Sabtu, 07 April 2012

Sejarah candi borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.



Candi Borobudur
Arsitektur Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.


Perayaan Waisak di Borobudur

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.

Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan.


Borobudur

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.

Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.
Sumber Berita : http://tarunapratamafitra.blogspot.com/2011/12/sejarah-candi-borobudur.html

Sendratari Ramayana Prambanan

Sendratari Ramayana di Panggung Terbuka Prambanan (OPen Air Theatre) tidak lagi digelar pada bulan purnama saja. Tetapi sudah digelar tiga kali dalam sepekan yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu.
”Image masyarakat, Sendratari Ramayana itu masih digelar setiap bulan purnama saja. Dan berlangsung hanya empat kali setiap bulannya,” kata Ir Djoko Sutomo, Kepala Unit Teater dan Pentas PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko kepada Heri Purwata di Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2008) lalu.
Padahal pagelaran tiga kali dalam sepekan ini sudah berlangsung kurang lebih delapan tahun yang lalu. Karena itu, Djoko Sutomo mengharapkan agar pertunjukkan Ramayana ini lebih memasyarakat.

Selain waktu pertunjukkan, episode pementasan Ramayana juga telah dibuat dua versi yaitu full story dan episode. Pementasan Ramayana full story hanya berlangsung dalam satu malam sudah selesai. Sedangkan episode, dilaksanakan empat hari berturut-turut setiap bulannya.
Namun para penggemar sendratari banyak yang menonton pada full story. Sebagian besar penontonnya wisatawan manca negara yang terbatas waktu berkunjungnya ke Indonesia. ”Mereka terbatas waktunya, sehingga memilih full story dan hanya satu malam sudah mengetahui secara keseluruhan jalan ceritanya,” katanya.
Namun bagi mereka yang ingin menikmati sendratari Ramayana secara utuh memilih episode. Ini yang sering dipentaskan pada bulan Purnama.
Sebelum menikmati Sendratari Panggung Terbuka yang cukup dingin, penonton bisa menikmati makan malam di Prambanan Resto. Letak restoran yang menyuguhkan aneka masakan Indonesia berdampingan dengan Panggung Terbuka.
”Wisman memilih paket Ramayanan dan Dinner. Mereka menikmati masakan Indonesia terlebih dulu baru menonton Rayamana,” kata Djoko.
Menurut Dwi Murdianto alias Wawik, pengelola Prambanan Resto mengatakan suguhan makanan di restorannya masakan Indonesia yang sudah mendunia. Ia tidak menyediakan masakan Eropa atau yang lainnya. ”Semua Indonesia,” kata Dwi.
Dwi merasa optimis restoran yang dikelolanya cukup laris. Sebab masakan yang disajikan sudah dikenal dunia seperti sate, bakmi, kentang goreng, nasi goreng, dan lain-lain.
Namun untuk bisa makan di restoran ini harus pesan terlebih dahulu. Khususnya, bagi rombongan yang dalam jumlah banyak. Dwi menerapkan tarif makan setiap orangnya Rp 60 ribu. ”Keunggulan restoran ini bisa menikmati makanan sambil melihat Candi Prambanan yang diterangi dengan sinar yang terang,” katanya.
Sendratari Ramayana menceritakan tentang Negeri Mantili yang dipimpin seorang raja bernama Prabu Janaka. Ia mempunyai mempunyai putri cantik berdama Dewi Shinta. Untuk menentukan calon suaminya, Prabu Janaka menggelar lomba. Akhirnya lomba dimenangkan Putra Mahkota Kerajaan Ayodya, Raden Wijaya.
Sementara Prabu Rahwana, Raja Alengkadiraja juga ingin memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi Shinta, Rahwana beranggapan jika Shinta merupakan titisan Dewi Widowati yang selama ini dicari-cari.
Untuk merebut Shinta dari Raden Wijaya, Rahwana membuat jebakan ketika Rama Wijaya, Shinta dan Lesmana berburu di hutan Dandaka. Rahwana mengubah seorang pengikutnya, Kalamarica menjadi seekor kijang kencana.
Rama tertarik pada kijang kencana sehingga meminta Rama untuk mengejarnya. Namun cukup lama Rama tidak kembali, Shinta menjadi cemas sehingga meminta Lesmana untuk menyusulnya.
Namun sebelum menyusul Rama, Lesmana telah ‘mengamankan’ Shinta dengan lingkaran magis. Sehingga orang tidak bisa mendekati Shinta. Rahwana pun tidak berhasil mendekati Shinta karena kekuatan magis.
Untuk mengeluarkan Shinta dari lingkaran magis, Rahwana mengubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ia tampak sangat renta dan meminta belas kasihan kepada Shinta.

Melihat Brahmana tua, Shinta timbul iba hatinya sehingga ia keluar dari lingkaran magis untuk memberikan sedekah. Di luar lingkaran inilah Shinta dibawa lari Rahwana ke kerajaan Alengkadiraja.
Hanoman yang diutus untuk mencari Shinta berhasil merebut Shinta dari tangan Rahwana dan membawanya kepada Rama. Namun Rama tidak mau menerima Shinta karena menganggap Shinta telah ternoda selama di Alengka.
Tetapi Shinta membantah telah ternoda dan dibuktikan dengan membakar diri. Karena Shinta masih suci, api tidak mampu membakar tubuh Shinta. Kemudian Rama baru percaya dan mau menerima Shinta.
Sumber Berita : http://heripurwata.wordpress.com/2008/07/28/sendratari-ramayana-prambanan/

Ada Borobudur di Floriade 2012 di Belanda

VENLO, KOMPAS.com - Indonesia berpatisipasi dalam Pameran Hortikultura Dunia, Floriade, di Venlo, Belanda Selatan. Dalam acara yang diselenggarakan di area seluas 66 ini, Indonesia mendirikan paviliun seluas 1.000 meter persegi.

Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Retno L.P. Marsudi meresmikan pembukaan paviliun Indonesia, Kamis (5/4/2012). Tema yang diusung oleh pemerintah Indonesia kali ini adalah “Indonesia Kepulauan Rempah-rempah.” Pada keikutsertaannya yang ketiga kali ini Indonesia mengatakan akan lebih mengutamakan faktor bisnis dan mencari pembeli potensial dari produksi rempah-rempahnya.

Di paviliun Indonesia para pengunjung dapat menyaksikan berbagai miniatur Candi Borobudur dan rumah tradisional dari Toraja, Sasak, Jawa Timur, Betawi, Kalimantan dan karya-karya arsitektur Bali.

Acara yang diadakan setiap 10 tahun kali ini bertemakan “Ambillah bagian dari teater alam, perdalam kualitas hidupmu” (Be part of the theatre in nature, get closer to the quality of life). Pameran berlangsung dari 5 April sampai 7 Oktober 2012
Sumber Berita : http://internasional.kompas.com/read/2012/04/07/19274230/Ada.Borobudur.di.Floriade.2012.di.Belanda

Banser Jaga Gereja di Sidoarjo

SIDOARJO, KOMPAS.com - Solidaritas antarumat beragama terasa kental di Kabupaten Sidoarjo. Di saat umat kristiani melaksanakan ibadah Jumat Agung menjelang Paskah, hari ini, terlihat anggota Bantuan Serba Guna (Banser) GP Ansor, Nahdlatul Ulama melakukan penjagaan keamanan di gereja-gereja.
Salah satunya terlihat di Gereja Jemaat Bethesda, Jalan Untung Suropati Sidoarjo, Jumat (6/4/2012). Sejumlah anggota Banser juga tampak membantu aparat kepolisian setempat menertibkan lalu lintas di sekitar gereja agar umat kristiani dapat melaksanakan Misa Jumat Agung dengan tenang.
Penjagaan pada Misa Jumat Agung tersebut merupakan bentuk solidaritas antarumat beragama yang patut diapresiasi.
Sumber Berita : http://nasional.kompas.com/read/2012/04/06/16344619/Banser.Jaga.Gereja.di.Sidoarjo

Spirit Paskah untuk Membangun Bangsa

JAKARTA, KOMPAS.com - Paskah, yang kini tengah dirayakan umat Kristiani, mengajarkan kita, betapa Allah yang menjaga komitmen untuk cita-cita menebus dosa manusia. Spirit itu juga dapat ditransformasikan, untuk mengukuhkan visi membangun peradaban bangsa ini.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereka Indonesia (KWI), Benny Soesetyo, di Jakarta, Jumat (6/4/2012).
Menurut Benny Soesetyo, Paskah merupakan peringatan Allah yang memilih jalan salib, demi membebaskan manusia dari dosa. Ini memberikan pelajaran tentang konsistensi sikap demi meraih cita-cita yang luhur, meski harus dengan menempuh jalan yang sulit. "Dengan konsistensi, kita punya keteguhan memegang prinsip," katanya.
Spirit konsisten juga perlu diterapkan, untuk membangun peradaban bangsa Indonesia. Tanpa konsistensi, bangsa ini terjebak dalam perilaku pragmatis, ambil jalan pintas, dan berpikir untuk kepentingan jangka pendek. Situasi sekarang ini tak akan membawa kita maju.
"Dalam politik, misalnya, sikap tak konsisten itu membuat praktik politik tak lebih dari permainan, wacana, tipu daya, dan transaksi untuk mengutamakan kepentingan partai dan pribadi. Ini yang perlu diubah dengan membangun visi bersama dan sikap konsisten, untuk memperjuangkan keadaban bangsa," kata Benny.
Hari-hari ini umat Kristiani di seluruh Indonesia sedang merayakan Paskah dengan berbagai ritual di gereja. Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia.
Sumber Berita : http://nasional.kompas.com/read/2012/04/06/21560397/Spirit.Paskah.untuk.Membangun.Bangsa

Ribuan Orang Antre ke Lukisan Bung Karno Berdetak

Blitar (ANTARA News) - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia memadati lokasi makam Presiden Pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, terutama di lokasi perpustakaan guna mengetahui lukisan Bung Karno yang dimitoskan berdetak di bagian jantung.

"Yang saya dengar lukisan itu bisa berdetak. Jadi, saya merasa penasaran hingga jauh-jauh dari Madura datang ke Blitar ini," kata Mohammad Zariul Alim saat ditemui di lokasi perpustakaan, Jumat.

Zariul yang juga sebagai pelajar ini datang dengan keluarganya ke Blitar. Selain menghabiskan liburan Paskah dengan keluarganya di Blitar, ia ingin mempelajari tentang profil Bung Karno yang dikaguminya.

Begitu juga yang diungkapkan oleh Nur Faizatul Maghfiroh. Ia juga ingin membuktikan langsung tentang mitos jantung di lukisan itu bisa berdetak, sekaligus ingin belajar di perpustakaan.

"Menghabiskan waktu dengan belajar di perpustakaan. Koleksi bukunga juga cukup banyak," kata Faizatul.

Mitos jantung di lukisan Bung Karno yang bisa berdetak itu memang tersiar luas. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Jatim, selain berkunjung ke makam juga singgah ke lokasi perpustakaan.

Lukisan itu dibawa dari Istana Bogor oleh putri sulung Bung Karno, Megawati Soekarno Putri, yang juga Presiden RI periode 2001-2004, saat memperingati 100 tahun haul Bung Karno pada 2001.

Detak jantung itu mitosnya bisa terlihat jika diperhatikan dengan seksama, dan tanpa ada rekayasa. Untuk melihat kebenaran dari mitos itu, para pengunjug antre lama melihat dengan mata jeli tentang kepastian dari mitos tersebut.

Mitos itu rupanya menjadikan magnet tersendiri lokasi makam Bung Karno, sehingga para pengunjung ziarah ke lokasi makam Bung Karno juga datang ke perpustakaan yang lokasinya hanya sekira 500 meter.

Jumlah pengunjung saat hari libur ataupun akhir pekan biasanya meningkat dibanding dengan hari biasa. Saat libur Paskah seperti ini, jumlah pengunjung ternyata naik sampai 50 persen.

Jika di hari biasa hanya ada sekitar 400 kunjungan ke lokasi perpustakaan, maka saat libur Paskah sudah naik sampai 600 kunjungan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar, Muh Sidik, mengatakan fenomena detak jantung lukisan Bung Karno itu memang tidak bisa dijelaskan secara keilmuan biasa.

Ia menilai, adanya fenomena itu memang menjadikan keunikan tersendiri. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada keyakinan pengunjung tentang lukisan yang berdetak itu.

"Fenomena itu tidak bisa dijelaskan lewat ilmu pengetahuan. Kami hanya melakukan pengelolaan perpustakaan saja, dan tentang mitos ini tentunya menjadikan keunikan sendiri," kata Sidik.
(T.KR-SAS/E001) 

Sumber Berita : http://www.antaranews.com/berita/305087/ribuan-orang-antre-ke-lukisan-bung-karno-berdetak

Polda Jabar Turunkan 8525 Personil Amankan Paskah

Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) menurunkan 8.525 personil untuk mengamankan rangkaian peringatan wafat Isa Al Masih atau Paskah di gereja-gereja yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Martinus Sitompul ketika dihubungi melalui telepon di Bandung, Jumat, mengatakan Polda Jabar menugaskan lima sampai sepuluh personil di setiap gereja yang berada di wilayah Jawa Barat.

"Jumlah personil yang diturunkan untuk seluruh Jawa Barat mencapai 8.525 orang, sedangkan untuk Kota Bandung saja sebanyak 1.743 orang," ujar Martinus.

Menurut dia, Polda Jawa Barat siap mengamankan jalannya prosesi peringatan Paskah yang telah dimulai dengan Kamis putih pada 5 April 2012, Jumat Agung pada 6 April 2012, serta malam Paskah pada Sabtu malam 7 April 2012 dan Minggu Paskah pada 8 April 2012.

"Karena ada empat peringatan yang bisa diselenggarakan beberapa kali di satu gereja, maka jumlah personil yang diturunkan cukup banyak," ujar Martinus.

Martinus mengatakan pengamanan yang dilakukan oleh Polda Jawa Barat sesuai dengan standard operasi yang berlaku termasuk melakukan penyisiran di beberapa gereja besar di Kota Bandung sebelum dimulainya rangkaian peringatan Paskah.

"Untuk beberapa gereja tertentu di Bandung yang umatnya banyak kita melakukan penyisiran," katanya.

Di Provinsi Jawa Barat terdapat 750 gereja dengan beberapa gereja utama di Kota Bandung adalah Gereja Katedral Santo Petrus di Jalan Merdeka dan Gereja Santo Laurentius di Jalan Sukajadi.

Pada Jumat pagi suasana di Gereja Katedral Santo Petrus terlihat masih sepi. Baru sekelompok Umat Kristen yang terlihat berkumpul di depan pintu gereja untuk mengikuti misa. Tidak terlihat pengamanan yang mencolok di sekitar gereja. Demikian juga dengan suasana di Gereja Santo Launrentius.

Namun, Gereja Isa Al Masih di Jalan Lengkong Besar yang menggelar misa Jumat Agung pada pukul 06.30 WIB terlihat ramai. Kendaraan yang diparkir di pinggir jalan menyebabkan kemacetan di ruas jalan Lengkong Besar. Sejumlah polisi tampak berjaga-jaga di depan pintu pagar gereja sambil mengatur lalu lintas.

Sementara itu, Kota Bandung yang dirundung hujan deras sejak dua hari terakhir sempat disinari cerah matahari pada Jumat pagi. Namun, cuaca mulai berawan menjelang siang. Kemacetan pada libur panjang pekan ini mulai tampak di ruas Jalan Setiabudi yang mengarah ke Lembang.
Sumber Berita : http://www.antaranews.com/berita/305038/polda-jabar-turunkan-8525-personil-amankan-paskah

Harapan dan Doa dalam Selembar Kertas

WONOGIRI- Umat Kristiani di berbagai daerah kemarin merayakan wafat Yesus Kristus dengan upacara Jumat Agung. Di Wonogiri, umat Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul mengadakan peringatan yang lain dari kebanyakan.
Prosesi Jalan Salib yang merupakan visualisasi kisah sengsara dan penyaliban Yesus itu digelar di Gunung Gandul, menempuh jarak sekitar tiga kilometer, dari kaki hingga puncak bukit.
Upacara suci yang merupakan rangkaian peringatan menjelang Hari Raya Paskah 2012 tersebut berlangsung khidmat. Jalan salib diikuti ribuan orang dari Kabupaten Wonogiri dan sekitarnya.
Sejak pukul 06.30 atau setengah jam sebelum acara dimulai, umat telah memadati jalan masuk area perbukitan yang terletak di Kecamatan Giriwono itu. Tepat pukul 07.00, Jalan Salib dimulai dan diisi adegan teatrikal oleh para remaja gereja.
Menurut Ketua Bidang Liturgi Gereja Santo Yohanes Rasul, Maximus Dandum,
adegan teatrikal dalam prosesi Jalan Salib di Gunung Gandul mulai diselenggarakan tahun 1990-an. Sebelumnya, seperti di kebanyakan gereja, Jalan Salib dilakukan di dalam kompleks gereja.
“Rute yang ditempuh kurang lebih tiga kilometer. Seluruh umat melakukannya dengan berjalan kaki,” paparnya.
Tahun ini jumlah umat yang mengikuti upacara itu lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Itu tidak terlepas dari sosialisasi yang dilakukan panitia jauh hari sebelumnya.
Usai prosesi, seluruh umat dipersilakan menuliskan harapannya dalam selembar kertas, kemudian didoakan dan dibakar.
“Saya memohon agar diberi berkat dan karunia yang berkelimpahan dalam hidup,” ungkap Maya Melania, salah satu umat asal Pracimantoro, Wonogiri. (H73,H72-59)
Sumber Berita :http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/04/07/182488/-Harapan-dan-Doa-dalam-Selembar-Kertas-

Paskah dalam Balutan Beskap

SEMARANG- Sejumlah prajurit berpakaian beskap lengkap dengan jarik, blangkon, dan senjata tombak mendatangi Yesus yang sedang berdoa di Taman Getsemani. Yudas Iskariot, murid Yesus yang berkhianat, mengantar prajurit tersebut untuk menangkapnya. Terjadilah sebuah drama penangkapan oleh para prajurit berseragam adat Jawa. Kemudian Yesus dibawa di Balai Pengadilan Imam Agung dan Balai Pengadilan Pilatus.
Pengadilan pun memutuskan parjurit menyalibkan Yesus. De­ngan memanggul salib, dia terus me­nerima siksaan prajurit berupa cambuk dan tendangan serta pukulan hingga disalib di Golgota. Isak ta­ngis para pengikut yang ber­pakai­an kebaya dan beskap pun tak hen­ti-hentinya mengiringi pe­ngorbanan.
Ya, dalam cerita visualisasi yang sebenarnya parjurit yang me­nangkap Yesus adalah prajurit Ro­mawi yang berseragam baju besi lengkap dengan tameng dan pe­dang di tangannya. Para pengikut Yesus pun tak luput dari balutan busana adat Jawa kebaya.
Lantas apakah ada yang salah dalam visualisasi proses penyalipan Yesus Kristus yang digelar umat Kris­ten di wilayah Santa Angela Merici Candi Baru Paroki Karang­pa­nas, di Kapel RS Elisabeth, Se­marang, Jumat (6/4). Jawabnya, tidak. Semua kostum yang dipakai para ”aktor dadakan”  teatrikal berjudul ”Balada Kisah Sengsara Ye­sus Kristus” tersebut memang sengaja menggunakan adat Jawa.
Ketua wilayah Santa Anggela Me­rici Candi Baru Paroki Karangpanas yang juga sebagai Dirut RS Elisabeth Semarang dr E Nin­dya­wan mengatakan, pihaknya sengaja memilih pakaian adat Jawa untuk akulturasi budaya.
Para aktornya juga beragam, yaitu melibatkan karyawan rumah sakit, mahasiswa, dan keluarga dokter. ”Karena kita hidup dan tinggal di Jawa maka kita mencoba menggunakan pakaian adat Jawa untuk menjunjung budaya daerah,” katanya.
Namun, menurutnya, busana adalah sebatas hanya sebuah kemasan luar saja. Yang terpenting adalah esensi dari pesan yang disampaikan dalam visualisasi tersebut, yaitu pengorbanan Ye­sus Kristus. ”Makna visualisasi tersebut un­tuk mengingatkan kepada umat betapa sulitnya perjuangan Yesus menyebarkan ajaran Tuhan, sehingga umat dapat meningkatkan keimanan serta membangun spiritual dan setelah melihat drama ini akan menambah keimanan dalam meniti kehidupan akan semakin baik,” ujarnya.
Usai visualisasi, dilanjutkan dengan Misa Jumat Agung yang dipimpin oleh Romo Krisna Odokarmell dari Malang Jawa Timur.
Visualisasi jalan salib juga dimainkan sekitar 35 mudika Gereja ST Teresia Bongsari, Semarang Barat yang tergabung dalam Teater Lentera, Jumat (6/4) pagi. Mengambil tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun ”Katolik Sejati Harus Peduli dan Berbagi”, para pemain tak sekedar ingin memberikan perenungan kepada umat tetapi berusaha mengkritisi kehidupan masyarakat.
Hal itu bisa terlihat dari dialog-dialog yang disampaikan oleh Yesus (Nicolas Rafael), Maria (Anastasia Pita), Maria Magdalena (Tiara), setan (Pika), malaikat (Dian), dan Imam Agung Hanas, dan Kayafas yang dimainkan oleh Rimbowo dan Budi Bongo. Mereka mencoba mengkritisi kehidupan manusia sekarang yang mudah berbuat menyimpang demi mendapatkan uang, memanfaatkan kedudukan dan jabatan untuk kepentingan pribadi, serta tokoh agama yang tidak memberikan ketentraman kepada pengikutnya melainkan justru menjadi provokator. ”Inti dari visualisasi ini bukan sekedar rutinitas untuk mengenang sengsara Yesus, tetapi bagaimana pengorbanan Yesus itu bisa membawa arti dan makna di dalam kehidupan kita sesuai dengan keadaan sekarang,” kata Nicolas Rafael.
Romo Paroki ST Teresia Bongsari, Romo Agustinus Sarwanto SJ mengatakan, pesan moral yang ingin disampaikan dalam visualisasi tersebut adalah bagaimana manusia dengan segala kelemahan dan kekurangan dirinya bisa berani menghadapi tragedi kehidupan.
”Meskipun masing-masing orang mempunyai kelemahan dan kekurangan, mereka tetap harus berhadapan dengan tragedi. Kalau kita berguru pada pengalaman dan mau menjadi murid Yesus, kita bisa mengalahkan namanya tragedi tersebut dan menjadikannya sebagai berkat yang menghasilkan kebaikan. Bukan hanya untuk dirinya tetapi juga bagi banyak orang,” katanya.
Nicolas Rafael menambahkan, untuk menghayati dan memerankan sosok Yesus yang Agung dan mulia dirasa susah. Sebab sebagai manusia, dirinya tak lepas dari dosa dan merasa tidak sempurna. Karena itu, selain melakukan persiapan fisik untuk mendapatkan penjiwaan yang tepat, ia melakukan pendekatan-pendekatan spiritual dengan berdoa devosi khusus kepada Yesus serta mati raga atau puasa beberapa hari sebelum pementasan. (H55,J12-39)
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/04/07/182483/Paskah-dalam-Balutan-Beskap

Jumat, 06 April 2012

Dinsosnakertrans Siap Mediasi

DINAS Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Tegal, siap membantu Darwati (40) Pembantu Rumah Tangga (PRT) asal Desa Mejasem Timur Kecamatan Kramat, yang dikabarkan masih disekap majikannya di Jakarta.
Namun sayangnya, sampai kini pihak keluarga Darwati belum melaporkan kejadian itu kepada Dinsosnakertrans terkait permintaan bantuan tersebut. Jika ada laporan, Dinsosnakertrans bakal melakukan mediasi dengan meminta bantuan Dinas Tenaga Kerja (Naker) Jakarta.
“Kami siap melakukan mediasi dengan bantuan Dinas Naker Kota bersangkutan. Tentunya, jika ada laporan dari pihak keluarga korban ke dinas kami,” kata Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal, Dra Suspriyanti MM, melalui Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (Latpatnekar), Widiyantoro SH, kemarin.
Dikatakan Widiyantoro, meski dalam bekerja menjadi PRT di Jakarta tidak melalui dinasnya, semua tenaga kerja yang merupakan warga Kabupaten Tegal yang bekerja di negara sendiri menuai masalah, dapat meminta bantuan Dinsosnakertrans. Sudah barang tentu, bantuan yang bersifat mediasi jika terkait dengan gaji atau hal lain yang bukan termasuk ranah hukum. Namun jika terkait pelanggaran hokum, seperti kekerasan misalnya, pihaknya menyarankan untuk melaporkan kepada Polisi.
Menurut dia, kondisi seperti yang dialami PRT warga Mejasem Timur, terkait gaji yang belum dibayarkan, dinasnya bisa membantu mediasi agar gajinya terbayarkan. Namun dirinya juga belum mendapatkan laporan dan cerita pasti dari pihak keluarga korban. “Karena belum ada laporan, kami belum bisa melangkah dan berbuat apapun untuk Darwati,” ujarnya.
Sementara, dirinya berharap agar pihak keluarga Darwati segera melaporkan permasalahannya kepada Dinsosnakertrans, jika ingin dibantu mediasi. “Kami siap menjebatani apalagi alamat majikannya jelas,” tandasnya.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, Darwati PRT Desa Mejasem Timur Kramat disekap oleh majikannya selama enam bulan. Dia tidak mendapatkan gaji dan hanya makan seadanya. Hal itu sesuai informasi dari Darwati melalui ponsel kepada pihak keluarga yang tinggal di desa asal Darwati. Dari komunikasi itu, Darwati juga menyampaikan alamat majikannya yang berada di Kampung Kapuk RT 06 RW 7 Muara Karang Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Hingga kini belum ada kepastian nasib Darwati di Jakarta. (gon) 
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dinsosnakertrans-Siap-Mediasi.html

UDD Sosialisasi ke Desa

AGAR lebih meningkatkan partisipasi pendonor darah sukarela di masyarakat, saat ini Unit Donor Darah (UDD) Kabupaten Tegal gencar melakukan sosialisasi ke desa-desa  di Kabupaten Tegal.
Program sosialisasi di tingkat desa itu telah dijalankan sejak Maret 2012 lalu. Saat sosialisasi, sekaligus pula digelar aksi donor darah sukarela. Nantinya, sosialisasi donor darah bakal dilakukan secara bertahap ke desa-desa se-Kabupaten Tegal.
Hal itu diungkapkan Kepala UDD Kabupaten Tegal, dr Hj Sumaryati Bimo, melalui staf Administrasinya, Trio Restu Aji, kemarin.
Dikatakan Trio, setiap bulannya UDD berhasil menghimpun 700 kantong darah yang berasal dari sekolah dan instansi serta TNI dan Polri. Namun demikian, UDD akan terus melaksanakan program donor darah sukarela di desa-desa. Hal itu guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah sukarela bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pelaksanaan program itu, mendapat respon dari masyarakat. Hal ini terbukti saat sosialisasi sekaligus gelar donor sukarela, puluhan kantong darah berhasil dihimpun.
Menurut dia, sesuai rencana program sosialisasi itu bakal dilakukan secara bergilir hingga merata di seluruh desa yang ada di Kabupaten Tegal. Dimana pihak UDD mengirimkan pegawainya, guna sosialiasi dan gelar donor darah tersebut.
“Selain meningkatkan kesadaran bagi masyarakat yang belum pernah mendonorkan darahnya, juga mengingatkan agar masyarakat pendonor tidak berhenti berpartisispasi secara rutin,” jelasnya.
Sementara, untuk memenuhi kebutuhan darah bagi daerah sendiri, darah yang berhasil dihimpun dari kegiatan donor darah sukarela yakni sejumlah 700 kantong, masih mampu memenuhi permintaan yang ada. Bahkan, cukup pula untuk memenuhi permintaan dari daerah lain seperti Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Pemalang.
“Diharapkan dengan sosialisasi di tingkat desa, perolehan pendonor akan semakin meningkat,” pungkasnya. (gon) 
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/UDD-Sosialisasi-ke-Desa.html

DPD PKS Kabupaten Tegal Gelar Mabit

HUJAN yang mengguyur Slawi pada Kamis (5/4) malam, tidak menyurutkan semangat jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sosial (PKS) yang hendak mengikuti Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit). Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Imam Syafi’I Slawi itu, diikuti sekitar 45 kader PKS.
Hadir pada kesempatan itu, Ust Umar Syamsi Lc, Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Kabupaten Tegal, serta Habib Junaedi dan Ghusni Darojatun MPd.
Dalam tausiyahnya, Ghusni menjelaskan tentang internalisasi nilai-nilai Al Qur’an menjadi sebuah kebutuhan, tidak hanya pencitraan.
“Kader PKS memang terkenal jujur, lurus, seharusnya tidak hanya cukup sampai disitu,” ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, bisa mengambil inspirasi sejarah sahabat Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan Islam. Beberapa sahabat telah memiliki pencitraan diri yang baik di masyarakat saat itu, dan Islam hadir memberikan warna tersendiri. Pasalnya, sahabat Rosul tidak hanya membentuk citra baik untuk diri sendiri saja, tetapi juga Islam mengajarkan kaum Muslimin untuk memberikan dan menyebarkan kebaikan bagi orang di sekitarnya.
Senada dengan tausiyah sebelumnya, Ust Amar Syamsi Lc, mengatakan, isu yang berkembang tentang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam kacamata PKS adalah sebuah permasalahan yang harus dipecahkan bersama. Karena, kenaikan BBM akan memberatkan masyarakat. Menurutnya, sebagai kader dakwah, kader-kader PKS wajib menjadi penggerak untuk memberikan solusi dan tetap menyuarakan perbaikan ke pemerintah.
“Ini adalah upaya menyuarakan dan mengajak kebaikan bagi masyarakat, apapun resiko yang menghadang di masa yang akan datang,” tegasnya.
Menurutnya, sikap politik PKS dalam menentang kebijakan pemerintah dalam kenaikan BBM, menuai reaksi dari berbagai kalangan. “Seperti disampaikan Wakil Sekjen DPP PKS, Mahfudz Siddiq, di Jakarta, menyayangkan sikap yang ditunjukkan Setgab yang meributkan masalah nasib koalisi (status fraksi PKS di dalam Kabinet Pemerintahan SBY, Red) daripada memikirkan nasib masyarakat,” tambahnya.
"Menurut Mahfudz, isu Setgab yang mengeluarkan PKS dari koalisi adalah isu elit dan tidak penting buat rakyat. Isu besar pemerintah, seharusnya fokus mengatasi ketidakpastian yang menghantui rakyat kecil yaitu apakah BBM akan naik, kapan, dan berapa kenaikannya,"  tegasnya.
Pemerintah harusnya fokus menjawab persoalan harga kebutuhan pokok yang sudah terlanjur naik. Padahal, rencana menaikkan harga BBM bersubsidi batal dilakukan per 1 April lalu. Bagaimana pemerintah bisa menurunkan harga kebutuhan dasar masyarakat. Ini yang dibutuhkan rakyat dari pemerintah. Setgab jangan membuat sibuk masyarakat dengan isu koalisi. Turunkan harga-harga sekarang, karena itulah keinginan masyarakat. (laela nurchayati) 
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/DPD-PKS-Kabupaten-Tegal-Gelar-Mabit.html

Dinas Siap Upayakan Bantuan RTLH

DINAS Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Tegal siap mengupayakan bantuan dari Pemprov Jawa Tengah. Bantuan itu terutama untuk 125 warga Desa Dukuhbenda Kecmatan Bumijawa, yang masih menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dengan catatan, pihak pemerintah desa setempat mengajukan proposal kepada Dinsosnakertrans, untuk kemudian diupayakan bantuan dana dari Pemprov Jateng.
Adapun besarnya dana bantuan untuk memperbaiki RTLH, dianggarkan sebesar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta untuk setiap rumah. Hal itu diungkapkan Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal, Dra Suspriyanti MM, melalui Kabid Rehabilitasi dan Asistensi Sosial, Drs H Saefudin, kemarin di kantornya.
Dikatakan H Saefudin, saat ini ada program Pemprov Jateng terkait bantuan untuk warga yang menempati RTLH. Syarat warga yang bisa menerima bantuan itu, karena kondisi rumah tinggal mereka beralas tanah, dinding dari anyaman bambu, dan atap rumah bocor. Namun meski hanya terdapat satu kriteria, rumah itu tetap mendapat bantuan. Sudah barang tentu, warga melalui Kades setempat agar mengajukan proposal terlebih dahulu kepada dinas terkait.
Menurut dia, dinasnya juga sudah melakukan sosialisasi kepada 287 desa dan kelurahan di Kabupaten Tegal. Dan saat ini, baru sekitar 46 proposal dari 46 desa yang ada. Pihaknya masih menunggu proposal dari desa dan kelurahan lain di Kabupaten Tegal. Setelah terkumpul, pihaknya bakal mengajukan ke Pemprov Jateng.
“Bantuan ini bakal dilaksanakan ditahun 2012. Tidak ada jumlah batasan yang menerima bantuan setiap desanya,” ujar dia.
Ditambahkan H Saefudin, jika ada satu desa mengajukan 50 RTLH (satu paket) dan dinilai layak, tidak hanya mendapatkan bantuan perbaikan saja tetapi juga sarana. Bentuk bantuan sarana yang disertakan seperi saluran pembuangan, sanitasi, dan lainnya. “Diharapkan bagi desa yang terdapat RTLH segera membuat proposal dan mengajukan kepada kami,” ucapnya.
Sementara, program bantuan RTLH jika satu desa mengajukan dibawah 50 RTLH, maka bakal dibarengkan dengan desa yang lain. Pihaknya saat ini masih menampung proposal dan belum menyalurkan kepada Pemprov Jateng. Pada batas waktu yang ditentukan, pihaknya bakal mengirimkan permohonan tersebut. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dinas-Siap-Upayakan-Bantuan-RTLHDinas-Siap-Upayakan-Bantuan-RTLH.html

Kamis, 05 April 2012

Hasil Visum Pundak Artis JM Lebam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Artis JM (22) yang mengaku ditelanjangi dan dicabuli oknum sopir taksi Blue Bird, Ramli, melakukan visum di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, untuk memastikan ada tanda luka atau bekas penyiksaan yang dialaminya.
"Kabar yang saya dapat pagi ini, hasil visum menunjukkan ada lebam di bahu kiri JM. Tapi kalau luka-lukanya nggak ada," kata kakak sepupu JM, Arlan Fadilah, Selasa (3/4/2012).
Lebih lanjut Arlan menerangkan bahwa JM menjalani visum usai membuat laporan dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur pada Senin malam kemarin.
"Dengan adanya hasil ini kita akan kembali ke Polres Jakarta Timur. Karena hasil ini penting untuk bukti di kepolisian. Tapi dia (JM) tidak ikut sepertinya karena kondisinya belum memungkinkan nanti malah keterangan yang disampaikan tidak akurat," jelasnya.
Arlan menegaskan, meski adik sepupunya itu artis pendatang baru, dia membantah jika kasus ini bertujuan untuk mendompleng popularitas. Menurutnya ini kriminal murni.
"Kejadian ini nggak banget untuk popularitas, nggak perlu lah dengan cara seperti itu. Karena JM ini benar-benar jadi korban dan kalau ada yang katakan demikian kita jelas nggak terima," tandas Arlan.
Diberitakan sebelumnya, artis pemain film televisi (FTV) JM membuat laporan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur. JM datang untuk melaporkan kasus pelecehan yang dialaminya pada Minggu (1/4/2012) malam.
Usai ibadah di gereja di kawasan Taman Mini, JM hendak pergi ke rumah temannya dengan menumpang taksi. Beberapa menit di dalam taksi, JM mengaku seperti dihipnotis. Dia mengaku setengah sadar saat dibawa berputar-putar ke kawasan Condet dan Cipayung.
Tiba-tiba saja JM mengaku dibawa ke sebuah rumah kos di kawasan Cipayung. Di kamar kos itu, JM mengaku dilecehkan oleh seorang sopir yang diketahui berinisial RL. Senin pagi pukul 07.00 WIB, JM baru saja dikembalikan ke rumahnya di kawasan Taman Mini.

Sumber Berita http://id.berita.yahoo.com/hasil-visum-pundak-artis-jm-lebam

Dialog Ini Yang Membuat Juri Indonesian Idol Dilaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komentar pedas terhadap kontestan Indonesian Idol menyeret Ahmad Dhani, Agnes Monica dan Anang Hermansyah dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).  Aliansi Peduli Acara Televisi Indonesia (Ampati) melaporkan para juri ini karena dinilai merendahkan martabat manusia.
Ketua Ampati Hartoyo mencontohkan perendahan martabat kontestan Indonesia Idol tersebut pada tayangan tertanggal 25 Maret 2012 di Televisi Swasta atau RCTI pukul 13.00 siang. Berikut percakapan Anang, Agnes dan Ahmad Dhani terhadap salah satu kontestan.
Anang Hermansyah: "Gaya kalian seperti perempuan, bergayalah layaknya laki-laki jangan seperti perempuan,"
Ahmad Dhani: "Ini yang namanya kiamat sudah dekat. Tampangmu nggak cocok dengan lagu ini,"
Agnes Monica: Gayanya Laki banget,"
"Banyak pernyataan mereka para juri Anang, Dhani dan Agnes kepada para peserta idol. pernyataan juri yang sangat melecehkan, dia persoalkan penampilan feminim seseorang, kamu kok begitu banget, itu nggak etis," terang Hartoyo.
Sumber Berita : http://id.omg.yahoo.com/news/dialog-ini-yang-membuat-juri-indonesian-idol-dilaporkan-091338664.html

Rabu, 04 April 2012

16 Fakta Mencengangkan Selama Syuting Titanic

Dalam rangka menyambut dirilisnya kembali film "Titanic", Yahoo! Shine melakukan penggalian lebih dalam, mengenai fakta-fakta paling gila yang terjadi selama penggarapan film yang disutradarai James Cameron tersebut. Apa sajakah itu?

1. Kadal peliharaan Leonardo DiCaprio yang bernama Blizz, mengalami cedera di lokasi syuting. Namun aktor tampan tersebut segera merawatnya dan memulihkan kondisi hewan kesayangannya itu.

2. Ternyata, awalnya sang sutradara James Cameron menginginkan agar Gwyneth Paltrow yang berperan sebagai Rose DeWitt Bukater. Selain itu, Claire Danes dan Nicole Kidman juga dipertimbangkan untuk peran itu.

3. Paramount Pictures ingin agar Matthew McConaughey berperan sebagai Jack Dawson, namun James bersikeras mengusulkan Leonardo DiCaprio. Dan Leonardo hampir menolak peran tersebut untuk bermain sebagai peran utama di film 'Boogie Nights', film tentang industri film dewasa di tahun 1970an.

4. Setelah mengetahui bahwa ia harus bertelanjang di depan Leonardo DiCaprio, Kate Winslet langsung waspada terhadap lawan mainnya itu, ketika mereka pertama kali bertemu.

5. Adegan pertama yang harus dilakukan oleh Kate dan Leonardo bersama adalah saat Jack harus melukis gambar telanjang Rose. James melakukannya dengan maksud memanfaatkan energi kegugupan dari aktor muda itu.

6. James yang menggambar sendiri sketsa telanjang dari Rose, dan tangannya ditampilkan dalam film tersebut. Gambar itu kemudian dilelang dan terjual dengan harga 16 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 146,2 juta).

Rose DeWitt Bukater (Rose Dawson Calvert) diperankan Kate Winslet dan Gloria Stuart.7. Gloria Stuart adalah aktris tertua yang pernah menerima nominasi Oscar, untuk perannya sebagai Rose tua, pada usia 87 tahun. Dia juga merupakan satu-satunya orang yang sudah hidup saat bencana nyata Titanic terjadi.

8. Penyanyi baru, Enya menolak kesempatan untuk menyanyikan soundtrack dari film tersebut. Pekerjaan itu kemudian diberikan kepada komposer Jack Horner. Soundtrack film itu yang berjudul "My Heart Will Go On" merupakan lagu pertama dari film non-musikal yang berhasil meraih Oscar.

9. Penyanyi musik Country, Reba McEntire sebelumnya direncanakan untuk berperan sebagai Molly Brown. Namun karena jadwal yang padat, peran itu jatuh pada Kathy Bates.

Adegan "Titanic" (Foto: Getty Images)10. Selama adegan kapal tenggelam, Kate adalah satu-satunya pemeran yang tidak menggunakan pakaian dalam khusus berbasah-basahan (wetsuit). Akibatnya ia terkena pneumonia.

11. 150 pemain tambahan ditraining mengenai etika dan gaya hidup pada abad ke-20. Sebuah video edukasi juga diputar berulang-ulang di ruang ganti pakaian.

12. Kaviar Beluga benar-benar disajikan dalam ruang makan malam kelas pertama.

13. Saat film itu kehabisan anggaran, James memotong bayarannya sebagai sutradara sebesar 8 juta dolar Amerika (sekitar Rp 73,1 miliar).

Kalung Le Coeur De La Mer (Heart of the Ocean) | Foto: Getty Imag …14. Setelah malam terakhir syuting di Novia Scotia, seseorang telah menaruh obat PCP (Angel Dust, sejenis obat bius) ke dalam sup yang disajikan untuk para pemeran dan juga kru. Akibatnya delapan puluh orang mengalami sakit dan beberapa diantaranya dirawat di rumah sakit.

15. Ketika Rose melihat ke langit, saat ia menunggu kapal penyelamat, bintang-bintang di langit membentuk gugusan Heart of the Ocean.

16. Pada 2010 lalu, James mengatakan bahwa alasan sebenarnya dia ingin membuat film itu adalah agar dia bisa merekam reruntuhan kapal Titanic yang sebenarnya.
Sumber Berita : http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/16-fakta-mencengangkan-selama-syuting-titanic.html

Turunkan Harga Sembako

KENDATI harga BBM batal naik pada 1 April lalu, namun sejumlah kebutuhan pokok belum juga turun. Karenanya, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Bahrun SH, meminta kepada Pemkab agar segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga-harga tersebut. Pasalnya, warga sekitar sangat terbebani dengan kondisi yang saat ini terjadi.
 "Menghadapi situasi seperti ini, Pemkab harus tegas terhadap pedagang dan tengkulak yang belum menurunkan harga kebutuhan pokok. Jangan dibiarkan berlarut-larut," tegas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Rabu (4/4).
Apabila Pemkab tidak melakukan operasi pasar, maka tidak menutup kemungkinan harga tersebut tidak akan turun. Alasannya, para pedagang maupun tengkulak tentunya akan senang dengan mencari keuntungan sebanyak mungkin. Karena itulah, sebelum harga-harga kebutuhan pokok membengkak, lebih baik Pemkab melakukan tindakan yang positif.
"Harga sembako harus segera distandarkan. Kasihan para konsumen," ujarnya.
Pantauan harga sembako di Pasar Kemantran, harga kebutuhan pokok yang belum turun diantaranya minyak sayur jenis Malinda yang semula Rp 10.000, kini masih Rp 11.200 per kilogram. Kemudian minyak curah jenis sayur semula per kilo hanya Rp 12.500, saat ini naik Rp 1.000 menjadi Rp 13.500 per kg. Sementara harga gula pasir juga masih Rp 11.300 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 10.000 per kg.
Harga cabe rawit merah juga masih diatas standar. Jika sebelumnya hanya Rp 38 ribu per kg, saat ini mencapai Rp 40 ribu per kg. Demikian pula cabe merah keriting. Sebelumnya harga jenis cabe ini hanya Rp 8 ribu per kg, sekarang mencapai Rp 11 ribu per kg. Kemudian bawang merah, komoditas ini naik dari Rp 5 ribu per kg menjadi Rp 7 ribu per kg. (yer) 
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Turunkan-Harga-Sembako.html

125 Warga Huni Rumah Tak Layak

BUMIJAWA - Sedikitnya terdapat 125 warga Desa Dukuhbenda Kecamatan Bumijawa, yang hingga kini masih menempati rumah tinggal tidak layak huni. Angka itu tersebar di enam pedukuhan di desa itu.
Karena itu, instansi terkait diminta terjun ke lokasi untuk melihat secara langsung kondisi warga Desa Dukuhbenda yang rumahnya sangat mengenaskan.
“Bangunan rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah banyak berlubang dan kayu penyangganya keropos. Keseharian warga tersebut sangat memprihatinkan,” ujar Kades Dukuhbenda, Sudiryo, Rabu (4/4) kemarin.
Dikatakan Sudiryo, dari 125 warga itu, terbanyak di Dukuh Siketi sebanyak 36 rumah. Kedua di Dukuhtengah sebanyak 29 rumah. Sementara sisanya, tersebar di Pedukuhan Bujil, Wadasmalang, Dukuhbenda, dan Glempang. Disamping kondisi rumahnya tidak layak huni, yang lebih memprihatinkan lagi, penghasilan mereka yang sangat kecil. Dari profesi buruh tani, mereka hanya mendapatkan penghasilan dalam sebulannya dibawah Rp 300 ribu.
“Kondisi ini membuat mereka sulit memperbaiki rumahnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susah, apalagi membangun rumah,” ucap Sudiryo.
Menurut dia, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah bantuan dan uluran kebijakan dari instansi terkait di Pemkab Tegal. Sehingga, warga memiliki rumah tinggal yang layak serta memiliki penghasilan yang cukup.
Selain rumah pasangan Kasdi (70) dan Rainah (65), masih banyak warga Dukuhbenda yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. Mereka pun tidak mampu berbuat banyak dan hanya pasrah.
Sementara pemerintah Desa Dukuhbenda sudah mengusulkan kepada instansi terkait di Pemkab Tegal, namun belum ada sentuhan. Untuk itu, warga berswadaya membangunkan sejumlah rumah meski dengan cara swadaya seadanya sesuai kemampuan warga.
“Warga iuran dan mencarikan kayu serta membeli sejumlah asbes untuk atap bangunan dan dinding mereka. Ini dilakukan secara secara bertahap. Sudah barang tentu, dengan skala prioritas dan sesuai hasil swadaya yang didapat,” pungkas Sudiryo. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/125-Warga-Huni-Rumah-Tak-Layak.html

Geliat Satpol PP Kian Trengginas

LANGKAH pasti mewujudkan tatatan hidup yang lebih berwibawa di Kabupaten Tegal, kini tengah dirintis Satuan Polisi Pamong Praja atau lebih familar disebut Satpol PP.
Sejak diberlakukannya secara resmi Perda nomor VII/tahun 2011 yang mengatur soal ketertiban umum, korps baju coklat ini terus meningkatkan kinerjanya dilapangan.
Kepala Satpol PP Kabupaten Tegal, Zaenal Arifin SH MH, melalui Kasi Operasi dan Penindakan (Opsdak), Pekik Yulianto SIP, menyatakan, dengan adanya payung hokum maka pihaknya secara bertahap akan melakukan penertiban di semua sektor yang ada.
"Intinya, semua kegiatan dan tindakan yang bertolak belakang dan mengganggu ketertiban umum, pasti kita libas habis," cetusnya.
Hal ini seperti yang dilakukan dalam kegiatan sporadis pagi hari, Rabu (4/4) kemarin. Bersama personilnya, gerakan sapu bersih bangunan liar yang selama ini berdiri di depan instansi pemerintahan dan tidak mengantongi ijin,  ditertibkan. Bangunan semi permanen yang bertahun-tahun menempel di tembok pagar UPTD Puskesmas Adiwerna itupun roboh dalam hitungan menit. Siapa yang menyangka bahwa bangunan mirip dengan warung kelontong tersebut, juga dijadikan tempat tinggal oleh pemiliknya.
"Kami bertugas menjalankan Perda. Dimana keberadaan warung liar yang menempel di tembok kantor instansi tersebut jelas melanggar Perda nomor VII tahun 2011 khususnya pasal 25. Disana mengatur bahwa semua orang atau badan tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di atas tortoar, badan jalan, dan di depan instansi manapun termasuk tempat ibadah," ujarnya.
Tak ditampiknya, dengan terbitnya payung hukum maka lebih memudahkan Satpol PP bergerak dilapangan untuk memberanggus semua bentuk penyimpangan yang mengganggu ketertiban umum. Hal ini seperti yang telah dilakukan sebelumnya terkait penertiban Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) hingga razia pelajar mbolos dijam sekolah dan PNS kluyuran.
Ketika disinggung soal keberadaan 'ciblek' di warung lesehan sepanjang Adiwerna, dengan lugas Pekik menyatakan, hal itu juga akan menjadi sasaran penertiban pada sesi berikutnya. "Tunggu saja tanggal mainnya. Keberadaan mereka dimalam hari saat ini banyak memicu gunjingan dan keresahan masyarakat. Kami tidak akan tebang pilih, bila profesi sebagai pelayan warung lesehan itu hanya menjadi kedok, akan kita sikat habis. Di Perda nomor VII/2011 juga mengatur pasal soal penertiban warung remang yang diindikasikan sebagai sarang PSK," tegasnya.
Keberadaan lesehan sendiri, diakuinya, juga telah melangar Perda. Dimana keberadaan trotoar peruntukannya bukan untuk menggelar dagangan. Diapun tak menampik, tetap mengedepankan rasa kemanusiaan dengan terlebih dahulu melakukan sosialisasi hingga peringatan bagi mereka yang melanggar ketentuan ketertiban umum, sebelum mengambil tindakan kongkrit setelah peringatan tersebut tidak diindahkan.
Mengedepankan rasa kemanusiaan itupun kini yang juga ditempuh terkait keberadaan sejumlah PKL diruas Jalan Letjen Suprapto Slawi. Belum adanya lahan relokasi untuk menampung keberadaan mereka, membuat Satpol PP hanya bisa mendorong mereka menertibkan dagangannya agar jalur lalu lintas itu tidak tersendat dengan keberadaan mereka.
"Namun bila lahan relokasi untuk menampung keberadaan mereka sudah disiapkan Pemkab dan mereka tetap membandel bertahan disana, pasti kita tindak tegas," certusnya.
Dengan makin trengginasnya kinerja Satpol PP ini, tidak mustahil harapan mewujudkan Slawi yang 'Ngangeni lan Mbetahi' bakal segera terwujud seiring dengan bertambahnya usia Kabupaten Tegal. (hermas purwadi)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Geliat-Satpol-PP-Kian-Trengginas.html

Digagas Etalase Pengrajin Anyaman Bambu

SLAWI - Keberadaan ratusan pengrajin anyaman bambu yang terpusat di sentra Desa Dukuh Salam Kecamatan Slawi, saat ini mendesak adanya tempat mempromosikan karya mereka. Implementasi riilnya, mereka berharap adanya semacam etalase khusus yang berada di tepian jalan utama agar keberadaan mereka terdeteksi peminat kerajinan anyaman  bamboo. Sehingga, muaranya mereka bisa dengan amudah menjual hasil karya home industri tersebut.
Kades Dukuh Salam, Dedi Hastomo SP, menyatakan, pengrajin anyaman bambu di desanya memang pernah mendapat sentuhan pembinaan dari instansi terkait, dalam hal ini Dinas UKM , Koperasi, dan Pasar untuk pengembangan kerajian kap lampu dan hiasan dinding.
"Kami minta perhatian tersebut bisa ditingkatkan, khsususnya lewat gelar pelatihan dan pembinaan pemasaran bagi pengrajin. Jujur saja, selama ini pemasaran produk anyaman disini dilakukan secara tradisional dari mulut ke mulut. Hal ini, membuat jangkauan pasar baru sebatas Brebes dan Pemalang saja," ungkapnya, Rabu (4/4) kemarin.
Dia juga mengaku, memang wacana untuk mewujudkan etalase anyaman bambu itu sempat mencuat dan direspon. Dimana dari etalase di pinggir jalur utama Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) yang melintasi Desa Dukuhsalam, para pengrajin bisa mengerjakan pembuatan anyaman dari 'ngirat' bambu hingga membentuk sebuah produk anyaman disana.
"Jujur saja, mereka selama ini mengerjakan produk anyaman bambu ini di dalam rumah. Ini bila dibiarkan, lambat laun akan mengganggu kesehatan keluarga pengrajin. Sempitnya lahan yang ada, membuat mereka mengerjakan kerajianan di dalam ruang tamu dan di sekitar halaman di tengah makin padatnya penduduk di pemukiman warga. Ini jelas mengganggu kenyamanan mereka," cetusnya.
Wacana untuk memaksimalkan lahan di sebelah Timur gedung serba guna dengan menempati tanah sisa lahan bengkok desa, diakuinya, tidak mudah begitu saja diwujudkan tanpa ada peran serta pihak terkait untuk mendukung pendirian etalase tersebut.
Diakuinya, ide ini sempat diusung dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Namun, usulan tersebut dimentahkan ditingkat kabupaten. Dengan kalkulasi dana yang dibutuhkan sekitar Rp 80 juta, kini pihak pemerintah desa setempat berupaya mencari donatur agar etalase untuk menampung warganya yang sebagian besar hidup dari kerajinan ini bisa tetap berkarya untuk sandaran hidupnya. (her) 
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Digagas-Etalase-Pengrajin-Anyaman-Bambu.html

Masjid Harus Direvitalisasi

SALAH satu hasil dari kegiatan Pra Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) se-eks Karesidenan Pekalongan, adalah revitalisasi masjid. Acara itu juga dihadiri pengurus pusat LTMNU, KH Abdul Ghoni.
Sekretris PCNU Kabupaten Tegal, H Nur Kholis Sobari, usai mengikuti Pra Rapimnas yang bertempat di gedung NU Slawi, Selasa (3/4) malam, menjelaskan, bahwa masjid merupakan tempat berkumpulnya umat Islam. Dalam sejarahnya, masjid tidak hanya sekedar menjadi tempat sholat, tetapi menjadi pusat segala kegiatan. Karenanya, yang harus dilakukan pengurus LTMNU yakni menyegarkan kembali kepedulian pengurus agar masjid menjadi pusat keumatan dalam beribadah, interaksi sosial, dan ekonomi umat. Hal itu sebagai salah satu bentuk melakukan revitalisasi masjid.
Selain itu, lanjut H Nur Kholis, yang harus dilakukan adalah menjaga tradisi ibadah ala Aswaja dari paham-paham diluar Aswaja, menangkal budaya dalam dan luar negeri yang dapat merusak moral bangsa, serta menciptakan kegiatan masjid yang dikelola oleh SDM yang kompeten dan profesional.
“Banyak masjid yang dibangun oleh warga NU. Tapi kebanyakan warga NU enggan mengelola masjid sebagaimana fungsinya. Hal ini harus dilakukan kembali oleh para ta’mir masjid,” katanya.
Dijelaskan pula, hasil Pra Rapimnas yang lain yakni LTMNU harus menyiapkan materi sosialisasi tentang pentingnya fungsi masjid sebagai pusat kegiatan interaksi umat dan menggalang potensi sumber daya dan dana yang halal dari mitra kerja dan donatur. Sehingga, pengembangan LTM dan umat dapat bermanfaat.
"Pra Rapimnas ini sebagai modal awal pengurus LTMNU yang akan mengikuti Rapimnas di Jogjakarta, yang rencananya akan digelar selama dua hari dari tanggal 28 sampai 29 Arpil,” katanya.
Dalam Pra Rapimnas tersebut, hadir semua utusan dari masing-masing pengurus cabang se-eks Karsidenan Pekalongan seperti PC LTMNU Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Brebes. Setiap cabang mengutus lima orang delegasi. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Masjid-Harus-Direvitalisasi.html

Baliho Disoal

BALIHO atau reklame yang memuat gambar Wakil Bupati Tegal dan camat di semua kantor kecamatan serta beberpa titik di wilayah kabupaten Tegal, menuai kritikan. Pasalnya, dalam baliho tersebut hanya mencantumkan gambar wakil bupati dan camat. Padahal, Bupati Tegal masih menjabat, meski saat ini sedang non aktif. Hal ini dianggap kurang beretika.
“Kami melihat baliho yang bergambar Wakil Bupati Tegal, HM Herry Soelistiyawan SH MHum dan camat di masing-masing wilayah kecamatan, amat sangat kurang beretika. Karena pada gambar tersebut tidak mencantumkan gambar bupati, padahal bupati masih menjabat dan belum dipecat secara administrasi,” kata salah satu warga Slawi kulon, Bambang Purnama.
Bambang Purnama yang juga Ketua LSM Gerbang Mataram, menjelaskan, bahwa Bupati Tegal non aktif, Agus Riyanto SSos MM, sampai dengan hari ini belum mendapatkan kepastian hukum tetap. Artinya, sampai hari ini masih resmi menjabat sebagai bupati walaupun non aktif. Hal ini karena, proses hukum yang dijalani Agus Riyanto sebagai bupati non aktif masih berjalan.
“Kalau mau pasang, ya seharusnya ada gambar bupati. Kalau tidak ada, mending tidak dipasang sekalian. Ini kalau memang memiliki etika,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan warga Kecamatan Bojong, Muslihun. Dia sangat menyayangkan pemasangan baliho tersebut di beberapa titik. Walaupun baliho itu memuat himbauan positif,  sangat baik, tapi gambarnnya tidak mencerminkan penghormatan kepada bupati.
“Kalau di setiap wilayah balihonya hanya memuat gambar camat, tidak jadi masalah. Tapi yang menjadi persoalan adalah di baliho itu ada gambar wakil bupati tetapi justru tidak ada gambar bupati. Ini menunjukan bahwa Pemkab sudah tidak mengakui lagi adanya bupati Agus Riyanto, padahal kepastian hukumnya belum tetap,” ungkapnya.
Dia merasa, baliho yang belum lama dipasang tersebut bukanlah inisiatif dari pihak kecamatan, melainkan ada perintah dari Pemkab. Dengan melihat semacam itu, dirinya menganggap ada unsur kesengajaan yang dibuat. Dan bahkan, sarat dengan muatan politis.
“Terus terang, kami mempertanyakan. Ada apa dibalik pemasangan baliho itu? Kok sangat berani memasangnya tanpa ada gambar bupati,” ujarya.
Selain warga, Anggota DPRD dari fraksi Partai Golkar, M Khuzaeni SE SH, juga menyoal pemasangan baliho tersebut. Dia menilai, pemasangan baliho itu sarat unsur politis. Menurutnya, seharusnya jika memang akan ada himbaun melalui baliho tersebut, tidak perlu ada gambar yang justru akhirnya dapat menuai persoalan. “Ini jelas akan menuai peroalan, karena bupati belum dipecat. Apakah Pemkab tidak melihat dampaknya ?” katanya dengan nada bertanya.
Dia menjelaskan, pemasangan baliho di daerah lain yang bergambar wakil bupati, seperti di Brebes misalnya, berbeda dengan keadaan di Kabupaten Tegal. Pada saat Wakil Bupati Brebes memasang baliho yang memuat gambar dirinya, pada saat itu pula Bupati Brebes sudah divonis bersalah dan mendapatkan hukum tetap. Sementara di Kabupaten Tegal, bupati belum mendapatkan hukum tetap. “Mudah-mudahan ini menjadi pertimbangan bagi camat atau Pemkab yang sudah memasang baliho itu,” ungkapnya.
Sementara, Camat Balapulang, Suharinto SSos, mengatakan, bahwa pemasangan baliho yang bertuliskan program-program kecamatan dengan memuat gambar wakil bupati dan camat tersebut dilakukan atas inisiatif Forum Komunikasi Camat, bukan atas perintah Pemkab.
“Tidak ada perintah dari Pemkab. Ini adalah inisiatif yang muncul dari forum komunikasi camat se-Kabupaten Tegal. Setiap kecamatan membuat 3 sampai 4 baliho,” kata Suharinto, yang juga menjabat Sekretaris Forum Komunikasi Camat, melalui telepon selulernya.
Terkait dengan keberadaan gambar wakil bupati di baliho tersebut, dirinya menjelaskan, bahwa untuk sementara ini semua kewenangan bupati dilakukan oleh wakil bupati. Selain itu, berdasarkan SK Mendagri, bupati diberhentikan sementara. Karenanya atas inisiatif pihaknya, baliho itu memuat gambar wakil bupati. Karena, menurutnya, justru ketika gambar yang dipampang adalah foto Agus Riyanto, kemungkinan akan muncul persoalan.
“Kami berinisiatif, karena sementara ini semua kewenangan bupati dilakukan oleh wakil bupati. Maka, gambar yang kami pasang di baliho tersebut adalah gambar wakil bupati,” jelasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Baliho-Disoal.html

Selasa, 03 April 2012

Membongkar- Pencapaian Orgasme Wanita

“Penelitian di Amerika menunjukkan hanya sekitar 30% perempuan mengalami orgasme,” kata Firliana Purwanti saat membuka sesinya di pertengahan acara TEDxJakarta, Minggu (1/4) lalu. Pembelaan hak perempuan sudah biasa kita dengar di seminar-seminar, terutama mengenai bagaimana perempuan seharusnya diperlakukan sederajat dengan pria. Siang itu, Firliana membahasnya dengan lebih spesifik: hak perempuan untuk mengalami orgasme.

Saat masih berstatus mahasiswa, Firliana menemukan seminar yang mengungkapkan bahwa pemerkosaan merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Semenjak itu pula, Firliana mulai memperhatikan kepentingan wanita dalam mencapai haknya, termasuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.

Siang itu Firliana berbicara di hadapan sekitar 700 peserta di TEDxJakarta yang diselenggarakan di Jakarta Internasional School. Topik tentang mitos orgasme wanita yang dipilih Firliana sesuai dengan tema acara TEDxJakarta kali ini yaitu “Deceptive Truths.” Dalam seminar ini, peserta memang diharapkan untuk meninggalkan acara dengan pemahaman kebenaran baru.

Ada apa sebenarnya dengan orgasme? Kenapa kita sebegitu detil mengurus perempuan yang harus mencapai orgasme ketika berhubungan seksual dengan suami? Firliana tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Ia menyampaikan contoh kasus perlakuan seks berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukannya dengan 16 perempuan berbeda di Indonesia. Wawancara yang dilakukan dalam 2 tahun ini adalah bagian dari penelitian untuk menunjang proyek yang sedang dikerjakannya: The Orgasm Project.

Dalam wawancaranya, yang ditanyakan hanya satu, “Seperti apa sih pencapaian orgasme kamu?”

Menurut Firliana, salah satu perempuan yang diwawancarainya merasa mendapat tekanan sosial yang mengharuskan dirinya tetap perawan saat menikah. Hal ini membuat sang perempuan merasa dibatasi kemampuannya dalam mencapai orgasme. Apalagi mengetahui pengalaman temannya yang diminta cerai oleh sang suami karena di malam pertama seprai tempat tidurnya tidak menyisakan bercak darah.

Firliana lalu menambahkan bahwa menurut Slamet Suryono, dokter ahli kandungan dari UI, selaput darah wanita sangat beragam. Ada yang bolong-bolong, tipis, tebal, fleksibel, dan tidak semuanya berdarah saat melakukan penetrasi pertama kali.

“Mitos mengenai keperawanan telah merugikan perempuan” tambahnya lagi.

Namun menurut Firliana, ini tidak berarti wanita bisa bebas berhubungan seks secara sembarangan. "Kita harus tetap perawan dan perjaka sampai paling tidak kita telah merasa kritis menanggapi isu seksual yang ada di masyarakat," ujarnya.

Perempuan sebenarnya memiliki kemampuan yang hebat dalam mencapai orgasme. Secara biologis, perempuan memiliki 8000 ujung saraf yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual, atau dua kali lebih banyak dari yang dimilki pria, sehingga perempuan dapat mengalami orgasme berkali-kali.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukannya,  Firliana merangkum kesimpulan bahwa untuk mencapai orgasme sebenarnya tidak sulit. Yang pertama, percaya diri dengan identitas seksualnya dengan berani memilih pasangannya sendiri. Yang kedua adalah komunikasi yang setara, karena jika salah satu pasangan lebih mendominasi biasanya akan sulit untuk mendapatkan kenikmatan berhubungan seksual. Dan yang ketiga, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai  pendidikan seks yang kritis.

The Orgasm Project memiliki tujuan untuk mengenalkan betapa pentingnya orgasme, karena ketika ketika kita mengabaikan hal tersebut, ekspresi bentuk lain yang terjadi adalah perkosaan, pelecehan seksual, dan poligami.

“Melalui The Orgasm Project, mimpi saya cuma satu. Suatu hari nanti tidak hanya 30% wanita yang mengalami orgasme, tapi semua perempuan dan laki-laki ikut berorgasme,” kata Firliana saat mengakhir sesi presentasinya.
Sumber Berita : http://id.she.yahoo.com/membongkar-pencapaian-orgasme-wanita.html

Merintis Jalan Menuju Kecamatan Adiwerna Hebat

Butuh Dukungan dan Keterpanggilan Semua Pihak
Berdasarkan masukan dan harapan dari masyarakat dan semua komponen yang ada di Kecamatan Adiwerna, tercuatlah slogan 'HEBAT' yang kedepan bakal dijadikan acuan dalam membangun Kecamatan Adiwerna secara keseluruhan. Lalu?
LAPORAN : HERMAS PURWADI
Pemandangan sejuk menyapa mata kita ketika melintas di perempatan kantor Kecamatan Adiwerna. Balutan warna hijau muda kombinasi kuning mewarnai semua bangunan tembok kantor pusat pelayanan masyarakat itu, termasuk kantor-kantor lain yang ada di sekitarnya.
Pemandangan itu merupakan gambaran langsung dari dampak kebijakan yang ditempuh pemerintahan Kecamatan Adiwerna sebagai daerah serambi Kabupaten Tegal.
Banyak cara pun dilakukan Kecamatan Adiwerna agar daerahnya tetap diingat oleh siapa saja yang melintasinya. Salah satunya, dengan meluncurkan slogan HEBAT.
Dari slogan HEBAT yang diluncurkan dua bulan terakhir itulah, bakal dijadikan lecutan masyarakat kedepan untuk membuat Adiwerna mempunyai nilai ketertarikan.
Camat Adiwerna, HM Soleh, menyatakan, slogan HEBAT yang dicuatkan saat menggelar rakor tersebut menjadi jawaban kongkrit harapan masyarakat Adiwerna.
"HEBAT adalah kependekan dari makna kata Hijau-Elok-Bersih-Agamis-dan Tentram. Dari slogan ini kami menggugah masyarakat Adiwerna agar kedepan ikut memikirkan dan menjaga Adiwerna agar punya nilai lebih," cetusnya.
Dia berkeinginan dengan suasana hijau, elok, dan bersih akan meninggalkan ingatan bagi pengunjung yang mampir atau sempat lewat di Adiwerna.
"Slogan tersebut saat ini sedang gencar-gencarnya kita sosialisasikan kepada seluruh masyarakat, instansi, dan jajaran terkait agar bisa memahami arah pembangunan yang akan kita wujudkan," terangnya.
Dan baru ditahap kedua nanti, pihaknya akan melaksanakan gerakan-gerakan dengan melibatkan steakholder yang ada dimasyarakat. Dimana tahapan itu saat ini sudah dimulai lewat melayangkan surat ke dinas dan instansi serta perbankan, terkait ajakan penataan lingkungan dan ruang kerja. Termasuk dalam rangka penghijauan lewat ajakan memasang 'talulapot' atau tanaman hias dalam pot yang diletakkan di depan kantor. Selebihnya, ajakan menempatkan tempat sampah di depan pintu masuk semua instansi dan kantor yang ada.
“Langkah berikut yang hendak kami lakukan terkait penataan drainase yang ada pembuangan airnya. Dimana tahun ini positif dikerjakan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) di bagian Timur kantor kecamatan dan juga di bagian Barat di depan perlintasan rel kereta api. Sebelum kegiatan itu dimulai, warga sekitar sudah kami gerakkan untuk melakukan rintisan awal untuk penataan lingkungan disana," terangnya.
Pihaknya juga mengaku mendorong pola penataan trotoar dari depan Polsek Adiwerna menuju arah Utara. Dimana penataan trotoar ini juga dibarengi dengan penataan saluran drainase untuk mengangkal munculnya genangan air dimusim penghujan. Dan tekrait mengatasi kesemrawutan di sentra Banjaran, pihaknya pun sudah kerap kali menyampaikan hal tersebut di tingkat Pemkab, dan kini menjadi arah pemikiran serius Pemkab untuk mencari alternatif terbaik mencari tempat bagi mereka dalam rangka penataan, agar penataan bisa benar-benar menjadi solusi tanpa melahirkan permasalahan baru. SEMOGA. (*) 
Sumbe Beita : http://www.radartegal.com/index.php/Merintis-Jalan-Menuju-Kecamatan-Adiwerna-Hebat.html

Dari Rakor POK Pelaksanaan APBD TA 2012

RENCANA pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April kemarin, mengakibatkan program pembangunan yang telah dijadwalkan di wilayah Kabupaten Tegal menjadi terhambat. Hal ini karena Rencana Anggaran Belanja (RAB) belum dapat dilakukan. Padahal, penyusunan APBD Kabupaten Tegal termasuk sudah tepat waktu.
Tercatat, kurang lebih ada 164 paket proyek pembangunan yang sedianya akan ditenderkan oleh Dinas Pembangunan Umum (DPU) Kabupaten Tegal melalui proses pelelangan di Unit Layanan Pengadaan dan Layanan Pengadaan Barang Secara Elektronik (ULP-LPSE), terpaksa ditunda pelaksanaannya. Namun demikian, beberapa program pembangunan seperti pemeliharaan jalan, sudah bisa dilaksanakan.
“Untuk Belanja Tidak Langsung, kurang lebih sekitar Rp 80 miliar,” kata Wakil Bupati Tegal, HM Herry Soelistiyawan SH MHum, usai memberikan sambutan pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) Pelaksanaan APBD TA 2012 triwulan I, di ruang rapat bupati, Selasa (3/4).
Untuk pelaksanaan triwulan I, lanjut Herry, proses pelaksanaan yang dilakukan semua SKPD dinilai sudah cukup bagus. Beberapa program pembangunan yang belum dilaksanakan, secara bertahap akan segera dilaksanakan dengan menyelesaikan kasus per kasus.
Secara terpisah, Kabid Bina Marga DPU Kabupaten Tegal, MT Setyabudi, menjelaskan, walaupun harga BBM kali ini tidak jadi naik, tetapi beberapa harga ada yang sudah naik dan beberapa lainnya tidak naik. Karenanya, untuk lebih memastikannya maka DPU sedang melakukan survei harga belanja barang. "Kemungkinan besar minggu depan kita sudah dapat menyusun daftar harga perkiraan. Sehingga, diharapkan sudah dapat dilakukan pengumuman lelang,” jelasnya.
Beberapa yang sudah dikerjakan yakni taknis lelang aspal untuk TTMD dan pemeliharaan rutin serta konsultan perencanaan untuk proyek yang nilainya diatas Rp 1 miliar. Terkait dengan adanya kemungkinan terjadinya kenaikan harga BBM atau terjadinya pembatalan kenaikan nantinya, dia menjelaskan, bahwa untuk masa pelaksanaan dengan nilai Rp 100 juta kebawah, di bidang Bina Marga cukup dilakukan selama dua bulan. Kalau proyek yang nilainya diatas Rp 200 juta, dilakukan antara tiga sampai empat bulan. Sementara diatas Rp 1 miliar, bisa sampai selesai sekitar enam bulan.
“Kalau kemudian nanti pada saat proses lalu ada kenaikan harga BBM, kita akan menunggu ijin dari Menteri Keuangan tentang eskalasi harga atau penyesuaian harga seperti yang pernah terjadi pada tahun 2005 lalu,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tegal juga meminta kepada semua pejabat yang diberikan mandat dan kepercayaan selaku pimpinan SKPD di semua bidang dan tingkatan. Yakni agar dapat meningkatkan upaya sosialisasi rencana pelaksanaan pekerjaan kepada masayarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yakni melalui pejabat yang ada di wilayahnya seperti camat, lurah, atau kepala desa. Hal itu ditempuh, demi mengindari timbulnya permasalahan akibat kurang pahamnya masyarakat terhadap suatu kegiatan yang tengah berlangsung di wilayahnya. (fatkhurohman)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Rakor-POK-Pelaksanaan-APBD-TA-2012.html

Pejabat Diminta Tingkatkan Sosialisasi

WAKIL Bupati Tegal, HM Herry Soelitiyawan SH MHum, meminta agar semua pejabat untuk terus bekerja lebih keras dan berkarya nyata dalam membangun Kabupaten Tegal sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati pada acara rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) pelaksanaan APBD TA 2012 triwulan I Kabupaten Tegal. Dalam sambutannya, dia memohon kepada pejabat yang diberikan mandat dan kepercayaan selaku pimpinan SKPD di semua bidang dan tingkatan, untuk meningkatkan sosialisasi rencana pelaksanaan pekerjaan kepada masayarakat baik secara langsung maupun melalui pejabat yang ada di wilayahnya seperti camat, lurah, atau kepala desa. Hal itu untuk mengindari timbulnya permasalahan yang diakibatkan kurang pahamnya masyarakat terhadap suatu kegiatan di wilayahnya.
“Melibatkan unsur pejabat wilayah maupun pelaksana teknis di wilayah, diharapkan dapat berdampak positif secara siginifkan dalam ikut mewujudkan produktifitas kegiatan,” katanya.
Kepada para camat, dia menekankan untuk senantiasa bersikap proaktif dalam melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan di wilayahnya. “Jangan sampai camat bersikap masa bodoh, apalagi tidak tahu hal ihwal yang terjadi di wilayahnya,” tegasnya.
Selain itu, kepada SKPD dia juga menghimbau perlunya ditingkatkan kualitas dan intensitas antar SKPD terkait. Sehingga semua permasalahan yang timbul dapat diketahui secara lebih dini. Hal ini sebagai bekal agar dapat diupayakan langkah penyelesaiannya secara tepat. "Semua pimpinan SKPD harus dapat mengendalikan penuh seluruh kegiatan di lingkup SKPD-nya. Sehingga seluruh kegiatan yang telah dianggarkan dapat terselesaikan secara paripurna dan tepat waktu, dengan kualitas secara prima," himbau Wakil Bupati.
“Untuk kegiatan yang bersumber dari APBD maupun APBN, seluruh SKPD berkewajiban menyusun laporan bulanan selambat-lambatnya pada tangal 5 bulan berikutnya kepada Bupati Cq Kepala Bagian Ekbang. Khusus dana bantuan keuangan gubernur maupun tugas pembantuan dan dana dekonsentrasi, mekanisme pelaporannya bersifat bulanan, triwulan, dan laporan akhir tahun yang disertai foro dokumentasi hasil capaian kegiatan,” jelasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pejabat-Diminta-Tingkatkan-Sosialisasi.html

Bantuan Dijualbelikan

BANTUAN benih padi gratis dari Kementrian Pertanian (Kementan) RI melalui program System Rice Intensifkasi (SRI), dijualbelikan. Hal ini terutama ditemukan di wilayah Slawi. Akibatnya, sejumlah petani di Kabupaten Tegal, khususnya di wilayah Slawi mengeluh.
Bantuan benih padi itu dikemas dala beberapa kantong. Dimana setiap kantongnya, berisi 5 kg. Kepada petani, benih padi itu dijual sebesar Rp 20 ribu per kantong. Padahal, benih bantuan dari program Kementan Pusat itu diberikan secara cuma-cuma. Namun, bantuan itu disalahgunakan oleh sejumlah oknum. Karenanya, Pemkab perlu segera mengusut kasus tersebut.
Keluhan tersebut seperti yang diungkapkan salah seorang petani padi di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi. Dia menyatakan, dirinya diminta membeli gabah benih bantuan itu seharga Rp 20 ribu per kantong. Padahal bantuan gabah benih itu, seharusnya digratiskan untuk petani karena merupakan bantuan dari Kementrian Pertanian Pusat.
“Harga jual benih padi di pasaran sekitar Rp 50 ribu per kantong. Karenanya banyak petani yang bersedia saat disuruh membeli benih padi bantuan seharga Rp 20 ribu per kantong. Namun yang perlu diusut adalah bantuan yang seharusnya gratis tetapi diperjualbelikan, ini tidak benar,” terang sejumah petani padi di Desa Dukuhwringin Slawi, yang enggan disebut identitasnya.
Padahal dikatakan oleh sejumlah petani tersebut, satu kantong yang dijual seharga Rp 20 ribu itu dipergunakan untuk lahan seluas seperempat bau atau seperenam hektar. Untuk satu hektarnya, petani membutuhkan sedikitnya enam kantong atau 30 kg dengan nilai beli Rp 120 ribu. Yang membuat para petani setempat mengeluh, gabah bantuan itu semestinya gratis dan bukannya dijualbelikan. Hal itu membuat petani mendesak dinas instansi terkait di Pemkab Tegal untuk mengusut permasalahan itu. Di Desa Dukuhwringin sendiri memiliki luasan lahan pertanian seluas sekitar 13 hektar.
“Informasi yang kami dengar, yang melakukan penjualan adalah oknum pada dinas terkait,” ujar mereka.
Disisi lain Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanbunhut Kabupaten Tegal, Suharyoko, membenarkan jika Kementan memberikan bantuan untuk petani padi melalui program SRI. Nilai bantuan itu, sebesar Rp 2,15 juta untuk setiap hektar lahan. Bantuan tersebut dialokasikan untuk pembelian gabah, pupuk organik, dan pengelolaan pupuk. “Bantuan ini langsung diberikan melalui rekening setiap kelompok tani,” ujar Suharyoko.
Sementara, menanggapi adanya penjualan gabah benih bantuan program SRI itu, pihaknya mengaku belum mengetahui. Dirinya juga menepis jika ada oknum dinas instansi yang menjual gabah benih bantuan itu. Karena, bantuan diberikan berupa uang guna pembelian gabah dan pupuk serta diterimakan kepada kelompok tani melalui rekening mereka masing-masing.
“Kami kira, perlu ditanyakan terlebih dahulu kasus itu di tingkat internal kelompok tani. Untuk dinas, sepertinya tidak mungkin,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Bantuan-Dijualbelikan.html

Sholawat Mampu Satukan Umat

SHOLAWAT yang merupakan salah satu bentuk kecintaan atau mahabah kepada Nabi Muhammad SAW, mampu menyatukan umat manusia. Hal ini dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Tegal, H Rojikin AH SH, saat memberikan sambutan di beberapa acara dengan melantunkan sholawat dan syiiran yang dinyanyikan Gus Dur yang berjudul syiir tanpo wathon.
“Sholawat merupakan mahabah atau cinta kepada Rosullulloh. Sehingga paling tidak menjadi pengingat Rosul. Saya sengaja membacakan sholawat setiap kali ada kegiatan di masyarakat atau kegiatan kepartaian, karena ternyata sholawat mampu menyatukan umat dan ini kami lakukan dengan membaca sholawat secara bersama-sama,” kata H Rojikin, disela-sela kegiatan pengajian di Desa Dukuhsalam Kecamatan Slawi, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, sholawat ini sudah sangat menyatu dengan masyarakat Kabupaten Tegal. Pada saat melantunkan sholawat di hadapan audiens, tidak ada kesulitan untuk mengajak bersama masyarakat yang hadir. Pada saat bersama-sama bersholawat, muncul ruh tersendiri.
“Dari sisi keagamaan, membaca sholawat mendapatkan pahala dan ternyata lantunan sholawat tersebut mampu memperngaruhi suasana batin bagi yang membacanya. Ketika yang jenuh menjadi hilang kejenuhannya, yang tegang menjadi lebih tenang dan lainnya,” ungkap H Rojikin.
Dia mempopulerkan sholawat dan telah memasukan ke dapur rekaman yang dinyanyikan olehnya, yakni sholawat yang diberi judul "Ya Nabi Salam, Sholatulloh, Yasirlana, Miftahul Jannah, Sholawat Qurani, dan Syiir tanpa waton Gus Dur. Semua sholawat dan syiir selalu dibawakan pada saat Ketua DPRD menghadiri kegiatan yang diundang oleh masyarakat Kabupaten Tegal khususnya.
“Kami setiap kali menghadiri kegiatan di masyarakat, terkadang sengaja membawa alat musik dan grup rebana yang menjadi backing vokal, namun terkadang juga tidak,” kata H Rojikin, yang juga sudah mempopulerkan lagu Tegalan.
Seperti halnya lagu tegalan yang sudah dibawakannya dan sudah ada video klipnya, dalam sholawat tersebut juga sedang dalam proses pembuatan video klip. “Lagu Tegalan merupakan ciri khas dan patut dibanggakan. Karenanya, dalam syair sholawat juga ada beberapa kalimat yang menggunakan bahasa Tegal,” tambahnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Sholawat-Mampu-Satukan-Umat.html

Dari Musrenbang RKPD tahun 2013 Kabupaten Tegal

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusuanan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tegal tahun 2013, yang digelar di pendopo Ki Gede Sebayu Slawi, Senin (2/4) kemarin, berbeda dengan Musrenbang sebelumnya. Seperti apa?
LAPORAN : M FATKHUROHMAN
PADA Musrenbang RKPD tahun 2013 yang rencananya dilakukan selama dua hari tersebut, terlihat berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada hari pertama yang digelar di pendopo Ki Gede Sebayu Slawi, selain SKPD juga dihadiri kecamatan, koordinator PNPM, dan unsur masyarakat. Hadir pula jajaran Muspida Kabupaten Tegal, Bakorwil III jawa Tengah, Kepala Bappeda Kota Tegal, Brebes, dan Pemalang.
Musrenbang RKPD yang mengangkat tema “Satu Komitmen, Perencanaan untuk Penganggaran” Pada hari pertama tersebut, dilakukan dialog interaktif yang dimoderatori oleh Tri Wiharjo dengan narasumber Kepala Bappeda Kabupaten Tegal Ir Suharmanto, Kepala DPPAKD Budhiharto SH MM, dan Sekda Kabupaten Tegal Drs Haron Bagas Prakoso MHum. Dalam dialog tersebut sedianya Ketua DPRD Kabupaten Tegal juga tampil sebagai pembicara, namun dia tidak hadir karena ada kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) bersama 50 anggota DPRD lainnya.
Dalam ruangan Musrenbang tersebut, selain digelar dialog, penyelenggara yakni Bappeda juga memperlihatkan beberapa hasil program yang dilakukan oleh PNPM, di beberapa pojok ruangan. Selain itu sebelum dilakukan pembukaan, juga disajikan Tari Endel yang dimainkan oleh ibu Sawitri dan pemberian penghargaan Musrenbang award yang diberikan kepada BLH, Kecamatan Pangkah, Bojong, dan Warureja, serta Failitator PNPM Pedesaan dan Perkotaan.
Ketua Penyelanggara, Ir Suharmanto, dalam laporannya mengatakan, kegiatan Musrenbang RKPD ini merupakan langkah setelah melakukan Musrenbang di semua kecamatan yang akan dilaksanakan selama dua hari, yakni Senin (2/4) dan Selasa (3/4) yang bertempat di Ruang Bappeda Kabupaten Tegal. “Hari ini (Senin (2/4) kemarin, Red) adalah pembukaan dan dialog. Besok (Selasa (3/4) hari ini, red) adalah pleno,” katanya.
Sementara, Wakil Bupati Tegal, HM Heri Soelistiyawan SH Mhum, dalam sambutannya mengatakan, bahwa arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tegal tahun 2013 diharapkan mampu memantapkan kepercayaan masyarakat melalui perwujudan hasil-hasil pembangunan yang benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Serta mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa. Kedua, penuntasan target kinerja urusan SKPD sebagaimana dirumuskan dalam penetapan Indikator Kinerja Daerah, RPJMD Kabupaten Tegal tahun 2009 sampai 2014, Millenium Development Goals (MDG’s) 2015, Standar Pelayanan Minimum (SPM), dan peningkatan Peringkat IPM. Ketiga, pemberdayaan desa/kelurahan dan kecamatan sesauai dengan kewenangan yang ditentukan. Keempat adalah meningkatkan ke-gotong royong-an para pemangku kepentingan untuk mengurangi kesenjangan wilayah dan sosial melalui program kegiatan pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment.
“Guna mewujudkan kemajuan daerah, kesejehteraan dan kemandirian masyarakat perlu didukung oleh pengelolaan pembanguan yang partisipatif,” katanya.
Kepala Bappeda Propinsi Jawa Tengah, yang diwakili oleh Kabag Keuangan Bappeda Jateng, Ir Joko Sarwono MSi, menyampaikan tentang arah kebijakan dan prioritas pembangunan Jawa Tengah tahun 2013. Dimana tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia juga memaparkan tentang potensi Kabupaten Tegal, mulai dari potensi ekonomi seperti batik tulis dan makanan. Potensi pertanian, seperti potensi komoditi padi palawija (padi, jagung), potensi komoditi hortikultura (bawang merah). Dan potensi pariwisata seperti Guci, Purin, dan OW Waduk Cacaban.
“Musrenbang Propinsi akan dilakukan pada tanggal 4-5 April. Diharapkan nanti ada sinergitas antara hasil Musrenbang kabupaten dan propinsi,” katanya.
Sementara, Kepala DPPAKD Kabupaten Tegal, Budhiharto SH MM, dalam dialog itu menjelaskan, asumsi-asumsi struktur RAPBD 2013 yakni Dana Alokasi Umum (DAU) sama dengan DAU tahun 2012 (n-1), gaji PNS naik 10 persen, dan Silpa 2012 = Rp 0 (nol rupiah).
Dengan memperhatikan asumsi-asumsi pendapatan maupun asumsi APBD, perkiraan pendapatan adalah PAD = Rp 95.024.465.000, Dana Perimbangan = Rp 998.027.712.000, lain-lain pendapatan daerah yang sah = Rp 178.163.412.000, dan Jumlah Pendapatan = Rp 1.271.215.589.000. Sementara asumsi dalam Pembiayaan Daerah, Penerimaan yaitu adanya Pencairan Dana Cadangan Penyelenggaraan Pilkada Bupati/Wakil Bupati dan penerimaan kembali pinjaman. Pengeluaran yakni penyertaan modal Pemda pada Perusda dan Pembayaran Pokok Hutang.
“Dengan memperhatikan asumsi-asumsi belanja maupun asumsi APBD, maka perkiraan belanja 2013 dengan memperhatikan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 893.018.945,000, Belanja Langsung sebesar Rp. 394.009.604.000, dan Jumlah Belanja 2013 adalah Rp.1,287.028.549.000,” jelasnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Musrenbang-RKPD-tahun-2013-Kabupaten-Tegal.html