Jumat, 21 Desember 2012

Perempuan Bali Didorong Mau Gunakan Kondom

MERDEKA.COM, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali mendorong kesadaran kaum perempuan memakai kondom untuk mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual.
"Sekarang sudah ada kecenderungan penularan HIV/AIDS dalam rumah tangga, dari suami ke istri atau sebaliknya, dan tidak lagi semata-mata karena penularan lewat mereka yang bekerja di tempat berisiko," kata Koordinator Layanan, Dukungan dan Pengobatan (CST) KPA Bali Prof Dr Tuti Parwati, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, untuk menekan penyebaran HIV/AIDS telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah maupun kalangan LSM, hanya saja efektif tidaknya itu sangat tergantung pada kesadaran individu masing-masing.
"Sebenarnya sudah dilakukan upaya, tetapi belum semua mau mendukung. Belakangan ada juga bias gender karena kaum ibu acapkali baru mau memeriksakan diri di saat kondisi sudah kritis," ucapnya pada acara yang bertajuk Temu Wicara Perempuan Lintas Generasi Menyongsong Masa Depan Bangsa itu.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran untuk memakai kondom khusus perempuan. Tidak dimungkiri memang dari sisi harga lebih mahal hingga 5-7 kali dibandingkan kondom laki-laki.
"Alangkah baiknya pula, jika sudah merasa berisiko, sebelum menikah agar memeriksakan diri tes HIV/AIDS sehingga tidak menularkan pada pasangan maupun calon buah hati. Dengan deteksi dini dan pemberian ARV, maka penularan dapat ditekan," kata wanita yang juga pendiri Yayasan Citra Usadha Indonesia Itu.
Tuti menyebut kaum perempuan rentan tertular HIV/AIDS di tengah kondisi masyarakat yang seringkali tidak mengakui keberadaan lokalisasi, padahal sesungguhnya ada. Apalagi di Bali marak bermunculan kafe remang-remang.
Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat bahwa untuk 2012 saja sudah ada 22 orang yang meninggal karena HIV/AIDS, sedangkan dari 1987 hingga saat ini total ada 496 orang yang meninggal karena penyakit menular seksual itu.
Sumber: Merdeka.com

Dosa Bupati Aceng Menurut Versi DPRD

TEMPO.CO , Jakarta:Hampir semua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut sepakat akan melengserkan Bupati Aceng Fikri dari jabatannya. Aceng dinilai melakukan pelanggaran etika, sumpah janji jabatan, dan perundang-undangan.
Pendapat para wakil rakyat ini akan dituangkan dalam pandangan umum fraksi terhadap hasil penyelidikan pansus skandal pernikahan Bupati Aceng, pada Jumat, 21 Desember 2012.
Panitia Khusus DPRD Garut menuduh Aceng melanggar sejumlah aturan. Yaitu:
1. Pasal 2, 4, 5, dan 39 ayat 1 Undang-Undang No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan:
- Pernikahan tak tercatat di kantor agama
- Tak mengajukan permohonan nikah ke pengadilan
- Tak ada izin istri pertama
- Menceraikan istri tak melalui pengadilan
2. Pasal 27 dan 110 Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah:
- Melanggar kewajiban menjaga etika dan norma
- Melanggar sumpah jabatan
3. Pemalsuan dokumen negara:
- Memiliki buku nikah meskipun pernikahan tak terdaftar di Kantor Urusan Agama
ANANDA BADUDU | PRAM
 Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/dosa-bupati-aceng-versi-dprd-011012318.html

SELAMAT HARI IBU

Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.

Kamis, 20 Desember 2012

Gus Sholah Ucapkan Selamat Natal Tidak Haram

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh Nahdlatul Ulama K.H. Salahudin Wahid mengatakan tak ada masalah bagi kaum muslim untuk mengucapkan selamat Hari Raya Natal terhadap warga Nasrani. "Saya rasa tidak haram," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 20 Desember 2012 sore.

Mengucapkan selamat Natal, menurut pengasuh Pesantren Tebu Ireng yang akrab disapa Gus Sholah itu, seperti laiknya mengucapkan selamat tahun baru atau selamat ulang tahun. Saling mengucapkan selamat itu bagian kehidupan sosial dan tak masuk dalam ranah ritual peribadatan. "Itu masalah muamalah (hubungan antar manusia)," katanya.

Hal itu berbeda, kata dia, jika seorang muslim ikut melakukan ritual peribadatan saat Natal di dalam gereja. "Lain lagi kalau itu," katanya.

Menanggapi fatwa Majelis Ulama Indonesia yang melarang umat muslim mengucap selamat Natal bagi umat Nasrani, Gus Sholah tak ingin berdebat panjang lebar. "Saya tidak salahkan siapa-siapa," katanya.

Ia mengatakan fatwa itu memang muncul sejak lama. Kala itu, MUI diketuai oleh Prof. Buya Hamka pada 1981. Bagi Gus Sholah, fatwa itu masih memungkinkan untuk didiskusikan lebih lanjut dan diubah. Sikap Gus Sholah ini tak jauh berbeda dengan mantan presiden Jusuf Kalla yang tetap mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani.

Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani.
"Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Maruf Amin di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.

ANANG ZAKARIA
Sumber berita : http://www.tempo.co/read/news/2012/12/20/078449444/Gus-Sholah-Ucapan-Selamat-Natal-Tidak-Haram

JK Abaikan Fatwa MUI Soal Ucapan Selamat Natal

TEMPO.CO, Kupang - Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla mengabaikan imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar umat muslim tidak usah memberikan ucapan Natal bagi umat Nasrani. "Saya ucapkan selamat Natal bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Jusuf Kalla di Kupang, Kamis, 20 Desember 2012.

Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. Selain itu, ada fatwa MUI yang melarang untuk mengikuti ritual Natal.

Jusuf Kalla juga mengimbau agar masyarakat Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Sealatan (KKSS) di Kupang untuk tetap menjaga kerukunan antarumat beragama di daerah ini. "KKSS harus tetap menjaga kerukunan di daerah ini," katanya.

MUI telah mengeluarkan fatwa pada 1981 di masa Ketua Umum MUI Prof. Dr. Buya Hamka. Fatwa MUI yang ditandatangani Ketua Komisi Fatwa K.H. Syukri Ghazali dan Sekretaris H. Masudi. Isi fatwa ini menyatakan haram bagi umat muslim untuk mengikuti perayaan dan kegiatan Natal.

YOHANES SEO
Sumber Berita : http://www.tempo.co/read/news/2012/12/20/078449400/JK-Abaikan-Fatwa-MUI-Soal-Ucapan-Selamat-Natal

Jokowi Tak Mau Komentari Fatwa MUI Soal Natal

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bakal gamang jika harus menuruti saran MUI itu. Apalagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal merayakan Natal pada 25 Desember mendatang.
"Sudahlah, jangan nanya yang nyerempet-nyerempet seperti itu. Saya nggak mau komentar," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis 20 Desember 2012.
Adapun Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. "Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Maruf Amin di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.
Meskipun menyarankan tidak perlu mengucapkan selamat Natal, Ketua MUI Bidang Fatwa, Maruf Amin, meminta umat Islam menjaga kerukunan dan toleransi. Dia menegaskan, mengikuti ritual Natal adalah haram. MUI telah mengeluarkan fatwa pada 1981 di masa Ketua Umum MUI Prof. Dr. Buya Hamka. Fatwa MUI yang ditandatangani Ketua Komisi Fatwa KH. Syukri Ghazali dan Sekretaris H. Masudi. Isi fatwa ini menyatakan haram mengikuti perayaan dan kegiatan Natal.
Tak semua sepakat dengan pernyataan MUI. Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla memilih bersikap toleransi beragama dengan tetap mengucapkan selamat Natal.
SUTJI DECILYA
Sumber berita : http://id.berita.yahoo.com/jokowi-tak-mau-komentari-fatwa-mui-soal-natal-073323736.html

Umat Islam Tidak Usah Mengucapkan Selamat Natal

TEMPO.CO , Jakarta: Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. "Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Maruf Amin di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.

Meskipun melarang, Maruf meminta umat Islam menjaga kerukunan dan toleransi. Dia menyatakan ada fatwa MUI yang melarang untuk mengikuti ritual Natal.

Dia menegaskan, mengikuti ritual Natal adalah haram. "Karena itu ibadah (umat lain)," kata dia.

MUI telah mengeluarkan fatwa pada 1981 di masa Ketua Umum MUI Prof. Dr. Buya Hamka. Fatwa MUI yang ditandatangani Ketua Komisi Fatwa KH. Syukri Ghazali dan Sekretaris H. Masudi. Isi fatwa ini menyatakan haram mengikuti perayaan dan kegiatan Natal.

WAYAN AGUS PURNOMO

Sumber Berita :http://id.berita.yahoo.com/mui-umat-islam-tidak-usah-ucapkan-selamat-natal-233634086.html

Lima Mitos Kiamat Suku Maya Terpatahkan

Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Pada Jumat, 21 Desember, beberapa orang mengatakan bahwa kiamat yang diramalkan suku Maya akan tiba dan dunia bakal berakhir. Kabar baik, kiamat tersebut tampaknya tidak akan terjadi.

Badan antariksa NASA mengeluarkan siaran pers tertanggal 22 Desember yang berjudul “Kenapa Dunia Tidak Berakhir Kemarin”.

Ramalan mengenai kiamat suku Maya muncul dari sebuah kesalahpahaman tentang kalender perhitungan panjang Maya kuno, yang mengakhiri siklus 400 tahun yang disebut b'ak'tun pada 21 Desember, 2012, yang merupakan hari titik balik matahari pada musim dingin.

Perhitungan itu kebetulan saja merupakan b'ak'tun ke-13 dalam kalender, yang merupakan patokan suku Maya yang dianggap sebagai siklus penuh penciptaan alam semesta.

Apakah Anda paham? Siklus. Dengan kata lain, suku Maya memiliki pandangan siklus untuk waktu dan tidak akan melihat akhir dari siklus kalender tersebut sebagai akhir dunia.

Sebenarnya perkiraan tersebut tidak akan muncul sampai bangsa Barat mulai menafsirkan ulang kalender dalam beberapa dekade terakhir — bahwa kalender tersebut mengisyaratkan tanda-tanda kiamat.

Rumor kiamat suku Maya menjamur di internet, mulai dari keyakinan bahwa 21 Desember akan membawa era baru pemahaman perdamaian dan pemahaman universal hingga prediksi peristiwa astronomi yang menghancurkan alam semesta. Kita semua mendukung perdamaian dunia, tapi kami di sini ingin membuat rasa takut Anda hilang, terkait kemungkinan hancurnya Bumi.

Berikut lima kekhawatiran ramalan kiamat suku Maya yang umum dan mengapa ramalan itu tidak akan terjadi:

Prediksi 1: Matahari akan membunuh kita semua
Orang-orang yang meyakini kiamat suku Maya mulai mengada-ada tentang fakta bahwa matahari sedang memasuki fase aktivitas maksimum. Matahari berputar melalui periode tenang dan kegiatan yang memuncak kira-kira setiap 11 tahun — periode aktif ditandai dengan peningkatan badai matahari dan lidah api.

Beberapa lidah api memang bisa memengaruhi Bumi. Ketika matahari melepaskan partikel elektromagnetik sedemikian rupa, hal tersebut dapat berinteraksi dengan atmosfer kita. Badai matahari dapat mengganggu telekomunikasi, meskipun itu sebenarnya dapat dihindari. Partikel-partikel tersebut  juga bisa menyebabkan fenomena aurora, cahaya yang ada di belahan Bumi utara dan selatan.

Prediksi badai matahari yang akan terjadi pada 21 Desember dan akan menghancurkan planet ini tidak didasarkan pada kenyataan, seperti yang dinyatakan para ilmuwan NASA. Puncak matahari ini adalah salah satu yang “paling lemah” dalam sejarah, ujar Lika Guhathakurta, ilmuwan NASA, yang berbicara dalam panel online mengenai kiamat suku Maya pada 28 November. Dengan kata lain, para peneliti tidak melihat alasan untuk memprediksi bahwa badai matahari mampu menghancurkan peradaban kita.

Prediksi 2: Kutub magnet Bumi akan terbalik
Apa hubungannya kiamat suku Maya dan elektromagnetisme? Rumor itu menyatakan, Kutub Utara dan Selatan akan tiba-tiba bertukar posisi pada 21 Desember.

Kenyataannya adalah bahwa kutub tidaklah benar-benar berpindah posisi seperti kedengarannya: terkadang medan magnet Bumi memang berubah posisi, namun hal itu tidak akan terjadi hanya dalam waktu satu hari. Kutub berubah dalam waktu ratusan ribu tahun, ungkap NASA. Perubahan dari kutub magnet dapat menyebabkan sedikit peningkatan radiasi kosmik, namun perubahan sebelumnya tidak mengganggu kehidupan di Bumi seperti yang terlihat dalam catatan fosil.

Memprediksi perubahan kutub magnetik juga sulit. Perubahan terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu, oleh karena itu perubahan lain baru mungkin terjadi dalam beberapa ribu tahun berikutnya. Namun, telah ada setidaknya satu periode saat kutub magnet tetap berada pada posisinya selama 30 juta tahun.

Prediksi 3: Planet X akan bertabrakan dengan Bumi
Planet X, kadang-kadang dikenal dengan nama Nibiru, sebenarnya tidak ada. Namun demikian, beberapa orang yang berteori tentang kiamat telah meramalkan bahwa pada 21 Desember "planet  asing" itu akan bertabrakan dengan Bumi, dan memusnahkan semua makhluk hidup.

Rumor Planet X dimulai pada 1976, ketika mendiang penulis Zecharia Sitchin mengklaim telah menerjemahkan teks bangsa Sumeria yang menemukan kembali planet Nibiru yang hilang, yang diduga mengorbit matahari sekali setiap 3.600 tahun — ini menjelaskan mengapa manusia dan teleskop modern tidak pernah melihat planet tetangga itu.

Pada 2003, orang yang mengaku sebagai peramal dan penghubung alien, Lieder Nancy, memperingatkan bahwa planet tersebut akan bertabrakan dengan Bumi. Bila itu tidak terjadi, maka tahun kejadian tersebut  berubah menjadi 2012,  bertepatan dengan mitos kiamat suku Maya.

Tentu saja, seharusnya sebuah planet yang berada pada jalur tabrakan dengan Bumi dalam beberapa hari saja, dapat sangat terlihat dengan mata telanjang. Bahkan, Nibiru seharusnya muncul sama terangnya dengan Mars di langit malam pada April 2012, jika ramalan itu benar. Mengingat NASA memiliki kemampuan untuk melihat ke luar angkasa, sebuah planet terdekat menuju Bumi tidak akan lolos dari deteksi mereka.

"Kami seharusnya sudah melihat planet itu beberapa  tahun lalu," kata Don Yeomans, manajer Near-Earth Object NASA di Pasadena, California.

Prediksi 4: Planet-planet akan sejajar
Ketakutan lain adalah planet-planet akan sejajar pada 21 Desember, entah bagaimana kejadian itu bisa memengaruhi planet kita. Teori yang satu ini sangat mudah untuk dibantah. Berikut penjelasan NASA:

"Tidak ada kesejajaran planet dalam beberapa dekade mendatang," seperti yang diungkapkan situs  lembaga antariksa itu pada 2012. "Bahkan bila kesejajaran tersebut benar-benar terjadi, tidak akan ada efek yang berarti pada Bumi."
Sebelumnya memang ada kejajaran planet pada 1962, 1982 dan 2000, seperti yang diungkapkan NASA, dan kita semua toh masih hidup.

Prediksi 5: Bumi akan gelap total

Rumor ini, beredar lewat email sampah, klaim yang menyebutkan bahwa NASA memprediksi bahwa Bumi akan mengalami kegelapan total antara 23 Desember dan 25 Desember. Itu benar-benar merusak keceriaan di hari Natal!

Beberapa email mengklaim, situasi tersebut akan terjadi sebagai akibat dari matahari dan Bumi yang sejajar untuk pertama kalinya, sementara pihak lain mendasarkannya pada kisah liar bahwa Bumi memasuki "sebuah sabuk tidak bergerak" yang disebut sabuk Photonic. Apapun dugaan penyebab terjadinya fenomena gelap total pada Bumi, hal itu sama sekali tidak akan terjadi, ungkap NASA.

"Tidak ada kesejajaran seperti itu," tulis pejabat di badan antariksa tersebut.
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/lima-mitos-kiamat-suku-maya-terpatahkan-024202088.html

Rabu, 19 Desember 2012

Tiga Hari di Sarkem dan Bong Suwung

TEMPO.CO, Jakarta--Arini Robbi menyusuri gang-gang sempit di belakang gedung pemerintahan menuju pinggiran rel kereta api barat Stasiun Tugu, Minggu malam, 16 Desember 2012. Ia bertemu dengan para pekerja seks yang berderet.
Ia bersama seorang anggota Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta (P3SY), mengobrol santai diselingi candaan dengan pekerja seks di Bong Suwung. »Saya berkenalan, duduk-duduk dan guyon dan berbicara dengan mbak-mbak yang ada di Bong Suwung. Kalau pas ada pelanggan ya pembicaraan dihentikan,” ujar dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Desember 2012.

Arini, mahasiswa jurusan Magister Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta merupakan salah satu peserta »Live in Lokalisasi”, kegiatan yang digagas P3SY pada 15-17 Desember 2012. Kegiatan itu juga diikuti mahasiswa UGM, UIN Sunan Kalijaga, dan sejumlah aktivis dari berbagai organisasi non pemerintah, seperti LBH Yogyakarta dan organisasi masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye hari anti-kekerasan terhadap pekerja seks, yang jatuh pada 17 Desember.

Arini menuturkan selama tiga hari mengikuti »live in Lokalisasi” membuat pikirannya menjadi terbuka dan mengenali berbagai persoalan sosial. Di Bong Suwung, ia masuk bersama 20 orang rombongannya.

Ia menyusuri warung remang-remang yang di belakangnya terdapat bilik-bilik kecil. Di Bong Suwung terdapat 70 orang pekerja seks. »Awalnya saya sedikit khawatir karena kami terlihat mencolok. Kami mudah masuk karena dipandu teman dari P3SY,” katanya.

Arini mengatakan berbicara dengan pekerja seks tidak mudah. Kuncinya adalah tidak menghakimi para pekerja seks. Ia berbicara dengan seorang pekerja seks pindahan dari kawasan Parangkusumo, Parangtritis, Bantul. Pekerja seks berumur 27 tahun itu, kata Arini pindah ke Bong Suwung karena kerap dirazia aparat keamanan.

Menurut Arini, di Bong Suwung saat ini banyak pekerja seks yang berumur muda. Tarif mereka rata-rata berkisar Rp45.000-Rp65.000. Uang hasil kerja mereka harus disetor kepada pemilik bilik kamar sebesar Rp35.000. Tarif ini jauh lebih murah dari pekerja seks di Pasar Kembang (Sarkem) sebesar Rp75.000-200.000.

Selain bertemu pekerja seks di Bong Suwung, Arini juga tinggal semalam di Pasar Kembang (Sarkem), Sosrowijayan pada Sabtu, 17 Desember. Ia tinggal di sebuah losmen dan membaur dengan para pekerja seks.

Di Sarkem, menurutnya kondisinya berbeda dengan Bong Suwung. Ia mudah masuk ke Pasar Kembang, dipandu bu Sarmi, anggota P3SY. Pekerja seks di Sarkem tak kaget dengan kunjungan itu karena mereka sering mendapat kunjungan yang sama dari sejumlah instansi dan organisasi non pemerintah. »Penerimaan mereka bagus. Kami ada tiga kelompok, masing-masing berjumlah enam orang,” katanya.

Siang hari, ia berdiskusi bersama anggota P3SY, yang anggotanya rata-rata merupakan eks pekerja seks. Mereka belajar tentang arah gerakan pekerja seks di dunia yang materinya disiapkan PKBI, seks yang sehat dari petugas Puskesmas Kecamatan Gedongtengen dan kekerasan pada perempuan. »Materi-materi itu penting untuk membuka pemikiran mahasiswa tentang pekerja seks,” katanya.

Malam harinya, Arini mengaku sulit tidur karena irama musik dangdut mengalun sepanjang malam. Musik-musik itu terdengar dari lokasi karaoke yang berada di Sarkem. »Musik-musik terdengar hingga subuh. Tak masalah bagi saya. Ini saya lihat sebagai cara untuk menarik pengunjung karena jumlah pekerja seks semakin banyak,” ujar dia.

Arini yang berjilbab mengatakan malam hari itu ingin berjalan-jalan dan mengobrol dengan para pekerja seks. Namun, ia khawatir akan mengganggu kerja para pekerja seks. »Saya juga khawatir dikira berdakwah karena kebetulan saya berjilbab,” kata Arini.

Menurut Arini, kondisi para pekerja seks di Sarkem dan Bong Suwung sangat memprihatinkan. Di Sarkem misalnya, para pekerja seks harus melayani pelanggan dengan kondisi kamar yang tidak layak atau jauh dari standar kesehatan. »Tak ada ventilasi udara di kamar-kamar berukuran kecil tempat mereka melayani pelanggan. Mereka sewaktu-waktu juga akan sulit melarikan diri kalau ada pelanggan yang melakukan kekerasan,” katanya.

Arini menambahkan salut dengan para pekerja seks yang tetap bertahan hidup di tengah stigma negatif yang melekat. Mereka tak punya pilihan lain untuk membiayai kebutuhan hidup.

Keberadaan pekerja seks, lanjut Arini memberikan dampak ekonomi bagi lingkungan sekitar sehingga semestinya mereka mendapatkan perlakuan yang manusiawi. »Saya berharap ada kepedulian dari banyak orang tentang kesehatan dan jaminan keamanan selama mereka bekerja,” katanya.

Sementara itu, salah satu pengunjung Bong Suwung, Tejo (nama samaran) mengatakan ia bersama temannya ke lokalisasi itu pada 2010. Kala itu, pekerja seks yang ada rata-rata sudah berumur. »Saya bercakap-cakap setelah pesan minum di warung remang-remang. Saya tanya kabar lalu melakukan tawar menawar harga,” katanya.

Ia mengatakan tawar menawar harga dilakukan di sepanjang rel. »Saat transaksi, kalau ada kereta melintas kami segera minggir,” kata pekerja swasta ini.

SHINTA MAHARANI
Sumbe Berita : http://id.berita.yahoo.com/tiga-hari-di-sarkem-dan-bong-suwung-003408821.html

Senin, 17 Desember 2012

Memperingati Hari Nusantara Pemkab Tanam Pohon

Bangsa Indonesia Merupakan Negara Kepulauan Terbesar di Dunia Dinas Kelautan Perikanan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Tegal memperingati hari Nusantara ke-13 dengan melibatkan sejumlah instansi dan masyarakat Pantura Kabupaten Tegal, Kamis (13/12) kemarin. Apa saja kegiatannya?
LAPORAN: YERI NOVEL
SUASANA pantai Munjung Agung, Kecamatan Kramat, kemarin tidak seperti biasanya. Ya, pantai yang berdekatan dengan pelabuhan perahu Cantrang Larangan itu dijadikan sebagai lokasi peringatan Hari Nusantara ke-13 yang di selenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal dalam hal ini DKKP. Kegiatan yang berlangsung khidmat itu, diawali dengan upacara yang dipimpin oleh anggota Lanal Tegal Lettu Cassito dan diikuti sedikitnya 500 orang yang berasal dari sejumlah instansi dan masyarakat. Antara lain, anggota Brigif 4 Dewa Ratna, Lanal Tegal, Airud Tegal, Koramil Kramat, Polsek Kramat, Staf DKPP, Satpol PP, Petugas Linmas Desa Munjung Agung, PPTK, Pokwasmas, Penyuluh Pertanian, masyarakat nelayan dan petani tambak, siswa SUPM, serta siswa Pramuka dari SMAN 1 Kramat. Hadir pada kesempatan itu pula, Kepala DKPP Kabupaten Tegal, Ir Suhartono MM, Muspika Kramat, dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Suhartono mengungkapkan, bahwa kegiatan ini sekaligus untuk meningkatkan kesadaran bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Karena itu, dengan adanya kegiatan penanaman pohon pada hari ini, menurutnya sebagai wujud kebersamaan pemerintah kabupaten dengan masyarakat sekitar.  Kebersamaan seperti itu harus terus dibina dan dikembangkan, sehingga masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang baik. Masyarakat dapat sadar dan berperan aktif dalam rehabilitasi wilayah pantai. "Saya harapkan, peringatan Hari Nusantara yang diwarnai dengan menanam pohon ini akan membangkitkan semangat swadaya masyarakat dalam gerakan penanaman satu miliar pohon," ujarnya.
Ribuan pulau yang ada di Indonesia bukan sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu kedaulatan bangsa Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang wilayahnya merupakan perairan. Karena itu, Hartono berharap, masyarakat mampu mengubah cara pandang dari orientasi daratan ke orientasi lautan.  "Wahana dan sarana yang paling strategis untuk mengubah cara pandang orientasi tersebut adalah melalui pendidikan," sambungnya.
Adapun jumlah pohon yang ditanam kali ini, sebanyak 700 bibit batang pohon. Jumlah itu terdiri dari dua jenis pohon yakni pohon Ketapang sebanyak 500 batang dan pohon Cemara Laut sebanyak 200 pohon. Dalam kesempatan itu pula, Pemkab Tegal sekaligus memberikan bantuan kapal Inka Mina ukuran 30 GT pada kelompok nelayan pantura. Selain itu, juga memberikan dana bantuan PUMP kepada 73 kelompok tani dan nelayan untuk kebutuhan budidaya, pengolahan serta perikanan. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Memperingati-Hari-Nusantara-Pemkab-Tanam-Pohon.html

Bisnis Esek Esek Online Inikah Tiga Otaknya

TEMPO.CO , Jakarta--Mereka tiga sekawan dari Bandung. Sebut saja NA, RW, dan HD. Mereka memulai bisnis esek-esek komersial melalui "thread" yang dikenal dengan sebutan "Sonia Mansion" di dunia maya sekitar April 2011 lalu. Namun bisnis mesum ini harus berakhir setelah Satuan Reserse Mobile Polda Metro Jaya membekuk mereka di Apartemen Aston, Kuningan, Jakarta Selatan, pada 5 Desember 2012.

Bisnis ini bermula dari sang mucikari atau mami, NA, yang mengaku awalnya hanya iseng mencoba. Berkawan dengan RW sebagai teman satu tongkrongan di Bandung, mereka terbersit untuk memulai bisnis "basah" ini. Merasa belum lengkap, NA pun mengajak satu orang lagi yaitu HD, yang disebutnya sebagai teman dekat sejak masih kecil.

"Dari ngobrol, cerita-cerita aja. Terus pengen coba-coba aja," kata perempuan mungil berkulit putih itu kepada Tempo, Kamis 13 Desember 2012 lalu.
Tak lama kemudian, tiga sekawan ini pun sepakat menjalankan bisnis dengan berbagi peran masing-masing. NA menjadi mucikari, RW bertugas sebagai operator di dunia maya, dan HD bertugas di lapangan sekaligus merekrut petugas seks komersil (PSK).
Mereka mengaku bukan pemain besar. RW menegaskan hanya membuka "thread" khusus esek-esek berjudul "Sonia Mansion" di tiga situs yaitu krucil.net, bintangmawar.net, dan semprot.com. Melalui "thread" khusus pria hidung belang inilah mereka menjaring pelanggan.

"Kami bukan pemilik situs. Kami hanya membuka "thread" untuk pemasaran," ujar pria yang bertugas sebagai operator internet ini.

NA membenarkan jika bisnis yang ia geluti selama 1,5 tahun itu hanya bisnis kecil-kecilan dan tak profesional. Menurut dia, mereka tidak bekerja setiap hari dan hanya menjaring pelanggan setiap Selasa-Sabtu dari pukul 10 pagi hingga 10 malam. Tarifnya pun relatif terjangkau yaitu Rp 600 ribu/jam.
Meski ada ratusan pelanggan, tapi yang datang setiap harinya tak tentu jumlahnya. "Biasanya per event setiap minggu dapat Rp 10 juta hingga Rp 15 juta," kata dia. Lihat: Tiga Situs Internet Ini Jadi Kedok Pelacuran dan Begini Bisnis Pelacuran Bintangmawar.net Dimulai.

Dari penggerebekan terhadap sindikat yang beromzet Rp 40-60 juta per bulan ini awal bulan lalu, polisi menyita uang tunai Rp 3,9 juta, 4 bungkus tisu basah, tiga botol jel plastik pelicin, 11 buah kondom, 2 buah handuk, 20 lembar kartu discount dan empat buah kunci pintu kamar apartemen.

MUNAWWAROH | SYAILENDRA
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/bisnis-esek-esek-online-inikah-tiga-otaknya-232144238.html

Seks Bebas Kini Jadi Masalah Utama Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa selain persoalan Narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya) serta HIV/AIDS, maka seks bebas kini menjadi masalah utama remaja di Indonesia.
"Hal tersebut harus segera ditangani mengingat jumlah remaja terbilang besar, yakni mencapai 26,7 persen dari total penduduk," kata Plt Kepala BKKBN Subagyo di Jakarta, Rabu.
Penelitian Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) pada 2007 lalu menemukan perilaku seks bebas bukanlah sesuatu yang aneh dalam kehidupan remaja Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2009 pernah merilis perilaku seks bebas remaja dari penelitian di empat kota yakni Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya hasil yang didapat sebanyak 35,9 persen remaja punya teman yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Bahkan, 6,9 persen responden telah melakukan hubungan seksual pranikah.
BKKBN, kata dia, sebagai institusi yang mempunyai fungsi sosialisasi tentang pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja dalam upaya mempersiapkan kehidupan berkeluarga terus meningkatkan berbagai program.
Program GenRe (Generasi Berencana) adalah salah satunya yang ditawarkan sebagai upaya edukasi.
Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso menambahkan, BKKBN ingin menjadikan GenRe sebagai sebuah gaya hidup kalangan remaja, sehingga dapat merencanakan keluarga yang berkualitas, bukan sebagai kewajiban untuk menekan angka kelahiran.
"Pendekatannya adalah untuk kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga bagi remaja, bukan pengendalian penduduk. GenRe pun dikemas lebih menarik dengan program GenRe Goes To School dan GenRe Goes To Campus," katanya.
BKKBN juga menggelar Genre Action 2012 lomba poster nasional untuk menyosialisasikan program GenRe. (tp)
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/seks-bebas-kini-jadi-masalah-utama-indonesia-031609046.html


Ritual Seks di- Gunung Kemukus Untuk Cari Pesugihan

MERDEKA.COM, Sudah menjadi cerita umum, ada ritual mencari pesugihan semacam babi ngepet dan lainya dilakukan orang di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah. Untuk mendapatkan pesugihan itu, konon harus berhubungan seks dengan pasangan tidak sah.

Ritual mesum ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang mencari jalan pintas untuk menjadi kaya. Di gunung ini, ratusan warga dari berbagai wilayah di Jawa terutama datang berduyun-duyun ke Gunung Kemukus ini. Mereka bertujuan untuk mencari pasangan melakukan ritual pesugihan itu. Bagaimana sebenarnya ritual ini bisa menjadi semacam tata cara dan menjadi semacam tradisi yang sesat?

Tempat ritual ini berada di Gunung Kemukus tepatnya terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, 30 km sebelah utara Kota Solo. Untuk mencapai daerah ini tidak terlalu sulit, dari Solo bisa naik bus jurusan Purwodadi dan turun di Belawan, dari situ di sebelah kiri jalan akan ditemukan pintu gerbang yang bertuliskan "Daerah Wisata Gunung Kemukus", dari gerbang tersebut kita bisa naik ojek atau berjalan kaki menuju tempat penyeberangan dengan perahu.

Gunung Kemukus identik sebagai kawasan wisata seks karena di tempat ini orang bisa sesuka hati mengkonsumsi seks bebas dengan alasan untuk menjalani laku ritual ziarahnya, itulah syarat kalau mereka ingin kaya dan berhasil.

Dalam suatu aturan yang tidak resmi diwajibkan bahwa setiap peziarah harus berziarah ke makam Pangeran Samudro sebanyak 7 kali yang biasanya dilakukan pada malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon atau pada hari-hari dan bulan yang diyakhini baik, melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang bukan suami atau istrinya . Tapi jika ingin membawa pasangan sendiri pun tidak jadi masalah.

Acara ritual seks di Gunung Kemukus ini ada yang menganggap hanya sebuah legenda rakyat daerah. Zaman dulu dikisahkan tentang seorang Pangeran dari Kerajaan Majapahit yang bernama Pangeran Samudro bangsawan ini berasal dari kerajaan Majapahit tapi ada juga yang menyebutnya berasal dari zaman Kerajaan Pajang.

Menurut cerita, Pangeran Samudro ini jatuh cinta kepada ibunya sendiri yaitu Dewi Ontrowulan. Ayahanda Pangeran Samudro yang mengetahui hubungan anak-ibu tersebut menjadi murka dan kemudian mengusir Pangeran Samudro.

Setelah diusir oleh ayahnya inilah Pangeran Samudro melakukan perjalanan hingga akhirnya sampai ke Gunung Kemukus, tak lama kemudian sang ibunda menyusul anaknya ke Gunung Kemukus untuk melepaskan kerinduan.

Singkat cerita, ibu dan anak yang tengah dilanda asmara ini melepas kerinduan setelah sekian lama tidak bertemu. Namun, sebelum sempat ibu dan anak ini melalukan hubungan intim, penduduk sekitar memergoki mereka berdua yang kemudian merajamnya secara beramai-ramai hingga keduanya meninggal dunia.

Keduanya kemudian dikubur dalam satu liang lahat di gunung itu juga. Menurut cerita lainnya, sebelum menghembuskan napasnya yang terakhir Pangeran Samudro sempat meninggalkan sebuah pesan yaitu kepada siapa saja yang dapat melanjutkan hubungan suami-istrinya yang tidak sempat terlaksana itu akan terkabul semua permintaannya.

"Baiklah aku menyerah, tapi dengarlah sumpahku. Siapa yang mau meniru perbuatanku , itulah yang menebus dosaku dan aku akan membantunya dalam bentuk apapun". Begitulah isi sumpah yang dilontarkan Pangeran Samudro sebelum akhirnya wafat.

Dari cerita legenda tentang Pangeran Samudro ini lah ritual di Gunung Kemukus seolah menjadi ajang pesta seks untuk meminta kekayaan. Jika berhasil, kedua pasangan yang bukan sah sebagai suami istri ini harus bertemu kembali untuk melakukan selamatan dan syukuran di Gunung Kemukus itu kembali.

Jika ingkar, maka kedua pasangan yang telah berjanji di makam Pangeran Samudro ini, akan jatuh miskin kembali. Bahkan, menurut mitos dan kepercayaan warga mereka atau titisan kedua pasangan yang melakukan ritual mesum berdua itu akan mengalami celaka.
Sumber: Merdeka.com
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/cerita-ritual-seks-di-gunung-kemukus-untuk-cari-032031414.html