Sabtu, 02 Juli 2011

Korban yang Diduga Disihir Sumartini dan Warnah Ternyata Masih Hidup

Jakarta - Kasus yang membawa Sumartini, TKW asal Sumbawa, NTB, divonis hukuman mati di Arab Saudi sungguh aneh. Sumartini dituduh menggunakan ilmu sihir untuk menghilangkan anak majikannya, Tisam.

Anggota Komisi III DPR Eva Sundari menceritakan, Sumartini dan rekannya, Warnah, dituduh membuat Tisam raib. Tuduhan itu membuat Sumartini dan Warnah dipenjara dan dimejahijaukan.

"Mereka ditahan, kemudian sekarang sudah divonis hukuman mati," kata Eva saat berbincang dengan detikcom, Jumat (1/7/2011). Meski saat ini kasus keduanya masih banding, namun dua pahlawan devisa itu belum benar-benar terbebas dari hukuman pancung.

Eva mengatakan, kasus ini makin aneh karena ternyata, korban yang disebut-sebut telah dibunuh dengan cara dihilangkan raganya oleh Sumartini dan Warnah itu ternyata kembali ke rumah. Korbannya, sama sekali tidak meninggal dunia.

"Jadi ini dakwaannya mengada-ada, tapi Sumartini dan Warnah sudah telanjur divonis hukuman mati di pengadilan. Ini kan aneh sekali, ngapain pengadilan diteruskan wong korbannya saja tidak ada," kata Eva.

Cerita ini didapatkan Eva dari Wakil Bupati Sumbawa Aras Muhkan yang mendapat keluhan dari keluarga Sumartini. Saat dikonfirmasi detikcom, Muhkan membenarkan cerita Eva tersebut. Menurut cerita dari keluarga Sumartini, anak majikan yang katanya dihilangkan oleh Sumartini ternyata kembali dan sekarang masih hidup.

"Jadi dia itu menghilang selama 10 hari dan kembali lagi tapi Sumartini sudah telanjur ditahan dan divonis hukuman mati," kata Muhkan.

Informasi itu dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene. Karena keganjilan itu pula, upaya banding untuk kasus yang mengancam dua TKW dihukum mati itu diajukan.

"Alasan kita ajukan banding kan bermacam-macam. Yang pertama jelas karena mereka berdua tidak mengakui hal itu (membunuh dengan sihir) dan yang kedua masalah korban yang dibunuh ternyata tidak ada. Hanya hilang," kata Michael.

Sebelumnya, Sumartini dan Warnah divonis hukuman mati oleh pengadilan di Arab Saudi. Sempat beredar kabar keduanya akan dieksekusi pada 3 Juli nanti. Namun hal itu dibantah karena kasus masih dalam proses banding dan juga menunggu pengampunan dari Pemerintah Arab Saudi.
Sumber Berita : http://www.detiknews.com/1 Juli 2011

SBY: 200 TKI Terancam Hukuman Mati 20 Persen Karena Kasus Pembunuhan

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan data tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati di luar negeri. Saat ini, sekitar 200 TKI terancam hukuman mati, 20 persen di antaranya terkait kasus pembunuhan. Selebihnya terkait kasus Narkoba.

"Yang dicatat terancam hukuman mati total 200 orang. 70 Persen terkait kasus Narkoba dan 20 persen kejahatan pembunuhan," kata Presiden SBY saat membuka rapat membahas Satgas TKI di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2011).

"Dua kejahatan utama itulah yang menjadi tugas dan upaya kita sekuat tenaga untuk melakukan pengampunan dan pengurangan hukuman," papar SBY.

200 TKI tersebut saat ini tersebar di empat negara yakni Arab Saudi, China, Singapura dan Malaysia. SBY mengistilahkan, tugas yang dilaksanakan oleh para Satgas TKI ini adalah mission impossible. Tapi SBY berharap, bagaimana agar yang impossible ini berubah menjadi possible dan mampu membebaskan para TKI dari jeratan hukuman mati.

"Saya mengistilahkan tugas yang tidak ringan, mission imposible. Tapi kalau kita kerja keras, jalan Tuhan menjadikan ini jadi posible," papar SBY.

Kepada anggota Satgas TKI, Presiden SBY tidak memberikan target apapun. Namun SBY berharap besar kepada anggota Satgas ini agar bisa memberikan yang terbaik, sehingga bisa melindungi TKI dari ancaman hukuman mati.

"Saya punya harapan besar . Tapi saya tidak memberikan target apapun. Pengalaman yang lalu ada hasil yang dicapai, kita usahakan," ujarnya.

Sumber Berita : http://www.detiknews.com/read/1 Juli 2011

Megawati Ceramah Pancasila di China

Jakarta - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri ceramah soal Pancasila dalam World Cultural Forum (WFC) di Suzhou, China. Dia mengatakan, dalam rangka menciptakan dasar multikultural, prinsip-prinsip dasar Pancasila bisa dipertimbangkan untuk diterapkan di belahan dunia manapun, termasuk di China.

“Saya sangat menyarankan bahwa prinsip-prinsip dasar Pancasila dapat sepenuhnya dipertimbangkan dan diadopsi, di mana mengenai kemanusiaan, keadilan sosial dan persaudaraan di antara bangsa bangsa adalah nilai-nilai utama untuk membangun dunia baru dan untuk memastikan perdamaian dunia, keadilan sosial dan kemakmuran rakyat,” ujar Megawati.

Hal itu dikatakan Megawati saat menjadi keynote speaker di hadapan 500-an peserta WFC dari seluruh dunia, seperti rilis yang diterima detikcom, Rabu (18/5/2011). Forum ini diselenggarakan oleh Departemen Budaya Republik Rakyat Cina.

Dalam pidatonya, Megawati mengelaborasi satu per satu makna Pancasila. Ketua Umum PDI Perjuangan itu meyakinkan seluruh audiens bahwa nilai Pancasila itu sangat bermakna dalam kehidupan dan kebudayaan yang sangat beraneka ragam seperti di Indonesia.

“Kami sangat beruntung Bung Karno telah merumuskan Pancasila dari jantung budaya Indonesia dan ini telah menjadi landasan dasar Bangsa Indonesia,” jelasnya.

Pancasila, katanya, sangat menekankan pada titik-titik kesamaan nilai-nilai dan praktik sosial yang telah lama melekat dalam masyarakat sejak dahulu kala.

“Saat kita menuju dialog multikultural, maka pemikiran pendiri negara Indonesia, Soekarno, sangat relevan untuk bisa dipahami,” ujar Megawati.

Megawati menyatakan, WCF sangat penting dan bergengsi, apalagi dengan tujuan yang sangat baik. Dikatakannya, harapan menuju dunia yang harmoni adalah impian semua pihak dan negara.

“Termasuk salah satu pemikir terbesar Konfusius, yang telah mendedikasikan dirinya dalam mencari kedamaian dan harmoni. Upaya untuk mencari harmoni dan perdamaian di dunia, saya pribadi senang untuk menghadiri pertemuan semacam ini seperti Forum Peradaban Dunia di Qufu, kota kelahiran Konfusius tahun lalu di Cina, di mana saya diundang memberikan keynote speech,” papar Megawati.

Bertemu Liu Yandong

Disela-sela WCF, Megawati juga melakukan pertemuan dan dialog dengan salah satu tokoh utama pemerintah China, Liu Yandong. Dalam pertemuan itu, Liu Yandong, yang menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat Negara China, menyambut hangat kunjungan Megawati.

Megawati disambut bukan hanya dalam kapasitas sebagai mantan presiden ke-5 RI, tapi juga kerana sejarah hubungan kedua bangsa, khususnya peran Presiden pertama RI Bung Karno yang telah meletakkan dasar-dasar persahabatan yang kokoh antara kedua bangsa.

"Pemerintah dan bangsa Tiongkok masih ingat betul, bagaimana Bung Karno dengan gigih memperjuangkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) agar menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Hal itu disampaikan Bung Karno dalam membangun tata dunia baru di PBB," ujar Liu.

Liu merupakan anggota dari politbiro Partai Komunis China. Sewaktu Menlu AS Hillary Clinton berkunjung ke China, Liu juga yang menerimanya.

Sumber Berita : http://www.detiknews.com/18 Mei 2011

Megawati: Negara Gagal

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati
Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam acara ulang tahun
ke-38 PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin
(10/1).
Jakarta, Kompas - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Megawati Sokarnoputri menilai negara gagal meletakkan fondasi dasar
bagi pencapaian kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.
Megawati menyampaikan hal itu dalam pidato politik memperingati ulang
tahun ke-38 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Senin
(10/1) di Jakarta. Hadir sejumlah tokoh, antara lain Ketua Umum Partai
Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar
Tandjung, Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekretaris
Jenderal DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz, mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Jimly Asshiddiqie, serta mantan Kepala Staf TNI Angkatan
Darat Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu.
Menurut Mega, klaim pemerintah tentang keberhasilan statistik
makroekonomi tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan
rakyat.
Ironi rakyat kecil di sejumlah daerah yang bunuh diri karena tidak
mampu menanggung beban hidup yang semakin berat menjadi gambaran
betapa sulitnya rakyat berjuang hidup-mati hanya untuk memenuhi
kebutuhan dasar.
Selain fenomena bunuh diri di sejumlah daerah karena kenaikan harga
melebihi daya beli masyarakat, Megawati juga mengangkat persoalan
pengurangan secara sistematis atas subsidi untuk rakyat. Di sisi lain,
pemerintah dinilai terus melakukan pemborosan anggaran, mengedepankan
impor sebagai opsi penyelamatan pemenuhan kebutuhan dalam negeri,
serta membiarkan ketergantungan sumber pembiayaan APBN dari pinjaman
luar negeri.
Menurut dia, sudah saatnya pameran keberhasilan indikasi makroekonomi
dihentikan, digantikan dengan gerakan ekonomi kerakyatan yang bertumpu
pada kekuatan rakyat. Dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki,
Indonesia seharusnya mampu mencukupi kebutuhan pokok dalam negeri dan
berdikari di bidang ekonomi.
Ditanya wartawan, Akbar sependapat dengan Megawati soal kemiskinan.
"Kita sekarang memang prihatin, angka inflasi tinggi, rakyat yang
miskin tetap saja masih tinggi, harga-harga terutama yang berkaitan
dengan kebutuhan dasar pangan masyarakat terus naik," katanya.
Sementara Anas menilai, kritik Megawati kepada pemerintah merupakan
sesuatu yang normal. Kritik itu bukan hanya sah dalam demokrasi,
melainkan jika diolah bisa menjadi energi positif yang memacu kinerja
pemerintah agar makin baik. "Kita tidak boleh alergi kritik. Kritik
itu bagian yang baik dari demokrasi. Jadi, kita nikmati keindahan
demokrasi itu," katanya.
Substansi pidato Megawati, kata Anas, memiliki spirit yang sama dengan
pemerintah, yakni keinginan menyejahterakan rakyat. Hanya saja, karena
posisi partai berbeda, perspektifnya menjadi agak berbeda. "Yang
penting adalah bagaimana semuanya menjadi bagian dari pembangunan
demokrasi dan kesejahteraan rakyat," katanya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan, yang juga
anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, menepis tudingan Mega itu.
"Kemajuan ekonomi yang dicapai Pak SBY lebih baik dari pemerintahan
Ibu Mega," kata Syarifuddin saat ditanya Kompas di sela-sela rapat
kerja pemerintah di Jakarta, kemarin.
Sementara di tempat yang sama, Hatta Rajasa, yang juga Ketua Umum DPP
Partai Amanat Nasional, mengatakan, "Kalau kita bilang kita sudah maju
semuanya, tentu itu kurang tepat."
"Yang jelas, kita ini banyak mencapai kemajuan, akan tetapi masih
belum cukup dan harus terus ditingkatkan lagi bagi kesejahteraan dan
keadilan rakyat," kata Hatta lagi.
Dalam pidatonya, Megawati juga menyampaikan keprihatinannya tentang
sulitnya menemukan pemimpin yang memiliki kesatuan antara perkataan
dan perbuatan.
"Lihatlah di televisi dan berbagai media. Semakin banyak menteri dan
kementerian yang lebih sibuk mengiklankan diri ketimbang bekerja untuk
kesejahteraan rakyat. Hal ini juga berlaku bagi sejumlah kepala
daerah," imbuhnya.
Soal Yogyakarta
Mega juga melihat kecenderungan kepemimpinan nasional yang lebih
produktif menciptakan polemik ketimbang menjadi rujukan integritas
kebangsaan. Kasus debat tanpa kesudahan atas status keistimewaan
Yogyakarta menjadi ironi bagaimana rakyat akhirnya dipaksa memilih
antara kesetiaan kebangsaan atau kedaerahan. "Sebuah ironi dalam
pengelolaan kekuasaan negara karena lunturnya pemahaman terhadap
sejarah," katanya.
Megawati juga mengemukakan, PDI-P harus memberikan perhatian ekstra
pada proses kaderisasi dan regenerasi intern.
(HAR/WHY)
http://cetak.kompas.com/read/2011/01/11/0239401/megawati.negara.gagal
--

Cara Menyegarkan Otak

Cara Menyegarkan Otak - kali ini mencoba membagi tips atau cara menyegarkan otak jika anda merasa jenuh atau tengah bosan menjalani rutinitas sehari-hari. Tidak hanya wanita karir donk jeng, yang berprofesi sebagai ibu rumah tanggapun pasti mengalami rasa jenuh terlebih lagi jika anda berprofesi ganda, sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga juga. Rasa jenuh dengan aktivitas sama setiap harinya dapat menimbulkan depresi. Jika Anda sering mengalami hal ini, nah silahkan Lakukan latihan berikut ini yang bisa membuat Anda seperti memiliki otak ‘baru’ alias segar kembali dari rasa penat.


Dorothea Brande, penulis dan editor asal Amerika Serikat yang terkenal dengan bukunya “Wake Up and Live and Becoming a Writer”, menyarankan beberapa latihan mental untuk membuat pikiran Anda jadi lebih tajam. Latihan-latihan dimaksudkan untuk menarik Anda keluar dari kebiasaan dan rutinitas, memberikan Anda perspektif berbeda, serta menempatkan Anda dalam situasi yang membutuhkan akal serta kreativitas dalam memecahkan masalah.

Brande percaya, hanya dengan melakukan pengujian dan peregangan sendiri Anda mengembangkan kekuatan mental. Berikut sembilan latihan yang disarankan oleh Brande yang bisa Anda coba, seperti dikutip dari Divine Caroline.

1. Habiskan satu jam setiap harinya dengan tidak berkata apa-apa. Kecuali, untuk menjawab pertanyaan secara langsung, di tengah-tengah kelompok, tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda merajuk atau sakit. Cobalah bersikap sebiasa mungkin.

2. Berpikirlan selama 30 menit setiap hari tentang satu subjek. Mulailah dengan berpikir dalam lima menit jika 30 menit terlalu lama.

3. Berbicaralah selama 15 menit per hari tanpa menggunakan kata “Aku”, “Saya”, dan “Milik saya”.

4. Cobalah untuk diam di tengah keramaian

5. Lakukan kontak dengan orang baru dan biarkan ia menceritakan banyak hal soal dirinya tanpa ia menyadari.

6. Ceritakan secara eksklusif tentang diri sendiri dan kesenangan Anda tanpa mengeluh, membual atau membuat bosan teman Anda.

7. Buat rencana selama dua jam per hari dan lakukan rencana itu dengan konsekuen.

8. Buatlah 12 kegiatan yang dilakukan secara acak dan spontan. Misalnya, sepulang mendatangi tempat makan yang belum pernah dikunjungi sebelumnya lalu pulang bukan dengan naik taksi tetapi ojek. Atau, biasanya pada pagi hari Anda minum kopi, minumlah air putih atau jus. Usahakan kegiatan tersebut berbeda dari rutinitas Anda.

9. Dari waktu ke waktu, luangkan setiap harinya menjawab “Ya” untuk setiap permintaan orang lain, tapi tentunya yang masuk akal.
Sumber Berita : http://bloggirlpunya.blogspot.com/2011

Cara Membuat Anak Cerdas

Cara Membuat Anak Cerdas - Pertumbuhan otak seorang anak berasal dari pengalaman dan latihan otak yang telah di terima. Suara, sentuhan, rasa dan bau merangsang koneksi sel otak dan menciptakan triliun lebih sel yang tumbuh dan berkembang di dalam otaknya. Ketika Anda memberikan anak Anda stimulasi dini dan berbagai kegiatan, maka anda dapat mempercepat pembangunan otaknya.


Langkah-langkah Cara Membuat Anak Cerdas:

1. Berinteraksi dengan anak Anda. Para ilmuwan telah mengamati bahwa bayi yang tidak dipeluk, kurang bermain dan kurangnya kasih sayang yang ia dapat lewat serangkaian kegiatan telah terhambat pertumbuhan otaknya. Mereka juga mengamati bahwa bayi yang tidak menerima perhatian gagal untuk tumbuh, menjadi tertekan, dan akhirnya meninggal dunia. Di sisi lain, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa memeluk, berinteraksi dan bermain dengan anak Anda memiliki pengaruh yang kuat pada pengembangan kecerdasannya. Hubungan cinta yang terbentuk antara Anda dan anak Anda dan satu-satu interaksi Anda dengan dia memberikan dasar untuk keterampilan berpikir lebih tinggi. Ini adalah merupakan salah satu Cara Membuat Anak Cerdas.

2. Bicaralah dengan anak Anda. Juga, mendengarkan ketika anak Anda sedang berbicara. Ini memperkuat usaha mereka untuk berkomunikasi dan untuk bahasanya. Anda juga dapat membaca buku atau mendongeng kepada anak Anda. Ini memberi mereka kemampuan bahasa untuk berkembang. Anak-anak yang suka mendengarkan anda membaca dan mendongeng maka lebih memungkinkan menumbuhkan minat nya membaca seumur hidup, baik di sekolah, dan di kehidupan saat dewasa. Membaca buku adalah salah satu kegiatan yang paling penting yang dapat menjadi Cara Membuat Anak Cerdas.

3. Biarkan anak Anda bermain. Saat anak Anda memainkan sebuah mainan, mereka menciptakan dasar bagi keterampilan intelektual, sosial, fisik dan emosional. Ketika anak Anda bermain dengan anak-anak lain, mereka belajar untuk menggabungkan ide-ide, kesan dan perasaan dengan orang lain. Cara Membuat Anak Cerdas seperti ini sangatlah efektif.

4. Dukung anak Anda untuk latihan. latihan fisik tidak hanya membuat anak Anda kuat, tetapi juga membuat anak anda pintar! Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan membangun sel-sel otak baru. Latihan yang baik untuk ketajaman mental orang dewasa, tetapi memiliki efek yang lebih jangka panjang pada otak anak Anda untuk berkembang.

5. Penelitian telah menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan memori, perhatian, motivasi dan belajar. Hal ini juga dapat menurunkan stres yang merusak otak anak Anda. Belajar memainkan alat musik berpengaruh pada pemikiran proporsional otak dan spasial temporal penalaran yang meletakkan dasar untuk matematika abstrak. Jika memungkinkan, mulailah dengan piano. Setelah belajar membaca dan memainkan musik hingga 10 catatan pada satu waktu, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk belajar salah satu instrumen lainnya.

6. Biarkan anak Anda melihat anda melakukan hal-hal cerdas. Anak-anak belajar dengan perilaku orang tuanya atau orang dewasa di sekelilingnya. Jika mereka melihat Anda terlibat dalam membaca buku, menulis, membuat musik, atau melakukan hal-hal kreatif, mereka akan meniru Anda, dan ini dalam proses anak anda menjadi lebih cerdas.

7. Biarkan anak Anda bermain game komputer. Game komputer sebenarnya hal terbaik untuk mengajar anak Anda tentang huruf, matematika, musik, phonics dan banyak lainnya. Hal ini juga mengembangkan koordinasi tangan-mata mereka dan mempersiapkan mereka untuk teknologi masa depan. Belajar dan bersenang-senang pada saat yang sama adalah Cara Membuat Anak Cerdas yang terbaik.

8. Pemberian makanan yang tepat adalah penting untuk membesarkan anak cerdas. Diet kaya protein (telur, ikan, daging, kacang, kacang tanah, dll) meningkatkan perhatian mereka, kewaspadaan, dan berpikir. Karbohidrat memberikan otaknya bahan bakar yang digunakan dalam berpikir. Vitamin dan mineral juga penting. Yang terbaik adalah makanan yang berasal dari biji-bijian dan buah-buahan. Makanan olahan atau siap saji/instan dan gula memiliki efek buruk pada rentang perhatian, fokus kemampuan, dan tingkat aktivitas.
Sumber Berita : http://bloggirlpunya.blogspot.com/2011

Manfaat Gosok Gigi

Gosok Gigi Membuat Paru paru Sehat - Kesehatan mulut sangatlah penting, karena hal ini juga berpengaruh pada kesehatan dalam tubuh. Memiliki masalah kesehatan pada rongga mulut dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, termasuk jantung, stroke, bahkan diabetes. Sebaliknya, bila gusi Anda bersih dan sehat, paru-paru pun akan sehat dan berumur panjang.


Studi yang diterbitkan Journal of Periodontology menemukan bahwa penyakit gusi dapat meningkatkan risiko untuk berbagai kondisi pernafasan, termasuk pneumonia, infeksi saluran pernafasan atas, bronkitis akut, bahkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dalam studi diketahui bahwa bakteri yang disebabkan penyakit periodontal, yang merupakan peradangan kronis dari jaringan gusi serta tenggorokan atas dan kemudian dapat terhirup ke dalam saluran pernapasan bagian bawah, bisa bersarang di daerah tersebut.

Lambat laun, bakteri yang bersarang, dapat menghambat pernafasan dan mengakibatkan masalah paru-paru yang sangat serius. "Penyakit paru dapat melumpuhkan dan melemahkan," kata Donald S. Clem, President American Academy of Periodontology, dalam ringkasan studinya, dikutip dari laman Aol.

Penelitian ini melibatkan 200 peserta yang berusia 20 sampai 60 tahun. Setengah dari peserta merupakan pasien yang menderita penyakit pernafasan. Sedangkan setengahnya lagi merupakan peserta yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru. Setiap subjek diberi ujian lisan untuk menilai secara luas tentang masalah kesehatan gigi.

Para peneliti mengetahui bahwa pasien yang menderita penyakit pernafasan memiliki kesehatan periodontal yang lebih buruk, dibandingkan peserta yang sehat. Inilah yang menjadi petunjuk awal hubungan antara penyakit pernapasan dan penyakit periodontal.

"Studi ini memberikan contoh lain bagaimana kesehatan periodontal berperan dalam menjaga sistem lain dari tubuh yang sehat," kata Clem.

Lebih lanjut Clem berbicara tentang bagaimana mencegah risiko itu. Dia menekankan pentingnya membersihkan rongga mulut dengan tepat, termasuk menyikat gigi setiap hari, flossing gigi serta melakukan memeriksakan gigi secara rutin.

"Bekerja sama dengan dokter gigi Anda atau periodontist, penyakit berbahaya seperti pneumonia atau COPD dapat dicegah," kata Clem.

Yah inilah penjelasan Manfaat Gosok Gigi, Mari gosok gigi 2 kali sehari jeng...Bila perlu 5 kali heheheee...Jangan lupa buat ibu-ibu ajarin juga si kecil agar sehat dan cerdas nantinya.

Sumber Berita: Vivanews

Keluarga Nur Bidayati Minta Bantuan Bupati

Wonosobo, CyberNews. Berbagai upaya terus dilakukan keluarga TKI terpidana mati, Nur Bidayati untuk mencari keadilan. Pihak keluarga yang didampingi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menghadap Bupati Wonosobo untuk mendapatkan  dukungan dan bantuan dalam upaya melakukan pembelaan, Jumat (1/7).
Pada kesempatan itu, anak Nur Bidayati, Aziz Muthohar mengatakan, pihak keluarga sangat berharap Bupati Wonosobo melakukan langkah konkrit membantu dalam penyelesaian kasus tersebut.
Sebelumnya, TKI asal Wonosobo tersebut divonis hukuman mati oleh Putusan Pengadilan Tinggi Kota Guangzhou, China, pada tanggal 25 Maret 2010. Terpidana didakwa menyelundupkan narkoba jenis heroin seberat 985 gram. Dia tertangkap saat membawa barang haram itu di Balyun International Airport, Guangzhou, 17 Desember 2008.
Pihak keluarga bersama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) meyakini bahwa Nur Bidayati adalah korban. Ironisnya sampai saat ini kasus tersebut belum sepenuhnya ditangani oleh pemerintah dan terkesan dibaikan. "Kami berharap Bupati bisa mendesak Pemerintah Pusat untuk melakukan pembelaan terhadap ibu saya. Kami sangat berharap ibu saya bisa terlepas dari ancaman hukuman mati," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Wonosobo, Kholiq Arief mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dan meminta kepada BNP2TKI untuk mengusut kasus tersebut. Dia pun berjanji dalam waktu dekat akan meminta Pemerintah Pusat untuk melakukan upaya pembelaan.
"Kami pun yakin Nur Bidayati adalah korban. Dalam waktu dekat kami akan menghubungi Pak Jumhur dan Menteri Luar Negeri terkait penanganan TKI Wonosobo," katanya.
Dia mengatakan, kasus-kasus TKI yang ada di Wonosobo akan mendapatkan perhatian dari Pemda khususnya TKI yang mempunyai masalah di luar negeri. Selain itu dia berharap agar keluarga Nur Bidayati bersabar dan berdoa agar upaya yang dilakukan baik Pemda maupun Pemerintah Pusat mendapatkan hasil positif.
( Rinto Hariyadi / CN26 / JBSM )
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2 Juli 2011

Sumartini Dipaksa Mengakui Perbuatannya

Jakarta, CyberNews. Sumartini, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diancam hukuman pancung di Arab Saudi melalui surat yang dialamatkan pada kakaknya, Pattarudin, menuturkan penyiksaan yang dilakukan majikannya pada dirinya.
Sumartini mengaku, dirinya dipaksa membunuh anak sang majikan dengan ilmu sihir. Dia bahkan dikubur hidup-hidup hingga sebatas leher agar ia mau mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan tersebut.
Pattarudin menyampaikan pengakuan dalam bentuk surat tersebut saat bertemu dengan anggota DPR di Jakarta, Sabtu (2/7), Pattarudin didampingi Ketua DPRD dan Ketua Serikat Buruh Migrant Care Sumbawa Nisma Abdullah.
Pattarudin saat ini sangat berharap Pemerintah Indonesia bisa membebaskan Sumartini dari jeratan hukum. Apalagi beredar dugaan bahwa anak majikan Sumartini yang katanya telah dibunuh, masih hidup. Namun, proses hukum Sumartini saat ini masih berlanjut, sejak 2009.
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/2 Juli 2011

Patriotisme Intelektual

NAMA George Junus Aditjondro menjadi buah bibir masyarakat ketika meluncurkan buku berjudul “Membongkar Gurita Cikeas” tahun lalu. Buku kontroversial itu di antaranya mengupas tentang skandal Bank Century berkait penyertaan modal Rp 6,7 triliun ke rekening sebuah partai dan calon presiden.
Bukan hanya pada masa pemerintahan sekarang George bersikap kritis. Sosiolog asal Pekalongan itu sudah melakukannya sejak era kepemimpinan Soeharto.
Ditemui di Panti Marhen Semarang, George menyatakan, kritik yang dia sampaikan ke pemerintah bukan berarti sinis, melainkan kritis.
“Saya ingin tunjukkan kepada dunia bahwa kaum intelektual tidak semuanya takut pada kekuasaan. Sangat keliru apabila ada yang menganggap saya bersuara sinis, ini semua justru dilakukan untuk menjadikan Indonesia lebih baik,” katanya.
Sikap kritis ini merupakan bentuk patriotismenya. Selama ini, dia menganggap cendekiawan agak lambat bersikap terhadap rezimnya sendiri. (Royce Wijaya-43)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/2 Juli 2011

Wisatawan ke Pulau Karimunjawa Membludak

JEPARA - Selama liburan sekolah tahun ini, para wisatawan menyerbu Karimunjawa sebagai tempat berlibur. Banyaknya wisatawan yang datang itu membuat tempat-tempat penginapan tak mampu menampung, sehingga rumah-rumah warga pun dibuka untuk wisatawan itu. Selain itu jadwal keberangkatan pelayaran dari Jepara ke Karimunjawa atau sebaliknya juga menjadi tidak menentu.

Pelayaran Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Muria kemarin, yang mestinya mengangkut penumpang dari Karimunjawa ke Jepara mulai pukul 08.00, mundur hingga pukul 10.45. ëíKapal berangkat terlambat karena penumpukan penumpang di pelabuhan,íí kata Camat Karimunjawa Nuryanto saat dihubungi Suara Merdeka CyberNews, Rabu (29/6) siang.
Nuryanto menjelaskan, di masa seperti ini, infrastruktur transportasi Jepara-Karimunjawa memang menjadi kendala serius. Ini belum termasuk infrastruktur di Karimunjawa sendiri.

Dalam beberapa hari ini misalnya, para wisatawan mancanegara kehabisan uang rupiah saat di Karimunjawa. Mereka mengantongi mata uang negaranya (kebanyakan dolas AS), namun tidak bisa menukarkannya. Selain itu mereka juga tidak bisa mencairkan uang, misalnya di anjungan tunai mandiri (ATM). Untuk penginapan, kata Nuryanto, juga tidak bisa menampung wisatawan yang kebanyakan para remaja. Di Karimunjawa ada hotel kelas melati enam unit, ditambah tiga penginapan di resor. Sisanya, sebanyak 39 adalah homestay. Sudah hamper dua pekan ini, tempat-tempat penginapan itu tak bisa lagi menerima pengunjung, hingga akhirnya banyak rumah-rumah penduduk yang dadakan disewakan sebagai tempat penginapan mereka.

KMP Muria kemarin tiba di Dermaga Pantai Kartini pukul 16.15. Pimpinan PT ASDP Indonesia Ferry, Ishaq Abadi mengatakan kapasitas kapal itu menang 250 penumpang. Namun kemarin mengangkut 340 penumpang. ”Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kantor pelabuhan, karena ini darurat, dan mendapatkan izin,” katanya. (H15,29)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/30 Juni 2011

Kades Mintakan Izin Bupati Tegal

SLAWI - Kepala desa di Kabupaten Tegal yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Nusantara (Parade Nusantara) mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Slawi, kemarin.
Mereka meminta Kejari memberikan izin keluar penjara bagi Bupati Tegal Agus Riyanto yang ditahan di Lembaga Pemasyarakat (LP) Kedungpane Semarang sejak Selasa (28/6) lalu. Bupati diminta untuk meresmikan Masjid Agung Slawi, Jalan Proklamasi dan Perpustakaan Daerah Sukarno-Hatta.

Ketua Umum Parade Nusantara Kabupaten Tegal Akhmad Kusen di hadapan Kasubsi Penyidik Pidsus Kejari Slawi M Sukron SH mengatakan, pengajuan izin bagi Bupati Tegal dilakukan karena peresmian masjid, jalan dan perpustakaan yang akan dilakukan pada 5 Juli 2011, merupakan agenda Pemkab yang telah dirancang lama.
Masyarakat Tegal berkeinginan agar Agus Riyanto yang meresmikan secara langsung.

”Kami menginginkan agenda peremian itu tidak terhenti. Kami menjamin Agus Riyanto tidak akan lari, karena kami semua menghormati proses hukum,” kata Akhmad Kusen yang kerap disapa Sendi itu.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi Parade Nusantara Jawa Tengah Urip Haryanto mengungkapkan, selain permintaan izin bagi Bupati Tegal, pihaknya juga meminta kesediaan Kejari untuk menerimanya kembali dalam agenda audiensi. Agenda itu dilakukan untuk memberikan penjelasan terhadap masyarakat, terkait kasus yang menimpa Agus Riyanto, sebab selama ini informasi yang diterima masyarakat simpang siur.

Membingungkan

Perwakilan mahasiswa Saefudin yang ikut mengantarkan surat izin keluar bagi Bupati Tegal menuturkan, kasus yang menimpa orang nomor satu di kabupaten tersebut telah didalami para aktivis pergerakan mahasiswa. Beberapa kali pergerakan mahasiswa membedah kasus tersebut.
Ia menilai kasus yang dialami Agus Riyanto terdapat beberapa kejanggalan. Di antaranya, penahanan Bupati Tegal yang statusnya titipan Kejari Slawi. Padahal, kasus tersebut telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Semarang sejak 23 November 2009.

”Ini sangat membingungkan dan kami minta waktu untuk audiensi,” katanya.
Kepala Kejari Slawi Firdaus SH mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejati untuk pengajuan surat izin tersebut. Ia tidak bisa memutuskan sendiri, karena Agus Riyanto tengah menjalani proses hukum. ”Kami akan pelajari dulu,” katanya.
Pihak Kejari akan memberikan jawaban surat itu pada Senin (4/7) mendatang. (H64-13)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/2 Juli 2011

Berharap Sehat dari Duta Sehat Tanpa Rokok

SEJAK setahun lalu, telah lahir beberapa "duta sehat tanpa rokok" di lingkungan peguruan tinggi, persisnya di Faulktas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang. Mereka adalah para pemenang seleksi mahasiswa yang kelak akan menjadi duta untuk kampanye antirokok di lingkungannya.Pemilihan duta tahun 2011, dilaksanakan Sabtu (27/5) lalu di Gedung Pasca Sarjana Undip, memunculkan duta antara lain Widya Ratna Wulan, Arcindi Iswanti dan Nurbaity Ikhasanita. Semua mahasiwa FKM Undip.
Untuk menyeleksi duta itu, kata Yayuk Musayiah, ketua panitia "Pemilihan Duta Sehat Tanpa Rokok", mirip dengan seleksi ratu kecantikan seperti Miss Universe atau Putri Indonesia. "Ya mereka tampil di panggung dan
harus menjawab pertanyaan juri atau memilih pertanyaan undian, lalu jawaban para peserta itu akan dinilai oleh tim juri, juga mereka diwajibkan membuat esai untuk dinilai juga," kata Yayuk.
Mencanangkan kawasan bebas asap rokok di lingkungan FKM Undip sejak 3 tahun, ternyata menginspirasi banyak fakultas di lingkungan Undip, bahkan di perguruan tinggi yang lain di Semarang, serperti Udinus, atau Stikes (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan).
Ketika berlangsung diskusi panel yang diselenggarakan Unit Pelayanan Berhenti Merokok FKM, di Undip mulai mencanangkan bebas tanpa asap rokok mulai dari perpustakaan, ruang administrasi, atau ruang kuliah.

Areal parkir
Rupanya kini tak ada ampun bagi perokok di lingkungan kampus itu, karena jika aturannya memang seperti itu, maka siapa pun baik mahasiswa, dosen, karyawan administrasi sampai satpam tetap harus memberi contoh untuk menjauhi rokok. Tampak ini sesuai dengan tugas FKM yang ingin menyehatkan masyarakat.
FKM pun telah siap membentuk satgas untuk mengontrol mahasiswa, serta mendirikan klinik advokasi yang bertujuan untuk memberi penyadaran perokok untuk segera menghentikan kebiadsaan merokoknya.
Meskipun sejak 2008 Universitas Diponegoro, khususnya di lingkungan fakultas Kesehatan masyarakat(FKM) memberlakukan lingkungan bebas asap rokok, tapi pihak kampus masih menghormati hak-hak perokok, yakni menyediakan tempat khusus "Perisnya kami buatkan areal di dekat tempat parkir fakuktas," kata Dra. VG. Tinuk Istiarti, Mkes, dekan Undip dalam diskusi.
Tinuk malah membandingkan kebijakan anti rokok di Universitas Gajah Mada, Jogja, "Kalau di UGM, para perokok dibuatkan ruang khusus yang engaja dekat dengan kamar mayat, dengan tujuan, para perokok itu selalu ingat akan kematian," lanjut Tinuk yang disambut "gerr" peserta diskusi.
Pada siskusi itu, diwacanakan oleh Pemkot Semarang, agar kota ini memilik areal bebas rokok lebih lkuas lagi di beberapa tempat umum.
Lantas sanggupkah para "Duta Sehat Tanpa Rokok" ini sanggup mengkampanyekan bebas rokok di semua kawasan kota? Setidaknya, para duta itu sudah memeliki kapasitas untuk memerangi pemakaian zat adiktif, seperti tembakau.
(Bambang Isti/CN 25)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/30 Mei 2011

Nonton Lebaran versi Masyarakat Nangkasawit

PARA penari kuda lumping beraksi ditingkah suara kenong yang bertalu-talu. Salah seorang penari yang memerankan prajurit tampak berjongkok dan menyembah Walikota Soemarmo, HS yang duduk di podium bersama perangkat desa. Sementara penari yang lain dengan tingkahnya yang lucu malah membuat Pak Wali tertawa.
Kedatangan walikota Semarang Kamis (30/6) menjelang sore di Desa Nangkasawit, Kec. Gunungpati, Semarang membuat warga masyarakat merasa terhormat, karena acara "Kirab Pusaka Kyai Bendhe" yang sudah berlangsung sejak 3 tahun ini berlangung meriah.
Mengapa demikian? Karena selama kurang lebih 30 tahun Kyai Bendhe milik Syeh Hasan Munadi diyakini "menghilang" dari baru ditemukan kembali sejak tahun 2008 lalu. "Kini benda pusaka berupa bendhe berdiameter kira-kira 25 senti yang sedang kami kirabkan itu, saya simpan di rumah," kata Suwarsono, ketua panitia yang juga perangkat kelurahan.
Siapa Syeh Hasan Munadi? Dia adalah murid Sunan Bonang (salah satu dari 9 wali) yang dianggap telah berjasa menyebarkan agama Islam di Gunungpati di masa lalu. Syeh Hasan wafat dan dimakamkan  di Desa Nyatnyono, Ungaran, beberapa kilometer kea rah selatan dari Desa Nangkasawit.
"Lebaran"
Dalam sehari penuh, warga Nangkasawit mengisi kegiatannya dari pagi sampai malam. Pagi hari warga tampak berduyun-duyun ke Makam Sentul, yakni sebuah makam tempat peristirahatan terakhir para leluhur Desa Nangkasawit. Pada siang hari, dilakukan pengajian di masjid dan diteruskan dengan kirab yang menempatkan Kyai Bendhe ke dalam sebuah peti berukir.
Kirab Pusaka Kyai Bendhe ini diadakan karena konon dianggap sebagai "Lebarannya" warga Nangkasawit, karena banyak kerabat mereka dari luar kota sengaja kembali ke desa hanya untuk menghormati Kyai Bendhe. Namun lebih dari itu juga terkait dengan semakin dekatnya bulan suci Ramadan.
"Ya, acara ini kami anggap sebagai syukurannya kami akan hasil bumi yang ada di desa kami. Bahkan warga desa sini menganggap acara ini merupakan lebaran, bahkan lebih lebaran dari pada lebaran yang sebenarnya," kata Ny. Didik Budi Utami, salah seorang warga asli Nangkasawit.
Karena menurut aktivis PKK di Nangkasawit ini, banyak kerabat yang ada di luar kota "mudik" ke Nangkasawit. Ini sebagai bukti, kalau acara ini sama sebagai "lebarannya" masyarakat Nangkasawit.
Kyai Bendhe diarak mengelilingi desa yang diawali oleh drumband, pasangan bocah kembar, pasangan dhenok dan kenang, kuda lumping, dan jodhang yang berisi hasil bumi.
Didampingi oleh perangkat Desa Nangkasawit, Walikota Semarang Soemarmo, HS pun ikut menyaksikan ritual ini. "Saya sangat mendukung ritual ini, karena esensi dari acara tradisonal seperti ini adalah disamping kota bersyukur kepada Tuhan, juga sebagai media kerukunan antarumat, jadi menurut saya acara ini perlu dilestarikan," kata Soemarmo, HS pada CyberNews di tengah acara.
(Bambang Isti/CN 25)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/30 Juni 2011

Hujan Salah Musim

Hujan di hari ini sudah menyerupai watak politisi, sulit ditebak. Jika mau turun, turun saja, Jika mau berhenti, berhenti saja. Datang dan perginya tidak lagi tunduk kepada musim, tetapi tunduk pada dirinya sendiri. Begitu pula hubungan di dalam politik. Hari ini berkoalisi, besok bisa beroposisi. Ia tidak tunduk pada kepantasan, tetapi tunduk pada kepentingan.
   
Tidak ada yang lebih mencemaskan selain ketidakpastian. Yang paling menegangkan dunia perdagangan bukan karena kurs sedang tinggi atau sedang rendah. Yang menakutkan ialah kalau kurs itu sebentar tinggi sebentar rendah. Tinggi dan rendah sama baiknya bagi pedagang sepanjang ia berlangsung konstan. Begitu  juga dengan petani. Mau hujan terus bukan masalah kalau memang sedang musim penghujan. Mau kering terus baik saja sepanjang musim kemarau. Menjadi masalah ialah kalau ada hujan di musim kering dan ada kekeringan di musim hujan. Ketidakpastian, adalah kegentaran baru di krisis ekologi ini.
   
Tetapi yang menarik, rezeki terbaik manusia, seringkali malah muncul di balik ketegangan dan ketidapkastian itu. Kenapa peserta American Idol itu bisa berteriak-teriak  kesetanan cuma karena baru lulus audisi? Ya karena mereka merasa kecil di hadapan kepastian kelulusan. Cuma belasan yang dibutuhkan dari jutaan. Semua berbakat,  semua berpeluang. Begitu sempit peluang itu sampai tak satupun berani memercayai peluangnya sendiri. Maka begitu peluang itu datang, seorang calon serasa terbang di keajaiban. Seorang calon yang jauh-jauh hari telah mengerti bakal menjadi juara, Cuma akan membuat seluruh lomba rendah nilainya.
   
Begitu juga dengan hujan salah musim. Ia bisa membuat pesawat gagal terbang. Tetapi  soal ini cuma sebelah dari persoalan. Karena bisa juga yang berlangsung adalah soal yang sebaliknya. Telah bersiap hujan, ternyata terang dan pesawatpun terbang. Karena hujan yang datang tanpa rencana, sebuah pertemuan memang bisa mengalami pengunduran. Tetapi karena penundaan itulah yang membuat pihak yang bertemu memiliki jeda. Yang semula hendak menolak berbalik menerima. Yang  semula saling hendak memarahi, berubah menjadi saling menasihati.
   
Memang selalu ada yang menegangkan dari ketidakpastian. Tetapi juga selalu ada yang mendebarkan dari ketidakpastian karena ia menyimpan kemungkinan yang tak terbayangkan. Dan selalu, soal-soal yang tak terbayangkan adalah soal-soal malah sering mencengangkan. Banyak orang membayangkan menjadi sesuatu  dan akhirrnya memang menjadi  sesuatu. Tetapi ternyata jauh lebih banyak orang yang sama sekali tidak pernah membayangkan sesuatu tetapi malah akhirnya sampai kepada sesuatu. Hidup sungguh  terlalu kaya untuk dibatasi cuma dalam bayangan seseorang. Karena di balik setiap krisis, setiap ketidakpastian, sesungguhnya alam cuma sedang hendak menumbuhkan kemungkinan-kemungkinan baru. Krisis itu cuma akhir bagi si lapuk, tetapi ia awal bagi si semi. Dahan-dahan yang rapuh memang harus meranggas dan mati, tetapi cuma karena itu tunas baru akan bersemi.
   
Krisis itu bukan akhir, tetapi awal. Akhir bagi yang lapuk, dan awal bagi yang semi. Bisa dibayangkan jika para diktator itu tidak dilapukkan oleh alam,  kekuasaanya pasti akan berkepanjangan. Jadi, mari bergembira di hadapan ketidakpastian.
(Prie GS/bnol)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/15 April 2011

Kedudukan Kerupuk

Belum pernah saya mendengar pakar gizi membahas manfaat kerupuk. Atau mungkin, barang ini cuma sedikit bermanaaf saja sehingga tak perlu ada pembahasan atasnya. Atau malah tak bermanfaat sama sekali sehingga meskipun tidak dilarang juga tidak perlu dianjurkan. Karena jangankan kerupuk yang bahkan belum diperdebatkan. Rokok saja, yang jelas-jelas berbahaya mustahil dilarang secara serta-merta.
   
Tetapi walau kerupuk tidak dipentingkan di takaran wacana, ia amat sentral keududukannya bagi lidah manusia Indonesia. Saya sendiri gelisah setiap kerupuk tidak tersedia menyertai menu makanan yang ada. Meskipun saya bukan ahli gizi, tetapi saya tahu, kandungan gizi kerupuk bisa  jadi memang rendah sekali. Sebelum melar menjadi sebesar wajan, kerupuk mentah bisa kecil sekali. Saya belum pernah menemukan jenis pemekaran yang seagresif kerupuk saat sudah jatuh di bejana penggorengan.
   
Mungkin pemelaran yang dramatis itu yang mendatangkan efek yang juga daramatik di mulut. Ia meramaikan kedudukan sayur dan nasi walau penuh gizi tapi sepi. Ia memberi sensasi seperti halnya pedas. Ia memperdayai dan menipu lidah. Itulah kenapa bagi pengemarnya, gabungan antar pedas dan kerupuk adalah duet yan menggemparkan. Menu paling sederhana sekalipun menjadi gegap gempita jika dua aksesoris ini turut serta.
   
Maka jadilah kerupuk sebagai  makanan kultural karena keakrapan kita atasnya. Ia sebetulnya tidak penting, tetapi harus ada. Karena harus ada, maka jadilah ia penting. Lalu sampailah kenyataan ketiga: akhirnya ada barang yang tidak penting menjadi penting. Dari sekadar cuma soal makanan kebiasaan ini turun ke  dalam  kenyataan. Di dalam kenyataan, betapa banyak mementingkan soal-soal yang tidak  penting. Lalu terjadilah kekacauan urutan antara tidak penting, penting, dan mendesak. Pertukaran tempat di antara  ketiganya tinggi sekali di negeri ini.
   
Ada barang yang tidak  penting tidak cuma diubah menjadi penting tetapi juga  ditingkatkan jadi mendesak.  Maka ketika salah urutan ini telah menjadi kebiasaan, ia lalu menjadi peristiwa kultural. Dari yang  kultural lalu jadilah ia fenomena sosial. Karenanya mudah sekali kita menjumpai keleliruan prioritas. Di sebuah kampung miskin, bisa terdapat rumah-rumah ibadah yang bagus sekali. Ada konsentrasi yang tampak lebih menuju ke  arah yan berbeda katimbang ke tujuan yang mendesak keadaannya. Jangan lupa dana pembangunan tempat ibadah itu,  biasanya sebagian besar, diambil bukan dari poduktivitas warga sendiri, melainkan sekadar dari hasil mengedarkan proposal ke sana- kemari. Jadi ada sebuah tata nilai, yang lebih suka merangsang untuk pintar mencari sumbangan katimbang pintar berproduksi. Rumah ibadah itu, jika berasal dari keringat warga sendiri, meskipun sederhana bentuknya dan pelan pembangunannya, tetapi ia akan jauh lebih meruhani jika penuh keterlibatan warga.
   
Lalau apa jadinya jika tradisi mendahulukan sensasi  ala makan kerupuk itu diam-diam ada dalam diri kita sebagai pribadi, keluarga, masyarakat, sampai Negara. Apa jadinya jika seorang penganggur lebih mendahulukan rokoknya katimbang beras untuk anak istrinya. Apa jadinya jika sebuah keluarga lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi cuma untuk mengibur diri katimbang memperkembangkan diri. Apa jadinya jika kesibukan negara ternyata bukan untuk kepentingan negara tetapi lebih untuk kepentingan politiknya sendiri. Krupuk memang sensasional, tetapi satu soal yang harus disepakati: ia ramai di mulut tapi rendah di gizi. ()
(Prie GS/bnol)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/1 Juli 2011

Richard Gere dan Borobudur

Kedatangan Richard Gere ke Borobudur  adalah usaha promosi wisata yang menarik walau pasti tidak yang paling menarik. Itu keputusan promosi yang relatif mudah. Tinggal memadukan dua nama besar, satu Borobudur, satu Richard Gere. Yang susah pastilah cuma biaya besar untuk mengundang nama besar. Tapi itu sungguh bisa dibuat mudah bukan?
   
Borobudur itu sebetulnya sudah tidak perlu promosi lagi. Candi itu sudah  terlalu besar untuk dipromosikan apalagi dengan jurus promosi ‘’hafalan’’. Danau Loch Ness di Sekotlandia tak perlu mengundang Ronaldo untuk menarik turis, Taj Mahal tak perlu mengundang Mike Tyson dan Bali tak perlu mengundang Julia Roberts. Artis itulah yang malah membutuhkan berkunjung ke Bali untuk syuting. Justin Bieber yang diundang ke Jakarta tetapi butuh singgah ke Bali atas inisiatifnya sendiri. Apa ini karena hasutan Menteri Pariwisata? Tidak. Bali telah memiliki daya hasutnya sendiri, begitu  juga Borobodur. Sebelum Richard Gere Lahir, Candi itu sudah memukau orang dari seluruh dunia.
   
Jadi, promosi yang mendesak kita lakukan di hari-hari ini adalah  mencegah seluruh inisiden yang anti promosi. Apa itu? Kemerosotan bangsa. Di hari-hari ini, popularitas Borobudur pasti tenggelam oleh isu  korupsi. Belum sempat masyarakat dunia menikmati keajaiban Borobudur sudah keburu diperlihatkan keajaiban baru bernama Lumpur Lapindo. Itu lumpur ajaib sepanjang sejarah yang  alirannya tanpa henti seperti hendak  mengosongkan perut bumi, hingga kini.
   
Jadi jelas, ketertarikan pariwisatata itu bukan hanya tempat tapi juga nilai. Malah, hanya dengan nilai,  gua berbatu, panas , terjal dan  tinggi pun tak pernah lengang dikunjungi. Lihatlah Gua HIra itu. Bahkan di panas  terik jalan terjal menujunya di penuhi ular-ularan antrean.
   
Persoalannya, nilai apa yang sekarang ini sanggup kita tawarkan. Tentu, memasuki Borobudur dengan cara mengitari pedagang kakakilima yang berliku-liku itu bukan tawaran menarik. Mengitari jalur paksa ini sudah setara mengitari sekujur  candi. Saya tidak  tahu apakah Richard Gere juga harus menempuh prosedur ini. Saran saya sebaiknya ia juga harus  mengerti keadaan ini. Kalau tidak, Borobudur hanya akan terasa indah bagi orang tertentu tapi tidak bagi turis kebanyakan.
   
Karena inilah persoalannya, setiap ada keindahan di Indonesia, selalu ada persoalan sosial di bawahnya. Borobudur yang indah menantang di ketinggian sana, ada jalur rumit kaki lima di depannya. Tetapi inilah sayangnya, kakilima itu bukan  persoalan sesungguhnya. Kakilima di  setiap trotoar  kota di Indonesia ini pasti bukan juga persoalan sesunguhnya. Persoalan yang asli ada di jauh ke dalanman sana  tetapi terlihat  begitu jelasnya: kepemimpinan. Karena pemimpin sekarang ini tidak tunggal maka kata kepemimpinan jauh lebih cocok katimbang pemimpin. Sekarang ini, kegagalan kepemimpinan itu terperagakan dengan begitu nyata. Banyak pemimpin yan tidak  cuma dinyatakan gagal tetapi malah menjadi terpidana.
   
Di dalam iklim gagal kepemimpinan semacam itu, akan banyak  sekali ditemui kegagalan keteladanan, kegagalan kepatuhan dan akhirnya kegagalan hukum. Maka jika cuma kesalahan kakilima itu apalah artinya dibandingkan dengan kesalahan  para pemimpin. Kebenaran seorang  pemimpin, akan membuat daerahnya  menjadi turistik  dengan sendirinya.  Buktikan saja.
(Prie GS/bnol)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/1 Juli 2011

Makna Positif Iklan Djarum 76 "Kuda Poni"

 
Pastinya udh tau semua kan? Nah saya bukan bermaksud promosi, lagian saya bukan perokok. hhe :D
Apakah anda sudah tau apa makna dari iklan tersebut?
Jika belum, maka disini saya akan mengambil sisi positifnya:
Di iklan tersebut, diceritakan ada seorang jin, yg mau mengabulkan 1 permintaan kepada orang yg dia temui… Malangnya dia muncul di tempat berkumpulnya para preman. Tapi si jin pun tetap berkata, akan mengabulkan 1 permintaan dari para preman2 tersebut.
“Lalu sang pemimpin preman berkata “Kuda poni”. Lantas si Jin pun mengabulkan permintan si preman. Tapi si preman justru mengeluh “Kok pucet (alasannya masih bagus), kok cebol, kok poni” (nah loh yg minta kuda poni siapa? ) . Dan dihajarlah si jin oleh para preman itu . Dan si jin pun berkata “Iki salah iku salah, opo karepe?” (Artinya : Ini salah, itu salah, apa maunya? -_- “
Tapi sebenarnya ada makna positif yang bisa diambil dari iklan tsb:
” Maknanya adalah “rasa tidak bersyukur” . Di iklan tersebut ditunjukan bahwa si preman tidak bersyukur dan terus mengeluh, padahal dia sudah mendapatkan yg dia inginkan.
Hal ini juga merupakan sindiran. Ada orang2 yg sudah mendapatkan apa yg diinginkannya tapi dia tidak mau bersyukur terhadap apa yg telah dicapai, justru malah mengeluh, karena merasa belum puas atas apa yg telah didapat. “
Tahukah kita bahwa “Sifat manusia itu memang tidak pernah puas” oleh karenanya kita patut bersyukur terhadap apa yg kita dapat, karena orang lain belum tentu bisa mendapatkannya.
Jadi iklan tersebut bisa diambil sisi positifnya dengan meng-introspeksi diri, agar lebih mau bersyukur, tidak seperti si preman. Tidak cepat puas mungkin bisa dibuat jadi motivasi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan keserakahan.Semoga menambah wawasan.
Sumber Berita :  http://www.beritaunik.net/renungan/makna-positif-iklan-djarum-76
Credited Akbarlock

Jumat, 01 Juli 2011

KA Kali Gung Panen Penumpang

MEMASUKI musim libur sekolah semester akhir, KA Kali Gung panen penumpang, khususnya dari Stasiun KA Slawi. Setiap harinya selama liburan diperkirakan jumlah penumpang mengalami lonjakan kenaikan sebanyak 25 sampai 50 persen. Meski demikian, kenaikan penumpang yang bersifat insidentil tidak membuat adanya perubahan, baik tarif tiket maupun penambahan gerbong.
Pada hari biasa, jumlah penumpang KA Kali Gung ekonomi maupun bisnis rata-rata 150 orang. Namun selama liburan, jumlah penumpang naik hingga diatas 200 orang setiap harinya.
Penumpang sendiri berharap adanya penambahan gerbong, namun pihak stasiun belum bersedia. Akibatnya, setiap KA datang maka penumpang di Stasiun Slawi langsung menyerbu dan hampir memadati jumlah gerbong yang disediakan.
“Tidak ada penambahan gerbong KA Kali Gung karena kenaikan penumpang bersifat insidentil. Tarif juga tetap sama, Kali Gung Bisnis jurusan Semarang Rp 30 ribu dan ekonomi Rp 19 ribu,” kata Kepala Stasiun Slawi, Yuliono, Jumat (1/7) kemarin saat ditemui di kantornya.
Dikatakan Yuliono, kenaikan jumlah penumpang yang bersifat insidentil, tidak bisa dijadikan patokan oleh pihak PT KAI DAOP V Purwokerto untuk melakukan perubahan. Baik itu penambahan gerbong maupun lainnya. Namun hal itu tetap menjadi kajian dan masukan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan PT KAI.
Menurut dia, dengan melihat kondisi penumpang selama liburan sekolah, pihaknya merasa bersyukur jika masyarakat mulai memilih angkutan umum KA, sebagai angkutan yang digemari. Namun demikian, dharapkan penumpang tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan bagi penumpang lainnya.
“Penumpang tidak perlu berdesakan, toh masih banyak tempat duduk bagi penumpang yang naik dari Stasun Slawi, sebagai keberangkatan awal KA Kali Gung,” ucapnya Yuliono.
JANGAN BEREBUT
Selama liburan dengan kenaikan tersebut, Yuliono berharap agar penumpang tidak saling berebut. Baik saat membeli tiket maupun saat menaiki KA Kali Gung yang datang dari Stasiun Tegal. Karena dirinya yakin, penumpang dari Stasiun Slawi bisa dipastikan dapat tempat duduk, khususnya penumpang KA Kali Gung ekonomi.
Sementara terkait dengan keselamatan penumpang, dirinya selaku Kepala Stasiun (KS) tidak henti-hentinya mengingatkan kepada setiap penumpang, saat mereka membeli tiket maupun menaiki gerbong kereta. Hal itu dilakukan semata-mata demi keselamatan penumpang dan ketertiban agar tidak terjadi musibah yang tidak diharapkan.
“Begitupun semua karyawan stasiun, kami minta untuk tidak segan mengingatkan kepada penumpang agar tertib dan bersabar,” ujarnya.
Ditambahkan, selama ini berdasarkan pengalaman, perilaku penumpang KA Kali Gung dari Stasiun Slawi tergolong tertib dan mau memahami kondisi yang ada. Bahkan penumpang sangat pengertian saat diberi pengarahan untuk tertib dan tidak berebut.
“Kami bersyukur dan terus berharap, agar seluruh penumpang dari Stasiun Slawi mempertahankan perilaku santun, seperti yang ditunjukkan selama ini,” pungkasnya. (mohammad ghoni)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/1 Juli 2011

Dari Puncak Peringatan HUT ke-65 Bhayangkara

Bharagas Tebar Bhayangkara AwardDengan semangat kemitraan, Polri berupaya memantapkan revitalisasinya guna mewujudkan pelayanan prima. Lalu?
LAPORAN : Hermas Purwadi
SLOGAN itulah yang kemudian menjadi pijakan keluarga besar Bharagas (Bhayangkara Tegal- Slawi)  menggelar resepsi HUT Bhayangkara ke-65 di halaman Mapolres setempat Jumat (1/7) kemarin.
Ditengah kesederhanaan, komandan Bharagas AKBP Nelson Pardamaian Purba SIK SH memberikan penghargaan kepada insan masyarakat yang selama ini telah peduli terhadap kinerja Polri.
Tidak bisa dibayangkan bila dalam tatanan kehidupan tidak ada polisi. Polisi selama ini telah mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat Kabupaten Tegal. Begitulah rangkaian kata yang sempat terlontar dari ketua DPRD Kabupaten Tegal Rojikin AH disela-sela memberikan sepatah kata sambutan digelar resepsi HUT Bhayangkara ke-65.
"Sebenanrya antara polisi dan politisi itu tidak ada bedanya. Sama-sama dicintai dan sama-sama dihujat oleh rakyat," kelakarnya.
Diapun berangapan, penilaian terhadap polisi tergantung dari cara melihatnya. Bila semakin dekat masyarakat memandang polisi, tentunya semakin dekat pula kemitraan antara keduanya.
Sementara itu Kapolres Tegal yang juga nahkoda Bharagas AKBP Nelson Pardamian Purba SIK SH juga berpendapat selaras dengan spirit peringatan Isra Mi'raj Polri berupaya memaknai tiga pilar yakni revitalisasi, rekonsiliasi, dan rekapitulasi kinerja.
"Sesuai dengan kebijakan Kapolri, kami dituntut untuk menjadikan Polri sebagai instansi profesional dan akuntabel. Disinilah perlunya upaya penguatan profil polisi sesuai yang diharapkan masyarakat," selorohnya.
Dengan semangat kemitraan tersebut, keluarga besar Bharagas juga berkesempatan memberikan penghargaan dalam bentuk Bhayangkara Award kepada tokoh masyarakat yang selama ini terpanggil untuk membantu kinerja Polri.
Penghargaan  Bhayangkara Award kali ini diberikan kepada Masfui Masduki yang telah membantu Satlantas dalam mewujudkan pembangunan 6 titik pos polisi di wilayah hukum Polres Tegal.
Penghargaan juga diberikan kepada Ketua PMI dr Bimo yang selama ini telah berjuang dalam bidang sosial kemanusiaan.
Dan penghargaan ketiga, diberikan kepada Kades Mejasem Barat Agung Santiaji yang telah memprakarsai swadaya masyarakat setempat sehingga terbangun Balai Kemitraan Perpolisian Masyarakat (BKPM).
"Upaya membangun kemitraan antar personil untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, menjadi pijakan rangkaian kegiatan menyongsong hari jadinya. Ini merupakan bagian dari internal institusi sebagai wahana membangun kemitraan antar personil agar lebih solid. Nah usai kerangka kesolidan antar personil tersebut terbentuk, diharapkan anggota bisa bergaul dengan lingkungan sekitar untuk memfasilitasi terbangunnya kemitraan dengan warga," ujar Nelson.
Kegiatan sederhana tersebut juga dihadiri seluruh pejabat institusi TNI dan Muspida Kabupaten Tegal . (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/1 Juli 2011

Ijin Keluar Sehari

RENCANA peresmian masjid Agung Slawi, perpustakaan, dan jalan protocol Slawi, yang akan dilaksanakan tanggal 5 Juli nanti dan sebelumnya direncanakan akan diresmikan oleh Bupati Tegal, menjadi persoalan bagi sebagaian masyarakat. Pasalnya, Bupati Tegal sedang ditahanan di Semarang. Melihat keadaan seperti itu, Jumat (1/7) kemarin, Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara memohon kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Slawi agar dapat mengeluarkan ijin keluar tahanan selama sehari bagi Bupati Tegal H Agus Riyanto SSos MM.
Ketua Umum DPD Parade Nusantara Kabupaten Tegal, Akhmad Kusen atau yang biasa dipangil Sendi, datang didamping Ketua Bidang OKK DPW Parade Nusantara Jetang, Urip Haryanto. Mereka menyampaikan, diharapakan kejaksaan dapat memberikan ijin agar Bupati Tegal dapat kelaur sehari untuk meresmikan pembangunan yang didambakan masyarakat.
“Kami jamin, Bupati Tegal tidak akan melarikan diri, dan kami sangat  menghormati Kejaksaan. Apapun keputusan yang diambil, apakah bisa keluar atau tidak, kami harap Kejakasaan tidak menyakiti perasaan masyarakat,” katanya.
Urip Haryanto menambahkan, pihaknya selain menghormati persoalan hukum juga sangat mengormati Bupati. Karena biar bagaimanapun, Agus Riyanto masih sebagai Bupati Tegal. Karena itulah, pihaknya meminta ijin keluar bagi Bupati. “Kami sangat berharap, Bupati dapat meresmikan bangunan sesuai rencana awal. Karena itulah, kami berharap agar Kejaskaan dapat memenuhi permohonan kami,” ungkapnya.
Pada saat mengajukan permohonan ijin kelur sehari tersebut, Parade Nusantara ditemui oleh Kasubsi Penyidikan Pidsus Kejari Slawi, M Sukron SH. Menurut Sukron, pihaknya akan menyampaikan kepada Kepala Kejari dan akan mempelajari permohonan terebut. “Senin mungkin kami akan memberitahukan permohonan yang disampaikan oleh Parade Nusantara,” katanya.
PINTU MASUK
Permohonan ijin keluar untuk Bupati Tegal yang dilakukan DPD Parade Nusantara Kabupaten Tegal dan DPW Parade Nusantara Jateng, pun mendapatkan dukungan moril dari sejumlah aktivis pergerakan mahasiswa dan organisasi lainnya di Kabupaten maupun Kota Tegal.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tegal, Trio Pahlevi menyebut permohonan ijin tersebut sekadar simbol untuk mengurai ke substansi persoalan yang sebenarnya terkait proses hukum jalingkos. “Ini sekedar pintu masuk. Pada prinsipnya, kawan-kawan di pergerakan juga kaget dengan berita soal status penahanan Bupati Tegal yang ternyata sebagai tahanan titipan Kejari. Padahal, publik terlanjur tahu bahwa kasus jalingkos ini telah resmi diambil alih Kejati Jateng sejak akhir 2009 lalu. Maka layak dipertanyakan, bahwa banyak persoalan yang terabaikan dalam penyidikan proses hukum jalingkos ini,” ungkapnya.
Sementara, aktivis Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Didi Kusaeri menyampaikan rencana penyikapan pergerakan mahasiswa di Kabupaten dan Kota Tegal terhadap banyak substansi persoalan Jalingkos yang sejauh ini luput dari sentuhan hukum. Dia mencontohkan kasus pemalsuan identitas, tanda tangan serta rekening fiktif di Bank Jateng saat pembebasan lahan Desa Dukuh Salam yang hingga kini belum mendapatkan tindak lanjut.
“Ada tindak kriminal di wilayah ini yang terabaikan, sehingga hak-hak warga untuk mendapatkan ganti rugi terabaikan. Maka harus ada penyikapan hukum dari aparat terhadap pelaku pemalsu tanda tangan ini. Itu sebabnya kawan-kawan pergerakan membentuk Aliansi Gerakan Mahasiswa guna mengawal sekaligus mengadvokasi para korban,” terang mantan Ketua Cabang HMI Tegal ini.
Sementara, Kepala Divisi Kajian Lembaga Nalar Terapan (LeNTera) Tegal, Akhmad Saefudin SSos menegaskan signifikansi penyelesaian kasus Dukuh Salam sebagai pintu masuk bagi penyidikan kasus jalingkos hingga ke akar-akarnya. Menurutnya, pemalsuan rekening pemilik lahan untuk kepentingan pencairan ganti rugi pembebasan lahan di Dukuh Salam bisa dianggap sebagai modus kejahatan perbankan.
“Saya menjadi layak menduga, bahwa proses pengalihan pinjaman daerah tahun 2007 yang semestinya masuk ke kas daerah tetapi justru ke rekening pribadi Budi Haryono, adalah benar adanya oleh sebab adanya modus serupa di tahun 2006,” tegasnya.
Karena itu, alumunus Sosiologi Unsoed ini pun memandang penyidik Kejati telah lalai, lantaran mengabaikan rekening Budi Haryono sebagai barang bukti untuk proses penyidikan. Padahal, dari rekening itulah segala aliran dana Jalingkos tahun 2007 akan terkuak. “Sehingga bisa diketahui, siapa-siapa yang sesungguhnya menikmati aliran dana Jalingkos ini. Mereka inilah yang semestinya bertanggung jawab dihadapan hukum,” pungkasnya. (fat)

Sumber Berita : http://www.radartegal.com/30 Juni 2011

Pemkab Tegal Berkabung

BUPATI Tegal H Agus Riyanto saat ini sedang menjalani proses hukum dan ditahan Kejari. Kondisi ini mengakibatkan situasi Pemkab tegal terasa agak berbeda dari sebelumnya. Terlihat seperti sedang mengalami masa berkabung.
Namun, walau keadaan seperti itu, pegawai Pemkab Tegal diharapkan tetap bekerja secara profesional, karena itu amanat yang disampaikan bupati sebelum menjalani tahanan. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Humas Pemkab, Adi Mardiyatno, Kamis (30/6) usai rapat koordinasi SKPD di ruang Bupati Tegal.
“Bupati pernah berpesan agar pegawai Pemkab harus tetap bekerja secara profesional sesuai dengan tupoksinya, dan tidak ikut campur terkait dengan hukum yang sedang dijalani Bupati. Kami akan mentaati amanat tersebut,” katanya
Terkait dengan rutinitas pekerjaan yang dilakukan Bupati, lanjut Adi, untuk sementara ini dijalankan oleh wakil Bupati Tegal HM Herry Soelistiyawan SH MHum. Kecuali kaitanya dengan penandatanganan dan kebijakan yang harus dikelurakan Bupati, nantinya akan ada petugas tersendiri untuk maju ke Bupati.
“Kaitanya dengan kebijakan, masih tetap dipegang oleh Bupati,” ujarnya.
Adi berharap, masalah yang tengah dihadapai Bupati ini, bisa dipahami oleh semua pihak dan kalangan pegawai Pemkab untuk tidak ikut berkomentar atau berspekulasi. “Biarkan Bupati menjalani proses hukum ini, karena Bupati juga menghormati hukum yang berlaku,” ungkapnya.
Sementara, seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Tegal merasa dirinya tidak bersalah, dan menurut  Adi, Agus Riyanto adalah orang Tegal asli yang selealu memegang prinsip sesuai dengan keyakinannya.
Dalam memimpin daerah saja, lanjut Adi, walaupun dia selalu memegang prinsipnya, Agus merupakan orang yang demokratis, koperatif, dan menghargai orang lain, sampai-sampai ketika ada bawahan melakukan kesalahan, dia tidak akan menegur secara langsung tetapi mengunakan perumpamaan.
“Makanya kami berharap teman-teman Pemkab untuk tidak banyak komentar,” tandasnya.
Dia menambahkan, dalam rapat kordinasi SKPD, memang ada yang berbeda dengan rapat pada saat Bupati belum ditahan. Namun walau demikian, rapat tetap berlangsung lancar sesuai dengan pembahsan yang ada.
“Ya bedalah, antara rapat yang sebelumnya. Paling tidak, teman-teman ikut prihatin,” pungkasnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/30 Juni 2011

Fatwa Haram Dianggap Cermin Ketidakmampuan Pemerintah

Liputan6.com, Jakarta: Terkait langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) yang menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa haram BBM bersubsidi, politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ecky Awal Mucharam menilai hal itu sebagai cermin ketidakmampuan pemerintah dalam mengambil keputusan. Hal itu juga dianggap meragukan efektifitas fatwa haram kepada publik.
Menurut Ecky, kalau sekadar imbauan moral untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi tidak jadi masalah. Tapi dengan membawa-bawa nama agama dinilai sudah terlalu jauh.
"Dengan langkah ini Menteri ESDM jadi seperti kehilangan akal sehat, karena di satu sisi Menteri Keuangan sudah teriak subsidi BBM melonjak sementara di sisi lain Presiden tidak ingin citranya rusak karena menaikkan harga BBM. Akhirnya MUI yang dijadikan bemper," jelas Ecky melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat (1/7).
Ecky yang juga merupakan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR ini mengatakan, pemerintah seharusnya menggunakan mekanisme insentif-disinsentif untuk mengontrol konsumsi BBM. Dia menilai kalau ingin beban subsidi BBM turun, maka lebih baik pemerintah menggunakan cara yang terukur, seperti pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.
"Dengan pembatasan konsumsi, kan lebih bisa diukur dengan jelas. Ini baru namanya kebijakan pemerintah, bukan gamang seperti ini," pinta Ecky.
Lebih lanjut Ecky menyatakan, sejauh ini pemerintah seolah kehilangan legitimasi untuk menaikkan harga BBM. Karena masih banyaknya inefisiensi dalam menggunakan anggaran negara. "Pemerintah tidak pantas menaikkan harga BBM bersubsidi tanpa membenahi dulu pemborosan dan kebocoran anggaran negara."(AIS).
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/1 Juli 2011

Dewan Dukung Pengusutan Jalingkos

SLAWI - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKB A Firdaus Assyairozi SE sangat mendukung langkah Kejati untuk mengusut tuntas kasus Jalingkos. Hal itu yang menjadi keinginan masyarakat Kabupaten Tegal selama ini, sehingga status Agus Riyanto menjadi jelas. "Hampir setahun Bupati ditetapkan menjadi tersangka dan selama ini kasusnya mengambang. Kami sangat mendukung langkah Kejati," tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan, hukum harus menjadi panglima di negeri ini, jangan politik yang dijadikan panglima. Namun, pihaknya meminta, dengan absennya Bupati bukan menjadi alasan eksekutif untuk malas bekerja. Eksekutif justru harus meningkatkan kinerjanya agar roda pemerintahan tetap berjalan normal. ''Ini kasus gunung es. Semua yang terlibat harus diusut tuntas,'' tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Tegal Agus Riyanto ditahan Kejati terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) pada Selasa (28/6). Agus Riyanto ditahan setelah menjalani pemeriksaan kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara sekitar Rp 3,9 miliar itu.

Mempertanyakan

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan Dakir SH mempertanyakan penahanan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng terhadap Bupati Tegal Agus Riyanto pada Selasa (28/6) lalu.
Penahanan itu dia nilai janggal, karena orang nomor satu di Kabupaten Tegal itu statusnya tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Slawi. "Mestinya status tahanan titipan Kejati bukan titipan Kejari, karena kasus ini ditangani Kejati," kata Dakir, kemarin.

Menurut ia, tidak tepatnya status tahanan titipan bupati Tegal mendasari hukum acara pidana yang biasanya diberlakukan kejaksaan. Kasus Agus Riyanto yang telah dilimpahkan Kejari ke Kejati sepenuhnya menjadi kewenangan Kejati. Pelimpahan itu dinilai tepat, karena tindak pidana korupsi (Tipikor) yang berhak menangani adalah Kejati.

''Kalau kasus sebelumnya yang menyeret Edi Prayitno dan Budi Haryono, pasal yang dikenakan penggelapan uang negara,'' terang kader PDI Perjuangan itu.

Oleh karena itu, lanjut dia, status penahanan Bupati Tegal diminta ditinjau ulang, karena dinilai janggal. Pihaknya berharap, penyidik memeriksa AR dengan seadil-adilnya. Jika terbutki bersalah, silakan memberi hukuman yang sesuai aturan. Tapi jika nantinya tidak terbukti bersalah, mohon penyidik membersihkan nama Agus. ''Pengadilan harus memberi keputusan yang sangat adil,'' katanya. (H64-13,86)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/1 Juli 2011

Jumlah Permintaan dan Pemberian

Sebelum meminta sesungguhnya kita telah diberi. Malah dengan jumlah permintaan yang ajukan. Apalagi permintaan kita itu remeh temeh semata. Penting untuk kita tetapi remeh untuk hidup.
Jumlah permintaan kita itu kadang hanya sebatas meminta peningkatan karier, misalnya. Karier pun tidak selalu karena motivasi untuk berprestasi. Misalnya, masuk pegawai negeri bukan selalu berkeinginan untuk mengabdi negara melainkan hanya sekedar berburu pensiun dan mencari makan saja.
Padahal lihatlah faktanya. Tak usah dicari, kebutuhan atas makanan itu telah disediakan sedemikian rupa. Apalagi, makan adalah sesuai. Jikapun sudah ada udara dan air, tetapi ukurannnya tidak sesuai, ia tidak layak untuk hidup. Seluruh alat-alat hidup itu bukan cuma diadakan, tetapi juga disesuaikan. Dan semua ini bukan kebutuhan telah disediakan.
Hidup mengurus kita malah sampai begitu detailnya. Ketika ban motor Anda gembos, ternyata tak jauh dari itu tersedia tukang bambal ban. Meskipun uang Anda mepet, tapi jumlahnya teman lama yang datang memberi bantuan. Di saat kita kebingungan atas sebuah pertanyaan, tiba-tiba sambil nongkrong di toilet melintas sebuah jawaban. Sedemikian lama seseorang heran pada penyakit aneh yang dideritanya. Tetapi tak sengaja, suatu hari ia bertemu  seorang yang mengetahui obatnya. Penyakit yang disebut aneh itu ternyata penyakit sederhana di tangan orang yang paham ilmunya.
Dan semua peristiwa itu sering kita bahasakan sebagai "tak sengaja". Sebagai "kebetulan". Istilah itu benar bagi keterbatasan kita, tetapi tidak tepat bagi kehidupan yang memang menyediakan hukum yang amat rumit tetapi berakurasi tingi. Hukum alam ini disediakan untuk mengurus seluruh cabang urusan dengan kepatuhan yang menakjubkan. Dan itulah sebenar-benarnya hukum karena tak pandang bulu saat harus dijalankan.
Lihatlah selembar daun jatuh. Ia menungu dengan sabar di tangkainya sampai umur mendatanginya. Jika umur sudah tiba, ia menunggu kedatangan angin. Banyak angin, tepat pula arahnya, barulah jauh dia. Sudah jatuh pun ia tak sembarang jatuh. Ia akan terseret arus, tersepak, tersapu untuk menuju tepat terbaiknya. Dan daun jatuh ini tidak pernah akan lupa kewajibannya melebur diri menjadi humus atau apa saja tanpa perlu diawasi seperti mandor mengawasi pekerja.
Kehidupan kita sangat diurus oleh hukum ketersediaan sampai begitu rincinya. Tetapi begitu, kita sering membuat rincian hidup kita sendiri dengan rincian yang keliru  pula. (Prie GS)
(Prie GS/CN33)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/21 Juni 2011

Cilacap Kembali Diguncang Gempa

Jakarta, CyberNews. Gempa berkekuatan 5,3 SR menguncang Cilacap, Jawa Tengah pukul 21.33 WIB malam ini (1/7).
Gempa berlokasi di 8.73 LS - 108.66 BT dengan tingkat kedalaman 25 Km. Sumber gempa persinya berada di 118 km barat daya Cilacap atau 158 sebelah barat daya Purwokerto.
BMKG memastikan gempa ini tidak menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada dampak akibat gempa yang terlaporkan hingga saat ini.
( dtc / CN33 )
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/1 Juli 2011

Kamis, 30 Juni 2011

Pengaruh Positif Tertawa untuk Kesehatan

KESEHARIAN yang sibuk dengan kegiatan dan aktifitas sehari-hari yang terkadang membuat kita lupa untuk sekedar mengistirahatkan otak dan tegangan emosi yang terus terpacu sepanjang hari, membuat kita tak luput dari serangan 'stres'. Padahal terbukti, tingkat emosi dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan. Mendengar lelucon yang lucu, menonton acara televis yang menghibur dan ngobrol dengan teman terbukti dapat menurunkan tegangan emosi kita.
Tertawa merupakan salah satu bagian dari ekspresi emosi manusia. Terbukti, tertawa dapat menurunkan kadar emosi manusia. Maka dari itu, tertawa, apabila teratur dan tidak berlebihan dapat berpengaruh positif bagi kesehatan. Tertawa membuat kita menjadi lebih santai dan rileks sehingga kita bisa berpikir secara jernih dengan menggunakan akal sehat.
Menurut dr. W.M. Roan, seorang psikiater senior, tertawa merupakan pencerminan emosi manusia, yang merupakan bagian dari spektrum emosi yang meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan ketakutan, cinta kasih, kebencian, dan kemarahan. Ekspresi diri tidak hanya berwujud gerakan, tetapi juga berupa berbagai reaksi emosional yang bermacam-macam itu.
Dampak tertawa bagi kesehatan ternyata sangat baik. Pengaruh positif tertawa ini dikisahkan oleh Norman Causins, seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit aneh dan langka. Penderita penyakit ini bakal tersiksa dan merasakan sakit yang luar biasa, meskipun hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya. Menurut dokter, kesembuhan bagi Norman sangat kecil, 1 : 500. Berbagai obat sudah dicoba, tetapi kesehatannya tak kunjung membaik.
Atas persetujuan dr. William Hitzig yang merawat Norman, ia menggantikan semua obat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengkonsumsi vitamin C. Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa terbahak-bahak. Pada hari kedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit. Juga tertawa selama 10 menit bisa membuat dia tidur pulas selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dan An Anatomy of Illness.
Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di California, AS, juga pernah berujar tentang tertawa, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dalam riset lain dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan tubuh pun bisa meningkat.
*dikutip dari berbagai sumber
(tiko septianto/CN32)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/2011

Tim Pengacara Ajukan Penangguhan Penahanan Bupati Tegal

Semarang, CyberNews. Tim pengacara akan melakukan upaya hukum penangguhan penahanan terhadap tersangka Bupati Tegal Agus Riyanto resmi yang resmi ditahan Selasa (28/6) lalu. Ia diduga melakukan penyimpangan dana APBD Kabupaten Tegal 2006-2007 senilai Rp 1,73 miliar untuk proyek Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) serta dana pinjaman Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Bank Jateng sebesar Rp 2,22 miliar.
Kuasa hukum Wilson Tambunan menyatakan bahwa timnya saat ini sedang menyusun surat pemohonan penangguhan penahanan dan akan segera dikirimkan ke Kejaksaan Negeri Slawi. Upaya ini dilakukan sebelum berkas dilimpahkan ke pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang.
Jika permohonan di tingkat kejaksaan tidak dikabulkan, maka penangguhan ini akan diajukan ke majelis hakim pengadilan Tipikor. "Tuduhan jaksa masih terlalu dangkal dan juga banyak keganjilan dalam penahanan Bupati Tegal. Kami masih susun permohonan penangguhan paling lambat Senin sudah dikirimkan," jelas Wilson, Kamis (30/6) malam.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng Widyopramono menilai, upaya yang dilakukan tim kuasa hukum harus dihormati karena itu sudah menjadi hak dari tersangka untuk mengajukan penangguhan permohonan. "Kami akan pelajari dan mempertimbangkan langkah hukum dari pengacara tersangka karena bagaimanapun itu sudah menjadi haknya," ujar Widyopramono.
Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah Eko Haryanto mengapreasiasi langkah progresif yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Jateng dalam upaya menahan Bupati Tegal Agus Riyanto. Meski demikian, masih banyak koruptor-koruptor kelas kakap yang belum tersentuh hukum patut menjadi perhatian kejaksaan.
Tidak Memvonis
Proses penahanan ini, lanjut Eko, agar para tersangka tidak menghambat proses penyidikan sehingga lebih mudah dimonitor serta tidak menghilangkan barang bukti. "Kejaksaan cukup progresif dan seharusnya para tersangka koruptor ini harus segera ditahan untuk mempercepat proses penyidikan," tegas Eko.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR Bambang Wuryanto mengimbau kepada semua pihak supaya tak memvonis kader PDIP, Agus Riyanto yang kini ditahan.
"Yang ditahan ini belum tentu salah, jangan kalian vonis dulu lah. Biarkan proses hukum berjalan terlebih dulu, contohnya Sukawi (mantan Wali Kota Semarang-Red ) yang telah diproses hukum nyatanya ya bebas murni," katanya saat ditemui di Panti Marhen Semarang, Kamis (30/6).
Sebagai informasi, mantan Wali Kota Semarang Sukawi yang juga kader Partai Demokrat pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi bagi-bagi uang dari dana komunikasi APBD Kota Semarang  2004. Saat disinggung persoalan yang dialami kader PDIP berkaitan perkara korupsi ini merupakan bentuk tebang pilih, dia menyatakan tak mau berkomentar berkaitan dengan hal tersebut.
Pertanyaan tersebut tak akan dijawab karena merupakan bentuk dialektika yang menjurus destruksi destruksi (pembinasaan). Pihaknya menolak adanya penahanan Bupati Tegal bakal merusak nama PDIP di kancah perpolitikan nasional. "Yang jelas, proses hukum biarlah berjalan sebagai mana mestinya," ujarnya.
( Modesta Fiska , Royce Wijaya, Saptono Joko Sulistyo / CN26 / JBSM )
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/30 Juni 2011

Bulog Tarik Raskin

UPAYA memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat khususnya yang tidak mampu, terus dilakukan Bulog Sub Divre VI.
Salah satunya menarik jatah Beras Miskin (Raskin) yang digelontorkan jika kedapatan kualitasnya jelek. Setelah itu beras dimaksud akan dimusnahkan seandainya memang rusak. Kalau tidak, segera dikembalikan pada mitra yang menyuplai beras tersebut. Sehingga diharapkan beras yang sampai ke tangan warga benar-benar sesuai ketentuan Impres Nomor 7 Tahun 2009.
Hal ini disampaikan Kepala Gudang Bulog 601 Larangan Kramat Kabupaten Tegal, Suprapto, saat ditinjau Kabag Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Tegal Ir Cucuk Daryanto, Selasa (28/6). Suprapto mengatakan, Bulog tidak akan mempersulit proses pengembalian beras. Intinya, apabila ada laporan bahwa kualitas beras tidak sesuai ketentuan, maka langsung ditarik dan diganti dengan jumlah yang sesuai. Karena itu dia meminta agar satgas Raskin memberi informasi, ketika ditemukan beras yang kurang kualitasnya.
"Sudah menjadi komitmen kami mengganti beras yang jelek. Jadi masyarakat tidak perlu kuatir. Segera laporkan jika beras yang diterima jelek ke satgas. Atau langsung ke gudang Bulog juga tidak masalah. Jangan ragu atau takut. Sebab kami pasti akan menarik dan menggantinya sesuai jumlah kerusakan yang ada."
Dia tak menampik kalau ada beberapa kantong Raskin yang kualitasnya tak sesuai standar. Hal ini dipengaruhi cuaca dan faktor penyimpanan cukup lama. Guna memastikan kualitas beras bagus, pihaknya tidak mungkin melakukan pengecekan menyeluruh. Lantaran jumlahnya sangat banyak. Pengecekan dilakukan dengan cara sempeling. "Ketika akan dikirim kita lakukan pengecekan. Tentunya tidak mungkin semuanya. Kita hanya ambil sempel sebanyak 10 persen dari jumlah yang akan digelontorkan," papar Suprapto lagi.
Dia menyebutkan, untuk menjaga kualitas beras, berbagai upaya perawatan terus dilakukan. Contohnya setiap bulan sekali dilakukan sprying. Ini untuk mencegah munculnya hama atau biasanya dikenal kutu. Kemudian fumigasi yang dilaksanakan maksimal 3 bulan sekali, guna mematikan hama yang sudah ada pada beras.
Sebelum itu, juga secara rutin melaksanakan sanitasi gudang dan lingkungan (saguling). Dengan begitu gudang akan selalu bersih, dan perkembangan hama dapat ditekan semaksimal mungkin. Untuk monitor hariannya adalah sanitasi, fisik gudang, suhu dan kelembaban, alerasi, serta kantor/satker Raskin.
Sementara Cucuk Daryanto menandaskan, kedatangannya ke gudang Bulog dalam rangka melihat secara langsung kondisi penyimpanan beras. Sebab, baru-baru ini beredar kabar adanya temuan Raskin kualitasnya jelek. "Di RT 6 RW 4 Debong Tengah Tegal Selatan ada warga mengaku menerima Rastis dengan kualitas kurang layak konsumsi. Karena itu kita tidak lanjuti dengan kegiatan ini," imbuhnya.
Garis besarnya, lanjut dia, pemerintah telah berupaya supaya Raskin yang digelontorkan tidak mengecewakan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan ada beras kualitasnya tidak layak. Hal itu dipengaruhi jumlah beras sangat banyak di gudang Bulog. Sehingga tidak mungkin dilakukan cek satu persatu.
Intinya, apabila warga tidak puas bisa langsung lapor ke RT, satgas, dan kelurahan. Baru satgas menindaklanjutinya ke tim kordinasi serta dilanjutkan ke gudang Bulog. Sehingga dapat secepatnya ditarik dan mendapatkan gantinya. (adi)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/29 Juni 2011