Sabtu, 25 Februari 2012

Kafe Koruptor Di DPR Akan Ditutup

Jakarta – KabarNet: Dua buah Kafé berlokasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), akan ditutup. Tuntutan penutupan itu datang dari Dewan Kehormatan DPR yang menduga kuat bahwa Kafé tersebut selalu dijadikan tempat pertemuan antara para calo mafia anggaran dengan oknum-oknum anggota DPR korup yang menjadi mitra percaloan mereka, untuk membahas berbagai macam isu terkait anggaran pemerintah daerah dan lain lain yang yang ingin diloloskan. Tentang wacana penutupan kafe tersebut, Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR, Siswono Yudohusodo, telah secara resmi meminta Ketua DPR Marzuki Alie agar segera menutup kafe yang berlokasi di gedung Nusantara II, di kompleks DPR-RI, Senayan, Jakarta.
Rapat konsultasi DPR dengan sejumlah perwakilan lembaga tinggi negara tersebut dihadiri antara lain oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Wakil Kepala Polri Komjen Nanan Soekarna, dan Kepala Bareskrim Polri Komjen Sutarman, pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Zulkarnaen, dan Jaksa Agung Basrief Arief. Sedangkan Pimpinan DPR didampingi oleh pimpinan fraksi-fraksi, pimpinan Komisi III, pimpinan Badan Anggaran, pimpinan Badan Kehormatan, dan pimpinan Komisi XI.
Dalam pertemuan rapat konsultasi itu Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, Siswono Yudohusodo mengungkapkan bahwa BK telah menemukan indikasi yang sangat kuat bahwa kafe yang berada di lantai dasar gedung Nusantara II selalu dijadikan tempat berkumpulnya para calo dan mafia anggaran untuk bertemu dengan oknum-oknum Anggota DPR korup yang menjadi mitra percaloan mereka, untuk membahas berbagai macam isu terkait anggaran daerah dan lain sebagainya yang ingin diloloskan. Oleh karenanya pihaknya merekomendasikan agar kafe tersebut segera ditutup. ”Kami minta itu direnovasi dan direlokasi untuk menjaga citra DPR,” ujar Siswono dalam rapat konsultasi pimpinan DPR dengan aparat penegak hukum, Kamis (23/2/2012).
Untuk diketahui, ada dua kafe di kompleks DPR berlokasi di lantai dasar gedung Nusantara II yang selalu ramai sejak pagi hingga malam hari. Kafe yang menyajikan berbagai macam kopi dan makanan ringan ini memang tak pernah sepi dari pengunjung. Di kafe inilah anggota DPR sering terlihat duduk untuk menjamu tamu-tamunya.
Menanggapi permintaan penutupan kafe ini, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil pengelola kafe. “Pihak kafe sudah dipanggil. Nanti akan ditutup, tidak ada apa pun di belakangnya. Karena di sana tempat duduk calo-calo. Kami sudah benahi DPR dari orang-orang yang tidak berkepentingan dengan bangsa dan rakyat,” kata Marzuki seusai rapat konsultasi antara pimpinan DPR dengan pimpinan institusi penegak hukum dan kementerian di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Perlu diketahui, kafe yang diberi nama ‘Bengawan Solo’ di gedung Nusantara II DPR itu  adalah milik anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) bernama Albert Yaputra yang duduk di Komisi VII DPR. Kafe ini ditengarai menjadi tempat para calo anggaran berkumpul. 

Albert Yaputra (Bos Cafe di Gedung DPR)

Sumber Berita : http://kabarnet.wordpress.com/2012/02/24/kafe-koruptor-di-dpr-akan-ditutup/

FPI Dibubarkan Jam 7.05 ikin Ormas Baru

Jakarta – KabarNet: Kampanye negatif yang digembar-gemborkan oleh kelompok Pro-Maksiat dan Pro-Aliran Sesat yang dimotori oleh LSM SEPILIS agar ormas Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, terbukti berbuah kegagalan total. Bukannya mendapat dukungan, justru sebaliknya mayoritas masyarakat dari berbagai kalangan malah menunjukkan simpatinya kepada FPI, dan menolak keras kalau ormas Islam pimpinan Habib Rizieq Syihab ini dibubarkan. Pernyataan dukungan dan pembelaan terhadap FPI, baik yang tersurat maupun yang secara tersirat, berdatangan dari berbagai kalangan, mengindikasikan bahwa keberadaan FPI diinginkan oleh masyarakat luas di Indonesia, khususnya umat Islam. Dukungan terhadap FPI itu kini kembali datang dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), DR. KH. Hasyim Muzadi.
Kiyai Hasyim secara tegas menentang wacana pembubaran FPI sebagai ormas yang oleh sejumlah kalangan dinilai sering bertindak anarkis dalam aksi-aksinya.

Menurut Kiyai Hasyim Muzadi yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa “Al Hikam”, di Malang, Jawa Timur ini, apabila terjadi tindakan anarkis, maka yang harus ditindak tegas adalah oknum pelakunya, bukan organisasi induknya.

“Kalau ormasnya yang dibubarkan, dia akan ganti kulitnya (ganti nama, red.), lebih baik siapa yang salah dia yang dihukum,” tandas Kiyai Hasyim di hadapan sejumlah wartawan dari berbagai media, di Jakarta, pada hari Senin (20/2/2012) malam.

Lebih lanjut, Kiyai Hasyim menyatakan penolakannya atas usulan pembubaran ormas. Langkah itu, menurutnya, hanya akan menambah daftar ormas baru menggantikan ormas lama yang dibubarkan. Undang-Undang Ormas pun, menurut Kiyai Hasyim, tidak bisa mengatur keberadaan ormas yang memiliki susunan kepengurusan yang sama meski dengan nama yang berbeda. Pemerintah diharapkan mampu melakukan pembinaan terhadap ormas agar kegiatan organisasinya tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku. “Yang membina pemerintah sebagai pelaksana Undang-Undang,” kata Kiyai Hasyim dalam paparannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Bidang Dakwah DPP FPI, Habib Muhsin Alatas, dalam sebuah acara talk show di TvOne. dengan dipandu oleh presenter Indiarto Priadi dan Indy Rahmawati yang juga menghadirkan narasumber Ketua Tim Perumus RUU Ormas DPR-RI, Abdul Malik Haramain, beberapa waktu yang baru lalu.
Dalam dialog tersebut, Habib Muhsin juga menolak wacana pembubaran ormas. Pengurus teras Front Pembela Islam ini menyatakan bahwa FPI senantiasa memberikan pengarahan kepada setiap anggotanya agar dalam aksi-aksinya taat hukum dan menghindari tindakan anarkis. Kalaupun di lapangan terkadang ada anggota FPI yang terprovokasi oleh keadaan dan akhirnya terpancing melakukan anarkisme, menurutnya, hal itu terjadi bukan dari sebab kebijakan FPI secara organisasi, melainkan karena ulah oknum anggota FPI itu sendiri yang tidak taat aturan. Dalam hal itu, Habib Muhsin mengatakan bahwa FPI selalu menjatuhkan sanksi tegas kepada siapapun anggotanya yang tidak taat aturan, dari mulai teguran keras bahkan sampai ke pemecatan.
Menjawab pertanyaan presenter TvOne seputar peristiwa pemukulan oleh “simpatisan” FPI terhadap anggota LSM penggiat paham Sekularisme-Plularisme-Liberalisme (SEPILIS) saat melakukan unjuk rasa anti FPI di Bundaran HI beberapa waktu yang lalu, Habib Muhsin menyatakan bahwa organisasinya menolak bertanggung jawab. “Itu tindakan spontan, mereka bukan anggota FPI, tapi hanya simpatisan saja. Kalau simpatisan FPI sih dimana-mana banyak. Para tukang bakso pun banyak yang bersimpati kepada FPI, khan tidak mungkin kita harus mengontrol mereka semuanya.” cetusnya.
Senada dengan pendapat KH Hasyim Muzadi terkait wacana pembubaran ormas, Habib Muhsin pun menyatakan tidak setuju. Menurutnya, organisasi FPI memiliki Prosedur Tetap (Protap) dalam setiap aksinya, yang melarang anggotanya bertindak anarkis. Kalau sampai ada anggota FPI yang terbukti melakukan anarkisme maka, tambahnya, FPI akan menjatuhkan sanksi organisasi yang keras dan akan menyerahkan oknum FPI tersebut kepada aparat kepolisian untuk mempertanggung-jawabkan tindakannya secara pribadi. “Jadi kalau ada oknum anggota FPI yang terbukti bersalah bertindak anarkis, ya silahkan ditangkap untuk diproses hukum. Bukan organisasinya yang mau dibubarkan. Sebab kalau jam 7 FPI dibubarkan, maka jam 7 lewat 5 menit saya bisa bikin ormas baru.” pungkasnya. [KbrNet/adl]
Sumber Berita : http://kabarnet.wordpress.com/2012/02/22/jam-7-00-fpi-dibubarkan-jam-7-05-bikin-ormas-baru/#more-37778

Jumat, 24 Februari 2012

Ajarkan Anak anak Kata Bukan Huruf

Polemik boleh tidaknya mengharuskan siswa Taman Kanak-Kanak membaca, muncul hampir setiap tahun. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak tes membaca, menulis, dan berhitung saat anak-anak mendaftar SD. Masing-masing punya argumen dan pendekatan berbeda. Namun mereka sepakat, usia 1-5 merupakan fase emas sebagai kunci pertumbuhan, perkembangan, dan kesuksesan anak di masa datang, sehingga masa-masa ini harus dimanfaatkan secara optimal.


Sesungguhnya pada masa emas itu apa saja boleh diajarkan. Anak ibarat kertas putih, bergantung kepada kita ingin menulis dan menggambar apa. Apakah akan mengutamakan aspek pengetahuan saja atau melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan untuk membangun kecerdasan sosio-emosional. Ini penting untuk mempersiapkan masa depan anak agar lebih kuat menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.


Ajarkan semua dengan pendekatan bermain yang menyenangkan anak, dan tidak memaksa mereka, termasuk untuk membaca. Aktivitas bermain merupakan kunci masa depan, jika berkurang atau terabaikan dikhawatirkan bakal menghambat perkembangan potensi-potensi kemampuan mereka secara optimal kelak. Yang patut diingat, jangan mengajarkan pada anak huruf abjad, tetapi ajarkan kata-kata yang mengandung nilai-nilai kebajikan yang bermakna bagi kehidupannya.


Gunakan pendekatan informal; membacakan buku cerita sambil memperlihatkan gambar dan tulisannya, menempelkan gambar-gambar yang berhubungan dengan huruf atau tulisan pada ruang bermain atau kamar tidur anak. Latih anak meniru bentuk lingkaran, garis, atau huruf tertentu, menelusuri bentuk huruf dengan jari, bermain tebak-tebakan huruf dan angka, atau mengajak mereka menonton film yang bersifat mendidik sekaligus menghibur yang terkait dengan pelajaran baca-tulis.


Jika kita meyakini variabel kecerdasan 50 persen ditentukan saat usia 1-5 tahun, 30 persen hingga usia 8 tahun, dan hanya 20 persen ketika dewasa, jangan sia-siakan masa emas pertumbuhan ini. Menurut Daniel Goleman, keberhasilan seseorang 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan sosio-emosional, dan hanya 20 persen kecerdasan otak (IQ). Maka janganlah kita terjebak pada polemik calistung. Utamakan membangun fondasi kecerdasan sosio-emosional anak-anak kita.


Stimulasi kecerdasan intelektual anak melalui kegiatan baca tulis memang penting, namun lebih bijaksana membentuk kecerdasan sosial-emosional melalui penanaman disiplin, kemandirian, tanggung jawab, dan nilai-nilai budi pekerti untuk membentuk pribadi berkarakter. Pribadi itu teguh memegang prinsip, mampu mengambil keputusan tanpa intervensi pihak lain, kuat meyakini pandangan nilai kebaikan dan berkomitmen atas keputusan yang telah dipilih.
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/25/178366/Ajarkan-Anak-anak-Kata-Bukan-Huruf

Keroncong Rohani Anastasia Astutie Menjaga Asa

JAKARTA- Dari mana musik keroncong berasal? Dari Portugis? Bukan. Sekeyakinan sastrawan dan budayawan Remy Silado, musik keroncong adalah asli Indonesia. “Sejarah keroncong yang benar lahir di Tugu, dan tidak berasal dari Portugis,” katanya di Jakarta, belum lama ini dalam rilis Album ke-2 keroncong rohani bahasa Indonesia dan Jawa, Anastasia Astutie Hatiku Percaya, Pitados ing Gusti.

Sebelum sampai di Tugu, Tanjung Priok Jakarta, lanjut Remy, musik keroncong dibawa oleh Merke budak dari Goa. Meski pada mulanya musik keroncong identik dengan Moreska, atau musik bangsa Mor (Bangsa Arab yang beragama Islam). Dan pada mulanya lagi keberadaan keroncong dibuat untuk merukunkan Islam dan Kristen. “Karena itu di Portugis tidak ada keroncong. Karena keroncong asli ada kencrungnya. Dan karenanya, harmoni musik keroncong itu pada mulanya harmoni musik gereja Protestan.” tutur dia.

Keteduhan

Pengajar filsafat dan budayawan Romo Mudji Sutrisno, mengatakan pada perjalanannya lebih jauh,   membuat bahasa Jawa menjadi salah satu penjaga setia musik keroncong. “Sebab musik keroncong membawa keteduhan. Pola musik keroncong pun paling dekat dengan rakyat,” katanya.

Karena itu, ketika tiga legenda keroncong Anastasia Astutie, Waljinah dan Mus Mulyadi merilis album keroncong rohani bahasa Indonesia dan Jawa, Anastasia Astutie  Hatiku Percaya, Pitados ing Gusti, dia menyambut gembira. Sebab, meski mengusung semangat keKristenan dengan lirik-liriknya, secara musikal dimatangkan oleh penata musik dan pemusik Koko Thole, yang dikenal sebagai muslim yang soleh. Via album yang disebar Hosana Music itu, semangat awal dibuatnya musik keroncong sebagai penyatu umat muslim dan nasrani, kembali menguat.

 Mus Mulyadi yang kebagian menyanyikan tiga lagu di album itu tidak berharap banyak. Dia mengatakan, musik keroncong dapat lestari dan dijaga kelangsungannya. Hal senada dikatan Anastasia Astutie, yang mendedikasikan album dalam format CD, DVD dan kaset ini demi kelestarian keroncong sekaligus sebentuk rasa keberserahan dirinya kepada Tuhan.

Album yang merangkum 10 lagu religi ini, dimata Remy bukan berarti tanpa cela. Menurut dia, meski Anastasia mampu menyanyi keroncong dengan sangat baik, tapi tidak semua lagu mampu dia nyanyikan dengan pas dan laras.  (G20-91)
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/25/178330/Keroncong-Rohani-Anastasia-Astutie-Menjaga-Asa-

STAOR HUT Kodam Diikuti 56 Peserta

AJANG Slawi Tegal Adventure Off Road (STAOR) 2012 di Kabupaten Tegal, digelar untuk memeriahkan HUT Kodam IV/Diponegoro yang ke-62. Kegiatan tersebut dipandegani oleh Paguyuban Jip Tegal (PJT) dan Kodim 0712/Tegal dengan menggandeng Paguyuban Jip Bandung (PJB). Sedikitnya 56 off roader dari berbagai daerah dan salah satunya dari luar negeri, bakal beraksi menaklukan ganasnya alam di Kabupaten Tegal. Sebelum gelar off road, lomba yang didukung oleh Indonesian Off Road Federation (IOF) Korwil Pekalongan itu diawali dengan bhakti sosial kemasyarakatan.
Ajang sejenis sebelumnya digelar oleh TNI AL, dalam hal ini Lanal Tegal. Meski STAOR kali ini jauh lebih besar, dengan jumlah peserta yang lebih banyak serta lebih beragam daerah asalnya. Tidak menutup kemungkinan, ajang off road berikutnya akan kembali digeber baik di Kota Tegal, Kabupaten Brebes, maupun Kabupaten Pemalang yang memang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tegal. Hal ini mengingat, IOF Korwil Pekalongan sebagai lembaga yang menaungi, sudah mengadakan pendekatan dengan beberapa daerah tersebut.
Para off roader peserta STAOR 2012 dilepas secara resmi oleh Ketua Umum IOF Pusat, Jendral (Purn) Rusman Hadi, di Makodim 0712/Tegal, Jumat (25/2) kemarin. Sehari sebelumnya, peserta harus melalui scrutineering, yakni proses pemeriksaan teknis yang dilakukan secara detail kepada semua kendaraan peserta STAOR 2012. Scrutineering dilaksanakan di Makoyonif 407/Padmakusuma, Kamis (24/2) sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Seluruh peserta yang berasal dari beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Kuningan, Pemalang, dari luar negeri itu, dan daerah lainnya, usai menjalani scrutineering kemudian bermalam dan mengikuti upacara pelepasan keesokan harinya.
Upacara pelepasan sendiri, digelar secara meriah. Usai dilepas, selanjutnya para off roader secara beriringan menuju ke Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara. Rencananya, setelah bermalam di Desa Tamansari, sembari menggelar bhakti masyarakat, peserta akan kembali melanjutkan perjalanan hingga finis di Desa Guci Kecamatan Bumijawa, Minggu (26/2) besok.
“Selain menyalurkan hobi dan kesenanagan berolahraga off road, peserta juga ingin lebih dekat dengan masyarakat desa terpencil yang sulit dijangkau,” kata Ketua IOF Korwil Pekalongan, Novel Fatrio, kemarin.
Dikatakan Novel Fatrio, peserta juga bisa menikmati keindahan alam dan peduli lingkungan, sekaligus melakukan bhakti sosial kemasyarakatan di desa terpencil itu. Disamping itu, peserta juga bisa melihat pembangunan jalur off road yang di sebelahnya bisa difungsikan sebagai jalur transportasi warga.
“IOF Korwil Pekalongan bersama sejumlah off roader anggotanya juga membantu masyarakat di desa terpencil dengan membantu membangun jalan dan jembatan sederhana, sekaligus membagikan bingkisan,” ujarnya.
Disisi Lain Pembina kegiatan STAOR 2012 yang juga Dandim 0712/Tegal, Letkol (ARH Elman Nawendra, dalam lapotannya mengatakan, keterlibatan TNI Polri semata agar masyarakat memahami jika lembaga itu juga ingin dekat dan membantu masyarakat. Bahkan sebagai bukti nyata, pihaknya menggalang sumber daya, dalam hal ini para off roader, guna berolahraga sekaligus melakukan bhakti sosial dan pendekatan dengan masyarakat desa terpencil.
Menurut Elman Nawendara, tema kegiatan yang diusung dalam STAOR 2012 ini berkait erat dengan tema HUT Kodam IV/Diponegoro. Adapun tema HUT Kodam ke 62 yakni “Dengan semangat perjuangan Pangeran Diponegoro, prajurit Kodam IV/Diponegoro beserta segenap komponen bangsa mengatasi kesulitan rakyat”.
“Sejalan dengan tema HUT Kodam, STAOR menjadi ajang perwujudan tema tersebut. Sehingga jelas, kegiatan off road tidak semata-mata sebagai penyalur hobi dan kesenangan, melainkan untuk lebih mendekatkan dengan masyarakat terpencil sekaligus memberikan bantuan yang dibutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tegal yang mewakili Pemkab Tegal, Rojikin AH SE, mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Bahkan dirinya mempersilahkan peserta lomba atau para off roader untuk menikmati alam Kabupaten Tegal, sekaligus berolahraga. Diapun memberikan apresiasi terhadap kiprah yang dilakukan para off roader selama ini. Karena secara tidak langsung, bisa membatu memperkenalkan daerah.
Disamping itu, kiprah kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan dalam STAOR kali ini juga bernilai positif dan membantu masyarkat desa terpencil yang sulit dijangkau kendaraan. Dengan kegiatan STAOR 2012 ini, secara tidak langsung para off roader juga ikut membangun jalur baru yang bisa membantu masyarakat.
“Sudah barang tentu dengan kegiatan ini, Kabupaten Tegal menjadi lebih dikenal di daerah lain,” ucap Rojikin.
Sementara Ketua Umum IOF Pusat, Jendral (Purn) Rusman Hadi, dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap Kodim 0712/Tegal. Sebagai Ketua Umum IOF Pusat, selama ini dirinya diminta oleh sejumlah daerah untuk bisa mengunjungi para off roader.
“Sedikitnya ada delapan daerah yang minta kepada kami untuk ada kegiatan off road di daerahnya,” katanya.
Ditambahkan, dari kegiatan itu dirinya berpesan kepada semua off roader peserta agar mengutamakan keselamatan. Dirinya meminta agar semua kelangkapan dan sarana off road diperhatikan dan benar-benar diteliti kesiapannya secara matang. Hal itu guna menghindari terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan saat melibas alam dalam ber-off road ria.
Hadir dalam pelepasan itu diantaranya Sekjen IOF Pusat, Walikota Tegal, juga pejabat sejumlah daerah, dan petinggi TNI Polri dari berbagai daerah. Pada kesempatan gelar acara pelepsan itu, juga diwarnai dengan pemberian bantuan sembako kepada sejumlah masyarakat di sekitar Makodim 0712/Tegal. (mohammad ghoni)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/STAOR-HUT-Kodam-Diikuti-56-Peserta.html

Wayang Santri jadi Media Dakwah Minimalis

BUNYI gong menggema di Pendapa Ki Entus Susmono di Desa Bengle, Kecamatan Talang, Kabu­paten Tegal pada Kamis malam (23/2). Gema itu menandakan dimulainya pagelaran Wayang Santri de­ngan lakon Abunawas. Ki Entus Sus­mono yang mengenakan gamis putih mulai menancapkan gunungan yang berlambang masjid di atas bola dunia dengan tulisan arab di bawahnya.

Bacaan shalawat yang dinyanyi­kan tiga sinden dengan iringan musik gamelan mulai memecah keheningan. Tokoh Abunawas muncul dan langsung menadahkan tangan menghadap gunungan. Dua tokoh Lupit dan Slenteng selalu ada di belakang Abunawas. Pan­dangan puluhan penonton pecah saat dua tokoh itu berdialog ala Tegalan.
Awal cerita, Abunawas atau Hasan bin Hani merenung karena diminta Khalifah Sultan Harun Al Rasid untuk menjadi hakim. Ayah Abunawas, Hani merupakan seorang hakim di Pemerintahan Irak. Ayahnya telah meninggal, namun saat sakaratul maut, Abunawas menemukan hal ganjil. Telinga kiri ayahnya berbau busuk dan telinga kanannya berbau harum.

Tak Adil

Hal itu membuat Abunawas tidak mau menjadi hakim.  Abunawas bertemu Khalifah Sultan Harun Al Rasid dan meminta agar tidak dijadikan hakim. Sultan marah dan menghukum Abunawas dengan mencambuknya 40 kali. Abunawas dinyatakan gila karena tidak mau menerima tawaran Sultan. Jabatan hakim akhirnya diberikan kepada Bagi. Dalam perjalanannya, Hakim Bagi tidak berbuat adil. Bahkan, mimpinya pun bisa menjadi hukum.
Hakim Bagi bermimpi memiliki seorang menantu. Harta menantunya diambil semuanya sebagai mas kawin. Mimpi itu dinyatakan Hakim Bagi menjadi sebuah aturan. Abunawas mengetahui hal itu, kemudian membakar rumah Hakim Bagi. Abunawas ditangkap dan disidang oleh Sultan. Namun, Abunawas berkilah perbuatan itu buah dari mimpinya.
‘’Jika Hakim Bagi mimpi jadi kenyataan, maka mimpi Abunawas membakar rumah Hakim Bagi bisa jadi kenyataan,’’ kata Slenteng, tokoh yang membela Abunawas.

Akhir cerita, Abunawas dile­paskan. Sedangkan Hakim Bagi dihukum pancung. Pagelaran Wayang Santri selalu diselipkan kata-kata bijak untuk memberikan pencerahan kepada penonton. Guyon renyah Ki Entus menyelimuti cerita Abunawas yang membuat pertunjukan tak monoton.
Usai pentas Ki Entus mengatakan, Wayang Santri merupakan salah satu media dakwah untuk membantu para kiai. Wayang itu memiliki format pendek dengan durasi sekitar 2 jam. Cerita yang disuguhkan berasal dari tokoh-tokoh wali yang bekerja sama dengan para kiai dalam penulisan naskahnya.

‘’Wayang Santri sudah ada sejak 2006 dengan format minimalis, namun baru dipertunjukkan di wila­yah Kabupaten Tegal. Saya ditanggap oleh seorang produser untuk disiarkan di televisi,’’ katanya.
Produser Konten Sinema Masa Kini, Boy Rifai menjelaskan, pi­haknya membuat pagelaran wayang untuk televisi. Hasil pagelaran Ki Entus akan ditawarkan di televisi swasta untuk menjawab keprihatinan siaran televisi selama ini.
‘’Wayang televisi sudah disiarkan di puluhan televisi lokal di luar Jateng. Antusias penonton cukup tinggi,’’ katanya. (Dwi Putra GD-49) 
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/25/178269/Wayang-Santri-jadi-Media-Dakwah-Minimalis

16.15 WIB Jam Pulang PNS

JAM pulang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Tegal, pukul 16.15 WIB. Sementara jam masuknya pukul 07.15 WIB. Kebijakan tersebut seusai dengan Surat Edaran (SE) Bupati Tegal Nomor 061.2/0878 tertanggal 20 April 2009 perihal uji coba lima hari kerja.
Kabag Humas Setda Kabupaten Tegal, Drs Adi Mardiatno, menjelaskan, perubahan jam pulang dan masuknya PNS tersebut semuanya mundur 15 menit. Untuk hari Senin-Kamis, jam pulang PNS menjadi pukul 16.15 WIB. Para PNS diberikan waktu istirahat mulai pukul 12.00 hingga pukul 12.30. Sementara khusus untuk hari Jumat, jam pulang PNS pukul 10.45 dan tanpa ada jam istirahat.
    “Guna efektivitas pelaksanaan apel pagi dan sambil menunggu keputusan Mendagri tentang penetapan hari kerja, kami merubah jam masuk PNS menjadi pukul 07.15 WIB dan belaku mulai 1 Maret 2012,” katanya.
    Lebih lanjut dikatakan, peraturan ini tidak berlaku untuk unit-unit lainnya seperti Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, RSUD dr Soeselo, UPTD Puskesmas, UPTD pengelolaan terminal dan pengujian kendaraan, UPTD pengelolaan pariwisata, UPTD pemadam kebakaran, lembaga pendidikan, dan unit-unit pelayanan masyarakat lainnya yang sejenis.
    “Unit-unit tersebut jam masuk tetap dan hari Sabtu masuk pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB,” terangnya.
    Khusus BUMD, lanjut dia, diatur tersendiri dan diminta untuk segera menyampaikan keputusan hari kerja dan jam kerja di lingkungan masing-masing. Selain itu, kepala Satuan Kerja Perangat Daerah (SKPD) dan pimpinan BUMD dihimbau agar mengambil langkah-langkah operasional, monitoring, evaluasi, dan pengendalian tanggung jawab.
    “Pengaturan hari dan jam kerja ini berlaku sementara hingga penetapan lebih lanjut,” ujarnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/16.15-WIB-Jam-Pulang-PNS.html

Tari Endel Sambut Off Roader

SEJUMLAH lima siswi SMAN 1 Pangkah turut memeriahkan Slawi Tegal Advanture Off Road (STAOR) 2012, yang digelar untuk memeriahkan HUT Kodam IV/Diponegoro ke-62. Keterlibatan para siswa tersebut dengan menyuguhkan tarian khas Kabupaten Tegal yaitu Tari Endel. Tarian tersebut, memang sesuai sejarahnya, adalah sebuah tarian yang ditempilkan sebagai penghormatan dan menyambut tamu.
Lima siswi SMAN 1 Pangkah itu nampak luwes membawakan Tari Endel di hadapan sejumlah tamu undangan yang hadir. Mereka diantaranya Ketua Umum IOF Pusat Jendral (Purn) Rusman Hadi, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rojikin AH SE, Dandim 0712/Tegal Letkol (ARH) Elman Nawendra, Ketua IOF Korwil Pekalongan Novel Fatrio, jajaran pengurus dan anggota Paguyuban Jip Bandung (PJB), serta Paguyuban Jip Tegal (PJT).
“Kami cukup terkesan dengan tarian khas Kabupaten Tegal ini. Bahkan dilihat dari gerakannya, terkesan luwes tetapi tidak lembek,” kata Slamet, seorang salah seorang undangan dalam pelepasan peserta STAOR, di Makodim 0712/Tegal, Jumat (25/2) kemarin.
Dikatakan Slamet, dirinya juga bangga dengan penampilan tarian itu. Karena, secara tidak langsung bisa memperkenalkan khasanah seni budaya daerah yang perlu dijaga kelestariannya. Disamping itu, menjadikan tarian tersebut dikenal masyarakat luas bahkan daerah lain.    
Menurut dia, secara tidak langsung Dandim 0712/Tegal, juga peduli terhadap kesenian Kabupaten Tegal dan patut diberikan apreasiasi. Untuk itu, pihaknya berharap, selaku warga Kabupaten Tegal agar tidak malu dan harus bangga terhadap apapun yang ada di daerahnya. “Sudah barang tentu, yang bersifat positif,” ujarnya.
Sementara seperti dikisahkan seorang seniman dan budayawan lokal, Bambang, menyebutkan, sesuai sejarahnya Tari Endel merupakan tari penghormatan dan penyambutan terhadap tamu. “Panitia cukup tepat menyuguhkan tarian ini Apalagi pada momentum yang cukup besar dan melibatkan daerah lain sepetti halnya STAOR 2012 ini,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Tari-Endel-Sambut-Off-Roader.html

Minggu, 19 Februari 2012

Usai Berhubungan Seks Jangan Dulu Tarik Selimut

SESI keintiman sedianya tak hanya berjalan sebelum agenda seks, tapi juga setelahnya. Dengan kerekatan yang terus terjalin, kehidupan seks Anda dan pasangan pun makin intens. Saat agenda seks usai, biasanya akan dibarengi dengan selesainya keintiman lantaran Anda ingin segera menarik selimut dan tidur. Tentu sangat disayangkan. Padahal pascaseks, banyak agenda yang bisa dilakukan, salah satunya obrolan seks ringan. Momen ini justru sangat penting untuk bersantai guna memertahankan keintiman.
“Setelah berhubungan seks, biasanya pasangan akan berbaring dan menikmati kesendirian satu sama lain. Padahal, waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendiskusikan seks yang baru saja berakhir.  Misalnya, perasaan keintiman mereka, keinginan seksual hingga ketidaksenangan terhadap aksi tertentu yang dilakukan pasangan. Pada dasarnya, diskusikan hal-hal yang Anda berdua sukai,” jelas Dr Amit Aggarwal, seksolog yang berbasis di Mumbai, India.
Simak topik pembicaraan menarik usai sanggama, seperti dilansir Times of India.
Membahas kinerja ranjang
Langkah ini sangat bijaksana terutama untuk memberitahu pasangan tentang apa yang Anda suka dan tidak suka dalam satu sesi seks. Bertukarlah umpan balik tentang kinerja seksual yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi juga membantu Anda bekerja pada daerah yang kurang maksimal digarap oleh pasangan Anda.
“Ini adalah praktik sehat untuk mendiskusikan kinerja Anda setelah menyelesaikan agenda tersebut, tetapi tidak dengan menganalisisnya secara berlebihan. Jika Anda merasa ada yang kurang dari pasangan, beritahukan secara perlahan agar dia tidak tersinggung,“ saran pakar seks Dr Devesh Roy.
Pertimbangkan quickie sex
Untuk menyalakan mood seksual Anda, tidak ada cara terbaik selain keluar dari rutinitas. Bicarakan dengan pasangan, misalnya mempertimbangkan seks kilat, bercinta di luar kamar tidur, dan sebagainya.
“Ini merupakan ide bagus untuk membuka jaminan kepuasan bagi Anda berdua. Jadi, bicarakan hal tersebut secara terbuka dengan pasangan. Selama percakapan, buatlah sebuah titik untuk menyoroti hal-hal yang Anda sukai di sesi sebelumnya. Sebutkan pula tentang tindakan pasangan yang tidak Anda nikmati sehingga ia mengetahui apa yang harus dilakukan di babak berikutnya,” tambah Dr Aggarwal.
Ekspresikan fantasi seksual
Setelah lelah dengan agenda panas, saatnya meredam gejolak tanpa mengesampingkan keintiman. Jadi, manfaatkan sesi ini untuk mengungkapkan fantasi seks Anda.
Hal ini sangat efektif untuk membuat pikiran Anda saling terbuka juga memudahkan sesi bercinta selanjutnya. Pengalaman seks pun kian variatif dan menakjubkan.
“Sangat mudah untuk berbicara satu sama lain tentang fantasi seksual Anda. Sesi ini akan sangat bermanfaat untuk menggiring seks lebih panas, baik pada babak utama ataupun selama foreplay.  Anda dapat mengekspresikannya untuk menjauhkan kejenuhan dan memertahankan keintiman,” kata konselor hubungan Chitra Bakshi.
Menghargai tubuh masing-masing
Ingat, pasangan Anda pun ingin merasa dihargai atas tubuhnya, tidak hanya aksi seksual mereka. Karenanya, sangat baik untuk memberi pujian atas tubuhnya. Hal ini akan membuatnya lebih percaya diri di ranjang.
“Berhubung seks menyoal sentuhan fisik, maka cobalah untuk saling mengatakan hal-hal baik tentang tubuh masing-masing. Hal ini akan menciptakan zona kenyamanan yang memberikan efek positif saat berlangsungnya agenda bercinta. Tak hanya itu, dengan memberikan pujian kepadanya, maka mereka pun akan lebih percaya diri tentang fisik mereka,” terang pakar seks Dr Roy Opines.
Sumber Berita : http://anitasoraya.wordpress.com/2011/10/11/usai-berhubungan-seks-jangan-dulu-tarik-selimut/

Perbaikan Jalan Warureja Telan Rp 68 Miliar

WARUREJA - Ruas jalan Warureja rencananya bakal diperbaiki tahun ini. Perbaikan mulai dari Babadan hingga Kendayakan atau sekitar 7 kilometer. Perbaikan jalan itu sudah dirapatkan antara pemerintah kecamatan setempat dengan dinas terkait Kabupaten Tegal.
Camat Warureja, Drs Mohamad Domiri, mengatakan demikian kepada wartawan, usai melepas kontingen Popda dan pentas seni pelajar Warureja, beberapa hari yang lalu. Selain ruas jalan tersebut, dia menyatakan bahwa ruas jalan Kedungjati - Balamoa juga akan diperbaiki pula di tahun ini. Jumlah anggaran sekitar Rp 850 juta. "Kami sudah koordinasi dengan anggota dewan setempat, dan mereka akan membantunya supaya rencana perbaikan ini dipenuhi," harapnya.
Wilayah Warureja merupakan tapal batas antara Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Pemalang. Dengan begitu, apabila infrastruktur setempat tidak segera diperbaiki, masyarakat sekitar bakal selalu mencemoohnya. Dan itu harus dipikirkan karena warga Warureja lebih cenderung beraktifitas di Pemalang ketimbang di daerahnya sendiri. "Warga sini (Warureja, red) sering membandingkan dengan Pemalang. Untuk itu, Pemkab harus segera mengambil tindakan cepat sebelum ada hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Kondisi di Warureja, menurut mantan Sekretaris Camat Bojong ini, bukan hanya infrastruktur yang rusak saja. Yang lebih parah lagi, penerangan jalan umum (PJU) nya juga banyak yang sudah tidak berfungsi. Meskipun ada lampu, itu merupakan swadaya masyarakat yang rumahnya berada di tepi jalan. "Lampu jalan sudah banyak yang mati. Kalau malam, jalanan terasa gelap sekali dan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD PU Warureja-Suradadi, Sugeng Ristanto, menyatakan, perbaikan jalan di Warureja, sedang diajukan. Sejauh ini, pihaknya sudah mengukur ruas jalan tersebut mulai dari Babadan hingga Kendayakan. "Kami sudah mengukurnya, mungkin tahun ini akan diperbaiki," ucapnya singkat. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Perbaikan-Jalan-Warureja-Telan-Rp-68-Miliar.html

Galang Silaturahmi

SILATURAHMI sebuah anjuran yang disampaikan oleh ajaran Islam. Begitupun sejumlah momentum seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Khaul, sebuah kegiatan yang patut dijadikan ajang silaturahmi. Apalagi bagi sanak saudara yang sudah saling berpencar disejumlah wilayah maupun daerah, silaturahmi patut digalakkan kembali. Kondisi itu agar kekeluargaan dan persaudaraan tidak seperti ibarat “Sapu Sada Ilang Suhe”. Hal itu disampaikan Abdul Baar SHI, yang juga anggota DPRD Kabupaten Tegal, disela-sela kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Khaul sesepuh Ulama Desa Kesuben, kemarin.
 Dikatakan Abdul Baar, jika kondisi seperti itu dalam kekeluargaan dan pertemanan sudah tidak disikapi, bakal terjadi perpecahan. Bahkan imbas dari kondisi putusnya tali silaturahmi, bakal merugikan diri dan keluarga. Seperti kegiatan Maulid dan Khaul yang diselengarakan dirinya dan keluarga, merupakan salah satu agenda mengumpulkan kembali sanak saudara yang berjauhan.
 Menurut dia, tidak hanya silaturahmi antar keluarga saja yang perlu digadang. Namun momentum maulid nabi dalam konteks luasnya perlu bagi semua kalangan untuk menjalin silaturahmi. Apalagi konteks saat ini, hampir silaturahmi seperti sudah terkikis. “Kami sendiri berupaya menggalang kembali silaturahmi umat Islam, khususnya keluarga besar Kesuben dari berbagai wilayah,” ucapnya.
 Sementara, dirinya mengingatkan dampak yang terjadi saat ini, banyak keanggotaan sebuah lembaga maupun isntansi yang terkesan sudah melangkah diluar konteks silaturahmi. Pihaknya khawatir, kondisi seperti itu bakal mempengaruhi pola hidup daerah dan bangsa. “Namun semua tergantung pada pribadi dan individu. Kami berharap, momentum maulid bisa menjadikan kita kembali lebih dekat dan menjalin silaturahmi demi membangun daerah,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Galang-Silaturahmi.html

Berencana Membeli Pesawat SBY Disomasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Langkah Presiden SBY untuk membeli pesawat kepresidenan dinilai sebagai langkah yang tidak bijaksana. Tim Advokasi Koalisi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat memberikan somasi kepada presiden agar membatalkan rencana tersebut.

"Kami meminta presiden dalam waktu 7x24 jam sejak somasi ini dibacakan untuk membatalkan rencana pembelian pesawat kepresidenan," ujar salah seorang anggota tim tersebut, Gunawan, Ahad (19/2).

Menurut ketua Indonesian Human Rights Comittee for Social Justice tersebut, rencana membeli pesawat merupakan sebuah bentuk pembohongan terhadap publik mengingat dana yang dipakai APBN berasal dari utang negara. Selain itu rencana tersebut merupakan bentuk pemborosan dan tindakan melawan hukum.

Disebut tidak bijaksana, kata Gunawan, disebabkan belanja pemerintah dan DPR saat ini penuh dengan pemborosan yang diwarnai dengan korupsi dan manipulasi. Di sisi lain, anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat, jaminan sosial bagi warga negara, dan anggaran untuk kesejahteraan rakyat semakin tidak terpenuhi.

Gunawan memaparkan bahwa nilai dari pesawat tersebut adalah Rp 912 miliar. Uang sebanyak itu, kata dia, bisa dipakai untuk membeli 9.121 rumah sederhana (harga rumah Rp 100 juta), Jamkesmas 11.060.969 penduduk miskin (harga Jamkesmas per tahun 80 ribu), Raskin untuk 1.019.683 penduduk miskin (894 ribu subsidi raskin per tahun), dan memperbaiki 4.560 sekolah rusak (harga perbaikan satu sekolah 200 juta).

Selain itu ketidakbijaksanaan presiden juga tercermin dengan rencana membeli produksi Boeing, yang merupakan produksi asing. "Ini mencerminkan presiden tidak menghargai produk dalam negeri, sekaligus juga anti industri nasional, mengingat negara kita memiliki industri strategis perakitan pesawat yaitu PT Dirgantara Indonesia," katanya.
Sumber Berita : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/02/19/lzmq7r-berencana-membeli-pesawat-sby-disomasi

Mobnas Anggota Dewan Dikembalikan

SLAWI- Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tegal merasa dilecehkan oleh lembaga Setwan setempat terkait pemeliharaan kendaraan dinas yang dipakainya. Hal itu berakibat menuai protes dari yang bersangkutan dan jatah kendaraan dinasnya dikembalikan kepada Setwan. Konteks dari permasalahan itu sebuah pertanda ada komunikasi yang kurang harmonis antara Setwan dan anggota DPRD. “Masa sih, kami sudah mengajukan permohonan service kendaraan selama 10 hari, namun tidak mendapatkan perhatian. Dimana layanan Setwan yang baik terhadap anggota DPRD,” kata anggota Komisi II  DPRD Kabupaten Tegal, Nursidik, kemarin.
 Dikatakan Nursidik, padahal dirinya hanya membutuhkan SPK dari Setwan, agar mobil dinas yang dipakai dirinya mendapat perawatan dari sebuah bengkel langganan DPRD. Namun dirinya merasa sudah mengajukan selama 10 hari ternyata SPK belum turun juga. Kondisi itu membuat kendaraan dinasnya tidak bisa dipakai dan masih berada di bengkel, karena belum diperbaiki menunggu SPK dari Setwan. “Berapa lama membuat SPK sih, namun saat kami tanyakan kepada Bagian Umum yang menangani itu, hanya mendapat jawaban menunggu Setwan. Ini yang menurut kami lucu dan terkesan saling melempar tanggung jawab,” jelasnya.
 Disisi lain, Danil, staf Bagian Umum Setwan yang menangani mobil dinas lembaga DPRD, ketika ditanyakan hal itu mengatakan, jika dirinya sudah membuatkan SPK. Saat ini sudah diserahkan kepada atasannya di Bagian Umum Setwan dan prosesnya dirinya tidak mengetahui secara Pasti. “Yang jelas kami sudah membuatkan dan mengisi blanko SPK untuk Mobil Dinas DPRD Nopol G 9503 PP,” ujar Danil.
 Sementara ketika ditanyakan proses yang membuat SPK menjadi lama, dirinya tidak bersedia berkomentar. Namun menyatakan, jika semua SPK harus ditandatangani oleh Setwan. Jika belum ditandatangani maka tidak bisa digunakan. Bengkel sendiri mengacu kepad SPK dan jika tidak ada SPK, belum bersedia mengerjakan pemeliharaan mobil bersangkutan. Sedang Kabag Umum DPRD dan Setwan DPRD, belum bisa ditemui karena saat itu tidak berada dikantornya dan tengah dinas luar. (gon)  
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Mobnas-Anggota-Dewan-Dikembalikan.html#JOSC_TOP