan kuas dan tempayan, dia menawarkan jasa di pasar sebagai tukang cat dengan bayaran sehari 1/6 dirham, yang bisa untuk menutup kebutuhan hidupnya selama satu minggu. Hidup yang sangat berkekurangan untuk ukuran masyarakat Basrah waktu itu. Akan tetapi itulah yang dipilih sang pangeran, demi memenuhi hasratnya tenggelam dalam nikmatnya buaian ibadah kepada Allah swt.
Di rumahnya, dia hidup sebatang kara, tempat tidurnya hanya beralaskan bumi dan berselimutkan langit, karena tidak mendapat tempat berbaring dan selimut untuk menutupi tubuhnya. Suatu saat ketika dia jatuh sakit, ada tetangganya yang sangat peduli mengunjungi rumahnya, dan bertanya; ”Apakah kamu menginginkan sesuatu?”. Dia menjawab; ”Rasanya aku akan mati. Bila aku mati cucilah jubah dan sarungku untuk kafanku, dan bukalah saku jubahku, karena di dalamnya terdapat cincin dari yaqut, bawalah cincin itu kepada khalifah Harun Al Rasyid dan berikan padanya”.
Tidak lama setelah itu sang pangeran meninggal dunia. Merasa mendapatkan wasiat, maka tetangga itu mengambil cincin yaqut dari saku jubahnya untuk kemudian diserahkan kepada khalifah Harun Al Rasyid.
Serta merta sang khalifah sangat kaget ketika menerima cincin yaqut tersebut, karena cincin itu merupakan ciri kebesaran dari keluarga kerajaan yang hanya diberikan kepada anak-anaknya.
”Dari mana cincin ini kau dapat?” tanyanya. Maka, diceritakanlah kepada khalifah, bahwa cincin itu diperoleh dari seorang pemuda tukang cat, tinggal di pinggiran Kota Basrah, di sebuah gubug reyot dengan kondisi kehidupannya yang amat miskin. Pemuda itu sangat jujur dan tidak pernah meninggalkan detik-detik waktunya untuk beribadah kepada Allah.
Mendengar cerita tersebut, tiba-tiba sang khalifah tersungkur di tanah, menangis sejadi-jadinya, dan berkata; ”Pemuda itu adalah anakku, dia meninggalkan aku setelah kudesak dia untuk menjadi khalifah kelak sebagai penggantiku. Maka, aku tetap memberikan dia cincin yaqut ini sebagai ciri dari anggota keluargaku. Anakku Ahmad senantiasa memberikan nasihat, dia berkata padaku bahwa ia mengkhawatirkan bencana kekuasaan atas diriku. Kini dia telah kembali kepada Allah tanpa mengambil sedirham pun dari hartaku.
Demi Allah sungguh saya malu pada diriku jika anakku menjadi seorang tukang cat, yang cukup dengan uang 1/6 dirham dalam satu minggu, sementara aku memiliki kekayan yang melimpah. Sungguh dia bertemu dengan Allah dalam keadaan miskin harta, sementara aku kelak bertemu Allah dan hisabku akan lama, karena harus mempertanggung jawabkan setiap dirham yang tersimpan dalam almari-almariku”. Cukup lama sang khalifah berkabung dan meratapi anaknya itu.
Kisah ini ditulis sangat apik dan menyentuh para pembaca oleh Syeh Abdul Muníim Qindil dalam bukunya Khayaatus Sholihin. Dalam sejarah hidup orang-orang besar sering kita jumpai kisah-kisah semacam itu.
Ajaran Puasa
Semua agama di muka bumi ini memiliki ajaran puasa, sebagai wahana bagi pengembangan spiritualitas umatnya. Dengan laku lapar dan dahaga, puasa merupakan alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus merupakan wahana untuk memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Dalam lapar dan dahaga yang dilandasi keikhlasan, tumbuh keindahan spiritual yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Ada sebuah penelitian tentang sifat dan perilaku orang yang berpuasa. Penelitian itu mengamati sekelompok orang yang berpuasa. Setelah beberapa hari, terjadi sesuatu yang aneh. Pikiran mereka menjadi lebih filosofis, keinginan mereka menjangkau pada hal-hal abstrak yang berkenaan dengan kualitas hidup. Mereka tidak lagi terbelenggu pikiran-pikiran konkret berupa kebutuhan sehari-hari saja. Tidak jarang dalam kehidupan sehari-hari, kita hanya terbelenggu pada keinginan-keinginan biologis belaka yang memerlukan pemuasan sesegera mungkin.
Meminjam teori Sigmund Freud, kebutuhan itu hanya terjadi pada fase kekanak-kanakan. Freud membagi tiga tahap perkembangan kenikmatan anak-anak, yang semuanya bersifat konkret, biologis, dan pemenuhannya sesegera mungkin. Pada masa awal, letak kenikmatan itu ada di mulut (periode oral). Anak-anak menemukan kenikmatannya ketika memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.
Tahap kedua, pusat kenikmatan itu bergeser pada daerah sekitar anus (fase anal). Dia beroleh kenikmatan ketika buang air besar, bahkan dia merasa nikmat melihat tumpukan kotorannya sendiri yang banyak, sambil dipermainkan. Selanjutnya kepribadian anak berkembang lagi memasuki tahap ketiga, yaitu periode persiapan menjadi orang dewasa, bahwa pusat kenikmatan letaknya pada alat kelamin (fase genital). Dia senang mempermainkan alat kelaminnya dan memperlihatkannya pada teman sebaya.
Teori Freud tersebut semuanya berupa kebutuhan fisik, tidak terdapat kebutuhan rohaniah sedikit pun. Sesungguhnya kebutuhan manusia terus berkembang. Semakin paripurna kepribadian seseorang semakin dia membutuhkan kepuasan-kepuasan yang bersifat filosofis dan rohaniah.
Abraham Maslow menyebutnya dengan self actualization (attakaamul al ruhaani) sebagai kebutuhan tertinggi. Kisah Ahmad Ibnu Arrosyid  yang dicuplikkan di awal tulisan ini adalah contoh sosok yang tidak mau terbelenggu oleh kebutuhan kepuasaan sesaat. Dia rela meninggalkan gemerlap kemewahan istana, dan memilih hidup dalam kesunyian dan kenestapaan, karena ingin mendapatkan sesuatu yang sangat hakiki yaitu kebutuhan rohaniah; kenikmatan bercumbu dengan Tuhannya.
Banyak orang dewasa yang terhambat kepribadiannya hanya pada kebutuhan pemenuhan oral atau genital saja,  yaitu makan, minum, seks. Institusi-institusi modern pun segera dibuat untuk memenuhi kebutuhan itu. Sebuah survei cukup mengejutkan bahwa pengeluaran masyarakat Indonesia untuk keperluan makan dan minum mencapai lebih dari 75% dari seluruh penghasilannya.
Dalam konteks ini, perintah puasa Ramadan seperti yang tersurat dalam Al Baqoroh 183, merupakan sebuah bentuk kasih sayang Allah. Kasih sayang untuk mengontrol manusia agar tidak terjebak hanya pada kebutuhan fisik belaka yang bersifat fana. Puasa mengantarkan pencerahan hakekat kemanusiaan hakiki, yang memang Allah tanamkan pada diri manusia sejak kelahirannya. 
Banyak nilai yang dapat dipetik dari ibadah puasa ini, sebagai upaya pendidikan karakter. Pertama, adalah jiwa ikhlas. Ikhlas berarti beramal semata-mata karena mengharap ridlo Allah swt. Puasa merupakan ibadah yang tidak dapat dipertontonkan pada orang lain. Kelelahan fisik, kelesuan, mata cekung, bibir yang kering bukan menunjukkan puasa saja. Puasa hanya dapat dijalankan dengan ikhlas. Karena itu, orang melakukannya tidaklah karena tendensi manusia, tidak karena mendambakan kekayaan, tidak pula ditujukan untuk mempertahankan kedudukan.
Dalam puasa orang dididik bahwa keridloan Allah lebih besar daripada dunia dengan segala isinya. Waridlwanun MinaLLahi Akbar (QS 9:72). Kedua, pembersihan diri. Dalam menjalankan ibadah puasa seorang muslim dididik untuk menghindarkan diri dari segala perbuatan tercela. Ia mengendalikan lidahnya supaya tidak mengeluarkan kata-kata keji dan menyinggung orang lain. Bahkan, jika dia dicemoohkan sekali pun, nabi menyuruh kita untuk berkata Inni shooimuni  (saya sedang berpuasa). Ia mengendalikan telinganya, pandangannya, seluruh anggota badannya, bahkan getaran hatinya.
Pada suatu hadis diceritakan; Ketika di suatu siang di bulan Ramadan ada seorang sahabat perempuan yang memaki-maki pembantunya, Rasulullah menyuruh sahabat yang lain untuk membawakan makanan, dan menyuruh wanita tersebut untuk memakannya. Namun sahabat wanita tersebut berkata bahwa sedang berpuasa. Mendengar jawaban tersebut nabi yang mulia bersabda; ”Bagaimana mungkin kamu berpuasa padahal kamu mencaci maki pembantumu. Sesungguhnya puasa adalah sebagai penghalang bagi kamu  untuk berbuat hal-hal yang tercela. Betapa sedikitnya orang yang berpuasa, dan betapa banyaknya orang yang kelaparan”. Pada kalimat terakhir tersebut, nabi ingin menunjukkan bahwa banyak sekali orang yang berpuasa tetapi tidak memperoleh apa-apa kecuali lapar dan dahaga.
Takwa sebagai tujuan akhir dari ibadah puasa tidak akan dapat dicapai tanpa proses pembersihan diri. Cahaya rohaniah tidak akan mampu menembus hati yang dipenuhi dengan dosa dan maksiat. Ketiga, Ikhsan.
Melalui puasa pula seorang muslim diajarkan untuk selalu membiasakan diri berbuat baik. Berbuat baik kepada Allah melalui disiplin ibadahnya; setiap saat digerakkan bibir dan lidahnya untuk berdzikir dan membaca  Alquran, ditegakkan kakinya untuk shalat malam, dipenuhinya waktu sahur dengan istighfar.
Selain itu, juga berbuat baik kepada sesama makhluk Allah; dibiasakannya memperbanyak sedekah, menolong orang lain, menggembirakan yang susah, dan meringankan beban yang berat, akan membentuk karakter orang yang memiliki hospitality yang tinggi. (Prof Dr Masrukhi MPd, Pembantu Rektor III Universitas Negeri Semarang (Unnes)-35
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/06/155237

Disebut Atur Fee Rosa Menangis

JAKARTA- Dengan suara parau dan terbata-bata, terdakwa kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, Mindo Rosalina Manullang, membantah mengetahui kesepakatan ikut menentukan alokasi komisi pada proyek tersebut.
Sambil terisak, Rosa meyakinkan majelis hakim bahwa dirinya tidak mengetahui alokasi pembagian komisi tersebut.
Bantahan itu disampaikan Rosa menanggapi kesaksian Direktur Utama (Dirut) PT Duta Graha Indah (DGI), Dudung Purwadi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (6/8).
“Mengenai deal, saya tidak pernah tahu. Itu kebijakan bapak (Nazaruddin),” kata Rosa.
Rosa menegaskan bahwa dirinya tidak ikut mengatur jatah komisi bagi pihak-pihak yang telah membantu pemenangan PT DGI. Mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri itu mengaku hanya mengatur waktu pertemuan antara bosnya, Nazaruddin dan PT DGI.
Ditemui usai sidang, pengacara Rosa, Djufri Taufik, menguatkan keterangan kliennya. Ia menegaskan, Rosa tidak hadir dalam pertemuan yang membahas alokasi dana komisi.
“Rosa tidak ada dalam pertemuan tersebut. Yang melakukan pertemuan itu adalah Nazaruddin, Dudung, dan El Idris,” ujar Djufri.
Dalam kesaksiannya Dudung mengungkapkan bahwa alokasi dana komisi diatur oleh Nazaruddin dan Rosa. Ia mengatakan, awalnya Nazaruddin meminta 18 persen dari total nilai proyek untuk dialokasikan sebagai komisi yang akan didistribusikan kepada sejumlah pihak. Namun kemudian mantan anggota Komisi III DPR itu meminta tambahan menjadi 20 persen.
“Ada 20 persen. Waktu itu bukan dari kami. Yang meminta Ibu Rosa dan Pak Nazaruddin,” ucap Dudung saat bersaksi di persidangan.
Pada persidangan kemarin, Rosa kembali mengeluh sakit. Dia tampak pucat dan sering menahan tangis saat mengikui persidangan yang mengagendakan pemeriksaan saksi.
Rosa menunjukkan gelagat ingin muntah karena mual. Janda beranak
dua itu juga sempat menangis karena kondisinya tidak sehat. Air mata Rosa pun terurai saat majelis hakim mendengarkan keterangan dari saksi Dudung Purwadi selaku dirut PT DGI.
Menyikapi kondisi Rosa tersebut, majelis hakim sempat memutuskan menghentikan persidangan selama lima menit. Pada masa rehat sidang, pengacara Rosa menempelkan plester di leher bagian belakang kliennya sebagai pendingin untuk mengurangi rasa sakit. Perempuan berkacamata itu juga menggunakan waktu rehat untuk meminum sebutir obat.
Ketua majelis hakim Suwidya akhirnya terpaksa menghentikan sidang karena Rosa mengaku sakit dan tak sanggup menjalani persidangan.
“Sidang ditunda sampai Senin pekan depan (8/8),” kata Suwidya menutup sidang. (J13-43)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/06/155238/

Empat Titik Rawan Macet

SLAWI  - Antisipasi kemacetan arus disaat musim mudik dan balik lebaran tengah diantisipasi sejak dini oleh jajaran Polres Tegal. Satu faktor yang turut ambil bagian dalam menciptakan kemacetan disepanjang jalur mudik adalah keberadaan pasar tumpah.
Kapolres AKBP Nelson Pardamaian Purba SIK SH melalui Paur Subbag Humas Ipda Wahyono didampingi Kasat Lantas AKP Ifan Hariyat SH SIK menyatakan ada empat titik lokasi pasar tumpah yang perlu mendapat perhartian selama arus mudik dan balik lebaran berlangsung.  "Keempat titik pasar tumpah yang menjadi perhatian kami adalah pasar Pagongan Dukuhturi, pasar Bawang Adiwerna, pasar Banjaran Adiwerna, dan Ruko Slawi," terangnya Jumat ( 5/8) .
Diakuinya, dari hasil pantauan dilapangan kemacetan di pasar Pagongan Dukuhturi disebabkan banyaknya becak yang mangkal di sekitar badan jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas setempat. Hal yang sama juga terjadi di pasar Bawang dengan banyaknya pedagang yang berjualan disekitar rel KA, dan mengakibatkan macetnya arus lalu lintas.
Dan gangguan kelancaran arus lalu lintas di pasar Banjaran Adiwerna masih banyak disebabkan pengguna jalan raya yang memarkir kendaraannya disepanjang jalan (on street). Sementara kondisi kemacetan di Ruko Slawi banyak disebabkan kondisi jalan yang sempit dan banyak kendaraan serta becak yang parkir dipinggir jalan.  "Untuk memecahkan kemacetan disana kita akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar ada upaya penertiban selama arus mudik dan balik berlangsung sehingga tidak mengganggu kelancaran pemudik dalam berlalu lintas," cetusnya.
Langkah riil dilapangan yang akan ditempuh Polres sendiri adalah dengan mendirikan sub pos pam diareal tersebut menginduk Pos Pam Inti yang ada. Dimana untuk menetralisir kemacetan di depan pasar Pagongan akan didirikan pos pantau yang menginduk pada Pos Pam inti  04 Banjaran Permai Adiwerna.  Sementara untuk melakukan pengaturan arus dan pantauan dititik macet Ruko Slawi disana juga akan didirikan pos pantau yang menginduk pada pos Pam Inti 05  Terminal Bus Slawi. Untuk pantuan dua titik pasar tumpah yang ada diareal Adiwerna juga akan dioptimalkan lewat pendirian sub pos pam Kawedanan.  "Khusus pendirian Pos Pengamaman 02 di Pasar Surodadi kita dasari dari peta dinamika yang berada disana. Dimana dari bidang kerawanan lantas disana berpotensi terjadinya laka lantas, macet, hingga pelanggaran lalu lintas dan kesemrawutan. Pendirian pos PAM 02 disana diharapkan bisa dimaksimalkan untuk pengaturan, patroli, penjagaan, dan pengawalan disaat mudik dan balik berlangsung . Sementara dari sisi kriminalitas bidang kerawanan yang akan kita perhatikan secara serius terkait curas, curat, curanmor, bajing loncat, dan perkelahian. Disinilah patroli dan penjagaan serta memfungsikan kring serse di pos Pam 02 akan dilakukan," cetusnya. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Masjid Jami Pertama Dibangun Zaman Belanda

SAAT Slawi masih menjadi kota kawedanan, warga setempat membangun sebuah Masjid dengan ukuran kecil sekitar 10X10 Meter. Masjid yang dibangun di Desa Slawi Kulon, tepatnya di depan kantor kawedanan setempat. Sampai saat ini Masjid tersebut masih berfungsi untuk solat jamaah lima waktu dan solat jamaah Jumat. Namun seiring waktu, masjid yag sebelumnya bernama Masjid Jami (Agung) Slawi, saat ini menjadi Masjid Al Ma’ruf Slawi.
 Seiring perkembangan zaman, berkembang pula kondisi masjid yang mengalami empat kali rehab dan perbaikan serta perluasan bangunan. Seiring pula dengan berkembangnya Slawi sebagai Ibu Kota Kabupaten Tegal, berubah pula pembanguan kota itu. Secara otomatis, dari kota kawedanan menjadi kota kabupaten, banyak struktur tata kota yag harus ditata dan diperbaiki.
 Kabupaten Tegal, kemudian membangun Masjid baru di sekitar bunderan kawasan  terpadu GBN, yang diberi nama Masjid Jami (Agung). Masjid yang cukup megah itu, saat ini merupakan salah satu bangunan ikon di Kabupaten Tegal dan aktifitasnya sebagai tempat ibadah masyarakat daerah itu. “Dari sinilah perubahan Masjid Jami Slawi di depan kawedanan menjadi Masji Al Ma’ruf. Karena yang berhak menyandang nama sebagai Masjid Jami (Agung) adalah Masjid dikawasan terpadu bunderan GBN,” terang Sekretaris Takmir Masjid Al Ma’ruf Slawi, H Kodri, kepada Radar, Jumat (5/8).
 Setiap harinya, masjid Al Ma’ruf digunakan oleh warga setempat untuk berjamaah. Juga tidak sedikit warga pendatang yang sengaja mampir saat tepat melintas diwilayah itu ketika waktu solat tiba. Masjid yang mengalami perubahan empat kali itu, dibagian dalam masih tersisa arsitektur lama yang belum diubah. Namun meski kondisi sudah jauh berubah, tetapi kesan masjid lama masih tersisa pada sebagian arsitektur bangunan masjid Al Ma’ruf itu.
 KEGIATAN RAMADAN
 Selama Bulan Suci Ramadan, Masjid Al Ma’ruf juga memiliki aktifitas sebagai tempat berbagai kegiatan penyebaran agama Islam. Seperti kegiatan Kuliah Subuh, Pengajian dan Tarkhim sore jelang buka puasa. Juga mengadakan buka bersama antar Takmir warga saat waktu buka puasa tiba.  “Ada Takjil dari warga yang dilakukan secara bergilir untuk buka bersama di dalam Masjid Al Ma’ruf,” ucap H Kodri.
 Selain itu, Masjid yang dibelakangnya juga terdapat makam, bukan membuat suasana angker, malah menjadikan suasana masjid terasa nyaman dan sejuk, meski tanpa AC. Menurut salah sorang Takmir Masjid Al Ma’ruf, di makam belakan Masjid itu, telah dimakamkan seorang tokoh namun tidak terlalu jelas silsilahnya.
 Takmir maupun masyarakat tidak mengetahui secara pasti, apakah ada kaitannya dengan berdirinya Tegal, atau hanya tokoh priyayi biasa. Pihaknya hanya mengetahui jika seorang tokoh priyayi yang dimakamkan dibelakang Masjid itu bernama R Ngabehi (Alm), seorang Raden keturunan darei Surakarta .  “Sesekali masih ada keluarga dari kraton Surakarta nyekar di makam ini,” ucapnya.
 Sementara, terlepas dari kondisional dan perkembangan zaman yang terjadi, Masjid Al Ma’ruf, sampai saat ini tetap eksis dan digunakan sebagai tempat beribadah seperti Solat Jamaah dan lainnya. Tidak hanya itu, Masjid yang berada di depan Rumah Dinas Bupati Tegal itu, juga sering dipakai sebagai syiar Islam dengan menyelenggarakan berbagai acara pengajia dan kegiatan syiar Islam lainnya. (M GHONI )
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Kamis, 04 Agustus 2011

Tak Bisa BAB Perut Anak Dua Tahun Membesar

SLAWI - Raehan, anak berusia dua tahun asal Desa Dukuhbangsa, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal sejak kecil harus dibantu obat untuk bisa buang air besar (BAB). Kedua orang tuanya, pasangan suami istri, Alimin (42) dan Aliyah (40) tak memiliki biaya untuk berobat.
Kondisi itu membuat perut anak terakhir dari delapan bersaudara tersebut terus membesar. Ibunda Raehan, Aliyah menuturkan, penyakit anaknya hingga kini belum diketahui penyebabnya. Ia pernah membawa Raehan ke dokter, namun pihak dokter belum bisa memastikan penyakit yang diderita anak lelakinya itu.
Terkait dengan penyakit anaknya itu, dirinya mengaku hanya pasrah jika harus melihat sang buah hati menangis. Ia juga prihatin jika melihat anaknya tidur dengan melihat perut yang banyak terisi seperti air. ”Kini, saya hanya mampu membawa Raehan ke Puskesmas. Tapi, obat dari Puskesmas sebatas bisa membuat Raehan buang air besar,” kata warga RT 3 RW 4 itu, kemarin.
Ibu delapan anak itu tak kuasa melihat anaknya yang setiap hari hanya bisa digendong. Aliyah pun tak bisa kemana-mana, karena harus menggendong Raehan. Padahal, mengingat usia Raehan saat ini harusnya telah berjalan seperti anak-anak lainnya. Aliyah sangat berkeinginan membawa anaknya ke dokter atau ke rumah sakit untuk berobat.
Terbentur Biaya
Namun, karena terbentur biaya sehingga hanya bisa membawa ke Puskesmas. Sementara, suaminya bekerja di Jakarta sebagai buruh bangunan dan pulang ke rumah tidak menentu.
”Kami berharap uluran tangan dermawan untuk menyembuhkan anak saya. Kasihan masa depannya masih panjang,” kata Aliyah.
Kades Dukuhbangsa, Sebat saat mengunjungi rumah Raehan mengatakan, dirinya pernah membuat rujukan agar dapat diperiksa di rumah sakit. Namun, kartu Jamkesmas yang dimiliki Aliyah tidak bisa digunakan untuk Raehan. ”Kami telah berupaya membantu warga yang sakit,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDIP, Bambang R Irawanto yang berkunjung bersama Kades Dukuhbangsa ikut prihatin dengan penyakit yang diderita Raehan. Pihaknya berharap Dinas Kesehatan bertindak cepat menangani pasien miskin yang membutuhkan pengobatan. Puskesmas terdekat diminta menjembatani warga yang harus dirujuk ke rumah sakit. ”Ini butuh penanganan segera,” tandasnya. (H64-74)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/05/155060/

Heli Jatuh 10 Tewas

MANADO - Tak ada saksi hidup yang akan bercerita soal peristiwa jatuhnya helikopter milik Nyaman Air di Bitung, Sulawesi Utara. Satu-satunya korban yang masih hidup saat ditemukan tim Basarnas, Dian Rimba Rudiansyah, akhirnya menyusul rekan-rekannya meninggal dunia.
”Korban yang selamat tadi pagi meninggal di Rumah Sakit Manembonembo. Evakuasi semua penumpang dan awak sudah kelar tadi pukul 10.55 Wita,” katanya.
Heli tersebut jatuh di Gunung Dua Saudara, Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Helikopter milik Nyaman Air itu  disewa kontraktor pertambangan PT Nusa Halmahera Mineral (NHM).Sepuluh penumpang dan awak heli yang tewas kemarin disemayamkan di pangkalan TNI-AU Madano.
”Nanti setelah disemayamkan, sepuluh jenazah ini akan diserahkan kepada pihak PT NHM sebagai penanggung jawab, yang kemudian dikembalikan kepada keluarga masing-masing,”  kata Komandan Pangkalan Udara TNI-AU Sam Ratulangi Manado, Letkol Penerbang Joudy Koloay, kemarin.
Para penumpang helikopter naas tersebut adalah Adrian Aird (departemen maintanance underground), Zainudin Ahmad (departemen IT), Dian Rimba Rudiansyah (departemen explorasi), Roy Nawawi (departemen projek kencana), Edi Purnomo (pilot), Humaidi (enginer), yang semuanya warga negara Indonesia. Sementara empat warga negara Australia adalah Barry Tom Limpson (departemen maintanance underground), Roelof Roodth (departemen underground mining), Dion Rennie (departemen underground mining) dan Wilson Yosua (departemen eksplorasi).
Di RSU Kandouw, sudah ada empat keluarga korban yang menunggu, yakni keluarga Zainudin Ahmad, keluarga Edi Purnomo, keluarga Adrian Aird, keluarga Roy Nawawi, serta keluarga Wilson Yosua.
Letkol Koloay mengatakan, satu jenazah asal Manado, yaitu Roy Nawawi, pihak keluarganya dapat langsung membawanya ke rumah duka. ”Sedangkan empat jenazah asal Australia dan lima jenazah asal Pulau Jawa, akan dikirim melalui pesawat udara,” katanya.
Dari informasi keluarga Adrian Aird, kemungkinan jenazahnya akan dibawa ke Desa Treman Kabupaten Minahasa Utara, karena istrinya adalah warga Treman.
Menurut Koloay, batas waktu pengiriman jenazah ini hanya dua hari. ”Kalau sudah lewat dua hari, akan menunggu waktu keberangkatan pesawat berikut, karena jadwal pesawat hanya dua hari hingga besok,” jelasnya. (ant,dtc-35)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/05/155128/

Puasa Saat Tubuh Buang Racun

DALAM kenyataan sehari-hari, banyak kegiatan yang dibatalkan atau diundur diadakan menunggu usai bulan ramadan. Puasa dihubungkan pula dengan timbulnya rasa lesu, lemah serta kurang berkonsentrasi.
Benarkah puasa dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, bahkan gangguan kesehatan ? Sebenarnya hal tersebut bukan terkait langsung dengan ibadah puasanya, melainkan karena pola makan yang berubah. Semula makan tiga kali sehari menjadi dua kali, makan sahur dan buka puasa.
Puasa tidak harus menimbulkan gangguan kesehatan, bahkan dalam banyak kasus justru membuat tubuh menjadi bugar. Tentu saja yang tidak kalah penting adalah pengaturan buka puasa dan makan sahur, sebagai rangkaian dari ibadah puasa tersebut. 
Puasa sering dikaitkan dengan kesehatan, baik berupa gangguan kesehatan maupun pengaruhnya yang positif terhadap sesuatu penyakit yang sedang diderita. Ada sisi lain yang sering terlupakan, yaitu adanya pembersihan racun di dalam tubuh sewaktu berpuasa.
Pembersihan Racun
Beberapa hari pertama puasa, biasanya kita akan merasa lemas, pusing, dan mengantuk. Hal ini karena tubuh sedang melewati proses adaptasi terhadap pola makan yang baru. Aktivitas menahan rasa lapar, dahaga dan emosi ini sangat baik bagi kesehatan.
Selama berpuasa, atau tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam, sel-sel dan organ-organ tubuh yang berhubungan dengan sistem saluran cerna, juga ikut beristirahat. Saat itu, selain sel tubuh terhindar dari kelelahan, tubuh juga melakukan proses detoksifikasi atau pembersihan dari zat-zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, baik lewat makanan maupun lewat udara yang dihirup. Ketika organ pencernaan beristirahat, tubuh memiliki energi untuk mengerjakan hal lain, yaitu membuang racun (toksin) yang menumpuk.
Sewaktu berpuasa, organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan memperoleh kesempatan untuk tidak bekerja berat, termasuk lambung, usus, pankreas, empedu, dan hati. Bahkan hati merupakan organ pencernaan yang aktivitas metaboliknya paling tinggi, karena selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat-zat makanan yang diperlukan sel-sel tubuh, juga mengendalikan keluar masuknya racun pada tubuh kita.
Dengan berkurangnya kalori saat berpuasa, secara bertahap hati akan mengubah glikogen (cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan oleh hati) menjadi glukosa dan energi. Berkurangnya jumlah glikogen karena puasa akan dikompensasi dengan menggunakan protein dalam otot. Hal ini sebagai penghasil glukosa dan energi dengan cara mengubah protein menjadi asam-asam amino lebih dulu. Asam lemak digunakan paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis.
Sebagaimana protein, lemak juga diubah dulu menjadi keton sebelum menjadi energi yang dapat digunakan otak. Proses ini disebut ketosis. Pada puasa, ketosis merupakan adaptasi tubuh untuk mencegah kekurangan protein akibat pembakaran. Pembentukan keton baru dimulai pada hari ketiga, sehingga sebagian orang merasakan pusing.
Ada mekanisme tubuh yang cukup unik, yaitu penghematan energi pada waktu berpuasa. Dalam hal ini tubuh secara reflek mempertahankan diri dengan melakukan pengurangan beban, dengan cara melakukan pengurasan zat-zat bersifat racun. Pengurasan juga berlangsung terhadap sisa-sisa metabolisme seperti timbunan lemak, sel-sel aus, jaringan yang rusak, tumor dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainnya, dengan mengaktifkan organ-organ pembuangan. Proses ini disebut otolisasi, dan biasanya mulai terjadi pada hari ketiga puasa. Dalam proses ini tubuh juga akan merangsang dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, pada saat protein yang diperlukan didaurulang dari sel-sel yang sudah aus. Dengan demikian kadar protein dalam darah tetap normal selama puasa.
Tidak semua racun dan sisa metabolisme dapat didaurulang. Racun yang tidak bisa didaurulang akan dibuang oleh organ-organ pembuangan. Dalam proses ini, beberapa gejala pengeluaran racun dapat terlihat seperti warna air kencing  lebih keruh, pengeluaran lendir melalui hidung (ingus), tenggorokan serta berlanjut melalui usus besar. Akibatnya, akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh, sehingga sel dapat memperbaiki diri serta berfungsi secara optimal.
Melindungi Tubuh
Berpuasa secara umum dapat melindungi tubuh, di samping dapat membersihkan racun. Antara lain menurunkan kadar gula darah, menyehatkan sistem pencernaan, mengurangi obesitas, serta risiko stroke.
    Menurunkan gula darah Kadar gula darah cenderung turun saat seseorang berpuasa. Hal ini memberi kesempatan pada kelenjar pankreas untuk istirahat. Seperti Anda ketahui, fungsi kelenjar ini adalah menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan gula menjadi glikogen yang disimpan sebagai cadangan pada otot dan hati.
    Menyehatkan sistem pencernaan Di waktu puasa, lambung dan sistem pencernaan akan istirahat selama lebih kurang 12 sampai 14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung untuk memroses makanan yang bertumpuk dan berlebihan.
    Mengurangi obesitas Puasa dapat menghilangkan lemak dan obesitas (kegemukan), secara ilmiah diketahui bahwa lapar tidak disebabkan oleh kekosongan perut, tetapi juga disebabkan oleh penurunan kadar gula dalam darah.
    Mencegah risiko stroke Manfaat puasa, menurut beberapa hasil penelitian ilmiah, antara lain dapat mengurangi risiko stroke. Dalam hal ini puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah, sehingga mengurangi risiko stroke. (49)

Prof Dr dokter Anies, MKes, PKK -  Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/04/154984/

Menyemai Nasionalisme sejak Dini

Sejak digulirkan kebijakan pendidikan karakter oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), tiap sekolah wajib mengimplementasikannya.  Seiring dengan itu Dinas Pendidikan kabupaten/kota menunjuk sejumlah sekolah sebagai model atau percontohan untuk menerapkan. Lalu bagaimana praktiknya? Apakah sudah dilakukan masing-masing sekolah?
SESUAI ketentuan kebijakan pendidikan karakter, sekolah harus dapat mengimplementasikan 18 nilai yang mengacu pada kebijakan tersebut.
Nilai-nilai itu di antaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, menghargai prestasi. Selain itu,  bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Pendidikan karakter haruslah dimulai pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tingkat taman kanak-kanak. Salah satu TK di Kota Semarang yang menerapkan pendidikan karakter dan juga menjadi pilot project  dalam pengembangan karakter adalah TK Negeri Pembina di Jl Kelud Raya. Pada sistem pembelajaran TK tersebut, setiap kurikulum diarahkan bagaimana membentuk karakter anak terutama pada kemandirian dan sikap.
Menurut Kepala TKN Pembina Suliyem SPd, ada dua kegiatan yang paling ditekankan dalam pembelajaran anak, yaitu pembiasaan yang menekankan sikap dan perilaku anak. Artinya, dalam konsep ini karakter setiap anak dibentuk melalui nilai-nilai agama, kemandirian, serta moral, sosial dan  emosionalnya dapat terbentuk.
“Kedua, kami menerapkan pembentukan karakter melalui kemampuan dasar anak, yaitu fisik-motorik, kognitif, dan seni. Dua hal ini menjadi kunci utama pembangunan karakter di sekolah kami,’’ kata Suliyem.
Empat Nilai
Di TKN Pembina, terdapat empat nilai yang dibentuk dan ditanamkan pada anak, yaitu semangat kebangsaan, disiplin, mandiri, dan religius.
“Kami juga menekankan pentingnya membangun rasa nasionalisme pada anak. Pada saat tertentu anak-anak kami perdengarkan lagu-lagu nasionalisme dengan harapan bisa tertanam dalam benak anak mengenai jiwa patriotisme,’’ kata ketua IGTKI-PGRI Jateng ini.
TKN Pembina juga menerapkan reward and punishment pada setiap anak. “Setiap anak yang menoreh prestasi seperti datang lebih awal, kami beri pin bintang sebagai tanda prestasi yang dicapai hari itu. Ini bisa menumbuhkan rasa bangga pada anak, sehingga berlomba berprestasi walaupun sekecil apa pun bentuknya,’’ tandasnya.
Untuk tingkat sekolah dasar yang telah menerapkan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) sehari-hari, yaitu SD Lamper Kidul 02 Semarang.
 Satuan pendidikan ini ditunjuk sebagai pilot project pendidikan karakter nasionalisme oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang pada awal tahun ajaran baru 2011/2012. Akan tetapi, pasti ada alasan yang melatarbelakangi sekolah ini menjadi model penerapan pendidikan karakter.
Ternyata jauh sebelum kebijakan pendidikan karakter ada, sekolah yang dulu bernama SD Sompok ini sudah menerapkan dengan muatan yang sama, tapi judul berbeda. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SD Lamper Kidul 02 Suhartini menjelaskan, pada tahun 2009 pihaknya mendapatkan block grant dari pemerintah sebagai sekolah model ‘’Pendidikan Berakhlak Mulia’’, kemudian tahun 2010 namanya diganti menjadi ‘’Pendidikan Nasionalisme’’, dan pada 2011 menjadi piloting ‘’Pendidikan Karakter’’.
‘’Implementasi pendidikan karakter yang digencarkan tinggal kami tindaklanjuti. Selama ini yang sudah sekolah lakukan adalah, upacara bendera wajib setiap hari Senin, senam bersama siswa pada hari Rabu, Jumat bersih-bersih lingkungan, Sabtu pengenalan visi-misi sekolah, melancarkan bahasa Inggris, bahasa Jawa, tembang Jawa, dolanan, dan lagu nasional. Dengan budaya ini sasarannya adalah sikap disiplin, jujur, dan cinta Tanah Air dapat dilakukan,’’ tuturnya.
Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), nilai-nilai itu pun sudah terintegrasikan di 11 mata pelajaran yang ada di jenjang sekolah dasar, seperti Matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), IPS, IPA, dan sebagainya.
Kepala SD Lamper Kidul 02 Sapto Legowo SPd MPd menjelaskan, harapan yang hendak dicapai dalam penerapan pendidikan karakter di setiap mapel misalnya, pada PKn siswa menjadi dapat dipercaya, memiliki rasa hormat, perhatian, tekun, tanggung jawab, dan berani. (Anggun Puspita, Krisnaji Satriawan-37)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/05/155096/

Sekali Tarawih Tuntaskan Satu Juz

Ramadan selalu diwarnai maraknya kegiatan buka bersama, shalat tarawih, dan tadarus di masjid-masjid. Bulan suci bertabur rahmat dan ampunan, serta menjanjikan pahala yang berlipat dibanding bulan-bulan lainnya. Tak heran jika hampir semua masjid dipenuhi umat. Bagaimana Ramadan di Masjid Dian Al-Mahri atau yang juga dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas? Berikut laporannya.
GUNA menyambut datangnya bulan suci Ramadan, takmir masjid biasanya berbenah jauh-jauh hari, membersihkan dan merapikan rumah ibadah dan merancang kegiatan selama Ramadan. Mulai dari menyusun jadwal pemberi takjil, imam tarawih, penceramah, hingga mengatur kegiatan tadarus. Tapi kesibukan seperti itu tampaknya tidak sepenuhnya berlaku di Masjid Dian Al-Mahri, atau yang lebih sohor dengan sebutan Masjid Kubah Emas.
Pasalnya salah satu masjid termegah di Asia Tenggara yang berlokasi di Desa Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat ini selain rumah ibadah juga objek wisata spiritual yang hampir tak berhenti dikunjungi jamaah dari berbagai daerah, sehingga perawatannya selalu dijaga. Masjid yang mulai dibangun 1999 dan selesai 2006 itu menelan biaya triliunan rupiah, yang semuanya ditanggung pengusaha sekaligus pemilik Islamic Center Dian Al-Mahri, Dian Djuariah.
Konon biaya perawatan bulanan, termasuk listrik, gaji karyawan dan sebagainya, mencapai Rp 500 juta. Maka, jika sekadar untuk menyediakan takjil buka puasa bagi puluhan atau bahkan ratusan jamaah, rasanya bukan masalah.
Namun, bukan hanya itu yang membedakan Masjid Kubah Emas dengan masjid lainnya. Sebagai masjid yang eksklusif, setidaknya dari segi kepemilikan, bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 70 hektare itu boleh dikata merupakan kawasan tertutup.
Jika masjid lain terbuka 24 jam untuk dikunjungi, tidak demikian dengan masjid megah dengan ornamen mirip Masjid Nabawi di Madinah ini. Selama Ramadhan, Masjid Dian Al-Mahri hanya buka dari pukul 04.00 - 07.00 pada pagi hari, dan pukul 10.00 - 20.00 setiap harinya. Bahkan, khusus hari Kamis, siang tertutup hingga pukul 17.00.
Khataman Alquran
Berdasarkan informasi yang diperoleh Suara Merdeka dari penjaga pos masjid, Sutrisno, kegiatan Ramadan 1432 H ini tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana umumnya masjid, menjelang magrib di Al-Mahri juga disediakan makanan takjil untuk berbuka puasa bagi jamaah, dan malamnya digelar shalat tarawih berjamaah.
Bagi yang pernah pergi haji atau umroh di Tanah Suci, shalat tarawih di Masjid Kubah Emas bisa menjadi kenangan tersendiri. Bukan karena luas dan kemegahan bangunannya, tetapi karena bacaan shalat imam di masjid ini mirip dan mengingatkan kita akan bacaan imam di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Tapi bagi yang suka memilih jalur ekspres sebaiknya berpikir ulang, karena tarawih di masjid ini dilaksanakan sebanyak 21 rakaat, dan setiap tarawih menyelesaikan satu juz, sehingga shalat tarawih biasanya selesai pada pukul 22.00. Kebiasaan mengkhatamkan Alquran dalam sebulan tarawih sebagaimana di Masjidil Haram dimungkinkan, karena imam-imam di masjid ini seluruhnya penghafal Alquran.
Di luar buka puasa dan tarawih, kegiatan Ramadan di Masjid Dian Al-Mahri tak segemerlap kubahnya yang berkilau keemasan. Selepas tarawih, masjid kembali ditutup hingga menjelang subuh sehingga tidak ada kegiatan tadarus Alquran dari jamaah sebagaimana di masjid lain.
Berdasarkan agenda yang diberikan Sutrisno, di luar menyediakan takjil berupa air mineral, teh manis hangat, kolak dan kurma untuk berbuka puasa bagi jamaah saat maghrib serta tarawih, kegiatan Ramadan 1432 H yang tercatat di masjid ini hanya buka puasa bersama 1.000 anak yatim Yayasan Pena pada 7 Agustus. Kemudian peringatan Nuzulul Quran sekaligus khataman Alquran dari pagi hingga malam hari pada 16 Agustus 2011, serta malam i’tikaf dan qiyamul lail dari malam ke-21 hingga malam Idul Fitri.
Selain kegiatan ibadah ritual memang ada kegiatan yang digelar di masjid ini untuk menyemarakkan bulan Ramadan. Jika dua tahun sebelumnya digelar Ramadan Fair yang menjajakan aneka kebutuhan masyarakat menghadapi Lebaran dengan harga miring, tahun ini bekerjasama dengan RCTI digelar acara tablig akbar pada Rabu (3/8) malam lalu.
Acara yang dikemas dalam bentuk tausiyah yang diselingi dengan musik untuk pemirsa RCTI tersebut, menampilkan Ustad Ahmad Al Habsyi, Ustad Yusuf Mansyur dan Ustadz Amiruddin yang dikolaborasikan dengan sederet musisi kenamaan, yaitu Zigaz, Lyla, Zivilia, Jikustik, Syahrini, Haddad Alwi dan Nejmi Chebab. (Fauzan Dj-35)
Sumber Berita " http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/05/155118/

Sri Mulyani Sekaliber Margaret Thatcher

JAKARTA - Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, Ahmad Mubarok berpendapat pendeklarasian Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dan pengajuan Sri Mulyani Indrawati sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014 merupakan langkah blunder yang bisa digunakan lawan-lawan politiknya.
Menurut Mubarok, kehadiran Partai SRI justru menjadi penghalang bagi kiprah politik Sri Mulyani, apalagi belum apa-apa, tokoh-tokoh SRI sudah bicara vulgar. Seandainya Sri Mulyani mau bersabar sebentar, maka Managing Director IMF ini akan menuai hasil, karena di saat terjadi kekosongan pemimpin seperti sekarang ini, orang akan mencalonkannya sebagai presiden bila tidak menemukan tokoh yang tepat.
”Biasanya perempuan kecil dan kurus seperti dia itu memiliki keberanian dibanding laki-laki besar. Sri Mulyani itu sekaliber PM Inggris Margaret Thatcher dan PM Israel Golda Meir. Tapi sayang, Sri Mulyani terlalu grusa-grusu alias kurang perhitungan,” kata Mubarok di Jakarta, kemarin.
Mubarok menambahkan, pendirian Partai SRI tergolong kontraproduktif bagi Sri Mulyani, sehingga dia bisa dicap sebagai tokoh ambisius dan mabuk kekuasaan. Selain itu, pencalonannya sebagai presiden akan dituding ditunggangi kekuatan asing.
”Saya menyayangkan pendeklarasian Partai SRI. Mestinya tidak usah, Sri Mulyani diam saja. Sekarang bertapa dulu, belum saatnya muncul ke publik. Sebagai pemimpin, harusnya Sri Mulyani sadar akan posisinya sebagai aset bangsa yang dilirik banyak orang,” tegas Mubarok.
Pragmatis
Ketika ditanya peluang Partai SRI pada Pemilu 2014, Mubarok menyatakan tidak yakin bahwa partai tersebut mampu meraih lima persen suara, bahkan untuk lolos sebagai partai saja berat. ”Saya lihat di belakangnya kebanyakan orang-orang pragmatis yang dibungkus ideologi, sehingga seolah-olah sikapnya independen. Sejatinya mereka bukan murni pejuang juga,” tegasnya.
Lalu, siapa calon presiden dari Partai Demokrat? Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan partainya tidak akan buru-buru menjagokan figur tertentu sebagai capres. ”Yang pasti Partai Demokrat tidak mungkin memilih sosok capres yang mendadak turun dari langit,” kata Ramadhan Pohan usai pelantikan Ketua DPD Demokrat Jatim, Soekarwo di The Empire Palace Surabaya, Kamis (4/8).
Pohan menyatakan partainya tak mau ikut-ikutan parpol lain yang mulai mengusung figur capres, seperti Partai SRI) yang mengusung Sri Mulyani dan Partai Golkar bakal mengusung ketua umumnya, Aburizal Bakrie. Begitu pula PAN yang kemungkinan besar mengusung ketua umumnya, Hatta Radjasa.
Dia menegaskan, Sri Mulyani hingga saat ini belum ada kepastian apapun menjadi capres yang diusung Partai SRI. ”Bu Sri Mulyani mau diusung maju capres oleh Partai SRI atau partai lainnya, bagi Demokrat nggak ada pengaruhnya”.
Apa Demokrat juga melirik Sri Mulyani? Pohan mengatakan, diprioritaskan capres akan diusung dari kader internal. Jika tak ada, baru kemudian mengusung dari eksternal. Kemungkinan besar baru akhir 2012 dan awal 2013 Demokrat mulai menggodok capres yang akan dilakukan majelis tinggi partai, yang anggotanya antara lain Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Andi Malarangeng dan Wakil Ketua Umum Max Sopacua.
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP PKS, Fahri Hamzah menyatakan partainya mulai memperhitungkan gerakan Partai SRI yang mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden 2014. Namun, dia mengingatkan agar Sri Mulyani jangan mau dimanfaatkan oleh kelompok haus kekuasaan yang ingin berkuasa.
”Tapi jangan mau dimanfaatkan. Kita sudah hafal pola operasional mereka. Termasuk, mereka marah sama SBY karena SBY rangkul orang partai,” katanya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai SRI, Damianus Taufan mengaku bahwa Sri Mulyani hingga kini belum memberikan pernyataan apapun terkait kesediaannya diusung menjadi capres.
”Belum ada kepastian, apakah Sri Mulyani bersedia dicalonkan atau tidak karena dia masih terikat kerja dengan World Bank. Ya, tentu saja dia tidak akan menyatakan mau maju dong. Kami pun tidak akan meminta dia untuk menyatakan itu. Kami hanya mencalonkan dia saja,” jelasnya.
Dia menegaskan, suatu hal yang wajar jika ekonom asal Semarang itu tidak memberi ketegasan kesediaannya dijadikan calon presiden. ”Kalau dia menyatakan bersedia justru salah. Itu tindakan yang tidak etis dan bisa merusak integritasnya,” tegas Taufan.
Sementara itu, pengamat politik Arbi Sanit, yang juga ikut membidani kelahiran Partai SRI, mengaku telah melakukan studi mendalam terhadap 30 tokoh nasional sebelum menjatuhkan pilihan pada Sri Mulyani Indrawati sebagai calon presiden.
Dia mengungkapkan, nama Ani Yudhoyono dan Mahfud MD masuk di antara 30 tokoh yang dipelajarinya. Namun, nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum tidak masuk. ”Sejak awal saya memang tidak memasukan dia (Anas) karena dia bukan kaliber jadi presiden,” tegas Arbi Sanit.
Menurut dia, tim Partai SRI juga memasukkan nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mantan menko ekonomi Rizal Ramli. Studi yang dilakukan Partai SRI meliputi indikator integritas, pengalaman politik, pengalaman mengatasi masalah sebagai negarawan, pengalaman manajerial pemerintahan negara, pengalaman internasional, dan pengalaman melakukan perubahan.
”Itu semua masing-masing diberi skor, kemudian kami memperoleh, nilai Sri Mulyani yang tertinggi,” katanya.
Partai SRI telah mendaftarkan diri ke Kemenkumham sebagai parpol baru. Selain Arbi, tokoh lain yang duduk dalam Majelis Pertimbangan Partai terdapat nama Todung Mulya Lubis, Dana Iswara, Rocky Gerung, dan Rahman Tolleng. Ketua Umum dijabat oleh Damianus Taufan dan Sekretaris Nasioal Yoshi Erlina.(J22,G14,D3-25,35)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/05/155120

Ibu Retno Suprobowati, SH,MM
mengucapkan : Selamat menjalankan ibadah Puasa



Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Hari Ini Vonis

SIDANG Perdata gugatan Petisi 22 Kades terhadap Pemkab Tegal, akan divonis Kamis (4/8). Keputusan itu sekaligus bakal membuktikan akankah Pemkab Tegal memberikan ganti rugi terhadap tuntutan Petisi 22 Kades, atau sidang gugatan kemarin hanya guyon belaka.
Sementara, Petisi 22 Kades sendiri berharap agar Pemkab Tegal konsekuen dan menepati janji. Pasalnya, sebelum sidang perdata digelar, juga sudah melalui persidangan PTUN dan Petisi 22 menang namun dihambat terkait ganti rugi.
Hal itu dikatakan koordinator Petisi 22 Kades, Maslikha didampingi Bisri Mutofoa (salah satu anggota Petisi 22 yang kini duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tegal), Rabu (3/8) kemarin.
Dikatakan Maslikha, perseteruan Petisi 22 Kades dengan Pemkab Tegal terjadi karena para Kades merasa hak masa jabatan Kadesnya didzolimi Pemkab Tegal. Kasus kemudian bergulir melalui proses hukum PTUN maupun perdata umum. Meski melalui perdata sudah berakhir dengan kemenangan Petisi 22, namun Pemkab Tegal belum bersedia memberikan tali asih yang sudah disepakati kedua belah pihak. Bahkan muncul kekhawatiran jika pemberian tali asih harus melalui proses hukum terlebih dahulu.
Menurut dia, keinginan tersebut bisa dipahami bahkan keinginan Pemkab menggunakan Kejari Slawi sebagi pengacara, agar kedepan ganti rugi itu tidak disalahkan secara hukum oleh pihak aparat terkait. Namun seiring perjalanan proses gugatan perdata Di PN Slawi, yang tinggal memasuki vonis, Maslikha berharap jika pemkab Tegal kalah agar tidak perlu mengajukan banding.
“Kami sudah terlalu lama menunggu hal ini dan terkesan dipermainkan Pemkab Tegal. Usai keputusan vonis, kami harap tidak perlu ada kelanjutan lagi,” ucapnya.
Sementara, Bisri Mustofa, sepahaham dengan Maslikha. Menurutnya, jika vonis nanti, siapa yang menang idealnya sudah selesai dan jangan diperpanjang lagi, karena sudah teralu menjenuhkan prosesnya. Keinginan Petisi 22 Kades, dengan tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 2,2 miliar dan immateriil sebesar Rp 5 miliar, diharapkan bisa selesai usai vonis hari ini.
“Meski tidak dikabulkan semua tuntutan kami, namun usai vonis, semoga semua pihak logowo dan tidak ada proses kelanjutan yang cukup menjenuhkan,” pungkas Bisri.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, perseteruan Petisi 22 Kades dengan Pemkab Teal, sudah berlangusng beberapa tahun lalu. Bahkan proses hukum melalui PTUN dan PN Slawi saat ini, sebagai upaya menemukan kesepahaman atas ganti rugi. Karena Petisi 22 merasa terdzolimi Pemkab Tegal saat diberhentikan dari jabatan Kades, ketika masa jabatannya belum berakhir. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Jembatan Kali Gung Dibuka Paksa

JEMBATAN Kali Gung Kagok yang belum selesai 100 persen pengerjaannya, pada Rabu (3/8) kemarin, dibuka paksa warga agar bisa dilalui kendaraan. Pembukaan paksa itu, dilakukan tanpa seijin BPT Binamarga Provinsi Jateng wilayah Tegal di Slawi.
Khawatir jembatan rusak dan ambruk, pada hari yang sama, BPT Binamarga kembali menutup jalur jembatan yang dibuka paksa warga itu. Sesuai rencana, jembatan baru akan diresmikan pada Minggu (7/8) besok.
“Pembukaan jalur jembatan Kali Gung Kagok yang belum selesai 100 persen itu kemauan warga dan bukan kehendak BPT Binamarga,” kata Kasie Jembatan BPT Binamarga Provinsi Jateng Wilayah Tegal di Slawi Untung Guntoro ST, Rabu (3/9) kemarin di kantornya.
Dikatakan Untung, selain pengerjaan kegiatan belum selesai 100 persen, secara teknis pengecoran beton jembatan juga belum 28 hari sehingga dianggap masih rawan terhadap kerusakan. Untuk itu, guna mengantisipasi kemungkinan negatif, terpaksa jembatan ditutup kembali.
“Saat membuka jalur jembatan, warga tidak koordinasi terlebih dahulu. Padahal kami sudah merencanakan baru dibuka pada Minggu (7/8),” kata Untung.
Menurut dia, secara teknis, beton jembatan baru benar-benar kering dan memiliki kekuatan 100 persen sesuai perhitungan bestek, baru matang sekitar tanggal 5 atau 6 Agustus. Jika dipaksakan dibuka, dirinya khawatir dapat terjadi kerusakan. Dan jika hal itu terjadi, BPT Binamarga sulit melakukan klaim atau meminta perbaikan kepada pemilik jasa konstruksi selaku penggarap kegiatan.
Apalagi, masih kata Untung Guntoro, kendaraan yang melintas di atas jembatan terdiri dari semua jenis kendaraan dari yang tonase ringan sampai berat. Untuk itu, pihaknya khawatir jika dimanfaatkan sebelum waktunya, dikhawatirkan jembatan mudah rusak dan amruk.
“Jika sampai terjadi yang demikian, siapa yang rugi? Disisi lain, dinasnya juga sulit minta pertanggungjawaban,” ujarnya.
Sementara, menyikapi kesulitan dari Slawi menuju Pangkah atau sebaliknya melalui Kagok, pihaknya menjelaskan jika sudah ada jalur alternatif yang disediakan oleh Pemkab Tegal. Adapun sebelumnya warga melintasi jembatan sasak yang dibuat warga, karena memang BPT Binamarga tidak ada anggaran untuk membangun jembatan sasak.
“Silahkan sambil menunggu jembatan resmi dibuka, warga yang akan melintas bisa menggunakan jalur yang sudah ditentukan oleh Pemkab Tegal,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Jalan Desa Dinuk Rusak Parah

SLAWI - Ruas jalan Desa Dinuk, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal yang kerap digunakan jalur alternatif mudik Lebaran mengalami kerusakan parah. Kendati masih bisa dilalui kendaraan roda dua atau empat, namun berbahaya jika digunakan untuk jalur alternatif mudik. Hal itu dikarenakan banyak lubang berbahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Ketua RW 03 Desa Dinuk Rajim menuturkan, kerusakan jalan tersebut hampir 100 persen dengan panjang jalan sekira 2,8 kilometer dan lebarnya 4 meter. Terakhir diperbaiki pada tahun 2007 dengan menggunakan dana APBD II. Kemudian hingga saat ini, jalan tak pernah diperbaiki. Kondisi itu diperparah minim dengan penerangan jalan umum (PJU). Hal itu membuat jalan tersebut sering terjadi kecelakaan di malam hari.
”Warga telah berupaya dengan mengurangi angka kecelakaan dengan pengurugan dan penerangan jalan secara swadaya,” katanya.
Kepala Desa Dinuk Eko Mulyanto mengaku, pihaknya sering kali mengajukan anggaran perbaikan jalan tersebut melalui Musrenbang. Namun, pengajuannya itu tak pernah direalisasi. Padahal jika mengingat administrasi pajak bumi dan bangunan (PBB) di desanya tak pernah meleset dari waktu dan target yang ditentukan. Bahkan setiap tahunnya, pemerintah desa selalu yang terbaik dibanding desa lainnya.
”Kalau tahun ini tidak diperbaiki tentu kerusakan jalan bakal bertambah parah. Padahal, jalan ini digunakan untuk jalur alternatif mudik Lebaran,” katanya.
Menurut dia, kondisi jalan itu sangat rawan kecelakaan bagi pemudik. Selain berlubang, para pemudik juga tidak terbiasa dengan kondisi jalan tersebut, sehingga potensi kecelakaan sangat tinggi. Terlebih ditambah dengan kondisi tubuh pemudik yang kelelahan.
”Warga akan memandu pemudik jika pantura macet. Mungkin, warga juga akan menguruk jalan yang berlubang dengan tanah untuk penanganan sementara,” ujarnya.
Ditambahan, Alokasi Dana Desa (ADD) dan anggaran PNPM tidak bisa digunakan untuk perbaikan jalan tersebut. Alasannya, jumlah kedua anggaran itu sangat kecil. Selain itu pula, ADD dan PNPM sudah memiliki posting masing-masing.
”Kami hanya menunggu bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki jalan itu,” katanya. (H64,29)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/04/154934/

Puasa Para Pejabat

SETIAP pagi, pada saat fajar, selalu terdengar sebuah panggilan agung yang dikumandangkan melalui televisi, radio, atau loudspeaker di masjid dan mushala. Panggilan agung itu mengajak manusia kepada kemenangan dan kebahagiaan.
Dialah “al-imsak”; panggilan agung sebagai pertanda dimulainya ibadah puasa. Imsak adalah batas di mana manusia harus meninggalkan makan, minum, berjimak, dan perbuatan lain yang membatalkan ibadah puasa. Dengan ungkapan metaforis, Alquran menggambarkan saat imsak melalui ungkapan waktu ketika manusia mampu membedakan secara jelas benang putih dari benang hitam, yaitu fajar  (Qs. 2, al-Baqarah: 187).
Pada saat fajar, menjelang terbit matahari, manusia mampu melihat semua objek dengan jelas. Selain makna harfiah, ungkapan Alquran tersebut juga memiliki makna filosofis yaitu saat manusia mampu membedakan mana yang benar (putih) dan salah (hitam).
Demikianlah, pada saat imsak masih banyak orang yang sudah berniat berpuasa tetapi masih menerabas batas-batas aturan. Perbedaannya memang hanya beberapa menit. Sangat singkat. Tetapi, saat yang singkat itu mampu membedakan hamba Allah yang taat dan yang maksiat. Banyak yang memanfaatkan saat-saat imsak untuk meneguk minuman dan beberapa suap nasi. Alasannya ”tanggung”. Saat imsak seringkali dimanfaatkan oleh para ”ahli hisab” (perokok) untuk mengisap beberapa isapan atau bahkan sebatang rokok. Banyak yang tidak mampu menahan diri karena merasa tidak ada yang mengawasi atau karena tidak ada sanksi. Padahal, hakikat berpuasa sebagaimana pengertian lafadznya adalah menahan diri.
Kecenderungan menerabas imsak selain membedakan tingkat ketaatan seorang hamba akan perintah Allah SWT juga menunjukkan sifat  ambivalensi manusia. Secara kodrati, manusia memiliki potensi untuk menjadi hamba yang saleh atau manusia yang salah.
”Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya (7); maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya (8).” (Qs. 91, asy-Syams: 7-8). Ekspresi dari sifat yang ambivalen itu dapat terlihat dari perilaku manusia yang acapkali bertolak-belakang  keinginan dirinya dan kehendak Tuhannya. Di satu sisi, manusia mendambakan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tetapi, pada sisi yang lainnya mereka tidak mematuhi tuntunan dan jalan menuju kebahagiaan. Mereka ingin mendapatkan ridha Tuhan, tetapi justru mengikuti bujukan setan.
Lokomotif Perubahan
Akibat perilaku manusia yang ambivalen itu, kita menyaksikan kehidupan kebangsaan yang paradoks. Sepanjang Ramadan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam khusyuk menunaikan ibadah puasa. Akan tetapi, kesalehan ritual ini belum mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersih dari korupsi dan berbagai tindak kejahatan. Harus diakui, sebagian koruptor adalah umat Islam.
Korupsi adalah bukti kekalahan manusia mengendalikan nafsu serakah. Angka korupsi di Indonesia masih sangat tinggi dan semakin menggurita. Mafia koruptor menjarah harta negara dan merampas hak rakyat jelata di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Negara seakan tidak berdaya memberantas korupsi karena para penyelenggara negara ditengarai telah menjadi bagian sistemik dari kejahatan korupsi.
Malangnya, sebagian dari aktor utama korupsi adalah  para pejabat negara yang berkuasa dengan mandat kuat rakyat. Praktik state capture corruption inilah yang membuat Indonesia, negeri muslim terbesar di dunia, terjerembab ke jurang berbagai permasalahan dan di ambang kegagalan.
Ramadan adalah saat yang tepat untuk menempa kita menjadi manusia yang mampu menahan diri dari berbuat dosa. Kemampuan menahan diri adalah karakter mulia yang seharusnya dimiliki oleh semua manusia bertaqwa, khususnya para pejabat. Dengan segala kemampuan dan kekuasaan yang melekat pada jabatannya, para pejabat negara adalah insan perkasa yang mampu menjadi lokomotif perubahan.
Jika para pejabat mulai berperan sebagai imam dalam pemberantasan korupsi, rakyat akan menjadi makmum yang setia mengikutinya. Inilah makna panggilan agung puasa bagi para pejabat dan rakyat. Semoga Ramadan tahun ini menjadi tonggak awal pemberantasan korupsi.
(Dr Din Syamsuddin, ketua umum PP Muhammadiyah-34)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/04/155023/

Sri Mulyani Capres 2014

JAKARTA- Bursa calon presiden pada Pemilu 2014 kian menghangat. Setelah Aburizal Bakrie yang digadang-gadang Partai Golkar, giliran mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diajukan sebagai RI 1 oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI).
Rencana pencalonan Sri Mulyani yang kini menjabat Direktur Pelaksana (Managing Director) Bank Dunia itu diungkapkan oleh sejumlah pengurus Partai SRI saat mendaftarkan parpol baru itu ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM, kemarin. Para pengurus Partai SRI tersebut antara lain advokat senior Todung Mulya Lubis dan pengamat politik Arbi Sanit.
Todung dan Arbi didampingi Ketua Umum Damianus Taufan menyerahkan berkas dan bendera Partai SRI saat mendaftarkan verifikasi parpol di lantai enam kantor Ditjen AHU Kemenkum HAM. Beberapa simpatisan juga membawa bendera kecil lambang partai mereka, yaitu gambar sapu lidi dengan latar berwarna oranye.
”Sri Mulyani adalah salah satu putra terbaik bangsa dan mempunyai kecerdasan. Dia sudah diakui di mana-mana. Dia sosok yang tegas, berani, dan punya integritas,” ujar Todung yang duduk sebagai anggota Majelis Pertimbangan.
Mengenai kasus Bank Century yang dikaitkan pada Sri Mulyani, Todung menyerahkan sepenuhnya pada masyarakat. Sebab, hingga kini wanita yang menyelesaikan pendidikan SMA di Semarang itu tidak pernah disidang dan dinyatakan bersalah.
Arbi Sanit menambahkan, alasan partainya mengusung Sri Mulyani karena dia merupakan tokoh penting.
”Kalau tanpa tokoh nggak menarik. Tokoh itu penting untuk partai. Partai akan mati tanpa tokoh. Selain tokoh, partai juga membutuhkan organisasi. Tapi di sisi lain, Sri Mulyani punya gagasan-gagasan,” kata Arbi.
Apakah Sri Mulyani sudah memberikan persetujuannya terhadap rencana tersebut?
”Sekarang hubungan saling pengertian dulu, bahwa ia punya pemahaman. Dalam pidato dia bicara “I will come back”, itu kami memahami bukan pulang kampung ke Jawa, tapi kembali ke kekuasaan,” jawab Arbi.
Menurut Arbi, pencalonan secara resmi akan dicanangkan pada 2013. Dia yakin, pada pemilu mendatang Sri Mulyani akan merebut hati rakyat Indonesia. Kerinduan akan pemimpin yang berintegritas diklaim Arbi sebagai daya tarik tersendiri.
Taufan juga yakin partainya lolos verifikasi. Sebab, kepengurusan 33 provinsi sudah lengkap. Ia menambahkan, partainya merupakan partai swadaya. Dana partai berasal dari saweran anggota, mulai Rp 10 ribu sampai Rp 10 juta.
”Kantor kami sederhana di Jl Latuharhary Nomor 16,” kata Damianus.
Orang Baik
Bagaimana tanggapan partai-partai lain? Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie merespons santai rencana pencalonan Sri Mulyani dalam Pilpres 2014.
”Ya bagus, baik, orangnya baik,” ujar Ical sambil tersenyum di sela-sela buka bersama di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Namun, menurutnya, kehadiran partai baru dan capresnya itu tak akan mengganggu jalan Golkar dalam memenangi Pemilu 2014. Golkar tak pernah terancam oleh kehadiran Partai SRI, sekalipun dengan membawa sosok Sri Mulyani.
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum tidak risau atas kehadiran Partai SRI. Anas menyambut baik dan tidak melihatnya sebagai ancaman.
”Selamat datang untuk Partai SRI. Partai baru tidak boleh dianggap sebagai ancaman,” katanya.
Menurutnya, PD siap berkompetisi dan bertarung dengan Partai SRI pada Pemilu 2014 mendatang.
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) ikut memberikan tanggapan. Menurut Kalla, Sri Mulyani adalah tokoh yang cukup baik, namun memiliki kendala.
”Baik namun ada kendala,” ujar JK.
Apakah kendalanya kasus Bank Century? ”Saya kira enggak,” tutur JK sambil tersenyum.
Tudingan adanya kepentingan asing di balik Sri Mulyani?
”Saya tidak jelas,” ujar JK tanpa menyebutkan kendala apa yang bakal mengganjal pencalonan Sri Mulyani.
Di sisi lain, Partai Demokrat tidak akan tergesa-gesa mengumumkan calon presidennya untuk Pemilu 2014. Pemenang Pemilu 2009 itu baru akan menentukan capresnya pada 2013. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengatakan, partainya tidak akan terpancing untuk mengajukan calon presiden seperti halnya Partai Golkar yang menjagokan Aburizal Bakrie (Ical) dan Partai SRI yang mengusung Sri Mulyani.
“Kalau Demokrat saya kira masih jauh. Kami tidak akan terpancing dengan suasana seperti itu. Demokrat baru membahas itu tahun 2013,” ujarnya.
Menurut Pohan, Demokrat masih fokus bekerja sesuai program yang telah disusun guna menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan merespons secara berlebihan manuver yang dilakukan partai lain.
Anggota Dewan Pembina PD, Ahmad Mubarok menambahkan, kesiapan Golkar untuk mengusung Ical menjadi capres 2014 tidak akan membuat Demokrat khawatir dan merasa terancam.
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengungkapkan bahwa Ical belum setuju diusung sebagai capres 2014, meskipun kemungkinan tersebut masih terbuka lebar. Oleh karena itu, Golkar belum memutuskan untuk mengusung siapa pun. Golkar baru akan menentukan capres pada tahun 2012. (J22,dtc-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/08/04/155025/