Sabtu, 01 Oktober 2011

Rama Ana Maling ala Orkes Singapura

SOLO- Hudson Perananjaya, artis penyanyi debutan Indonesia Mencari Bakat, menjadi bintang dalam konser Solo Keroncong Festival (SKF), semalam. Dia memukau ribuan penonton yang memadati halaman Pasar Triwindu dan Jalan Diponegoro.
Konser SKF bertambah marak ketika OK D’Temasik  mengajak penonton berjoget dengan mendendangkan langgam Jawa ”Romo Ono Maling”. Aplaus penonton menggema, mereka ikut mendendangkan lagu daerah tersebut. Orkes keroncong dari Singapura itu juga menyuguhkan tembang penghargaan bagi kiprah Ratu Kembang Kacang, Waldjinah.
Hudson, penyanyi dengan penampilan two face Hudson-Yesica mendendangkan dua lagu, langgam ”Jawa Gethuk” dan lagu pop ”My Way”, yang diaransemen dalam irama keroncong. Penampilan dua karakter Hudson-Yesica pun mengundang aplus berkepanjangan.
Penyanyi asal Yogyakarta itu mengaku senang diajak tampil di SKF. Sebagai penyanyi, dia suka dengan genre musik apapun. Namun, irama keroncong diakuinya mempunyai tingkat kesulitan tersendiri.
’’Dalam lagu keroncong ada cengkok yang sangat beda dengan pop, jazz, atau lagu lain. Setiap lagu keroncong juga membutuhkan penghayatan yang betul-betul sesuai dengan makna lagu itu,’’ terang Hudson.
Diiringi Orkes Keroncong (OK) Bintang Surakarta pimpinan Waldjinah, Hudson yang menjadi penampil terakhir menunjukkan talenta dua karakternya dengan apik. Tak banyak gerakan yang dilakukan, namun penampilan Hudson-Yesica yang berganti-ganti memikat penonton. 
Konser SKF hari kedua menampilkan sembilan orkes keroncong. Dua di antaranya berasal dari mancanegara, OK Aswara (Malaysia) dan OK D’Temasik (Singapura).
Beberapa orkes tampil dalam format aransemen keroncong asli, tapi ada juga yang memunculkan kreativitas garapan. OK Harmoni Cinesa dari Bandung, misalnya, mengusung warna musik Cina.
OK Hamkri dari Sumatera Selatan menggarap lagu daerah. Penampilan menarik disuguhkan OK Putera Fajar Indah yang memiliki personel pemusik remaja dari satu kampung.
Sejumlah penyanyi tampil diiringi OK Bintang Surakarta. Mereka adalah Endah Laras (Solo), Anastasia Astuti (Jakarta), Hiromi Kano (ekspatriat Jepang), dan Hudson.
Bambang Herry, pemusik asal Solo yang tinggal di Semarang, menghadirkan permainan instrumental saksofon. Lagu ”Di Bawah Sinar Bulan Purnama” dan tembang Jawa ”Sarinah” pun menghipnotis ribuan penonton. (sri,G19-65)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/01/161139/

Hotman Paris Ruhut Sitompul Menghina Budaya Batak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul terbukti mengaku bujangan saat mendaftarkan diri menjadi anggota DPR. Padahal Ruhut sendiri telah menikah dengan istrinya bernama Anna Rudhiantiana Legawati dan dianugerahi seorang anak laki-laki bernama Christian.
Menanggapi hal itu pengacara Anna, Hotman Paris Hutapea geram. Hotman menilai kalau Ruhut Sitompul telah melecehkan budaya tanah Batak.
"Dia yang tahu bagaimana pesta adat yang diberikan kepada Anna itu ternyata diinjak begitu saja. Itu namanya penghinaaan terhadap orang batak. Pak Ansori mengakui itu," ujar Hotman Paris Hutapea, di Gedung DPR, Kamis (29/9/2011).
Setelah Anna diperiksa, Badan Kehormatan menganggap Ruhut Sitompul melakukan pelanggaran berat. Dengan adanya pemeriksaan ini, pihak Anna berharap agar ditindak keras bahkan dicopot jabatan anggota DPR.
"Tadi secara sepintas oleh Badan Kehormatan dianggap pelanggaran serius. Kita berharap ada tindakan tegas karena saudara Ruhut dibayar dengan keringat kita," jelas Hotman Paris Hutapea.
Sebelumnya Anna menceritakan, pernikahan kedua Ruhut terjadi di Manado pada tahun 2008 dengan identitas yang dipalsukan dan ditulis di biodata. Di sana disampaikan nama istri adalah Diana Leovita, sementara anaknya bernama Christian tidak diakui, dan tidak masuk ke biodatanya.
Sumber Berita : http://id.omg.yahoo.com/news/

Dana Jalingkos untuk Kampanye

SEMARANG- Sebagian dana proyek Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) Tegal diduga dipakai untuk kampanye terdakwa Agus Riyanto saat maju sebagai calon bupati Tegal untuk kedua kalinya pada Pilkada 2008. Jumlahnya Rp 500 juta.
Hal itu terungkap dalam sidang dugaan korupsi kasus tersebut di Pengadilan Tipikor Semarang, Jumat (30/9). Sidang menghadirkan saksi Tri Widiarto dan Kuat Budi Santosa, keduanya pengusaha asal Purwokerto.
Awalnya, tahun 2006, Tri dan Kuat menawarkan bisnis properti pada Bupati Tegal Agus Riyanto. Mereka butuh modal Rp 2,5 miliar untuk bisnis perumahan. Keduanya berharap Agus berminat menjadi investor.
”Sampai di Slawi, Bapak (Agus Riyanto-Red) menyarankan pada saya agar membicarakan hal itu lebih lanjut dengan Pak Edy dan Pak Bagas,” jelas Tri Widiarto di hadapan majelis hakim yang diketuai Noor Edyono.
Edy yang dimaksud adalah Kabag Agraria Setda Tegal Edy Prayitno, sedangkan Bagas PNS di Pemkab Tegal. Menurut Tri, beberapa waktu kemudian ia menerima uang tunai Rp 150 juta dari Bagas. Ia juga menerima cek Rp 350 juta dari Edy Prayitno. Jadi, total yang diterimanya Rp 500 juta.
”Waktu itu diserahkan di kantor Bank Jateng Tegal. Saya terima cek di bank saat bertemu Pak Edy,” ujar Tri. Tapi ia tidak ingat pemilik rekening yang menerbitkan cek itu.
Dalam sidang sebelumnya terungkap, pinjaman daerah Kabupaten Tegal untuk proyek Jalingkos disimpan di rekening Bank Jateng milik staf Bagian Agraria, Budi Haryono senilai Rp 3,39 miliar. Uang Rp 500 juta tersebut diduga bersumber dari dana pinjaman daerah tersebut.
Bisnis Percetakan
Lebih lanjut Tri menerangkan, dia dan Kuat batal mengelola bisnis properti. Namun, uang Rp 500 juta masih dipegangnya. Agus Riyanto lantas mendorong Tri untuk membuka bisnis percetakan. Melalui istrinya, Marhamah, Agus memodali Tri dengan sebuah mesin cetak yang dibeli secara kredit.
”Harga mesin Rp 170 juta, dibayar dengan uang muka Rp 10 juta dan diangsur Rp 160 juta. Jaminan kreditnya adalah sertifikat rumah di Condongcatur, Yogyakarta atas nama Ibu Agus (Marhamah-Red),” beber Tri.
Namun, percetakan bernama Arya Printing itu hanya bertahan tujuh bulan lantaran sepi order. Kuat yang disidang secara terpisah mengatakan, pada tahun 2008 dia diundang lagi ke Slawi.
‘’Di sana Pak Agus Riyanto memaparkan konsep kampanye,” ujarnya.
Setelah itu Kuat dan Tri mendapat perintah dari Bagas, anggota tim sukses pemenangan Agus Riyanto pada Pilkada 2008.
”Perintahnya, uang Rp 500 juta yang masih ada pada kami agar direalisasikan sebagai atribut kampanye. Baliho, spanduk, kaus, dan lain-lain kami produksi,” ucap Kuat. Pengerjaan atribut itu dilaporkan kepada Bagas.
Agus Riyanto dengan terbata-bata menjelaskan ihwal pembelian mesin cetak atas nama istrinya.
”Memang ada (peran) Nyonya (istri Agus-Red), tapi tetap sepengetahuan saya,”  jelas Agus.
Namun ia membantah memberi uang Rp 500 juta kepada kedua saksi untuk bisnis properti. (ana-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/10/01/161135/

Bapak Habisi Anak Kandung

PAGERBARANG - Entah iblis dari mana yang merasuki tubuh Minam (50) yang berprofesi sebagai petani yang juga warga Desa Jatiwangi RT 06/ RW 04 Kecamatan Pagerbarang ini. Dia tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri, Citra Melilani (2) dengan cara mencekik sebelum akhirnya menceburkan tubuh balita tersebut ke dalam sumur di pinggir sungai yang berada di dalam komplek TPU Ganda Arum desa setempat.
Insiden tragis itu dilakukan pelaku pada hari Kamis (29/9) sekitar pukul 07.00 WIB pagi kemarin. Saksi mata dalam insiden tersebut, Warto (51) dan Herwanto (17) yang tak lain adalah tetangga pelaku, awalnya sempat melihat pelaku keluar rumah bersama anaknya. Namun setengah jam kemudian, pelaku kembali pulang ke rumah tanpa membawa Citra sang anak.
"Kami berdua sempat menanyakan hal itu pada pelaku. Lewat upaya keras, akhirnya pelaku mengaku baru saja mencekik anak tersebut dan menceburkannya ke dalam sumur," terang keduanya dihadapan tim penyidik.
Setelah mendengar pengakuan pelaku, saksi dibantu warga sekitar berupaya melakukan pengurasan sumur dengan mengunakan diesel. Sumur berkedalaman 2 meter itupun dijejali warga yang bersusah payah menguras air untuk mengangkat jasad korban.
Sementara warga lainnya, melaporkan insiden tersebut ke jajaran Polsek terdekat.
Kapolres, AKBP Nelson Pardamaian Purba SiK, melalui Paur Subbag Humas, Ipda Wahyono, didampingi Kasat Reskrim, AKP Rudy Wihartana SH, menyatakan, saat jasad balita itu ditemukan di dalam sumur kondisinya sudah terbujur kaku.
"Jasad sempat dilarikan ke Puskesmas setempat untuk memastikan kondisinya. Dan pelaku saat itu juga berhasil diamankan ke Polsek setempat untuk menghindari amuk massa," cetusnya, Jumat (30/9) kemarin.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diidentifikasi mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu diperkuat dari pengakuan warga sekitar, bahwasannya pelaku sempat menjadi TKW di Malaysia sebelum akhirnya dideportasi karena diketahui mempunyai gangguan kejiwaan. Meski, awalnya gejala tersebut belum nampak jelas ketika pelaku lolos dari seleksi TKW dan diberangkatkan ke negeri Jiran.
"Bisa jadi paska deportasi itu, penyakit lamanya menjadi kambuh. Untuk sementara, kami akan berupaya memastikan kondisi kejiwaan pelaku dengan melakukan upaya medis untuk memastikan apakah pelaku layak untuk menjalani proses penyidikan atau tidak," tegasnya. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Kemarau Antisipasi Kebakaran

BALAPULANG - Dua Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang, paling rawan terjadi kebakaran. Selain kondisi lahan kebanyakan berada di tepi jalan umum, usia tanaman sudah cukup tua.
Biasanya, kebakaran terjadi disebabkan oleh panasnya kemarau dan api yang berasal dari orang yang melintas. Api kecil itu kemudian mengenai daun pohon jati yang gugur (srasah) yang kondisinya telah mengering.
Untuk dua BKPH yang paling rawan kebakaran itu, yakni BKPH Margasari dan Banjarharjo. Kebanyakan usia tanaman di dua BKPH itu, sudah mulai menua dan banyak srasah dibawah tanaman jatinya.
“Namun, ditahun 2011 kondisi kebakaran hutan di KPH Balapulang, masih aman. Kalupun ada, hanya bersifat titik kecil pada area tertentu,” kata Administratur KPH Balapulang, Toni Suratno.
Dikatakan Toni Suratno, saat ini luasan lahan milik KPH Balapulang seluas 30 ribu Ha, berada di Kabupaten Tegal seluas 7 ribu Ha dan Kabupaten Brebes seluas Rp 23 ribu Ha. Dari luasan itu, usia tanaman jati yang sudah berusia diatas 10 tahun seluas 30 persen dan usia diatas 30 tahun, seluas 50 persen dari lahan yang ada.
Kondisi paling rawan kering dan terjadinya kebakaran hutan, setiap tahunnya pada sekitar bulan Agustus. Guna mengantisipasi itu, pihak KPH Balapulang selalu siaga, minimal jika sampai terjadi kebakaran. Sehingga dapat cepat diantisipasi agar tidak melebar.
“Belum lama ini terjadi kebakaran, tetapi luasannya sangat minim dan di sejumlah petak kecil. Namun kejadian ini sudah bisa diatasi dan tidak melebar,” ujarnya.
Menurut dia, dari kejadian kebakaran itu, tidak sampai merusak tanaman jati karena usia tanaman sudah tua dan diatas 10 tahun. Padahal, masih kata dia, tanaman dengan usia itu, meski terkena kebakaran saat musim hujan, bakal tumbuh kembali dan tidak ada masalah.
Sementara, untuk produksi jati KPH Balapulang ditahun 2010, sebanyak 15 ribu m3 dan tahun 2011 sebanyak 14 ribu m3. Sedang untuk penanaman kembali tanaman jati, ditahun 2011 ini ada seluas 13 ribu Ha yang siap ditanami.
“Kami sudah menyiapkan lahan dan bibit, namun untuk penanamannya menunggu datangnya hujan,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Kerajinan Ban Bekas Jadi Komoditas Ekspor

DUKUHWARU - Home industri kerajinan ban bekas atau yang dikenal masyarakat sekitar sebagai Bandol (kependekan dari ban bodol atau ban bekas, Red) di Kabupaten Tegal, berpusat di Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru.
Sejak beerapa bulan terakhir, produk kerajinan berbahan dasar ban bekas dari desa itu, bahkan sudah mampu merambah pangsa pasar internasional. Ban bekas yang disulap menjadi karet mebel dan spring bed itu telah dipasarkan di Korea, Vietnam, dan Filipina, bahkan Australia.
Walaupun telah berhasil bersaing di pasar internasional, namun kelembagaan perajin masih lemah. Bahkan kesuksesan melakukan ekspor, berkat kerjasama dengan seorang pengusaha luar daerah sebagai pengepul produk mereka dan pengusaha itu berada di Surabaya.
Dikatakan seorang perajin ban bekas, Khamdan (46), produk kerajinan ban bekas yang disulap menjadi karet mebel dan spring bed saat ini sudah bisa diterima pasar internasional. “Kami akui, kesuksesan itu merupakan hasil kerja sama dengan seorang pengusaha luar daerah yang meminta untuk rutin mengirimkan produk kami dan teman-teman asal Desa Kabunan,” jelas Khamdan.
Apa yang dilakukan dengan bermitra bersama pengusaha luar daerah, telah berhasil mengirim produksinya untuk menembus pasar internasional. Pengiriman sendiri, dilakukan setiap sebulan sekali. Adapun kemampuan produksinya, bisa mencapai sekitar 3 ton.
Menurut dia, untuk memenuhi permintaan pasar internasional, dia bahkan menambah pasokannya dengan hasil produksi sejumlah pengrajin yang lain. Namun demikian, jumlah sebanyak itu masih dirasa minim. Hal itu dikarenakan minimnya modal usaha. Selain itu, pengrajin di desa tersebut belum memiliki kelembagaan yang kuat. Pengrajin memasarkan sendiri produknya, tanpa bantuan lembaga atau paguyuban pengrajin ban bekas.
“Kami berharap, ada lembaga berbadan hukum yang mengakomodir pengrajin disini. Jika ada, tidak menutup kemungkinan pengrajin di sini bisa maju. Pemkab Tegal juga belum pernah melirik kesulitan modal  pengembangan usaha kami ini,” terangnya.
Disisi lain Kepala Desa Kabunan, Musaropah, mengakui, pengrajin di desanya belum terdukung oleh  adanya lembaga yang kuat dan berbadan hukum. Pihaknya telah merencanakan, dalam waktu dekat akan membuat koperasi pengrajin ban bekas. Hal itu dilakukan agar kesulitan permodalan bisa diatasi.
“Kami siap mengusahakan agar Desa Kabunan menjadi sentra kerajinan ban bekas. Ini akan memudahkan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah,” kata Musaropah.
Ditambahkan, usaha kerajinan ban bekas merupakan peninggalan nenek moyang warga di desa itu. Bahkan Desa Kabunan telah mendominasi pasar nasional. Dirinya melihat itu sebagai potensi dan perlu untuk meningkatkan variasi produk yang bisa diterima pasar. Seperti halnya vulkanisir ban, kursi hias, dan kerajinan lainnya.
“Semua produk yang dihasilkan dari ban bekas, selama ini terbukti bisa diterima pasar,” pungkasnya. (mohammad ghoni)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Dikpora Bantah Telantarkan Ratusan Guru

MENCUATNYA desas-desus kegelisahan kurang lebih 400 guru yang bakal tertunda proses kenaikan pangkatnya lantaran batas waktu pengiriman Penetapan Angka Kredit   (PAK) yang terlambat dilakukan Dinas Dikpora ke BKD setempat, mendapat jawaban tegas dari dinas.
Plt Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Tegal, Drs Edy Pramono, melalui Kasi Tendik (Tenaga Kependidikan), Purdiono SPd, menyatakan, bahwa saat ini pengajuan PAK itu masih terus diproses. Pihaknya akan langsung mengirimkan ke BKD bila persyaratan telah dinilai memenuhi kriteria.
"Saat ini, ajuan yang sudah masuk untuk pendidik SMP sekitar 330 dan SD 300. Dimana untuk proses pengajuan bagi pendidik SD melalui kecamatan, dan oleh pihak kecamatan dikirim ke kabupaten untuk diteliti oleh tim penilai. Baru setelah itu, disampaikan ke Dinas Dikpora. Kamilah yang akan meneruskan permohonan itu ke provinsi. Dari provinsi permohonan itu dikembalikan lagi ke kami dan kami kirim kembali ke BKD. Dan BKD lah yang nantinya mengirim hasil akhir ke BKN yang ada di Yogyakarta," terangnya, Jumat (30/9).
Sementara untuk proses pengajuan bagi tenaga pendidik tingkat SMP, diakuinya ada sedikit perbedaan dimana pemohon langsung membawa persyaratan ke Dinas Dikpora dan tidak melewati kecamatan.
Sebelumnya dokabarkan bahwa perwakilan 400 guru  se-Kabupaten Tegal mengaku resah dengan keterlambatan yang dilakukan Dinas Dikpora dalam mengirim PAK ke BKD. Mereka khawatir, keterlambatan ini akan berdampak pula pada keterlambatan BKD mengirim berkas PAK ke BKN di Yogyakarta. Dimana dengan keterlambatan itu, dipastikan proses kenaikan pangkat dan tunjangan guru tidak bisa direalisasi 1 Oktonber 2011 dan baru bisa diproses pada bulan April 2012.
Purdiono mengaku, kecemasan beberapa guru itu disebabkan mereka hanya memahami proses kenaikan pangkat ini dari kulitnya saja. "Yang jelas, semua ajuan yang telah kami kirim, nantinya tidak semua akan diluluskan. Ini bergantung pada penilaian yang dilakukan BKD dan BKN untuk menentukan siapa saja yang layak mendapat kenaikan pangkat. Dan semua permohonan yang masuk, sudah kami kirim secara bertahap agar tidak ada yang merasa dirugikan akibat keterlambatan yang kami lakukan," tegasnya. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Kamis, 29 September 2011

Pengerjaan Drainase Mulai Dilakukan

TALANG - Banjir tahunan yang selalu terjadi disaat curah hujan tinggi dan  menjadi momok warga Desa Pegirikan terpecahkan. Hal ini sejalan dengan pengerjaan pembenahan drainase sepanjang 1.700 meter tersebut positif dikerjakan tahun ini dengan dukungan dana dari APBD II senilai Rp 250 juta. Pencairan dana pembangunan desa itu sebelumnya sempat tercuat dalam gelar muskerbang tahun 2010 dan pengalokasian dananya baru terealisasi tahun ini.
Kades Pegirikan, H Slamet mengatakan, dengan tidak berfungsinya drainase di desanya mengakibatkan genangan air meluber kemana- mana. "Bahkan banjir selalu menjadi kendala dalam proses belajar mengajar siswa di SDN Pegirikan 01, dimana air luberan selalu masuk hingga keruang kelas. Hal yang sama juga diderita TK Masitoh, TPQ, hingga pelataran masjid Al Hidayah," terangnya," Kamis ( 30/9).
 Dia optimis dengan dukungan dana pembangunan desa itu akan mampu mengakomodir pembangunan drainase tentunya dengan tetap didukung swadaya warganya untuk pembersihan lahan fisiknya.
Terpisah Camat Talang, Dra hajjah Nurhayati MM mengakui ajuan proyek pembenahan drainase di Pegirikan tersebut memang sengaja dimasukkan skala prioritas.  "Meski desa ini tidak lunas pajak, kami tetap memprioritaskan proyek normalisasi drainase karena setiap tahunnya warga di desa ini selalu dihadapkan dengan luapan air dimusim hujan, karena tidak berfungsinya saluran sungai," tegasnya.
Dia mengakui telah melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak DPU agar proyek tersebut dapat kelar tahun ini juga. Dan ajuan usulan berikutnya juga akan diupayakan bisa terealisasi terkait kelanjutan pembuatan dranase hingga kewilayah Desa Pekiringan yang menjadi tetangga Desa Pegirikan.  "Untuk pembahasan muskerbang tahun ini memang usulan untuk melanjutkan proyek drainase ke Desa Pekiringan sempat kita bahas. Harapan kami di tahun 2012 mendatang usulan itu dimunculkan dimata anggaran agar proyek normalisasi saluran air ini bisa sampai ke hulu Kaligung," terangnya.
Kades Pegirikan sendiri mengaku saluran dranase tersebut sebelumnya sempat dibangun di tahun 1992. Dalam perjalanan waktu hingga tahun 1998 saluran tersebut sudah tidak berfungsi dan mampet ditumbuhi semak belukar hingga sekarang. Bila musim hujan tiba, dari tahun ke tahun, banjir selalu menyapa warga desanya. Dengan dukungan dana sebesar Rp 250 juta tersebut diharapkan proyek pembangunan drainase dengan lebar 70 cm dan kedalaman 60 meter tersebut bisa terselesaikan dengan ketersediaan dana yang ada.(her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pengerjaan-Drainase-Mulai-Dilakukan.html

Lagi Warga Datangi Kejari

SLAWI - Sejumlah warga dan BPD Desa Kalijambu, Kecamatan Bojong, kembali mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Slawi, Kamis (29/9). Mereka dikawal langsung oleh ketua BPD, Sumroh Anizah dan Aliansi Peduli Rakyat Desa Kalijambu, Harto AS. Kedatangan mereka mempertanyakan tindak lanjut laporan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kalijambu yang menduga kepala desa (kades) setempat menggelapkan dana beras miskin (raskin).
Sumroh Anizah, usai ditemui Kasi Intel Kejari Slawi, Budi Maulana SH mengatakan, pihaknya usai melaporkan Kades Kalijambu, Abdul Hamid ke Kejari pada Rabu (21/9) lalu, pihaknya telah mengumpulkan warga, pemuda, tokoh masyarakat dan sejumlah perangkat desa. Upaya itu dilakukan untuk menyikapi kasus dugaan penggelapan raskin tersebut.  “BPD dan Aliansi juga didukung puluhan warga, pemuda, tokoh masyarakat serta sekdes Kalijambu. Mereka mendukung adanya upaya penyelesaian kasus itu ke Kejari. Bahkan, bukti dukungan itu dilakukan dengan berita acara bermaterai,” jelasnya.
Dikatakan dia yang didampingi lima warga menyatakan, selain bukti dukungan terhadap penyelesaian kasus tersebut, warga juga siap memberikan penjelasan jika dibutuhkan. Mereka bertekad menjaga ketertiban, langkah bersifat premanisme, baik terhadap keluarga dan masyarakat.  “Kami juga membawa bukti baru untuk proses penyelidikan di Kejari,” ucapnya.
Dibeberkan Ketua BPD, Kades Kalijambu telah menjual raskin sebanyak 4.519 kilogram kepada toko sembako di Pasar Moga, Pemalang. Selain menggelapkan raskin, kades juga menaikan harga raskin antara Rp 30 ribu/kantong dan Rp 40 ribu/kantong. Padahal, ketentuannya raskin dijual Rp 24 ribu/kantong yang berisikan 15 kilogram.  “Kelakuan kades sejak dilantik pada September 2007 hingga sekarang,” tegasnya.
Bahkan dalam surat aduannya, Kades Kalijambu juga dituduh BPD telah memakai dana swadaya masyarakat untuk membantu program PNPM Mandiri Pedesaan, sehingga program pemerintah pusat itu terhenti. Seperti halnya, pembangunan jalan rabat beton di Desa Kalijambu yang sampai kini belum selesai dikerjakan.
Kasi Intel Kejari Slawi Budi Maulana SH menuturkan, laporan dari warga dan BPD Kalijambu tengah dipelajarinya. Pihaknya juga bakal menggali data lebih banyak sebagai tindak lanjut. “Kami akan pelajari dulu kasus ini,” katanya.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, BPD Kalijambu dan masyarakat melaporkan tindakan kades yang dianggap menggelapkan dana swadaya dan pernah menjual raskin kepada pihak ketiga. Atas laporan tersebut, BPD dan warga berharap ada langkah lanjut dari Kejari Slawi terkait laporan mereka.
Sementara itu, beberapa kali ponsel nomor Kades Kalijambu Abdul Hamid belum juga bisa memberikan keterangan. Saat dihubungi, nomor HP yang bisa digunakan dialihkan ke orang lain. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Lagi-Warga-Datangi-Kejari.html

Pameran Seks Terbesar Batal Digelar Stadion Lokasi Acara

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN — Asap membumbung dari sebuah arena olahraga bersejarah yang terbakar di jantung kota Copenhagen, Denmark. Sedianya, Sex Fair terbesar bakal diresmikan beberapa jam lagi di lokasi itu.
Sebanyak 20 orang panitia penyelenggara, dilaporkan selamat. Namun belum diketahui bagaimana nasib barang dagangan -- kebanyakan merupakan sex toy dan barang-barang erotis lain -- yang dipasok khusus untuk keperluan itu.
Api yang membakar stadion yang dibangun tahun 1938 ini, kata  Lars Rosenwanger, seorang petugas kebakaran, sangat besar. "Asap tebal bisa dilihat dari seluruh penjuru kota," katanya.
Selain asap tebal, bunyi ledakan beberapa kali terdengar. Sumber api diduga berasal dari lampu sorot yang mengalami overheat dan meledak hingga menimbulkan percikan api, kata juru bicara kepolisian, Lars-Christian Borg.
Stadion KB Halen pernah menjadi lokasi beberapa pertandingan internasional, antara lain tenis, bulutangkis, tinju, dan aneka konser musik.  Louis Armstrong, The Beatles, dan The Rolling Stones pernah menyelenggarakan pertunjukan di sini.
Kebakaran menyebabkan acara Sex Fair terbesar di negeri itu dibatalkan. Sedianya, pameran seks akan dihajat selama lima hari. Selain menjadi ajang jual-beli alat-alat seks, selama pameran juga akan diputar film-film dewasa secara gratis. selain itu, hampir seluruh media seks juga membuka stand di sini.
"Kami mengalami kerugian 3 juta kroner (setara 546,5 ribu dolar AS) akibat kebakaran ini," kata  Kenneth Strandby, event organizer acara, pada TV2.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Negara Wajib Menjaga Tiga Pilar Kelompok Minoritas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perisitiwa bom bunuh diri yang meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo dan tragedi Cikeusik menunjukkan masih adanya kekerasan terhadap sejumlah agama minoritas di Indonesia. Negara seharusnya menjaga hak kaum minoritas di Indonesia.
"Hak-hak minoritas di Indonesia ini belum sepenuhnya dilindungi oleh negara. tidak hanya negara saja, siapapun juga harus menjaga tiga pilar hak minoritas," ujar Usman Hamid, Aktivis Kontras saat jumpa pers yang digelar Solidaritas Bhinneka Tunggal Ika di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta Pusat, , Kamis (29/9/2011).
Usman Hamid Menjelaskan ketiga pilar hak minortias yang harus dijaga. Yang pertama, hak untuk tidak diskirminasi. Negara wajib menjaga minoritas baik dari diskriminasi langsung maupun tidak langsung.
Kedua, perlindungan terhadap identitas dan yang ketiga, setiap minoritas dapat berpartisipasi di dalam proses pengambilan keputusan publik.
selain itu, Usman juga mengungkapkan bahwa Badan Inteligen Negara (BIN) tidak serius menanggapi kekerasan yang dialami kaum minoritas keagamaan kepada ancaman nasional.
"Sudah seharusnya BIN menempatkan kekerasan terhadap minoritas keagamaan pada tingkat ancaman nasional sehingga penanganan akan lebih serius," imbuh Usman.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Rabu, 28 September 2011

Malaysia Ekspor Teroris Ke Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat intilijen Muhadjir Effendy mengatakan, penerapan internal act security membuat Malaysia dan Singapura aman dari serangan teroris. Hal itu karena setiap pergerakan teroris yang ingin mengacau langsung dicegah intelijen sebelum rencana aksi dijalankan.

Akibat aturan ketat itu, kata dia, teroris di Negeri Jiran itu tidak mendapat cukup ruang untuk bergerak. Sehingga mereka berpindah tempat dan beroperasi di Indonesia karena lebih leluasa dalam menjalankan aksinya. Kondisi tersebut terjadi karena kewenangan intelijen hanya mengumpulkan informasi di lapangan, dan fungsi penangkapan dilakukan polisi.
"Akibatnya banyak aksi teror, seperti di Solo. Ketika Indonesia banyak ekspor TKW ke Malaysia, mereka malah mengirim teroris ke sini," ujar Muhadjir, Rabu (28/9).
Karena itu, ia setuju kalau kewenangan Badan Intelijen Negara (BIN) ditambah dengan fungsi penangkapan. Dengan begitu, setiap gerakan mencurigakan teroris bisa langsung diantisipasi secara dini. Ia yakin dengan kewenangan penangkapan, intelijen bisa bebas leluasa bekerja dan mendesak ruang gerak kelompok teroris.
Terkait kemungkinan penyalahgunaan kewenangan (abuse of power), Muhadjir meminta hal itu tidak perlu ditakuti. Pasalnya era demokrasi yang dianut Indonesia berbeda dengan Orde Baru. "Jika BIN melakukan kesalahan, kita bisa kontrol ramai-ramai dan secara ketat," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Sahabat Baik Bisa Jadi Penangkal Stres

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian menyebutkan, berada di antara teman dekat ternyata dapat mengurangi tingkatan stres.
Salah satu peneliti dari Rumah Sakit Anak Cincinnati, Amerika Serikat, Ryan Adams mengungkapkan fakta bahwa teman terbaik yang Anda miliki, ternyata dapat menjadi solusi disaat Anda banyak masalah.
Penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak ini melibatkan 100 anak usia 10 sampai 12 tahun. Mereka diminta untuk mengisi buku harian lima kali sehari selama empat hari sekolah, dan menilai bagaimana perasaan mereka tentang apa yang telah mereka alami dalam 20 menit terakhir.
Mereka juga menjalani tes wawancara yang menanyakan seputar orang di sekeliling mereka seperti orang tua, saudara, sahabat, teman laki-laki atau perempuan, teman sekelas, orang asing, atau guru.
Setelah itu, peneliti pun mengambil sampel air liur untuk mengukur hormon stres kortisol. Hasilnya, mereka menemukan bahwa kehadiran seorang teman terbaik, ternyata membawa efek baik dalam menjalani hari dan menurunkan hormon kortisol anak.
Meskipun penelitian ini hanya menguji anak-anak, namun para ahli mengatakan temuan ini mungkin berlaku pula untuk orang dewasa.
"Teman terbaik sangat penting fungsinya untuk aspek sosial dan mempengaruhi emosional, dan kognitif kita," tambah ahli psikologi, Karen Majors membenarkan hasil penelitian ini. (sumber: Sehatnews.com)
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Dir Sabara Polda Sidak Dalmas Polres

MENINDAKLANJUTI perintah Kapolda Jateng, Direktur Sabahara Polda menerjunkan tim yang dikomandani Wadir Sabara, AKBP Agus Krisdiyanto SH MBA, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasukan Dalmas dan Sabhara di jajaran Polres Tegal, Rabu (29/9).
Dalam kesempatan tersebut, tim melakukan semua kelengkapan pasukan Dalmas, termasuk piranti pendukung seperti satwa anjing pelacak, kesiapan personil, dan membekali semua kanit Sabhara yang ada di jajaran Polsek serta di jajaran Polres.
Kapolres Tegal, AKBP Nelson Pardamian Purba SiK, melalui Wakapolres, Kompol Teguh Tri Prasetya SiK, yang turut mendampingi tim Dir Sabara menyatakan, kegiatan kali ini merupakan kebijakan perintah Kapolda untuk pelaksanaan tugas personil sesuai ketentuan. Serta untuk mengetahui sejauh mana soliditas dan kewaspadaan yang ada di tubuh Sabhara.
"Saat ini personil Sabhara yang ada sebanyak 67 orang. Dan kami upayakan mereka bisa menjalankan tugas selama 12 jam secara bergantian. Memang, maksimalnya tugas personil 8 jam sehari. Namun karena keterbatasan personil, kami lakukan 12 jam bergantian agar bisa tetap fresh dalam menjalankan kinerja," ujarnya.
Dijelaskannya, selain melakukan pengecekan personil dan piranti pendukung kinerja satuan Sabhara, tim juga sempat melakukan pembekalan pada seluruh jajaran Sabhara. "Inti dari pembekalan yang disampaikan, terkait penebalan dan penguatan personil dalam melakukan aktifitas kerjanya di masing-masing pos jaga. Baik itu pos jaga di Mako maupun pos jaga diluar Mako. Juga memantau semua kegiatan masyarakat yang perlu mendapat kawalan pengamanan," ujarnya.
Ketika disinggung apakan kegiatan kali ini merupakan bentuk antisipasi paska ledakan bom Solo, dengan lugas perwira asli Tegal ini menyatakan bahwa sebenarnya kebijakan Kapolda itu telah ada sebelum kejadian Solo. Tentunya, seiring terjadinya gangguan Kamtibmas, momen ini menjadi media yang tepat untuk kembali menguatkan soliditas dan kewaspadaan personil garda depan di tubuh Polri. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Diduga Sekdes Tilep Uang Raskin

KRAMAT - Sekretaris Desa (Sekdes) Kemantran Kecamatan Kramat, disinyalir telah menggunakan uang beras miskin (Raskin) warga desa setempat. Uang yang seharusnya disetorkan ke Bulog, ditengarai digunakan untuk kepentingan pribadi. Jumlah uang Raskin yang diselewengkan tersebut, sekira Rp 2 jutaan.
Salah satu warga RT 01 RW 01 Desa Kemantran, Tarsono, menuturkan, sepertinya uang Raskin bulan Agustus lalu tidak disetorkan ke Bulog oleh yang bersangkutan. Akibatnya, droping Raskin tersendat hingga satu bulan.
"Ada dugaan, uang Raskin digunakan oleh Sekdes. Tapi sebelumnya harus dikroscek dulu, supaya ada kebenarannya," tutur Tarsono, saat menghubungi koran ini melalui sambungan elektronik, Rabu (28/9).
Satgas Bulog Kecamatan Kramat, Radin, juga mengatakan hal senada. Menurutnya, pembayaran Raskin desa tersebut, mengalami keterlambatan hingga satu bulan. Jumlah uang yang harus dibayarkan ke bulog, Rp 6,312 juta dari jumlah Raskin sebanyak 3.945 Kg. Mestinya, uang pembayaran Raskin itu sudah disetorkan satu minggu setelah Raskin digulirkan ke desa tersebut. Namun sampai satu bulan ini, Raskin belum terbayarkan sama sekali.
"Dalam catatan saya, uang Raskin Desa Kemantran belum terbayar sama sekali. Mungkin saja, desa langsung membayar ke Bulog setempat," terangnya.
Menurut Radin, pembayaran Raskin di desa tersebut selalu terlambat setiap bulannya. Keterlambatan dari mulai dua minggu hingga empat minggu. Kendati pihaknya dan juga Camat setempat kerap menegurnya, namun yang bersangkutan tidak pernah mengindahkan. Teguran dilakukan melalui tertulis dan lisan.
"Kami sampai bosan menegur mereka (Pemerintahan Desa Kemantran, red)," ujarnya.
Kepala Desa Kemantran, Sumici, mengatakan, keuangan Raskin sudah diberikan kepada perangkat desanya. Yaitu Sekdes dan Lebe (Kaur Kesra, red). Bila ada keterlambatan pembayaran, pihaknya tidak tahu sama sekali.
"Yang menyetorkan ke Bulog adalah Sekdes. Saya tidak memegang uang tersebut," ucapnya singkat.
Sementara itu, ketika Sekdes Kemantran, Umi Zumairoh, dimintai keterangan masalah tersebut, pihaknya membantah keras. Menurutnya, justru selama ini, pihaknya kerap menutup kekurangan pembayaran Raskin di desanya. Bulan Juli, dia menutup kekurangan pelunasan Raskin sebanyak Rp 1,5 jutaan. Sedangkan di bulan Agustus, uangnya masih di tangan warga. Sebagian di RT 01 RW 04. Kemudian sisanya, dipinjam oleh perangkat desa setempat sebanyak Rp 750 ribu.
"Saya tidak memakai uang Raskin. Perinciannya ada semua sama saya. Uang Raskin bulan Agustus, masih banyak yang dipinjam oleh perangkat desa," bebernya.
Dirinya tidak menampik, setiap ada kelebihan pembayaran Raskin di desanya, selalu dibagikan kepada perangkat desa. Sedangkan pembayarannya, tidak kontan. Mereka mengangsur hingga mendekati dropingan datang. Kelebihan Raskin sebanyak 4 kantong. Dimana setiap kantong berisi 15 Kg.
Dia mengaku, saat ini ada uang Raskin yang baru diterima dari warga sekira Rp 400 ribu. Rencananya, hari ini (kemarin, red) akan disetorkan langsung ke Bulog. "Selain dipinjam oleh perengkat desa, di warga juga masih banyak. Saya tidak menyimpan uang Raskin. Setiap memperoleh setoran dari warga, saya langsung menyetorkan ke Bulog," pungkasnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php

Pemkab Terbitkan KPE.

DALAM rangka memberikan kemudahan dalam pelayanan kepegawaian baik pegawai negeri sipil, penerima pensiun maupun keluarganya, Pemkab Tegal bekerjasama dengan PT Bank Jateng menerbitkan Kartu Kepegawaian Negeri Sipil Elektronik (KPE). Hal ini sesuai dengan peraturan Kepala BKN dan Peraturan Gubernur.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tegal, Retno Suprobowati SH MM, saat menyampaikan laporan penyerahan dan sosialisasi KPE di pendopo Ki Gede Sebayu, Rabu (28/9) kemarin, mengatakan, ada tujuan dan manfaat yang diperoleh dari adanya KPE tersebut. Yakni memberikan kemudahan dalam layanan kepada PNS. KPE juga memuat data elektronik PNS yang meliputi data kepegawaian, sidik jari, dan data keluarga. Dimana semua terintegritasi secara nasional di Badan Kepegawian Nasional (BKN). Selain itu, sistem informasi kepegawaian juga dapat diakses oleh PNS yang bersangkutan melalui anjungan KPE.
“Manfaat yang diperoleh dari adanya KPE itu meliputi gaji, kesehatan, pensiun, tabungan hari tua, tabungan perumahan, transaksi keuangan perbankan, dan layanan lainnya,” ungkap Retno.
Dikatakannya, mulai bulan Juli 2009, Pemkab Tegal bekerjasama dengan PT Bank Jteng Cabang Slawi, melakukan sosialisasi penerapan KPE. Kegiatan itu akan dilanjutkan dengan pemotretan tahap I sebanyak 11.520 orang PNS dibulan Agustus sampai September 2010. Pada bulan April tahun 2011, akan dilakukan pemotretan tahap II sebanyak 2.123 orang PNS. Sedang untuk tahap III, hanya 150 PNS.
Selain itu juga dilakukan pengisian specimen pembukuan rekening Simpeda Hiprida. Penerapan penggajian lewat rekening Sipeda Hiprida dan penyerahan KPE yang sudah jadi pada tahap I dari pemrintah Propinsi Jawa Tengah kepada Pemkab Tegal sejumlah 3.159 kartu.
“KPE itu diserhakan bulan Juni, dan sekarang ini hanyalah penyerahan secara simbolis ke unit kerja. Juga untuk sosialisasi KPE sebagai ATM dalam pengambilan gaji bagi PNS di lingkungan Pemkab Tegal,” terangnya.
Sementara, Wakil Bupati Tegal, H Moch Hery Soelistiyawan SH MHum, dalam sambutannya menilai, kegiatan semacam ini menjadi momen strategis bagi semua pihak, khususnya PNS. Karena KPE ini sangat bermanfaat dalam memperoleh pelayanan sebagai seorang PNS.
Dikatakannya, KPE ini merupakan terobosan teknologi dalam layanan administrasi kepegawaian. Hal ini juga dapat menghindari terjadinya nomor induk pegawai yang ganda dan penyalahgunaan kartu kepegawaian yang selama ini kerap terjadi. “Saya berharap, kedepan agar dalam proses penerapan KPE dapat terjalin sebuah kerjasama antara pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dia menambahkan, penerapan KPE ini memiliki dampak yang sangat luas. Setelah aplikasi penanganan KPE ini diberlakukan, maka aparatur pemerintah bisa lebih leluasa melayani dirinya sendiri. Sehingga, dapat memberikan dampak positif kepada pelayanan publik yang lebih maksimal. Dalam kegiatan tersebut, juga diisi dengan sosialisasi yang dipaparkan oleh pihak PT Bank Jateng, tentang penerapan KPE sebagai ATM dalam pengambilan gaji. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Selasa, 27 September 2011

Ciuman Bantu Lepaskan Stres

Kecuali kamu kenal banget dengan dirimu sendiri, sehingga bisa mengatasi sebelum si mood turun dan tengkurap di lantai, kamu butuh yang namanya Mood Booster. Berita bagusnya, mood booster bukan berarti kamu harus booking waktu tiga jam di spa, tapi bisa didapatkan dari hal simpel berikut.
Air. Kebanyakan dari kita nggak tahu seberapa dehidrasi tubuh kita. Padahal, minum air bisa membantu mencegah stres, bahkan, kekurangan air hanya setengah liter saja bisa menaikkan level cortisol (hormon yang dilepaskan tubuh saat stres). Bisa dibilang siklus yang menyeramkan: Kita merasa stres, sehingga melupakan untuk minum cukup air, dan karena tubuh dehidrasi membuat kamu lebih stres lagi. Secara umum, kita dianjurkan untuk minum antara setengah ons sampai satu ons air setiap setengah kilogram berat badan kita, setiap harinya. Contohnya, kalau berat badanmu 50kg, artinya 25 ons air setiap harinya atau sekitar 750ml sehari. Drink up! And more relax.
Tertawa. Video YouTube. Komik Doraemon. Atau serial How I Met Your Mother. Apapun yang bisa memancing tawamu, cepat dapatkan. Menurut Mayoclinic.com, tawa bisa menurunkan tingkat stres. Dengan tertawa, asupan oksigen bertambah, sehingga menstimulan jantung, paru-paru dan otot serta menambah endorfin yang diproduksi oleh otak. Tawa juga menstimulan sirkulasi darah, membantu melemaskan otot dan memancing “respon stres”, yang menaikkan tingkat detak jantung dan tekanan darah, yang menghasilkan rasa rileks dan santai. Tertawa juga sehat untuk kesehatan jangka panjang, memperbaiki sistem kekebalan dan mengurangi rasa sakit dengan cara yang natural.
Musik. Klik playlist favoritmu, pasang headphone dan besarkan volume. Menurut sebuah penelitian dari Montreal Neurogical Institute & Hospital di Universitas McGill menunjukkan kalau musik bisa memancing pelepasan dopamine dengan cara yang sama seperti efek yang ditimbulkan oleh makanan, drugs serta seks. Malah sebenarnya, musik yang tidak menyenangkan buat kuping kita pun bisa memancing dopamine.
Bernapas Dalam. Ingat saat kamu senewen tentang sesuatu dan seseorang menganjurkan untuk “mengambil napas dalam”? Nasehat tersebut patut untuk kamu ingat. Saat kita bernapas dalam, hal tersebut mengirimkan pesan kepada otak untuk lebih tenang dan rileks. Salah satu latihan yang bisa kamu lakukan untuk membantumu rileks adalah bernapas dengan perut. Letakkan satu tangan di perut sebelah bawah tulang dada, dan satu tangan di dada. Saat menarik napas, rasakan tanganmu didorong oleh perut, tapi tidak menggerakkan dadamu. Saat menghembuskan napas melalui mulut, rasakan perutmu masuk ke dalam, More breath, less distress.
Ciuman. Yang pasti, berciuman bagus untuk libido. Tapi efek baiknya nggak cuma terpaku pada kehidupan seksmu, karena berciuman adalah pelepas stres seperti meditasi. Berciuman melepaskan perasaan negatif dengan rasa happy yang kita dapatkan, sehingga (sementara) kita bisa melupakan deadline pekerjaan, perang mulut dengan adik, atau sweater favorit yang nggak berhasil kita temukan. Yang pasti – nggak mungkin kita tetap bete saat lagi ciuman. Bonus tambahannya, berciuman juga bisa melawan sakit gigi, alergi dan menambah sistem kekebalan.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Gulungan Laut Mati Berusia 2.000 tahun

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Dua ribu tahun setelah ditulis dan puluhan dekade sejak ditemukan di sebuah gua padang pasir, beberapa bagian Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) yang terkenal di dunia untuk pertama kalinya dipublikasikan di internet. 
Proyek yang diluncurkan, Senin (26/7) ini merupakan hasil kerjasama Museum Nasional Israel dengan raksasa jejaring internet, Google.
Penampakan lima Gulungan Laut Mati di internet merupakan upaya para penjaga naskah—yang sempat dikritik karena membuat gulungan ini dimonopoli di kalangan sarjana tertentu—untuk memperluas akses bagi semua kalangan melalui komputer.
Gulungan mencakup Alkitab Buku Yesaya, manuskrip yang dikenal sebagai Gulungan Kuil, dan tiga lainnya. Peselancar maya bisa mencari foto dengan bagian yang spesifik dari Gulungan Laut Mati beresolusi tinggi, memperbesar atau memperkecil gambar, serta menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.
Kelima gulungan tersebut merupakan benda yang dibeli oleh para peneliti Israel antara tahun 1947-1967 dari tangan pedagang barang antik, setelah pertama kali ditemukan oleh penggembala Badui di Gurun Yudea.
Banyak pihak memperkirakan Gulungan Laut Mati sebagai benda arkeologi paling penting yang pernah ditemukan di abad ke-20. Gulungan ini diperkirakan ditulis atau dikumpulkan oleh sebuah sekte Yahudi yang melarikan diri dari Yerusalem ke Gurun Yudea 2.000 tahun lalu, dan menetap di Qumran yang ada di tepi Laut Mati.
Ratusan naskah yang selamat di gua-gua dekat situs, utuh ataupun tidak, telah menerangi perkembangan Alkitab Ibrani dan asal-usul kekristenan.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Ketika Wisatawan Mancanegara Terpikat Satwa Liar

Liputan6.com, Polewali: Desa Rumpa di tepi Sungai Mapilli, Polewali Mandar, baru-baru ini mendadak ramai. Tua ataupun muda, lelaki maupun perempuan berkumpul di pinggir sungai. Saat itu mereka hendak menyambut kedatangan puluhan wisatawan dari Amerika Serikat, Australia, dan Kanada. Para turis itu adalah penumpang kapal pesiar Orion 2 yang tengah membuang jangkar di lepas pantai Polewali Mandar.
Sebelum tiba di Desa Rumpa, para turis ini menyusuri muara Sungai Mapilli untuk melihat langsung aneka burung cantik. Serta, satwa langka seperti biawak raksasa yang pandai berakrobatik di pohon, burung elang, burung bangau putih dan bangau hitam. Burung-burung itu bermigrasi secara berkelompok dari Australia ke wilayah sepanjang garis Wallace, termasuk sepanjang muara Sungai Mapilli.
Selain kekayaan satwa langka, hal yang menarik hati para turis untuk mengunjungi Polewali Mandar adalah pesona alam dan budaya masyarakatnya. "Saya datang terutama untuk melihat burung-burung, dan menunjukkan kehidupan satwa liar yang sangat menarik yang dimiliki Indonesia. terutama di Pulau Sulawesi yang indah ini," ujar Chris Harbard, wisatawan asal Inggris.
Minat wisatawan untuk berkunjung ke Polewali, bisa berdampak positif terhadap industri pariwisata di sana. Karena itu sudah seharusnya bila infrastruktur wisata terus dibenahi. Saat ini kunjungan wisatawan di Polewali, paling tidak mulai ditangkap warga sebagai peluang usaha yang diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian mereka.(ANS)
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Penyusunan Profil Desa Amburadul

ADIWERNA - Penyusunan profil desa di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal untuk tahun 2010 kemarin, tidak tepat waktu dalam penyelesaiannya. Padahal, dalam pembuatan penyusunan profil desa tersebut dilakukan setiap tahun dengan dukungan dana alokasi ADD sebesar Rp 2 juta untuk masing-masing desa.
Hal ini menyulut Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) turun untuk melakukan sosialisasi di seluruh eks kawedanan yang ada. Hal ini seperti yang dilakukan di eks kawedanan Adiwerna, Selasa (27/9) kemarin.
Plt Kepala Bapermades, Subandrio SIP, melalui Kabid Kelembagaan Desa, Gunawan SE, mengakui, desa selalu terlambat dalam melakukan pengisian profil desa dan tidak bisa tepat waktu selama dua tahun terakhir ini.
"Sosialisasi ini kami jadikan media untuk mendengar secara langsung dari Kades dan perangkatnya tentang apa yang membuat pengisian profil itu tertunda. Profil desa itu sangat penting untuk menentukan anggaran yang akan diberikan provinsi dan pusat lewat kegiatan yang sekarang berlangsung di masing-masing desa," ujarnya.
Dia mencontohkan adanya bantuan untuk desa berkembang dari provinsi senilai Rp 100 juta, juga Bansos untuk lingkungan di masing-masing desa. Hal ini sulit dikucurkan bila profil desa tidak kunjung rampung diselesaikan dan dientri di tingkat kabupaten. Pihaknya juga kesulitan mengirim hasil profil desa ke pihak provinsi karena belum semua desa mampu merampungkan pembuatan profil sesuai tenggat waktu yang tersedia.
Diakuinya, setelah semua data profil desa terentri di tingkat kabupaten, data itu akan dikirim ke provinsi hingga pusat untuk memudahkan pembagian bantuan untuk desa yang benar-benar membutuhkan.
"Ditahun 2010 lalu saja, profil desa baru rampung pada interval bulan Oktober. Nah, untuk tahun ini baru sekitar 50 persen profil desa itu sudah rampung di tingkat Kabupaten Tegal. Kondisi terparah justru terjadi di Kecamatan Adiwerna. Dari 21 desa yang ada, kini baru 5 desa saja yang mampu merampungkan profil desanya. Dan dari 18 kecamatan, hingga kini tinggal 8 kecamatan yang belum tuntas dalam penyelesaian profil desanya," ujarnya.
Dia berharap, kecamatan bisa memberi dorongan kepada masing-masing perangkat desanya, dengan memaksimalkan dana Rp 2 juta dari ADD untuk mendukung rampungnya profil desa. Menurutnya, perangkat desa banyak yang kurang dalam pemahamam masing-masing pelaksana Pokja dilapangan terkait pengisian profil desa. Membedakan uraian dalam isian saja, banyak perangkat yang kesulitan dan masih enggan bertanya dengan instansi terkait meski sudah didukung dana akomodasi yang memadahi. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Wujudkan Area Wisata Kuliner Ujungrusi

TERINSPIRASI dari apa yang telah ada di Kota Tegal, dengan adanya pusat jajanan dan lesehan dengan merk 'Tegal Laka- Laka', memacu pemerintah Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna untuk mewujudkan hal itu di wilayahnya.
Hal ini tidaklah berlebihan, melihat saat ini telah ada potensi dengan berdirinya bermacam sajian kuliner yang terbentang di jalur jalan raya II Adiwerna, khususnya di kawasan Desa ujungrusi. Deretan warung permanen dan semi permanen yang menjajakan aneka sajian berselera itu, menjadi bekal pemerintah desa setempat untuk menyulap kawasan tersebut menjadi ladang wisata kuliner.
Kades Ujungrusi, Miftahudin SHI, mengaku, impian tersebut hendak menjadi kenyataan sejalan dengan rampungnya penyusunan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) 2011- 2015.
"Dalam penyusunan RPJMDes itu, ada tujuh bidang sasaran yang hendak kita garap. Satu diantaranya  bidang ekonomi. Disini kami akan coba merealisasikan peningkatan pertumbuhan ekonomi lewat pembangunan trading area di jalur dua, berikut ruang terbuka hikau dengan bantuan dana APBD II secara swakelola," cetusnya.
Dengan adanya trading area shoping center dan ruang terbuka hijau di lokasi jalur dua, dinilainya sangat mendukung terwujudnya areal untuk wisata kuliner. Disana, saat ini sudah ada cikal bakal untuk mewujudkan area wisata kuliner. Sebut saja salah satu warung yang menyajikan nuansa kolam ikan, sate kambing, ayam tumanggang, hingga aneka bakso, kuliner ikan bakar, dan warung padang.
"Dengan adanya ruang terbuka hijau untuk ajang santai dan refleksi diri dan didukung berdirinya shoping center untuk peningkatan ekonomi masyarakat, wisatawan terasa dimanjakan untuk berlama-lama disana sambil menikmati berbagai kuliner yang tersedia," cetus lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) Kabupaten Tegal tersebut.
Diakuinya, selangkah lagi gagasan pemerintah Desa Ujungrusi untuk mengembangkan 'Trading Area Kebon Raja' menjadi areal shoping center sebagai wahana ruang publik pedagang Kecamatan Adiwerna khususnya Desa Ujungrusi, akan diwujudkan. Pasalnya, lahan pengembangan yang menggunakan lahan kas desa yang berlokasi di Jalan Raya II Adiwerna sebelah SMPN 3 tersebut, telah rampung masa kontraknya seiring dengan mulai dipanennya tanaman tebu disana. Tanah milik kas desa seluas kurang lebih 1.000 meter persegi tersebut, sesuai rencana bakal didirikan kios sebanyak 20 buah sebagai langkah mengembangan Trading Area Kebon Raja.
"Disisa waktu yang ada, kami sedang memproses terbitnya IMB. Dan terkait lahan desa yang terhubung dengan bekas rel yang dulunya menjadi aset PG Pangkah, juga telah kami upayakan untuk mendapat rekomendasi  terkait pengembangan trading area," terangnya.
Diungkapkannya, lahan sisa bagian belakang bangunan 20 kios yang rencananya akan didirikan di lahan tersebut, juga akan dimaksimalkan untuk menampung pedagang burung dan pedagang loak, serta pujasera yang selama ini menjadi biang kemacetan di kawasan jantung Adiwerna.
Dijelaskannya, dalam upaya pengembangan trading area shoping center tersebut, sempat mengalami revisi sebanyak tiga kali oleh DPU bidang Tata Ruang dan Bapeda terkait penyesuaian Rencana Ulang Tata Ruang Kota/Kabupaten Tegal (RUTRK).
"Dalam upaya pengembangan nanti, akan mengalami pergesaran lokasi bangunan sejauh 40 meter sesuai ketentuan Rencana Ulang Tata Ruang Kota/Kabupaten. Dalam revisi tersebut, kami juga diharuskan menyediakan fasilitas sosial seperti mushola dan MCK," katanya. Dari hasil revisi tersebut, dipastikan proses pembangunan kios sudah tidak terkendala perijinan dan bisa dimulai pada tahun ini.
Terpisah, Camat Adiwerna, HM Soleh, menyatakan, pengembangan shoping center trading area tersebut diakui sangat respretentatif sebagai wahana mendukung program Pemkab terkait pengembangan Usaha Kecil Menengah lewat perluasan lahan shoping center. Dia berharap, lewat perluasan ini kedepan shoping center bisa menampung semua icon produk Kabupaten Tegal. Dia tak menampik, upaya pengembangan shoping center kali ini merupakan pengembangan dari kios Kebon Raja yang merupakan trading area.
Dimana fungsi dari keberadaan shoping area ini, ditujukan untuk penataan lingkungan sekaligus aktualisasi ruang publik berkaitan dengan perdagangan. Dan selebihnya, untuk menumbuhkan semangat wirausaha warga sekitar. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Bumi Semakin Sesak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sugiri Syarief mengatakan bahwa pada bulan Oktober 2011 jumlah penduduk dunia diproyeksikan mencapai 7 miliar jiwa.
"Sementara Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan total 237 juta jiwa lebih," kata Sugiri Syarief usai dilantik secara resmi sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Jakarta, Selasa (27/9).
Sugiri mengatakan, Indonesia menjadi negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Dia menyebutkan, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen per tahun merupakan tantangan terberat bagi BKKBN.
Sementara Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional kini berganti nama menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
"Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional telah ditetapkan menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dan masalah laju pertumbuhan penduduk tetap menjadi tantangan terberat bagi lembaga ini," katanya.
Untuk menjawab tantangan ini, Sugiri berkomitmen akan berupaya maksimal untuk mencapainya dengan visi penduduk tumbuh seimbang pada 2015.
Tetapi menurutnya, tantangan lain yang harus dihadapi adalah soal kualitas penduduk tidak hanya kuantitas. "Acuan kita adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana kita masih berada pada posisi 111 diantara 182 negara," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tambah Sugiri telah menginstruksikan agar pada tahun 2015 IPM di Indonesia bisa naik rankingnya di bawah 100.
"Jadi masalah pendidikan, kesehatan dan mikro ekonomi keluarga harus jadi perhatian kita tetapi itu semua bisa kuat jika program KB berhasil," katanya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Harian Independent Sebut Makkah Hanya Untuk Orang Kaya

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Dalam 10 tahun ini, Makkah mengalami transformasi yang luar biasa; lokasi Masjidil Haram ditata ulang, dan bermunculan gedung-gedung pencakar langit dan hotel berbintang berkelas internasional.
Dalam sebuah tulisan feature, harian The Independent mengupas sisi dalam Kota Suci. "Meski Nabi Muhammad datang untuk menekankan kesetaraan, Makkah berubah menjadi taman bermain bagi kaum kaya dimana kapitalisme secara kasat mata mengaburkan nilai spiritualitas kota," tulis mereka, mengutip kata-kata seorang kritikus.
Harian ini menyoroti, betapa demi membangun kota yang kini 'serupa Las Vegas', banyak bangunan bersejarah yang dikorbankan. "Tak ada yang memperjuangkan aksi vandalisme budaya ini," kata  Dr Irfan al-Alawi, direktur eksekutif The Islamic Heritage Research Foundation. "Kami sudah kehilangan 400-500 situs bersejarah. Saya harap belum terlambat untuk menyelamatkan yang tersisa."
Sami Angawi, pakar arsitektur Islam Arab saudi, sama-sama prihatin. "Ini adalah kontradiksi mutlak untuk sifat Makkah dan kesucian rumah Allah," katanya kepada kantor berita Reuters awal tahun ini. "Kedua kota [Makkah dan Madinah] secara historis hampir punah. Anda tidak menemukan apa-apa kecuali gedung pencakar langit."
Kekhawatiran dr Alawi yang paling mendesak adalah ekspansi yang direncanakan senilai miliaran dolar AS dari Masjidil Haram, situs paling suci dalam Islam dimana Kabah berada. Konstruksi resmi dimulai awal bulan ini. Menteri Kehakiman, Mohammed al-Eissa, berseru bahwa proyek ini akan menghormati "kesucian dan kemuliaan dari Masjid Suci, dan demi kepentingan jamaah."
Area perluasan sekitar 400 ribu meter persegi tengah dibangun untuk mampu meningkatkan daya tampung  1,2 juta jamaah lagi tiap Musim Haji tiba. Pembangunan ini, menurut The Islamic Heritage Research Foundation, bukan tanpa risiko. Lembaga ini menyusun daftar situs sejarah yang terancam diratakan dengan tanah akibat pembangunan ini, termasuk bangunan sisa-sisa peninggalan era Usmaniyah dan Abbasiyah. Termasuk dalam bangunan yang terancam dihancurkan adalah rumah di mana Nabi Muhammad dilahirkan dan rumah pamannya, Hamzah, tumbuh.
Argumen yang selalu dikemukakan, tulis The Independent, adalah bahwa Makkah dan Madinah sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur. Dua belas juta peziarah mengunjungi kedua kota ini setiap tahun dengan jumlah yang diperkirakan meningkat menjadi 17 juta pada tahun 2025.
Tetapi para kritikus khawatir bahwa keinginan untuk memperluas situs ziarah telah memungkinkan pihak berwenang untuk menginjak-injak warisan budaya di daerah itu. Lembaga yang dipimpin Alawi mencatat setidaknya 95 persen bangunan bersejarah yang berusia ratusan tahun telah dibongkar dalam dua dekade terakhir saja.
Kehancuran telah disokong oleh paham Wahabisme.Dengan alasan takut menjadi ajang sirik, bangunan bersejarah diratakan.
Sedikit catatan dari The Independent: Untuk membangun kota pencakar langit di Makkah, sebuah gunung didinamit dan diratakan, menghancurkan Benteng Ajyad di era usmaniyah yang berdiri di atasnya. Lalu, rumah Khadijah istri pertama Nabi telah berubah menjadi blok toilet masjidil Haram, sedang rumah tempat lahirnya bahkan diratakan begitu saja.
Alawi berharap masyarakat internasional 'terbangun dari tidurnya' dan melihat apa yang terjadi terhadap warisan sejarah Islam di Makkah. "Kami tidak akan mengizinkan seseorang pun untuk menghancurkan Piramida, jadi mengapa kita membiarkan sejarah Islam lenyap?" katanya.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/

Senin, 26 September 2011

Sony Ericsson Luncurkan Xperia Arc S

SONY ERICSSON mengeluarkan ponsel pintar terbarunya. Dilihat dari namanya, Xperia Arc S, bisa dikatakan ponsel baru ini merupakan penerus dari ponsel Sony Ericsson sebelumnya yaitu Sony Ericsson Xperia Arc.
Namun berbeda dari sebelumnya, Sony Ericsson membenamkan prosesor 1.4GHz.
Perbedaan yang paling menonjol antara keduanya adalah prosesor yang dibenamakan. Pada Xperia Arc S, Sony Ericsson menempatkan chipset berkecepatan 1.4GHz, sementara pendahulunya hanya 1GHz. Sedangkan secara umum, keduanya tidak berbeda jauh.
Dilansir GSMArena, Sony Ericsson Xperia Arc S ini dilengkapi dengan layar sentuh LCD berukuran 4,2 inci yang dibalut dengan teknologi bernama Sony's BRAVIA engine, sehingga menghasilkan tampilan yang tajam dan jernih.
Selain itu, tersedia RAM 512MB, kamera 8MP yang mampu merekam videoHD@720p dan fitur yang disebut dengan 3D sweep panorama mode, sebuah fitur yang mampu menciptakan obyek 3D.
Perangkat ini sendiri belum tersedia secara resmi di toko, hanya baru tersedia di sebuah situ jual-beli online dan kemungkinan besar tidak lama lagi akan segera hadir secara lebih luas.
*dikutip dari berbagai sumber
(Tiko Septianto/CN32)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/gaya/2011/09/25/1259/

Motif Bom Solo Bukan Konflik Antaragama

SOLO - Menyikapi peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, 57 tokoh lintas agama dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) mulai menggalang konsolidasi di rumah dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, Senin (26/9). Dalam pertemuan itu, mereka menolak anggapan, jika peristiwa tersebut dilatarbelakangi konflik antaragama.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Joko Widodo, saat dijumpai wartawan usai pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut. "Peristiwa itu bukan konflik antaragama, melainkan perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab. Semua yang hadir di sini sudah menyepakatinya," tegas pria yang biasa disapa Jokowi ini.
Didampingi para peserta pertemuan, ia juga memastikan, pasca peledakan bom yang menewaskan satu orang dan melukai 28 jemaat gereja setempat itu, situasi Solo tetap aman dan kondusif.
"Tidak besar pengaruhnya bagi Solo. Kegiatan besar juga tetap dilangsungkan, termasuk Asian Parliamentary Assembly (APA), Rabu mendatang. Bahkan, seluruh elemen masyarakat dan tokoh lintas agama akan kami libatkan dalam kirab menyambut kegiatan tersebut, untuk membuktikannya.”
Jokowi menambahkan, pertemuan tersebut juga menyepakati, pentingnya peningkatan komunikasi diantara semua pihak. Upaya itu dinilai mampu mencegah terulangnya kembali peristiwa tersebut. "Selama ini koordinasi rutin memang kami sudah lakukan. Dan mulai hari ini (kemarin-red), kami akan meningkatkan intensitasnya. Baik itu melalui dialog maupun bentuk-bentuk kegiatan lainnya," papar dia.
Ketua Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS) Pendeta Anthon Karundeng menambahkan, kejadian itu justru kian mempererat tali persaudaraan antara semua elemen. ”Dan kami ingin menunjukkan kepada seluruh masyarakat, baik masyarakat Indonesia dan dunia, jika Solo memang baik-baik saja,”tegas dia.
Sementara itu pimpinan dan jemaat GBIS se Indonesia diminta untuk tetap tenang, sabar, tabah dan tidak terpancing tindakan kekerasan apa pun.
"Tetapi terus berusaha membangun rasa damai yang dibawa Kristus ke tengah-tengah dunia," jelas Ketua Badan Penghubung GBIS Indonesia Pendeta Gideon Siregar membacakan pernyataan sikap dari GBIS.(H73, K15-27)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/09/27/160537/

Ratusan Jemaat Doakan Pengebom

SOLO - Pascaledakan bom bunuh diri, Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Jalan Arif Rahman Hakim, Kepunton, Solo, hingga Senin (26/9) malam, masih dijaga ketat aparat kepolisian. Polisi juga masih meneliti lokasi pengeboman yang melukai banyak jemaat itu.
Sementara itu, untuk mendoakan keselamatan puluhan korban, sekitar 150 jemaat GBIS Kepunton semalam menggelar doa bersama mulai pukul 20.00 hingga pukul 21.00. Mereka juga mendoakan pelaku. Doa bersama digelar di dekat lokasi, masih di kompleks gedung GBIS.
Dari pantauan Suara Merdeka, garis polisi masih dipasang di sekitar kompleks gereja. Puluhan sepeda motor milik jemaat, hingga malam hari belum boleh diambil dan masih tertahan di parkiran. Puluhan motor tersebut terparkir rapi di sisi timur dan barat halaman gereja yang tidak begitu luas. Sejumlah warga Solo yang ingin mengetahui kondisi tempat kejadian berusaha mendekat ke lokasi.
Pengurus GBIS Kepunton, Wim Agwin mengatakan, demi kepentingan penyelidikan polisi, selepas doa bersama pengurus akan menghentikan seluruh kegiatan gereja untuk sementara waktu.
Seluruh kegiatan dan kebaktian kemungkinan besar baru akan kembali digelar mulai Minggu (2/10).
”Setelah polisi selesai melakukan penyelidikan dan olah TKP, Minggu depan kemungkinan gereja sudah dibuka kembali,” ujar Wim.
Hubungan Baik
Keputusan untuk meniadakan seluruh kegiatan gereja, sambung pendeta muda itu, tidak terlepas dari keputusan rapat yang dilakukan pengurus GBIS bersama kepolisian. Pihak gereja enggan dikatakan kecolongan dengan aksi yang menewaskan pelaku bom bunuh diri itu.
”Dari awal kami memang tidak menduga peristiwa ini, karena dari dulu sampai sekarang, hubungan gereja dengan masyarakat baik-baik saja,” jelasnya. Hubungan yang baik itu dibenarkan sejumlah warga yang sudah belasan tahun tinggal di sekitar gereja.
Menurut Wim, GBIS Kepunton berdiri tahun 1947, dan tidak pernah terjadi gesekan dengan masyarakat ataupun kelompok garis keras. Mulanya, GBIS Kepunton berdiri di Tambaksegaran, Jalan Brigjen Katamso, Solo, kemudian pindah ke lokasi sekarang. Jumlah jemaat sekitar 3.000-3.500 orang.
”Selama ini, hubungan gereja dengan masyarakat cukup baik. Kami saling menghormati dan sering mengadakan kegiatan bakti sosial seperti pengobatan gratis setiap minggu atau pemberian sembako pada hari-hari tertentu,” tandas Wim. (K23, K15,G11-59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/09/27/160638/

Pelaku Buron Bom Cirebon

JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jebres, Solo, akhirnya teridentifikasi. Pelaku diduga Achmad Yosepa Hayat alias Hayat alias Ahmad Abu Daud alias Raharjo. Dia merupakan salah satu dari lima buronan polisi dalam kasus bom bunuh diri di Masjid Adz-Zikra kompleks Mapolresta Cirebon, 15 April silam. Kendati demikian, Polri masih menunggu hasil identifikasi lebih lanjut oleh tim forensik. Kemarin orang tua Hayat telah diperiksa untuk dicocokkan dengan DNA pelaku.
”Sudah teridentifikasi, namun kami menunggu hasil laboratorium forensik terkait DNA,” ujar Kapolri Jenderal Timur Pardopo di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (26/9).
Dia berharap hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan diumumkan hari ini (Selasa 27/9). Hayat terakhir kali tercatat tinggal bersama istri dan anak serta mertuanya di Perumahan GKBI RT 19 RW 7 Desa/Kecamatan Plumbon, Cirebon.
Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Polri Kombes Boy Rafli Amar, ada kemiripan fisik antara Hayat dan pelaku bom bunuh diri di GBIS Solo. Untuk memastikan hal itu, polisi tengah membandingkan DNA pelaku dengan DNA ayah dan anak Hayat.
Nama Hayat tercantum dalam daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis Mabes Polri, Kamis (19/5). Mereka adalah perencana sekaligus perakit bom bunuh diri di Masjid Adz-Zikra kompleks Mapolresta Cirebon. Selain memberi perintah pelatihan pada bom di Masjid Adz-Zikra, Hayat juga menyembunyikan pelaku teror bom di sejumlah gereja di Klaten.
Empat buron lainnya yaitu Yadi al Hasan alias Abu Fatih alias Vijay, Heru Komarudin, Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Gendut alias Rian, dan Beni Asri.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, penyidik telah mengumpulkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di TKP dan di Warnet Solonet tak jauh dari GBIS, di antaranya rekaman CCTV dan tas hitam milik pelaku. Sebelum menjalankan aksinya, pelaku mampir di warnet itu. Pelaku juga terekam di CCTV gereja.
Proses identifikasi jenazah pelaku, menurut Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Polri Irjen Musaddeq Ishaq, memakai standar internasional. Pihaknya tengah membandingkan data post mortem dan data ante mortem. Post mortem merupakan data jenazah yang diambil setelah kematian, sedangkan ante mortem adalah data korban sebelum kematian.
”Sampai saat ini identifikasi belum selesai,” ujarnya seusai memantau proses identifikasi di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Djihartono menjelaskan, polisi telah menyita software komputer di warnet yang digunakan pelaku untuk membuka situs. Warnet tersebut untuk sementara ditutup demi kepentingan penyelidikan.
”Warnet akan dibuka kembali apabila penyelidikan telah selesai,” kata Djihartono di sela-sela rapat koordinasi pengamanan di Mapolresta Surakarta.
Jadi Sasaran
Selain Solo, Semarang dan Surabaya dikabarkan juga menjadi sasaran bom bunuh diri. Hal itu tertuang dalam laporan Kementerian Luar Negeri Inggris yang dipublikasikan di http://www.fco.gov.uk. Disebutkan, perkiraan Semarang dan Surabaya menjadi target teroris itu menyusul terjadinya bom bunuh di Cirebon pada 15 April 2011. Tulisan di laman tersebut diperbarui pada 25 September 2011, saat bom bunuh diri meledak di Solo.
Kemlu Inggris juga menyebut, serangan semacam itu menargetkan pemerintah Indonesia, kepentingan penegak hukum atau tempat umum, termasuk tempat ibadah. Terkait bom bunuh diri di Solo, Inggris meminta warganya memonitor media lokal Indonesia.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto mengaku tidak percaya. Sutanto memilih percaya pada aparat keamanan.
“Aparat keamanan yang lebih tahu,” ujar Sutanto sebelum rapat dengan Komisi I membahas bom Solo di Gedung DPR.
Mantan kapolri itu mengaku baru mendengar tentang perkiraan target teroris dari Kemlu Inggris tersebut.
Sutanto menilai, kondisi ekonomi Indonesia tidak terpengaruh dengan perkiraan itu. Dia meminta hal tersebut tidak dinilai berlebihan. “Teror kan tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain, Pakistan, Afghanistan, dan dengan korban yang besar,” ujarnya.
Digratiskan
Empat korban yang dirawat di RS Dr Oen Kandang Sapi telah menjalani operasi sejak Minggu malam hingga Senin. Dua diantaranya, yakni Defiana dan Febe, telah melewati masa kritis. Sementara, 14 korban lain dirawat jalan di tiga lokasi, yakni RS Dr Oen, RS Brayat Minulya, dan sebuah klinik di Mojosongo.
Seluruh korban dipastikan terbebas dari biaya perawatan medis. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemkot Surakarta memastikan bakal menanggung seluruh biaya tersebut. Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran dari alokasi penanggulangan krisis, untuk merealisasikan kebijakan tersebut.
“Tapi yang kami tanggung sebatas tagihan operasi dan perawatan setara kelas III,” katanya saat memberi keterangan pers usai menjenguk 14 korban di RS Dr Oen.
Untuk korban yang mendapat perawatan di atas kelas III, imbuh Endang, selisih biayanya bakal ditanggung Pemkot. “Hal ini sudah kami bahas bersama direktorat jenderal (ditjen) terkait. Prinsipnya, pemerintah akan menjamin pelayanan kesehatan bagi para korban.”
Endang juga tidak mempersoalkan seandainya pasien ingin pindah kelas perawatan. “Yang penting, jangan sampai biaya membebani mereka,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih mengatakan, pemkot telah mengalokasikan dana perawatan dari anggaran kasuistik untuk membantu pengobatan para korban luka, yang seluruhnya adalah jemaat GBIS Kepunton.
Mengenai jumlah anggaran yang disediakan, Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes, Chairul Radjab Nasution mengaku belum bisa memastikan. Pencairan anggaran masih diproses.
“Kisarannya Rp 2 miliar hingga 3 miliar,” kata dia seraya menjamin bahwa dana itu nantinya bisa langsung diklaim oleh RS terkait. Tentang upaya penanganan pascaoperasi, Endang menyatakan, RS Dr Oen telah menyiapkan tim khusus, di antaranya terdiri atas ahli THT dan psikolog. “Tim itu akan menangani trauma dan gangguan kesehatan lain, yang bisa saja masih dialami korban,” jelasnya. (K24,A20, F4,J10,G11,K23, H73,K15-25,59)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/

YAUMI Perlu Diaudit

YAYASAN Amal Umat Islam (YAUMI) Kabupaten Tegal sebagai lembaga sosial keagamaan yang menghimpun dana dari seluruh lapisan masyarakat, perlu diaudit oleh tim audit independen. Audit tersebut dimaksudkan sebagai upaya transparansi penggunaan dana YAUMI yang berasal dari masyarakat Kabupaten Tegal.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal yang berasal dari FPKB, Firdaus Assyaerozi SE. Menurut dia, audit terhadap YAUMI dirasa perlu agar masyarakat di Kabupaten Tegal ini memahami penggunaan anggarannya. Selain itu, juga untuk meredam 'tudingan miring' terhadap pengelolaan dana YAUMI.
"Audit dilaksanakan untuk mengetahui perputaran dana pada YAUMI. Sehingga, publik dapat mengetahui secara jelas penggunaan dana infaq yang mereka salurkan melalui yayasan tersebut.," ungkap Firdaus.
Selain itu, lanjutnya, audit juga dipandang perlu agar publik mengetahui perkiraan bantuan yang dapat dialokasikan melalui dana YAUMI, sesuai dengan laporan neraca keuangan yang ada.
"Jadi kalau memang dananya menipis, masyarakat dapat memaklumi seandainya pengajuan bantuan mereka tidak direalisasikan oleh YAUMI. Tidak seperti sekarang ini, dimana terjadi seperti masyarakat Pagerbarang yang mengeluh karena mengajukan bantuan kepada YAUMI untuk pembangunan masjid, tapi tidak ada kejelasannya," bebernya.
Namun demikian, diakui Firdaus yang juga menjabat Sekretaris DPC PKB Kabupaten Tegal itu, lembaga legislatif tidak dapat memaksakan pelaksanaan audit terhadap YAUMI. Karena memang, lanjutnya, DPRD tidak memiliki kewenangan untuk memaksakan pelaksanaan audit tersebut.
"DPRD memang tidak memiliki kewenangan untuk memerintahkan pelaksanaan audit terhadap YAUMI. Ini hanya tinggal bergantung pada kemauan pengelola YAUMI. Kalau memang ingin adanya transparansi, ya segera saja menunjuk tim audit independen," ujarnya.
Firdaus berharap, pengurus YAUMI dapat mengapresiasi keinginan dari sejumlah elemen masyarakat yang disuarakan melalui reses yang digelarnya beberapa waktu lalu, terkait transparansi  pengelolaan dana YAUMI. Sehingga, pengelolaan dana YAUMI yang notabene didapat dari seluruh lapisan masyarakat itu, dapat dilaksanakan secara transparan. (aan)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Pembangunan Terminal Dukuhsalam Mandek

SLAWI – Sejumlah warga mempertanyakan mandeknya rencana kelanjutan dari proses pembangunan terminal bus tipe A di Desa Dukuhsalam Kecamatan Slawi. Hal ini karena kondisi terminal bus Slawi, dinilai sudah sangat memprihatinkan dan sudah tak layak menjadi tempat pemberhentian bus.
Selain kapasitas tampung bus yang cukup sempit, sejumlah sarana dan prasarana di terminal bus Slawi juga kurang memadai. Kondisi bangunan terminal, juga terkesan kumuh sehingga membuat penumpang tidak nyaman.
Salah seorang penumpang bus asal Pangkah, Andriyono (45) yang akan berangkat ke Jakarta, menuturkan, kondisi fisik bangunan terminal bus Slawi dirasa cukup memprihatinkan.
"Jika dibandingkan dengan daerah sekitar, kondisi bangunan terminal bus Slawi sangat jauh tertinggal. Kami sebenarnya menunggu kejelasan terkait pembangunan terminal di Desa Dukuhsalam sebagai pengganti terminal Slawi, dengan lahan yang sangat luas," terangnya.
Hal yang sama dikatakan oleh salah seorang penumpang dari Balapulang, Aji (24), yang mempertanyakan rencana pembangunan terminal bus tipe A itu. Menurutnya, rencana pembangunan itu sudah lama. Namun sampai sekarang belum juga ada kejelasanya. Padahal, kata Aji, jika terminal sudah ada di Dukuhsalam, semua awak bus yang berada di Slawi, sepertinya bisa  tertampung di area tersebut.
“Kapan terminal itu dilanjutkan ? Kan bagus kalau ada disana, karena tempatnya yang sangat luas,” ujarnya.
Terpisah, Kasubag TU UPTD terminal bus Slawi, Suwondo, membenarkan adanya ketidaknyamanan para penumpang tersebut. Pihaknya mengakui kalau kondisi terminal memang kurang layak.
"Kondisi terminal memang sudah sangat buruk, sehingga membuat penumpang kurang nyaman. Pemerintah sudah merecanakan membangun terminal baru di Dukuhsalam, namun saya belum tahu kelanjutannya," jelasnya.
Sementara, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Tegal, Ir H Suhartono MM, saat dikonfirmasi terkait kelanjutan pembangunan terminal bus Dukuhsalam, mengemukakan, mandeknya proyek tersebut disebabkan karena minimnya dana.
"Yang jelas, Dishubkominfo selaku dinas teknis, sudah menyiapkan lahan dan membuat rancangan teknis rinci atau DED (Detail Engineering Design, Red) terminal bus Dukuhsalam," paparnya.
Dia melanjutkan, selain diusulkan pada APBD II, anggaran pembangunan terminal tipe A yang diperkirakan bisa menampung sekitar 300 bus AKAP/AKDP tersebut, juga diusulkan ke pemerintah pusat. Proyek tersebut diperkirakan menelan anggaran puluhan miliar rupiah. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Meleburnya KOMPAS ke Dalam Wadah KOSTI

'Nadyan pit wis tua iso gawe jiwa muda.. , nadyan pit wis tua iso dienggo olahraga....' Sentilan lirik lagu Pit Onthel yang disuarakan mantan Ketua Komunitas Sepeda Tua Slawi (Kompas), Drs Sriyanto HP MM, yang kini didaulat menjadi Ketua Korwil Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kabupaten Tegal, menjadi penyemangat tersendiri bagi onthelis Slawi yang kini terwadahi dalam organisasi resmi yang berpusat di Jakarta tersebut. Hal inilah yang meringankan semua anggota komunitas sepeda tua di masing-masing kecamatan untuk membanjiri Gedung Rakyat menjadi saksi dilantiknya kepengurusan Korwil Kosti Kabupaten Tegal Minggu (25/9) kemarin.
Pelantikan yang dihadiri pengurus Kosti Provinsi Jawa Tengah dan Sekjen Kosti Pusat tersebut, diharapkan dapat menjadi media pemersatu onthelis yang ada di bumi nusantara.
Sang nahkoda, Sriyanto, menyatakan, bahwa sesuai  dengan AD/ART Kosti Pusat diharapkan masing-masing kota dan kabupaten yang telah memiliki wadah paguyuban ontel bisa membentuk kepengurusan koordinator wilayah dengan satu wadah bendera Kosti.
"Semangat bersepeda di Slawi sendiri cukup besar. Dari 18 kecamatan yang ada, saat ini sudah 14 kecamatan mempunyai wadah paguyuban ontelis sepeda tua. Dan saat ini sepeda tua tidak hanya menjadi komoditi kaum sepuh saja. Kawula muda Slawi cukup tinggi animo dan antusiasnya untuk kembali membudayakan olahraga bersepeda," cetusnya.
Disinilah media menghidupkan budaya lama untuk menekan polusi udara dan pemanasan global, menjadi spirit warga Slawi untuk kembali bersepeda dengan piranti ontel tua. "Terbentuknya kepengurusan Korwil Kosti ini, setidaknya bisa menambah semangat warga Slawi yang selama ini belum bergabung di paguyuban yang ada di masing-masing kecamatan," cetusnya.
Sementara itu Wakil Sekjen Kosti Pusat, Fahmi, menyatakan, tumbuh kembangnya budaya bersepeda di nusantara tidak bisa dipaksakan. Gerakan bersepeda ini murni harus lahir dari keterpanggilan masyarakat dari bawah yang terus menggelorakan semangat bersepeda. Dia bangga bahwa masyarakat Kabupaten Tegal bisa menjadi bagian dari masyarakat onthel Indonesia.
Terpisah, Dewan Pengurus Kosti Provinsi Jawa Tengah, B Kosta, mengungkapkan, dari 35 kota dan kabupaten yang ada di Jawa Tengah kini sudah terbentuk kepengurusan korwil di 20 daerah. "Sementara secara nasional, kepengurusan di tingkat provinsi sudah terbentuk di 21 provinsi," terangnya.
Dia juga sependapat dengan apa yang dilontarkan Sriyanto bahwa dengan media bersepeda dapat dijadikan ajang menjalin silaturahim diantara penggemar pit onthel kuno, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyaraakat sekitar.
"Dulu memang Kompas didirikan sebagai media pemersatu atau wadah dari sekian paguyuban sepeda tua yang terbentuk di masing -masing kecamatan. Kini agar keberadaan kami diakui pusat, dengan sendirinya Kompas melebur menjadi wadah baru dengan bendera Korwil Kosti Kabupaten Tegal," ujar Sriyanto.
Dia mengklaim, saat ini anggota pecinta sepeda kuno di wilayahnya sudah menembus angka 2.000 lebih. Dengan terbentuknya wadah Korwil Kosti ini, dia juga telah merancang kegiatan berkeliling menyambangi semua paguyuban onthel yang ada di masing-masing kecamatan secara bergiliran.
Dia juga telah merancang terobosan untuk memberikan asuransi kecelakaaan bagi semua ontelis yang tergabung di masing-masing wadah paguyuban sepeda kecamatan. Hal ini akan direalisasikan sejalan dengan pembuatan kartu anggota Kosti untuk masing-masing anggota paguyuban yang tersebar di kecamatan.
Diapun mengaku, telah memberanikan diri membuat media Sepeda (Semangat Peduli Daerah) sebagai media tukar informasi bagi sesama onthelis. Tentunya, peluncuran album dalam bentuk CD dengan titel Pit Onthel dan Gaselle itu, menjadi keunikan tersendiri Korwil Kosti Kabupaten Tegal dibanding daerah lainnya.
'Tinggalan zaman kuna, nyong mbiyen durung ana, senadyan barang tua ...saiki ning istana...,'. Semilir tembang dengan irama tarling itupun terus mengalir ditengah dinamika ribuan onthelis dalam menjalankan aktifitasnya menyusuri tepian Slawi  yang mbetahi  dan ngageni. (hermas purwadi wijayanto)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Pemkab Kurang Responsif

PELAKSANAAN sejumlah program pro rakyat yang digulirkan Presiden RI, Dr H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kurang mendapat respon dari Pemkab Tegal. Sehingga, implementasi pelaksanaan program tersebut, belum dapat dinikmati warga di Kabupaten Tegal. Bahkan, beberapa diantaranya sama sekali belum dilaksanakan oleh Pemkab Tegal.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Tegal, Sriyanto SSI. Menurutnya, program pro rakyat yang digulirkan SBY itu, terbagi dalam 4 kluster.
Yakni kluster 1 berupa bantuan dan perlindungan sosial. Terdiri dari BOS dengan anggaran APBN senilai Rp 16,4 triliun, Raskin, Jamkesmas dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) senilai Rp 100 juta per Puskesmas per tahun dengan total anggaran Jamkesmas tahun 2011 sebesar Rp 6,3 triliun. Ada pula Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan kepada keluarga rumah tangga sangat miskin (RTSM), setiap RTSM menerima antara Rp 600 ribu - Rp 2,2 juta per tahun. Adapun PKH untuk tahun 201 terdiri dari 25 propinsi dan 115 kabupaten/kota dengan anggaran APBN sebesar Rp 1,601 triliun.
Selain itu, ada pula bantuan sosial untuk korban/pengungsi bencana, bantuan untuk penyandang cacat sebesar Rp 300 ribu per orang per bulan, dan bantuan untuk Lansia sebesar Rp 300 ribu per orang per bulan.
"Untuk kluster 1 ini, setahu saya, program yang belum dilaksanakan oleh Pemkab Tegal adalah PKH. Karena sampai saat ini say belum poernah mendengar pelaksanaan program ini, meski di kabupaten tetangga sudah melaksanakannya," ungkap Sriyanto.
Adapun untuk kluster 2, lanjutnya, berupa pemberdayaan masyarakat dan program PNPM yang dilaksanakan oleh 13 kementrian dan 1 lembaga. Adapun anggarannya untuk setiap kecamatan sebesar Rp 3 miliar, dengan total anggaran APBN 2011 senilai 10,3 triliun. Adapun sasaran program PNPM selama tiga tahun terakhir yakni 6.408 kecamatan (2009), 6.321 kecamatan (2010), dan 6.622 kecamatan (2011). "Untuk program PNPM ini, memang sudah dilaksanakan Pemkab Tegal," akunya.
Masih menurut dia, program SBY untuk kluster 3 berupa Kredit Usaha Rakyat yakni kredit yang diberikan kepada pengusaha ekonomi lemah sebesar Rp 20 juta tanpa agunan, untuk TKI maksimal Rp 60 juta, dan untuk perkebunan diberikan waktu pengembalian hingga 13 tahun. Pada tahun 2010 lalu, pemerintah mengucurkan KUR Rp 17,4 triliun. Sedang untuk periode bulan Januari-Mei 2011, pemerintah telah mengucurkan KUR sebesar Rp 11,012 triliun.
"KUR ini belum bisa sepenuhnya dilaksanakan. Masih banyak pengusaha yang sulit mendapatkan kredit sebesar Rp 20 juta tanpa agunan. Ini pun belum mendapatkan perhatian Pemkab Tegal," tandasnya.
Masih menurut Sriyanto, khusus untuk program SBY pada kluster 4, Pemkab belum secara menyeluruh melaksanakannya. Sebagian program pada kluster ini dilaksanakan tahun 2011 dan efektif mulai tahun 2012, yang meliputi 6 sasaran. Yakni program rumah sangat murah dan murah, program angkutan murah pedesaan, program air bersih untuk rakyat, program listrik murah dan hemat, peningkatan kehidupan nelayan, serta peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan.
"Khusus untuk program rumah sangat murah dan murah, sangat bergantung pada inisiatif pemerintah daerah. Karena pemerintah daerah harus menyediakan lahan, pembebasan, serta pendataan calon penghuninya. Adapun pemerintah pusat melalui kementrian perumahan, mengalokasikan anggaran pembangunan rumahnya. Dengan harga jual antara Rp 20 juta - Rp 26 juta per rumah," terang Sriyanto.
Ditambahkannya, khusus untuk program SBY kluster 4 ini, tahun 2011 baru dilaksanakan di 14 kabupaten/kota se-Indonesia. "Nah, Kabupaten Tegal termasuk salah satu daerah yang tidak merespon program ini," tandasnya.
Sriyanto berharap, program Presiden SBY melalui sejumlah kementrian yang ada, dapat diimplementasikan secara baik di Kabupaten Tegal. Hal ini demi warga di Kabupaten Tegal itu sendiri, yang sangat membutuhkan adanya bantuan melalui program pro rakyat tersebut. Sehingga, diharapkan pula respon yang baik dapat ditunjukkan Pemkab Tegal demi pelaksanaan sejumlah program Presiden RI tersebut. (aan)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/

Wabup Bantah Isu Perpecahan

MENCUATNYA 'slentingan' adanya perpecahan diantara PNS paska Bupati Tegal, H Agus Riyanto SSos MM, tersandung kasus Jalingkos dan kini sedang menjalanu masa persidangan di PT Semarang, dibantah dengan tegas oleh Wakil Bupati Tegal, HM Hery Soelistyawan SH MHum.
Dia mengaku, yang menghembuskan isu ditengah dinamika pemeritahan yang untuk sementara ini dikendalikannya itu, adalah pekerjaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Saya pribadi bukan dari kalangan partai saat dilantik menjadi wakil bupati, karena itu merupakan satu paket. Dan tidak ada untungnya menanggapi isu yang justru akan menurunkan semangat kerja abdi negara. Yang ada dibenak saya sendiri saat ini, bagaimana terus meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan agar bisa tetap berjalan secara optimal dalam melayani rakyat," cetusnya, disela-sela menghadiri puncat peringatan Hari Agraria Nasional, Senin (26/9) kemarin.
Dia menambahkan, saat ini Pemkab Tegal memang sedang prihatin  atas kasus yang menimpa bupati. "Kita berharap, abdi negara tidak terpancing dengan munculnya isu kubu atau apalah yang justru akan membuat kontraproduktif PNS dalam menjalankan peran pelayanan kepada masyarakat," tegasnya.
Diakuinya, sesuai dengan amanat PP nomor 6 tahun 2005 pasal 130, sebagai wakil kepala daerah dirinya kini  tengah melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai kepala daerah. Dia sendiri akan berupaya semaksimal mungkin menjadi nahkoda sementara sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, atas kasus yang telah dialami bupati.
"Yang bisa saya lakukan sekarang, hanya bagaimana menjalankan amanat PP tersebut dengan terus mendorong kinerja PNS dan aparatur pemerintah agar pola pelayanan publik dan kondusifitas kerja bisa tetap berjalan seperti biasa. Itu saja. Dan tidak ada pemikiran lain yang justru membuat kontra produktif diantara abdi negara," cetusnya. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/