Kamis, 13 Desember 2012

Kisah Penemu Bangkai Titanic Berburu Bahtera Nabi Nuh

Liputan6.com, Seperti dikisahkan dalam kitab suci tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, sebuah banjir mahadahsyat menerjang Bumi sekitar 4.800 tahun lalu. Sebelum malapetaka terjadi, wahyu turun kepada Nabi Nuh, untuk membuat sebuah bahtera, kapal raksasa untuk menyelamatkan umat manusia dan mahluk lainnya.
Robert Ballard, arkeolog bawah air yang menemukan bangkai kapal Titanic, meyakini banjir luar biasa dalam kisah tersebut adalah nyata.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Ballard mengaku, ia telah menginvestigasi teori yang diajukan dua ilmuwan dari Columbia University yang menyebut, pernah ada banjir raksasa di wilayah Laut Hitam. Mereka yakin, Laut Hitam sebelumnya adalah sebuah danau air tawar yang terisolasi, dikelilingi ladang pertanian. Hingga ia akhirnya dibanjiri luapan air.
"Kami pergi ke sana untuk mencari jejak banjir," kata dia kepada ABC News, seperti dimuat kembali Telegraph, Selasa (11/12/2012). "Bukan cuma air yang bergerak lamban, menaikkan permukaan air laut, tapi sungguh merupakan banjir raksasa yang terus terjadi. Tanah yang diterjang bah, tenggelam."
Meski tak menemukan  bahtera Nabi Nuh, Ballard dan timnya menemukan sebuah pantai kuno, yang mereka yakini sebagai bukti, bahwa bencana itu memang pernah terjadi di masa lalu.
Menggunakan uji karbon atau carbon dating cangkang kerang yang ditemukan di sepanjang garis pantai kuno itu, berasal dari suatu masa pada 5.000 SM.
"Saat itu mungkin adalah hari yang terburuk," kata dia. "Dalam momentum ajaib itu, air bah menerjang tanpa ampun dan membanjiri wilayah ini. Wilayah daratan seluas 150.000 kilometer persegi tenggelam."
Ballard dan timnya juga menemukan kapal kuno sekaligus pecahan tembikar yang tak kalah tuanya. Meski taki yakin bakal menemukan Bahtera Nuh, setidaknya ia mengantongi bukti masyarakat kala itu yang tersapu.
Misteri Bahtera Nuh
Meski ada banyak rumor dan klaim, tak ada bukti ilmiah bahtera Nuh pernah ditemukan.
Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.
Dalam Injil disebut, perahu besar itu berada di Gunung Ararat. Sejumlah ahli berpendapat, gunung itu berada di wilayah Armenia dan selatan Turki.
Pada 26 April 2010,  kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam Noahs Ark Ministries International mengumumkan mereka menemukan  perahu Nabi Nuh di Turki.
Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur. Namun kepastian, apakah benar itu Bahtera Nuh, tak jua diumumkan. Sebaliknya, ada banyak pihak yang meragukan klaim mereka.
Mantan bintang seksi serial televisi populer Baywatch, Donna DErrico juga ikut berburu bahtera itu di Gunung Ararat.
DErrico yang pernah menjadi Playmate of the Month majalah Playboy bahkan sampai babak belur dan terluka usai jatuh saat pendakian di Turki. Untung saja nyawanya selamat. (Ein)
 Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/kisah-penemu-bangkai-titanic-berburu-bahtera-nabi-nuh-231500656.html

Selasa, 11 Desember 2012

Di Malaysia Habibi Dianggap Pengkhianat Bangsa

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, memberikan gambaran negatif soal Presiden Indonesia ketiga, B.J. Habibie. Dalam tajuk rencana koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa.
Memulai tulisannya, Menteri Penerangan di era Abdullah Badawi ini mengulas kedatangan B.J. Habibie ke Malaysia beberapa hari lalu. "Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tamu kehormatan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim baru-baru ini," tulis Zainudin di halaman 6 Utusan Malaysia.
Tulisan selanjutnya, Zainudin lebih banyak menceritakan beberapa sisi negatif Habibie selama menjadi Presiden Indonesia, mulai peran Habibie yang menyebabkan Timor-Timur terlepas dari NKRI hingga perpecahan politik yang menyebabkan tumbuhnya 48 partai politik di Indonesia. "Beliau mengakhiri jabatannya dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," begitu Zainudin Maidin memberi penilaian.
Hal yang paling memualkan dari Habibie, menurut Zainudin, adalah sifat egoisnya. Ia menceritakan bagaimana dirinya, pejabat tinggi Malaysia, dan Perdana Menteri Mahathir Muhammad kala itu harus menunggu sekitar dua jam karena Habibie terlambat datang untuk memberikan ceramah di salah satu perguruan tinggi di Malaysia. Dan setelah tiba, ternyata Habibie hanya menyampaikan pidato yang bertele-tele. "Ucapannya yang penuh dengan keegoan begitu panjang sehingga ke peringkat memualkan hadirin," tulis Zainudin.
Atas undangan Universiti Selangor (Unisel), B.J. Habibie memberikan ceramah di hadapan para mahasiswa cendekiawan dan tokoh politik pada Kamis lalu, 6 Desember 2012. Dalam ceramah berjudul "Habibie dan Transisi Indonesia ke Demokrasi", mantan Ketua ICMI ini menceritakan pengalaman Indonesia dalam menjaga keragaman. Menurut Habibie, pluralisme kepercayaan, suku, adat, dan keragaman lainnya merupakan kekuatan dan bukan menjadi ancaman bangsa.
Habibie mencontohkan, walaupun penduduk Indonesia sebagian besar suku Jawa, bahasa nasional yang digunakan berasal dari bahasa Melayu. Beberapa pihak menyatakan bahwa bahasa Melayu menjadi lingua franca karena posisinya sebagai bahasa perdagangan. Namun, menurut Habibie, bahasa Melayu juga digunakan karena kebudayaan Melayu telah ada sejak lama.
Bisa jadi kegeraman Zainudin dipicu kekhawatiran kalau Habibie--yang di Indonesia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam transisi demokrasi--membawa virus reformasi ke Malaysia.
MASRUR (KUALA LUMPUR)
 http://id.berita.yahoo.com/di-malaysia-habibie-dianggap-pengkhianat-bangsa-085133092.html;

Liku-liku Panasnya Kawin Kontrak di Puncak

MERDEKA.COM, Wanita itu bernama Sarah. Usianya baru 21 tahun. Walau masih belia, wanita bertubuh sintal ini mengaku sudah lima kali kawin kontrak.
Sarah menceritakan lika-liku soal kawin kontrak di kawasan Puncak Jawa Barat. Pernikahan yang seharusnya sakral tak ubahnya seperti prostitusi. Bedanya ada penghulu dan akad nikah, selebihnya tak jauh dari urusan ranjang.
"Ada istilah-istilah tertentu yang biasa kita gunakan. Biasanya yang dipakai kata jawas, istilah untuk kawin kontrak. Jadi kalau ditanya mau jawas, ya berarti ditawarin kawin kontrak," kata Sarah kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
"Kita biasanya di awal tidak berhubungan sama pelanggan langsung. Ada biyong atau makelar atau mak comblang kawin kontrak yang menghubungkan kita ke pelanggan. Selebihnya ya dari mulut ke mulut aja. Tinggal telepon,' beber wanita cantik ini.
Untuk biaya kawin kontrak, biasanya Sarah mendapat Rp 500 ribu per hari. Biaya ini sudah diluar ongkos untuk mak comblang. Sebulan Sarah bisa mendapat Rp 15 juta. Belum ditambah dengan hadiah atau tips dari suami kontraknya. Gadis ini pun kini sudah mampu membangun rumah sendiri di Puncak.
"Kawin kontrak ada harga kesepakatannya. Tergantung sepakatnya berapa. Mau berapa hari kontraknya. Biyong, dapat 20 persen kalau dia yang mendapatkan suaminya, 80 persen untuk aku. Sehari rata-rata aku Rp 500 ribu," aku Sarah.
Prosesi kawin kontraknya seperti apa?
"Akadnya kontrak ada dua saksi aja. Kontraknya berapa lama, uangnya berapa, terus uangnya dikasih semua di awal. Kalau sudah dikasih di awal aman, kalau terjadi sesuatu di belakang nggak masalah maharnya dah lunas," jelasnya.
Setelah itu Sarah pun menjadi istri kontrak. Seperti istri lain dia punya kewajiban menemani suami, termasuk melayani nafsu suaminya. Setiap berhubungan, Sarah mengaku selalu menggunakan pengaman.
"Harus pakai kondom. Biasanya malah suami sendiri yang nyediain kondom. Karena sama-sama sadar dengan risikonya."
Uang, wanita dan udara dingin Puncak. Tiga hal yang membuat bisnis birahi ini tak pernah mati.
Sumber: Merdeka.com
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/lika-liku-panasnya-kawin-kontrak-di-puncak-233000102.html

Sangkanjaya Terisolir

BALAPULANG - Desa Sangkanjaya, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal merupakan kawasan terisolir. Hal itu karena akses utama menuju desa tersebut hanya mengandalkan jembatan gantung yang cukup sempit. Jembatan sepanjang 273 meter yang melintas di atas Kali Gung, hanya bisa dilewati pejalan kaki. Jumlah orang yang lewat juga dibatasi. Maksimal hanya 10 orang. Sebab, jembatan setinggi 15 meter itu memiliki beban maksimal sekitar 500 kilogram. Sehingga ketika ada warga yang mengendarai sepeda motor, harus bergantian.
Sementara untuk kendaraan roda empat, sama sekali tidak bisa masuk ke desa yang memiliki ketinggian 600 meter di atas permukaan laut tersebut. Pasalnya, jembatan yang kerap dilewati oleh penduduk desa yang berjumlah sekitar 1.500 jiwa itu, lebarnya hanya sekitar satu meter.
Jembatan gantung tersebut menghubungkan ke desa tetangga, yaitu Danawarih. Akibat terisolirnya desa, warga kesulitan menjangkau akses pendidikan, perekonomian (pasar), maupun kesehatan.
Kaur Umum Desa Sangkanjaya, Rohayati, menuturkan, tahun 2005 lalu pemerintah menjanjikan akan membangun jalan tembus sepanjang sekitar 2,3 kilometer dengan memutar melalui hutan milik Perum Perhutani dan masuk ke kawasan Dukuh Slapi, Desa Danareja. Namun hingga sekarang, jalan tembus tersebut belum ada. Akses utama warga hanya mengandalkan jembatan gantung yang terbuat dari plat baja itu.
"Jumlah KK di Desa Sangkanjaya sekitar 300 KK. Sedangkan jumlah penduduknya, kurang lebih 1.500 jiwa," ujarnya.
Dia menyebutkan, bagi warga yang takut melintasi jembatan gantung tersebut, lebih memilih melintasi jalan setapak yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Itu pun harus memutar dengan jarak beberapa kilometer lebih jauh. "Jaraknya lumayan jauh dibanding melewati jembatan gantung," ucapnya.
Kaur Ketentraman dan Ketertiban, Masri, menambahkan, jika dibandingkan dengan pembangunan jalan tembus, warga lebih memilih agar pemerintah membuat jembatan yang lebih besar. Hal itu juga berkaitan dengan efisiensi waktu. Sebab jika memutar melewati Danareja, butuh waktu lama untuk keluar desa.
 "Lebih baik membangung jembatan lagi yang ukurannya lebih besar. Sehingga untuk kendaraan roda empat, bisa masuk," harapnya. (yer)
Sumber Berita :  http://www.radartegal.com/index.php/Sangkanjaya-Terisolir.html