Sabtu, 23 Juni 2012

150 Mahasiswa STAIBN Ikuti KKN

SEDIKITNYA 150 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Tegal, akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Talang. Mereka akan menempati 14 desa di kecamatan tersebut, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan oleh perguruan tingginya.
Dalam kegiatan pelepasan peserta KKN STAIBN yang digelar di Pendopo Pemkab Tegal, Kamis (21/6), dihadiri Wakil Bupati Tegal, H Moch Hery Soelistiyawan SH MHum, Ketua STAIBN Tegal, Drs H Badrodin MSi, dan beberapa dosen serta semua peserta KKN.
Dalam sambutannya, Drs Badrodin mengatakan, KKN kali ini diharapkan lebih mampu memberi sumbangsih yang besar bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa yang akan menempati desa di Kecamatan Talang. Dia juga berharap, mahasiswa yang mengikuti KKN ini dapat menitikberatkan dalam bidang keagamaan dan sosial. Hal ini karena basic dari STAIBN itu sendiri adalah agama.
“Kami berharap, semua mahasiswa yang akan melakukan KKN dapat menjaga nama baik almamater STAIBN dan mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang selama ini didapatkan di STAIBN,” katanya.
Sementara, Wakil Bupati Tegal, H Moch Hery Soelistiyawan SH MHum, yang melepas peserta KKN, dalam sambutanya mengharapkan agar KKN yang dilaksanakan oleh STAIBN diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat di Kabupaten Tegal khususnya kesadaran akan budaya pendidikan.
Dia menjelaskan, dari kurang lebih 1,5 juta pendudukan Kabupaten Tegal, dari Indek Pembangunan Manusia (IPM) ada sekitar 6,2 persen hanya lulusan SD. “Dengan KKN yang dilaksanakan oleh STAIBN ini, diharapkan mampu mendongkrak kesadaran masyarakat untuk lebih meningkatkan pendidikan di Kabupaten Tegal dan sekitarnya,” ungkapnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/150-Mahasiswa-STAIBN-Ikuti-KKN.html

Tari Kuntul Tegalan Bakal Tampil

SALAH satu kesenian khas Kabupaten Tegal, Tari Kuntul Tegalan, akan ditampilkan oleh kontingen Kwarcab 11.28 Tegal dalam ajang Jambore Daerah (Jamda) XIII Jateng.
Penampilan seni Kuntul Tegalan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang dilombakan dalam pentas seni dan budaya di bumi perkemahan Cakra Pahlawasri Desa Delingan Kabupaten Karanganyar, yang digelar mulai Kamis (21/6) sampai Selasa (26/6).
“Kontingen sudah menyiapkan tari Khas Tegal yakni Tari Kuntul Tegalan untuk diperagakan dalam arena Jamda nanti,” jelas Pimpinan Kontingen Cabang, Wahidin SPd, melalui Andalan Cabang Prodik, Tarjono, disela persiapan keberangkatan kontingen, Rabu (20/6) malam.
Menurut Tarjono, momentum lomba pentas seni budaya ini bisa menjadi sarana yang tepat untuk mengenalkan kesenian daerah khas Kabupaten Tegal kepada masyarakat Jawa Tengah. Karena yang akan mengikuti Jamda ini berasal dari semua daerah yang ada di Jateng. “Penampilan Seni Kuntulan ini sekaligus untuk mengenalkan kesenian daerah khas Tegal kepada masyarakat Jawa Tengah,” paparnya.
Persiapan ditampilkannya tari Kuntul Tegalan tersebut, kontingen telah melakukan beberapa kali latihan dan persiapan dibawah bimbingan guru seni tari yang membidangi. Dengan tidak meninggalkan persiapan yang lain sesuai dengan materi Jamda yang akan diikuti peserta.
“Persiapan sudah cukup matang, dan terakhir tari ini ini ditampilkan saat pelepasan dihadapan Wakil Bupati Tegal,” tuturnya.
Sebelumnya Wakil Bupati Tegal, H Moch Hery Soelistiyawan SH MHum, saat pelepasan kontingen berharap, kontingen Kabupaten Tegal dapat tampil maksimal dan percaya diri serta mampu meraih prestasi dalam ajang Jambore Daerah XIII. Karena dengan modal itu semua, secara tidak langsung prestasi akan mengikuti.
“Saya berharap, kontingen tampil maksimal, percaya diri, dan mampu berprestasi,” harapnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Tari-Kuntul-Tegalan-Bakal-Tampil.html

DPRD Belum Bersikap

DPRD Kabupaten tegal masih belum mengambil sikap, pasca terbitnya amar putusan Kasasi yang menjerat Bupati Tegal, H Agus Riyanto SSos MM (AR). Amar putusan Kasasi, terkait kasus proyek Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) diturunkan oleh Mahkamah Agung (MA) belum lama ini.
Sesuai UU nomor 32 tahun 2006 tentang pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah, maka amar putusan tersebut tentunya dapat berdampak langsung pada perubahan tampuk pimpinan di Kabupaten Tegal. Karenanya, Pemkab Tegal diharapkan dapat menjalankan amanat dalam UU nomor 32 tahun 2006 tersebut.
Perlu diketahui, sesuai dengan UU nomor 32 tahun 2006, diamanatkan adanya pemberhentian dan pengangkatan Bupati Tegal, pasca putusan tetap terhadap AR dalam kasus Jalingkos. Berdasarkan UU tersebut pula, maka secara otomatis Wakil Bupati Tegal tinggal dikukuhkan menjadi Bupati Tegal hingga masa periode jabatan habis, yakni 8 Januari 2014.
Nah, dengan diangkatnya Wakil Bupati tegal menjadi Bupati, maka akan terjadi kekosongan jabatan Wakil Bupati Tegal. Sesuai mekanisme dalam UU nomor 32 tahun 2006, calon Wakil Bupati Tegal dapat diajukan oleh partai politik pemenang Pemilu (PDI Perjuangan). Namun demikian, pengangkatan calon Wakil Bupati itu sendiri maksimal dapat dilaksanakan pada batas waktu 18 bulan sebelum periode jabatan Bupati habis, atau tepatnya tanggal 8 Juli 2012 mendatang.
Bebagai pendapat pro dan kontra pun menyeruak dalam menyikapi amanat UU nomor 32 tahun 2006 tersebut. Salah satunya datang dari Ketua FPAN DPRD Kabupaten Tegal, Helmi Amrulloh. Dimana pihaknya berharap agar Pemkab dapat mengambil langkah sesegera mungkin pasca terbitnya amar putusan Kasasi tersebut.
"Jangan melihat siapa yang akan diuntungkan, tetapi harus melihat fakta hukumnya. Kami kira itu normatif dan alamiah. Pemkab Tegal sudah seharusnya bertindak pro aktif," ujar Helmi, Kamis (21/6) kemarin.
Dikatakan Helmi, pro aktif Pemkab Tegal itu dimaksudkan guna penegakan proses hukum yang ada. Meski tetap melihat upaya hukum lain yaitu Peninjauan Kembali (PK), tergantung ada dan tidaknya novum baru dari penerima keputusan itu. Setidaknya ada upaya Pemkab dalam menyikapi penegakan hukum secara positif. “Sudah barang tentu, harus melihat penerapan UU nomor 32 tahun 2006. Terutama terkait waktu yang diberikan atas proses PK itu,” terang Helmi.
Disisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Rojikin AH SE, tidak ingin bersikap gegabah. Pihaknya tetap bakal menunggu dari pihak yang paling berhak menentukan sikap. Apalagi bukan DPRD Kabupaten Tegal yang menerima amar putusan itu. DPRD sendiri sampai saat ini belum ada tembusan yang diterimanya terkait itu. “Kami juga belum menerima tembusan putusan itu, jadi belum bersikap dan tetap menunggu,” ujar Rojikin.
Sementara, atas upaya Komisi I dan perwakilan eksekutif Pemkab Tegal dengan meminta pertimbangan kepada MA dan Depdagri, menurutnya, hal itu hanya sebatas mencari petunjuk. Bagi drinya, hal itu hanya sebuah upaya dan bukan berarti menjadi perwujudan sikap DPRD secara utuh. “Kalau kami selaku Ketua DPRD, tetap masih sebatas menunggu dari pihak yang berhak dan menerima amar putusan ini,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/DPRD-Belum-Bersikap.html

Dikaji Perluasan Lahan PIK.

ADIWERNA - Upaya menekan dampak serius pencemaran yang dihasilkan pengrajin pengecoran logam yang masih bertahan di perkampungan padat penduduk di Desa Pesarean, mendorong pengurus Koperasi Perkampungan Industri Kecil (KOPIK) berencana mengembangkan kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK ) Kebasen.
Langkah pengembangan kawasan ini ditempuh mengingat daya tampung PIK yang ada sekarang sekitar 1,8 ha sudah penuh, sementara pelaku usaha pengecoran logam di Desa Pesarean masih cukup banyak. Dan untuk menampung mereka semua di areal PIK, tak ada pilihan untuk segera melakukan upaya pengembangan wilayah.
Ketua KOPIK Kebasen, Drs Imam Maskur, menyatakan pihaknya bersama CV LUT tengah berupaya mengembangkan wilayah seluas 5 hektar di kawasan tersebut dan untuk merealisasikan hal itu perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal).
"Disinilah kami menggelar kajian analisis terkait rencana pengembangan kawasan PIK," ujarnya, disela-sela gelar konsultasi publik yang dilaksanakan di aula Kecamatan Talang Kamis (21/6) kemarin.
Gelar konsultasi publik yang dihadiri Kepala BLH Kabupaten Tegal Ir Khoffifah MM yang mewakili BLH Provinsi, seluruh warga masyarakat Desa Lawatan, Pesarean, Kebasen, dan sebagian Kajen yang terkena dampak baru lahan relokasi pengrajin logam, seluruh organisasi kepemudaan, dan LSM Merah Putih, serta anggota Komis III DPRD tersebut dibahas dampak baru yang bakal diminimimalisir pihak konsultan dalam pengembangan kawasan PIK Kebasen.
Kepala BLH Kabupaten Tegal, Ir Khoffifah MM, menyatakan, kawasan PIK Kebasen merupakan alternatif terakhir relokasi industri kecil berbahan baku B3 (bahan berbahaya beracun). Dimana langkah relokasi itu merupakan langkah konkret Pemkab ditahun 2009 lalu dengan penyediaan lahan seluas 1,8 hektar.
"Dalam perkembangannya, pelaku industri belum semuanya tertampung disana lantaran penuhnya lahan di PIK Kebasen. Pemkab dalam hal ini mendukung upaya pengembangan wilayah di sebelah Selatan agar dapat menampung pengrajin yang sementara ini bertahan di perkampungan penduduk," ujarnya.
Maskur sendiri mengaku, upaya meminimalisir dampak baru dalam upaya perluasan lahan PIK telah ditelaah bersama pihak konsultan dari Bogor. Dimana dampak baru itu berupa timbulnya limbah baru di kawasan PIK.
"Limbah baru di kawasan PIK itu nantinya akan kita kelola agar bisa menjadi batako paving blok dan kita jual secara provit untuk mencari keuntungan. Sementara untuk dampak asap yang akan merusak lingkungan sawah di sekitar PIK, akan kita upayakan dengan langkah menanam pohon berdaun lebar seperti ketepeng, enceng gondok, dan kangkung yang dapat menyerap kadar pencemaran logam di air sekitar PIK. Dampak-dampak tersebut kita buat dokumen amdal untuk diaplikasikan di lapangan," cetusnya.
Dia mengakui, dari lahan 1,8 hektar saat ini mampu menampung sekitar 60 pengusaha pengecoran logam yang didukung 120 tungku pengecoran. Dan di perkampungan sendiri masih bertahan sekitar 13 pengusaha dan di perumahan ada sekitar 27 hingga 30 pengrajin skala kecil. Dari lahan 5 hektar untuk pengembangan, pihaknya mengaku baru bisa menguasai sekitar 1,2 hektar yang sebagian dari lahan itu akan diperuntukkan untuk lahan terbuka hijau, termasuk akses jalan masuk ke lokasi.
"Keberadaan lahan itu akan kami maksimalkan untuk pengusaha kecil sekitar 25 UKM. Ini mengingat belakangan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha muda yang butuh lahan penampungan di PIK Kebasen," ujar Imam Maskur.
Sementara itu konsultan dari Bogor yang diketuai Eramewati, memastikan bahwa lokasi pengembangan wilayah PIK Kebasen sudah memenuhi kelayakan lantaran bebas dari banjir, berjarak 300 meter dari fasilitas umum, dan 150 meter dari batas jalan.
Terpisah anggota Komisi III, dr Budi Sutrisno, memberi apresiasi positif langkah KOPIK dan dukungan CV LUT yang secara berkesinambungan memikirkan langkah relokasi pengrajin pengecoran logam di kawasan PIK Kebasen. Dia meminta Pemkab melalui BLH agar bisa mengupayakan bantuan dari pusat agar tidak terlalu membebani pengrajin dalam sewa lahan di areal PIK Kebasen.
Apresiasi positif juga dilontarkan LSM Merah Putih dan Gerbang Mataram terhadap langkah konkret KOPIK dan CV LUT terhadap upaya meminimalisir dampak lingkungan dari usaha pengrajin pengecoran logam. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dikaji-Perluasan-Lahan-PIK.html

Kamis, 21 Juni 2012

Pembangunan Drainase Mangkrak

TALANG - Impian  warga yang bermukim di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang untuk terbebas dari banjir pada musim penghujan tahun ini buyar. Hal ini sejalan dengan makin burengnya kepastian pemkab untuk mengucurkan dana yang dibutuhkan sebagai pendukung pembuatan drainase. Usulan yang sempat dimatangkan di tingkat musrenbang kecamatan sejak dua tahun lalu hingga kini belum juga terakomodir oleh pemkab.
Kades Pegirikan, Haji Slamet mengatakan, pihak pemkab mensinyalir gagalnya realisasi kucuran dana senilai Rp 250 juta itu lantaran pihak pemerintah desa terlambat dalam menjalankan lelang pekerjaan, dan menyebabkan proyek tidak tertangani.  "Kami merasa terpukul dengan kenyataan ini. Awalnya ajuan anggaran sudah dimatangkan di tingkat musrenbang kecamatan. Begitu diajukan, pihak pemkab memintakan dirembug paling akhir karena melihat nominalnya cukup tinggi. Namun ujung-ujungnya pihak pemkab malah mensinyalir lelang terlambat sehingga tidak bisa terealisasi,"ujarnya Rabu ( 20/6) kemarin.
Ditengah keputusasaan itu dia masih bersyukur bahwa pemdes sempat mendapat dana aspirasi dewan senilai Rp 90 juta untuk merealisasi pengerjaan pembenahan drainase sepanjang 1.700 meter tersebut. Namun tentu dengan dana yang cukup minim, proyek itu tak bisa kelar secara paripurna. Dan dia juga masih menaruh rasa optimis bahwa dipeghujung tahun 2012 mendatang pemdes bakal  mendapat kembali dana aspirasi dewan senilai Rp 100 juta untuk melanjutkan proyek yang sempat mangkrak tersebut.
Diakuinya, tidak berfungsinya drainase mengakibatkan genangan air meluber kemana-mana.  "Banjir selalu menjadi kendala dalam proses belajar mengajar siswa di SDN Pegirikan 01, dimana air luberan selalu masuk hingga keruang kelas. Hal yang sama juga diderita TK Masitoh, TPQ, hingga pelataran masjid Al Hidayah," terangnya.
Terpisah Camat Talang, Drs H Imam Maskur MSI mengakui ajuan proyek pembenahan drainase di Pegirikan memang sempat dimasukkan skala prioritas.  "Mungkin keterbatasan keuangan yang dimiliki pemkab membuat rencana yang sudah dimatangkan ditingkat kecamatan harus dipending terlebih dahulu," terangnya.
Dia juga  mengakui bahwa saluran drainase tersebut sebelumnya sempat dibangun di tahun 1992. Dalam perjalanan waktu hingga tahun 1998 saluran sudah tidak berfungsi dan mampet ditumbuhi semak belukar hingga sekarang. Bila musim hujan tiba, dari tahun ke tahun, banjir selalu menyapa warga desanya. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pembangunan-Drainase-Mangkrak.html

Selasa, 19 Juni 2012

Gemuk Lawan Dengan Buah

Ghiboo.com - Huff, capek menurunkan berat badan? Padahal kelebihan berat badanbisa memicu berbagai masalah kesehatan. Nah, coba deh mengonsumsi buah persik, plum dan nektarin yang dipercaya melawan obesitas.

Ketiga buah ini merupakan buah-buahan segar yang baik untuk dikonsumsi. Penelitian terbaru oleh Texas AgriLife Research menemukan, senyawa bioaktif dalam ketiga buah itu bisa melawan obesitas terkait diabetes dan penyakit jantung.

Menurut Dr Luis Cisneros-Zevallos, ilmuwan makanan Agrilife Research, senyawa dalam ketiga buah itu bisa menjadi senjata dalam melawan sindrom metabolik dimana obesitas dan peradangan memicu berbagai masalah kesehatan serius.

"Riset kami menunjukkan bahwa buah berbiji keras, seperti persik, plum dan nektarin memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi melawan sindrom ini," jelas Cisneros-Zevallos.

Cisneros-Zevallos menjelaskan bahwa senyawa fenolik (senyawa antioksidan yang banyak terkandung dalam tanaman) yang terkandung dalam buah ini bekerja sebagai anti-obesitas, anti-inflamasi dan anti-diabetes pada barisan sel-sel berbeda dan juga mengurangi oksidasi kolesterol jahat yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa empat kelompok fenolin utama -anthocyanin, asam clorogenic, quercetin dan catechin derivatif - bekerja pada sel berbeda, seperti sel lemak, makrofag dan sel endotel pembuluh darah," ungkap Give Obesity.
Sumber Berita : http://id.she.yahoo.com/gemuk-lawan-dengan-buah-ini-143000617.html

Wa Ode Menuding Marzuki Siap Sumpah Pocong

AKARTA- Ketua DPR Marzuki Alie disebut-sebut kecipratan uang suap terkait pembahasan proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) di sejumlah daerah. Mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Wa Ode Nurhayati yang menjadi terdakwa dalam kasus itu menuding Marzuki menerima duit panas Rp 300 miliar.

Wa Ode juga menuduh para wakil ketua DPR dan pimpinan Banggar menerima jatah suap dari proyek di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut. Marzuki membantah tudingan itu. Bahkan dia siap melakukan sumpah pocong untuk membuktikan dirinya tak bersalah.
”Mari bersumpah atas nama Tuhan kita supaya kalau bohong kita akan dilaknat tujuh turunan. Bila perlu dipocong di depan para ulama Indonesia agar suasana sakral terbangun. Boleh juga pakai lie detector (alat pendeteksi kebohongan),” kata Marzuki dalam rilisnya, Selasa (19/6).
Dalam persidangan, Wa Ode mengatakan bahwa Marzuki Alie menerima Rp 300 miliar, sedangkan masing-masing wakil ketua DPR dan pimpinan Banggar Rp 250 miliar.  Wakil Ketua DPR Anis Matta (PKS) dan Pramono Anung (PDIP) membantah tuduhan tersebut.
 Anis menilai, kasus Wa Ode merupakan kasus pribadi politikus PAN itu dalam kapasitas sebagai anggota Banggar. Pramono Anung justru tertantang dengan tudingan Wa Ode. “Saya malah tertantang dengan tudingan itu. Kalau memang ada, silakan Wa Ode membuktikan,” katanya.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua Banggar DPR Olly Dondokambey dan Tamsil Linrung.  Sementara itu, dalam sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin, Wa Ode menyatakan, dirinya merasa menjadi korban konspirasi dan selalu diposisikan sebagai tersangka kasus mafia anggaran satu-satunya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Wa Ode juga menuding dakwaan jaksa penuntut umum KPK terhadap dirinya hanya bersumber dari asumsi.
‘’Hanya kata Saudara Haris Surahman seorang,’’ katanya.
Dia juga mengklaim uang Rp 50,5 miliar dalam rekeningnya diperoleh dari hasil usaha pribadi. ‘’Tidak bersumber dari uang suap. Semua jelas dan terukur.’’
Menurutnya, tak sedikit pun yang disembunyikan dengan maksud samar atau jahat. Menurutnya, pada 2008 jumlah deposito miliknya di Bank Danamon Rp 8 miliar. Tahun 2010 minimal ia dapat mengumpulkan deposito Rp 24 miliar. Namun belakangan jumlah itu menyusut menjadi Rp 10 miliar.
‘’Jika kurang dari itu, maka kata Papa saya dagangan merugi. Sampai saat ini deposito saya hanya Rp 10 miliar dan itu sudah disita KPK,’’ ujarnya.
Dalam berkas dakwaan, jaksa menyebutkan bahwa Wa Ode diduga memiliki rekening khusus untuk menampung uang hasil tindak pidana korupsi senilai total Rp 50,5 miliar. Rekening Nurhayati itu terdaftar di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR RI dengan nomor register 102-00-0551613-0.
Sejak menjabat anggota DPR sejak Oktober 2009 hingga September 2011, terdakwa menerima gaji dan tunjangan Rp 1,2 miliar yang dimasukkan dalam rekeningnya yang lain. Dia juga menerima honor Rp 465,6 juta. Terdakwa secara formal dinilai tidak memiliki penghasilan lain di luar gaji, tunjangan, dan honorarium sebagai wakil rakyat.
Ditelusuri
Jaksa mendakwa, dari Rp 50,5 miliar uang Wa Ode, Rp 6,25 miliar di antaranya merupakan fee terkait pengurusan alokasi dana PPID di Kabupaten Aceh Besar, Pidie Jaya, Bener Meriah, dan Minahasa.
Uang itu disetor oleh pengusaha Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq (Rp 5,5 miliar), Saul Paulus David Nelwan (Rp 350 juta), dan Abram Noach Mambu (Rp 400 juta) melalui Haris Surahman. Imbalan itu diberikan kepada Nurhayati agar bisa memuluskan keempat kabupaten sebagai penerima dana PPID tahun 2011.
Sesuai permintaan, keempat kabupaten itu akhirnya ditetapkan sebagai daerah penerima dana PPID berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2010 tentang APBN Tahun Anggaran 2011 dan Permenkeu Nomor 25/PMK.07/ 2011 tanggal 11 Februari 2011 tentang Pedoman Umum Dana Alokasi DPPID Tahun Anggaran 2011.
Wa Ode kemudian mengalirkan sejumlah dana kepada sejumlah pihak. Sekretaris pribadi Wa Ode, Sefa Yulanda, dikirimi Rp 430 juta. Ada juga nama Wa Ode Sukmawati yang ditransfer Rp 90 juta ke Bank BPD Cabang Wakatobi, Sulteng.
Selain itu, rekening atas nama Hadji Kalla di Bank Mandiri ditransfer Rp 157 juta. Puluhan nama lain menerima dalam jumlah berbeda-beda. Nama-nama yang masuk dalam surat dakwaan adalah Rangga Arifianto, Syarif Achmad, Sie Yanto, Deris Suryadi, Bharati Mohandas Bhojwani, Erna Suharno, Juswan via Real Time Gross Settlement, Ahmad Hamzah, Ahmad Johan, dan Imam Fatahilah.
Terdakwa juga mentransfer dana Rp 619,2 juta melalui ATM ke rekening atas nama pihak lain yang identitasnya tidak dapat diketahui lagi. Dua pengacara Wa Ode Nurhayati, yakni Wa Ode Nur Zainab dan Arbab Paproeka, juga disebut-sebut kebagian dana haram. Nur Zainab yang juga kakak sepupu terdakwa menerima Rp 150 juta pada 25 November 2010, sedangkan Arbab kebagian Rp 100 juta pada 3 Mei 2011.
Kepala Biro Humas KPK Johan Budi mengatakan, penyidik akan terus menelusuri aliran dana terkait Wa Ode. ‘’Sekecil apa pun informasi yang diterima KPK, pasti diusut. Termasuk soal informasi aliran dana korupsi WON kepada pihak-pihak lain,’’ kata Johan.
Ia menegaskan, jika penerima dana Wa Ode memenuhi unsur tindak pidana korupsi, mereka pasti akan ditindak.  (J13,viva-25,59)
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/06/20/190095/Wa-Ode-Menuding-Marzuki-Siap-Sumpah-Pocong

Kabupaten Tegal Rawan Bencana

SLAWI - Kabupaten Tegal yang memiliki wilayah pantai sampai pegunungan rawan terserang bencana alam. Bahkan sejumlah wilayah di daerah itu rawan dengan bencana tanah longsor, serangan angin puting beliung, banjir, kebakaran, gelombang pasang dan kekeringan. Bahkan setiap tahun bencana alam menyerang sejumlah wilayah di daerah itu, dengan kerugian warga capai ratusan juta hingga miliaran rupiah.  “Di tahun 2011 sekitar puluhan bencana alam menimpa sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal. Sampai Mei 2012, tercatat sudah sekitar 12 bencana menimpa daerah ini,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Pemkab Tegal, Kukuh Eko P, Selasa (19/6).
 Dikatakan Kukuh, pada tahun 2012 sekitar 12 bencana alam menimpa sejumlah wilayah daerah itu. Bentuknya variatif, mulai dari tanah longsor, serangan angin puting beliung, banjir dan kebakaran. Terbanyak adalah serangan angin puting beliung, mencapai sekitar tujuh kejadian.  “Sisanya bencana banjir, tanah longsor dan kebakaran lahan dirumah warga,” ujarnya.
 Menurut dia, kerugian mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah yang diderita warga. Pihak BPBD Pemkab Tegal sendiri telah menyalurkan sejumlah bantuan, sesuai kriteria yang ada bagi korban bencana. Bahkan mengusulkan bantuan dari BPBD Provinsi Jateng dan juga bakoorwil III. Sebagian besar bantuan sudah disalurkan kepada yang berhak.
 Disisi lain, menurut Kabid Kesiapsiagaan BPBD Pemkab Tegal, Yudo Jatmiko, ada sejumlah wilayah yang rawan dengan bencana alam. Untuk tanah longsor ada pada empat kecamatan terawan, Kecamatan Bumijawa, Bojong, Jatinegara dan Balapulang atau wilayah atas Kabupaten Tegal. Sebagian lagi diempat kecamatan lain seperti Kecamatan Kedungbanteng, Lebaksiu, Pangkah dan Margasari.  Untuk wilayah rawan banjir yaitu Kecamatan Kramat, Suradadi, Warureja, Talang, Tarub dan Margasari. Wilayah rawan gelombang pasang, Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja. Sedang rawan bencana kekeringan di wilayah, Kecamatan Warureja, Pagerbarang, Kedungbanteng, Margasari, Jatinegara, Balapulang dan Pangkah.
 Sementara, untuk wilayah rawan kebakaran di Kecamatan Balapulang, Bojong, Bumijawa, Jatinegara, Kedungbanteng, Lebaksiu, Margasari dan Warureja. “Untuk bencana angin puting beliung hampir semua wilayah di Kabupaten Tegal, rawan serangan bencana ini,” pungkas Yudo Jatmiko. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Kabupaten-Tegal-Rawan-Bencana.html

Dari Upaya Meningkatkan Wawasan Kebangsaan

DI ERA REFORMASI sekarang ini, demokrasi makin mekar, kebebasan makin tumbuh, dan hak-hak azasi mendapat penghormatan yang tinggi. Namun semua itu menimbulkan masalah baru. Atas nama reformasi dan demokrasi seringkali sebagian masyarakat tidak lagi memaknai Pancasila, UUD 1945, wawasan kebangsaan dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara utuh.
Dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan di daerah, agar kedepan perlu dibangun dan dikembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara harmonis dan seimbang, Kantor Kesbangpol dan Linmas Setda Pemkab Tegal mengadakan kegiatan ceramah peningkatan wawasan kebangsaan bagi aparatur dan pendidik tahun 2012.
Kegiatan yang dilakukan di Aula SMK N 1 Slawi tersebut, Selasa (19/6) para peserta yang berjumlah 45 orang, dari sekcam se Kabupaten Tegal dan guru SMAN/SMKN pengampu PKN, diberikan empat materi, yakni Aktualisasi Wawasan Kebangsaan Di Era globalisasi, yang disampaikan dari Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jateng, Drs Eko Prihadi. Kedua tentang Fungsi Pancasila dan UUD 1945 dalam menjaga keutuhan Bangsa dan NKRI yang disampaikan Dosen UPS, Drs Wahyono Mhum. Ketiga, materi Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa di Era Globalisasi disampaikan dari Kodim 0712 Tegal, Kapten Inf Setiyono dan keempat materi tentang Reformasi berwawasan kebangsaan yang disampaikan Dr ST Sukirno MS dari UNTAG Semarang.
Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas, M Agus Sunarjo, yang pada saat itu menjadi moderator dalam diksusi, sebelumnya menuturkan, bahwa kegiatan ini dimaksud untuk memberikan gambaran dan pengertian secara jelas kepada sekcam dan tenaga pendidik pengampu mapel PKN tentang wawasan kebangsaan dan memasyarakatkan 4 pilar kebangsaan kepada masyarakat dan siswa SLTA.  “Ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman wawasan kebangsaan kepada peserta serta memberikan dorongan motivasi untuk menciptakan dinamika pembangunan, sesuai dengan karakter kebangsaan, jati diri dan kepribadian masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekda Kabupaten Tegal, Haron Bagas Prakoso SH Mhum, yang sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya, dia menyambut baik upaya meningkatkan wawasan kebangsaan tersebut. Kedepan pihaknya berharap hal seperi ini tidak hanya di lakukan oleh sekcam dan tenaga pendidik di SLTA, tetapi aparatur desa serta tenaga pendidik lainnya juga harus diberikan peningkatan pengetahuan ini.
Hal ini dimaksudkan, agar nilai-nilai kebangsaan tersebut dapat menjadi landasan dalam pengendali bertindak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Selain apartur desa, di sekolah-sekolah sebelum masuk juga harus diberikan pemahaman tentang wawasan kebangsan ini,” ungkapnya.
Kegiatan ini, lanjut Bagas, merupakan upaya preventif untuk menanamkan rasa nasionalisme dan menumbuhkan kembali semangat patriotisme kepada masyarakat luas. Ia berharap kepada seluruh masyarakat terutama para peserta, untuk dapat berfikir secara holistik dengan logika sebab akibat.  “Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai wahana pembinaan mental spritual bagi masyarakat. Sehingga mereka benar-benar memiliki akhlaq yang teruji, berbudi luhur, berwawasan kebangsaan yang luas serta memiliki komitmen yang tinggi terhadap integritas bangsa dan negara,” tuturnya. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Upaya-Meningkatkan-Wawasan-Kebangsaan.html

Jalankan Amanat Perda

SEJALAN dengan amanat Perda nomor V tahun 2009 yang mengatur perubahan status dari desa menuju kelurahan untuk wilayah yang dekat dengan ibu kota dan kabupaten, mau tidak mau harus segera dijalankan pemerintah Kecamatan Slawi.
Camat Slawi, Abuseri SIP mengakui upaya tersebut akan dilakukan secara bertahap dan lebih mengutamakan desa yang hampir selesai jabatan kadesnya.  "Untuk tahun ini bidikan kami fokus di Desa Slawi Kulon terlebih dahulu. Ini mengingat masa jabatan kades akan berakhir awal Desember 2012. Selanjuntya menyusul desa lain seperti Trayeman dan Dukuhwringin yang masa jabatan kadesnya habis tahun 2013. Untuk Kalisapu dan Dukuhsalam masa jabatan kades habis tahun 2014 dan 2017," ujarnya.
Diakuinya, dari 10 wilayah yang ada disana saat ini terinci ada 5 kelurahan dan 5 desa yang segera akan berubah menjadi kelurahan. Dalam arti kata, bila desa tersebut berubah menjadi kelurahan, sudah barang tentu semua perangkat akan diisi oleh PNS.  "Sosialisasi adalah upaya bijak yang akan ditempuh pihak kecamatan terkait upaya merubah status desa menuju kelurahan. Pemkab sudah menyiapkan kompensasi dalam bentuk materiil bagi perangkat desa sekaligus kades paska perubahan status tersebut," terangnya.
Dari langkah sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi media menyerap tanggapan aspirasi warga desa, terkait wacana perubahan status itu. Dia bakal menggunakan prosentase pendapat yang telah menggunakan hak pilih sedikitnya dua pertiga dari jumlah penduduk desa. Bila qouta dua pertiga mendukung perubahan status hal itu akan mudah direalisasikan, begitu pula sebaliknya. Dan bila dua pertiga warga benar-benar menghendaki perubahan status dari desa menjadi kelurahan, kades bersama BPD bisa segera mengusulkan hal itu kepada bupati melalui camat.
Tak ditampiknya, dengan perubahan status desa menjadi kelurahan itu akan banyak membantu pemkab dari segi penghematan biaya. Paling tidak dalam tatanan kelurahan tidak dibutuhkan lagi biaya untuk pilkades yang jumlahnya tidak sedikit.  "Seluruh perangkat akan didrop dari pemkab dan untuk jabatan lurah sendiri tidak ada jangka waktunya seperti kades yang harus menjabat selama 6 tahun," tegasnya.
Terkait bengkok desa, setelah berubah menjadi kelurahan tidak akan sepenuhnya dikuasi oleh lurah. Bengkok desa akan dilelang untuk kepentingan masyarakat desa mendukukng APBDK atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kelurahan. Jadi bengkok sepenuhnya akan dikelola untuk mengisi kas pendukung pembangunan kelurahan. (her)  
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Jalankan-Amanat-Perda.html

Puncak Hari Lingkungan Hidup Tingkat Pemkab Tegal

Peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat Kabupaten Tegal digelar bersamaan dengan upacara bulanan, Senin (18/6) kemarin. Dalam kesempatan ini, Sekda Pemkab Tegal, Drs Haron Bagas Prakoso mewakili Wakil Bupati Tegal, Haji Muhammad Hery Sulistiyawan SH Mhum memimpin jalannya upacara, sekaligus prosesi pemberian apresiasi pemkab terhadap pejuang lingkungan. Bagaimana pelaksanaannya?
LAPORAN : HERMAS PURWADI
DIMANA sebanyak 34 penerima penghargaan sebagai pejuang lingkungan diberikan langsung oleh sekda seusai upacara. Penghargaan itu diantaranya berupa Kalpataru tingkat Kabupaten Tegal yang diberikan kepada juara I Kelompok Tani Kalisusu sebagai kategori penyelamat lingkungan, juara II diberikan kepada Sohiburoji, penjaga pintu air bendung Danawarih dan juara III kepada Sunardi penyuluh kehutanan yang keduanya masuk dalam kategori pengabdi lingkungan.
Penghargaan juga diberikan kepada penggiat Adipura dalam pencapaian tahun ini. Penggiat yang memperoleh penghargaan tercatat RSUD Dr Soesilo, Puskesmas Slawi, UPTD Pengairan Slawi, Perum Permata Abadi, Griya Praja Mukti, UPTD Terminal Slawi, dan UPTD Pengolahan limbah pengelola TPA Penujah. Piala juga diberikan kepada pemenang lomba K3 tingkat Kabupaten Tegal tahun 2012 yang sempat digulirkan Badan Lingkungan Hidup sebagai imbangan giat penilaian Adipura yang baru saja dilakukan oleh Kementrian LH.
Dimana dari hasil akhir penilaian K3 tingkat Kabupaten Tegal tahun ini, untuk kategori desa atau kelurahan juara diraih Desa Dukuh Salam, Desa Slawi Kulon, dan Kelurahan Procot untuk posisi I hingga III. Sementara di tingkat titik pantau sekolah juara I hingga III diraih SMKN 1 Slawi, SMAN 2 Slawi dan SMAN 1 Slawi. Ditingkat SMP juara I hingga III diraih SMPN 1 Slawi, MTsN Slawi dan SMPN 2 Slawi. Dan di tingkat SD juara diraih SDN Kalisapu 03, SDN Trayeman 03, dan SDN Kudaile 03.
Untuk juara K3 tingkat kecamatan, juara tahun ini diraih Kecamatan Slawi, Kecamatan Tarub, dan Kecamatan Dukuhwaru. Sementara untuk tingkat perkantoran juara diraih PDAM, Setda Kabupaten Tegal, dan Disparbud. Dan untuk kategori jalan dan taman juara I diraih Tajoni mandor kebersihan Jalan Dr Soetomo, Sutarni mandor taman Jalan Wahid Hasyim, dan Mastyah penyapu Jalan Wahid Hasyim. Dalam kesempatan ini sekda membacakan amanat presiden pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2012 yang jatuh pada 5 Juni 2012 lalu. Dimana hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati sebagai bentuk aspirasi negara atas Deklarasi Stockholm pada tangal 5 Juni 1972.   "Deklarasi itu telah diakui sebagai tonggak sejarah kesadaran masyarakat dunia, atas pentingnya penanganan dan pemeliharaan lingkungan hidup secara bersama," tegasnya.
Kepada para penerima penghargaan Kalpataru, pada kepala sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri, dan penerima Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) sekda mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kerja keras, keteladanan, dan prestasi yang diraih pejuang lingkungan.  "Kalian telah berjasa besar dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, keindahan kota, dan kehijauan sekolah. Kami berharap kerja keras ini bisa terus dilanjutkan dalam kepeloporan dan keteladanan pada pemeliharaan kelestarian lingkungan di wilayah jantung Kota Slawi yang menjadi titik pantau Adipura dan semua wilayah yang ada di Kabupaten Tegal pada umumnya," tegasnya. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Puncak-Hari-Lingkungan-Hidup-Tingkat-Pemkab-Tegal.html

PAC PDI P Dukung Rojikin

ADIWERNA - Ketua DPC PDI P Kabupaten Tegal, Rojikin AH SE diminta maju mencalonkan diri sebagai Bupati Tegal pada Pilkada daerah itu mendatang. Kebulatan tekad sembilan PAC komunitas MSP mewakili 18 PAC yang adalah sebuah tidaklanjut aspirasi mereka saat reses anggota DPR-RI, Prakosa belum lama. Penyampaian itu berlangsung dirumah ketua PAC Adiwerna, Senin (18/6) kemarin.  “Kami sepakat dan sudah bertekad mendukung dan mengusung Rojikin AH SE, mencalonkan diri sebagai Bupati Tegal mendatang,” kata Nursidik mewakili PAC komunitas MSP lainnya.
 Dikatakan Nursidik, PAC yang hadir dan membulatkan tekad itu juga siap melakukan pendekatan dengan PAC lain. Bahkan menurutnya, langkah itu merupakan konsekuensi logis, karena Rojikin merupakan ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, sangat layak untuk maju pada Pilkada mendatang. Apalagi anggota DPR-RI asal Dapil IX, Kota dan Kabupaten Tegal serta Kabupaten Brebes, Prakosa juga mendukung itu.
 Disisi lain, PAC PDI P Tarub, Sanusi menegaskan, selama ini bisa dikatakan sembilan PAC komunitas MSP juga sering berkomunikasi dengan PAC lain. Bahkan apa yang dilakukannya saat ini mengusung ketua DPC-nya, merupakan langkah tepat, karena PDI Perjuangan merupakan partai pemenang Pemilu lalu.  ”Kami sudah membulatkan tekad Rojikin AH SE untuk didukung maju Pilkada mendatang,” ujarnya.
Dan itu, kata Sanusi, merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena bagaimana pun juga, sebagai kader dan pekerja partai harus tunduk dengan perintah. Apalagi Rojikin merupakan kader terbaik yang dimiliki oleh PDI Perjuangan Kabupaten Tegal saat ini. Sehingga tidak ada alasan lain untuk tidak mencalonkan dia sebagai bakal calon Bupati Tegal mendatang. "Kenapa harus orang lain, sedang di dalam tubuh internal kita sendiri memiliki kader militan. Dan itu sudah kami sepakati bersama, bakal calon bupati yang diusung PDI Perjuangan adalah Rojikin, bukan orang lain seperti yang digembar-gemborkan kebanyakan orang. Ini juga menunjukkan bukti kesolidan kami dalam menjaga nama baik partai," sambungnya.  
Sementara, sembilan PAC komunitas MSP yang meyatakan kebulatan tekada mewakili PAC lain, yaitu PAC PDI P Adiwerna, Tarub, Dukuhwaru, Slawi, Pangkah, Suradadi, Pagerbarang, Bojong dan Bumijawa. Kebulatan tekad itu merupakan sebuah kesepahaman dalam mendukung ketua DPC-nya. Bahkan sebagai bukti loyalitas PAC kepada induk partainya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/PAC-PDI-P-Dukung-Rojikin.html

Minggu, 17 Juni 2012

Mempersiapkan Perjalanan Agar Aman Dan Nyaman

Banyak hal bisa terjadi dalam perjalanan. Bahkan tempat tujuan yang dianggap paling aman pun tidak menjamin kita terhindar dari bahaya kriminal atau huru-hara. Bagaimana cara mencegahnya?

Sedikit melakukan riset dan menilik kembali pengalaman saya, setidaknya ada beberapa hal yang saya anggap penting untuk memastikan perjalanan saya aman. Tentu saja, apa pun bisa terjadi walau dengan persiapan yang maksimal, tetapi setidaknya risiko itu dapat kita kurangi.
Pastikan perjalanan Anda aman.
Hal pertama yang saya lakukan adalah mengemas benda-benda berharga di tas jinjing (carry-on). Saya ingin laptop, kamera, perhiasan, dokumen, semuanya berada langsung di bawah pengawasan saya.

Saya tak pernah memasukkan benda berharga ke bagasi ketika check-in karena selain berisiko dicuri, penanganan bagasi pesawat sering kali kasar dan asal banting. Tentunya kita tak ingin benda berharga kita rusak, kan?

Setelah mengemasnya dengan rapi, saya juga memastikan tas saya kuat dan tahan lama. Artinya tidak mudah sobek, tidak mudah disobek atau dipotong namun tetap ringan, serta terutama bagian retsleting tidak mudah terbuka.

Untuk mengunci tas/koper yang masuk bagasi pesawat, saya pastikan menggunakan gembok berstandar internasional, terutama standar TSA (Transportation Security Administration) di Amerika Serikat. Gembok ini selain lebih kuat, juga menggunakan kunci yang masternya dimiliki oleh petugas-petugas TSA.

Jadi ketika mereka melakukan inspeksi acak, mereka dapat membuka tas saya tanpa harus menghancurkan gemboknya.

Saya juga tidak lupa menyediakan obat-obatan dan pertolongan pertama dalam tas jinjing yang saya bawa di kabin. Jika terjadi apa-apa selama bagasi kita belum di tangan, maka kita bisa langsung mengambil pertolongan yang diperlukan (misalnya plester atau obat). Pastikan juga obat-obatan cair isinya di bawah 100 ml agar tidak dibuang oleh petugas keamanan.

Soal sabuk uang (money belt), tidak semua orang nyaman. Namun, jika ada memang harus melalui daerah yang sangat rawan, tidak ada salahnya membelinya. Sabuk uang dilingkarkan di pinggang atau perut di bawah pakaian sehingga tidak terlihat dari luar. Ini bisa pula jadi tempat membawa paspor (jika harus dibawa bepergian, bila tidak lebih baik titipkan paspor di hotel).

Jika tidak memilikinya, kita bisa membawa tas jinjing kecil yang dapat diakses di depan tubuh. Selalu letakkan tas jinjing di jangkauan pandangan agar tidak kecopetan. Ekstra hati-hati ketika tidur di moda transportasi, seperti perjalanan malam hari di kereta api, misalnya.

Sebelum berangkat, saya menyimpan nomor-nomor penting seperti kedutaan besar, polisi, pemadam kebakaran, maskapai penerbangan, dokter, hotline asuransi, kontak keluarga dan lain-lain dalam sebuah kartu yang bisa dengan mudah diselipkan di dompet atau tas.

Sebagai bagian dari riset perjalanan, saya mempelajari setiap daerah yang akan dikunjungi, dan membaca sedikit sejarah atau situasinya. Misalnya, dalam satu kota pasti ada daerah yang kurang aman. Hindarilah. Ketahui lokasi rumah sakit, polisi dan kedutaan atau konsulat.

Saya senang dengan perjalanan yang spontan, namun dalam spontanitas itu tetap perlu ada kesiapan informasi, kan?

Bagi yang membawa anak-anak kecil atau orang tua dan lanjut usia, saya sarankan pastikan mereka dalam pengawasan kita. Jika perlu bekali mereka dengan tas kecil yang berisi informasi kontak penting. Ide bagus juga untuk membekali mereka dengan telepon seluler jika usia anak sudah cocok.

Berikan mereka pengertian untuk tidak menerima pemberian dan ajakan orang asing yang tak dikenal.

Terakhir, jangan lupa untuk menyimpan fotokopi seluruh dokumen, baik dalam format fisik maupun file di Google Docs, USB flashdisk atau CD/DVD.

Semoga pengalaman pribadi saya berguna bagi Anda. Selamat jalan-jalan!
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/mempersiapkan-perjalanan-agar-aman-dan-nyaman.html

Tongkat Estafet Dandim Berpindah

SLAWI - Usai mengikuti serah terima jabatan Dandim 0712/ Tegal yang dilangsungkan di Korem 071/Wijayakusuma 14 Juni 2012 lalu, prosesi lepas sambut jabatan Komandan Kodim 0712/ Tegal digelar di halaman Makodim setempat, Sabtu ( 16/6) kemarin. Kali ini pejabat lama, Letkol ( Arh) Elman Nawendro yang telah kurang lebih tiga setengah tahun menjabat Dandim 0721/ Tegal menapaki karier baru sebagai Kepala Staf Korem 071/ Wijaya Kusuma. Sementara jabatan Dandim 0712/Tegal yang baru, disandang Letkol (Inf) Jefson Marisano Simanjuntak SIP yang sebelumya menjabat Komandan Pusat Latihan dan Pertempuran Infantri  (Dandodiklatpur) Rindam IV Diponegoro di Klaten.
Gelar pisah sambut berlangsung penuh warna dengan dihadiri muspida dari dua wilayah Kota dan Kabupaten Tegal.
Letkol Arh Elman Nawendra dalam sambutan perpisahannya mengatakan, bahwa apa yang telah dilakukan selama menjabat Dandim 0712/Tegal dalam membantu pemerintah daerah baik kota dan kabupaten seyogyanya bisa terus diapresasikan oleh pengantinya.  "Hal yang wajib terus dikembangkan oleh pejabat baru adalah pembinaan teritorial. Seyogyanya apa yang telah berhasil saya kembangkan bisa terus ditingkatkan seperti pelaksanaan program KB Kesehatan, penghijauan, dan ketahanan pangan di daerah," tegasnya.
Diakuinya, upaya untuk menggerakkan personil dalam menciptakan lingkungan hidup bersih menjadi kebanggaan dengan tercapainya mahkota Adipura untuk Kabupaten Tegal yang sempat ditunggunya sejak 16 tahun.
Terpisah pejabat baru Dandim 0712/ Tegal Letkol (Inf) Jefson Marisano Simanjuntak SIP optimis akan bisa mengembangkan capaian yang telah diraih seniornya.  "Kami akan berupaya mengimbangi capaian prestasi yang diraih kota dan kabupaten dengan menggerakkan potensi personil yang ada. Dan kami juga siap menggelar program Wawasan Kebangsaan yang sempat didengungkan kota, bila pihak kabupaten terpanggil untuk melakukan hal yang sama disini," cetusnya.
Dalam kesempatan tersebut kedua pimpinan daerah Kota dan Kabupaten Tegal silih berganti memberikan kata pelepasan pada pejabat lama dan memberi kata sambutan pada pejabat baru dalam nuansa penuh kekeluargaan. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Tongkat-Estafet-Dandim-Berpindah.html

Brigif Bersihkan Pasar Trayeman

SLAWI - Dukungan nyata Brigif 4/Dewa Ratna untuk mewujudkan lingkungan bersih dan mempertahankan piala Adipura yang baru diraih Kota Slawi terus dilakukan. Kali ini aksi nyata memperingati hari Lingkungan Hidup sekaligus mendukung pencapaian Adipura ditempuh dengan menerjunkan personilnya untuk melakukan aksi bersih-bersih di areal Pasar Trayeman seperti yang dilakukan Sabtu(16/6) kemarin.
Dan Brigif- 4/Dewa Ratna, Letkol Makmur mengatakan, karya bhakti bersih Trayeman kali ini menerjunkan 25 personil,dan akan dilanjutkan dengan aksi bersih mako Yonif 407/Padmakusuma. "Ini adalah langkah nyata TNI yang turut sengkuyung terhadap prestasi yang diraih pemkab,"tegasnya.
Sementara terpisah kepala UPTD Pasar Trayeman, M.Supriyadi mengaku memberikan apresiasi positif terhadap Brigif 4/Dewa Ratna yang membidik giat Karya Bhaktinya untuk kebersihan areal Pasar Trayeman. "Ini adalah bentuk nyata dukungan TNI dalam upaya mempertahankan capaian Adipura. Dimana bulan September 2012 mendatang juga sudah memasuki tahap I penilaian dari Kementiran LH. Dengan adanya giat semacam ini semakin menggugah kami bersama awak paguyuban pedagang untuk selalu berupaya maksimal mewujudkan areal Trayeman yang bersih sebagai salah satu titik pantau," cetusnya.
Dia juga menyatakan, penataan pedagang paska rampungnya proses renovasi pasar nanti, sudah dirancang dengan melibatkan peran serta pengurus paguyuban. "Pendataan pedagang sudah kami lakukan untuk menghindari gejolak. Inti dari pendataan ini untuk pemerataan dan menghindari satu pedagang bisa mempunyai tempat dobel," tegasnya. Dilibatkannya paguyuban dalam hal pendataan ulang ditempuh UPTD lantaran paguyuban selama ini dipandang sebagai mitra dalam menjaga kondusifitas pasar.(her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Brigif-Bersihkan-Pasar-Trayeman.html

Kinerja Pemkab Dipertanyakan

KINERJA eksekutif Pemkab Tegal terkait pembangunan infrastruktur dianggap kurang efektif dan dipertanyakan kalangan anggota legislatif. Pasalnya, penetapan APBD tahun 2012 dilaksanakan akhir 2011, namun banyak kegiatan yang belum dilaksanakan. Kondisi itu bisa berimbas negative pada kwalitas kegiatan, jika dilaksanakan secara tumpang tindih. Belum lagi dalam waktu dekat bakal digulirkan kegiatan APBD Perubahan, dikhawatirkan kegiatan infrastruktur bertambah dan pelaksanaannya lebih terkendala.  Hal itu diungkapkan sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, dr Budi Sutrisno MKes, dari FPDI asal Partai Gerindra, kemarin.
 Dikatakan Budi Sutrisno, jika kegiatan regular tidak segera digulirkan, dikhawatirkan bakal tertumpangi kegiatan perubahan, bisa menjadi lebih kacau. Atas kondisi itu pihaknya mempertanyakan kinerja eksekutif, karena penetapan APBD dilakukan lebih awal namun belum juga dlaksanakan sesuai harapan. Jika dulu beralasan pihak legislatif mengalami keterlambatan penetapan, saat ini harusnya eksekutif lebih mempercepat pelaksanaan kegiatan. Karena penetapan APBD-nya sesuai harapan dan lebih cepat.
 Menurut dia, jika keterlambatan akibat adanya penyesuaian harga karena adanya rencana kebijakan BBM, saat ini harusnya pelaksanaan pelelangan dan pengejaan kegiatannya sudah bisa dilaksanakan. Alasan lain yang kurang normative adalah terkait menunggu pelelangan kegiatan dengan nilai besar jadi yang memiliki nilai kecil dibelakangkan, menurutnya tidak tepat. “Apalagi proses lelang terkendala, seharusnya tenggang waktu bisa untuk melaksanakan kegiatan kecil dibawah Rp 100 juta. Ini juga dipertanyakan efektifitas kinerjanya,” jelas dr Budi.
 Sementara yang lebih dipertanyakan adalah, adanya informasi jika pengaturan dimulainya kerja kegiatan dibawah Rp 100 juta, menunggu kebijakan Sekda Pemkab Tegal, ini lebih ironi. Mestinya Sekda bisa berinisiatif, jika proses lelang pada ULP LPSE terkendala, bisa dipercepat kegiatan kecil sambil menunggu proses lelang kegiatan besar. “Kondisi ini membuat banyak masyarakat dan anggota DPRD memepertanyakan akan kebijakan dimaksud,” pungkasnya. (gon)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Kinerja-Pemkab-Dipertanyakan.html

Menyambut Hari Ulang Tahun RI ke 67

DALAM rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 67 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2012 nanti, Young Gardu (Yoga) Suradadi menyelenggarakan turnamen sepak bola U-14. Kegiatan yang dihelat di lapangan Az Zahra Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi pada Minggu (17/6) sore itu, diikuti 28 tim kesebelasan sepakbola dari berbagai daerah. Kegiatan yang tampak seru ini, dihadiri Kepala Desa Suradadi, Tarsijan, dan tokoh masyarakat sekitar.
Pembina Yoga pada turnamen sepak bola U-14, H Suratmo SPd MPd mengatakan, kegiatan turnamen diselenggarakan selama sekitar dua minggu. Tim kesebelasan pada turnamen kali ini tidak hanya dari kecamatan Suradadi. Akan tetapi, dari Kecamatan Warureja dan Kramat juga turut meramaikan perhelatan tersebut. Dia mengemukakan, jumlah tim yang mengikuti ada 28 kesebelasan. Antara lain, Sandikala, Pramela, Cobra Malam, Mades, Belonk, Satria Muda, Arembo Merah, Garuda Mini, Gasella, Poker, Megasi, Jombor, Gamas 1, Mutiara, Pontong, Personic, Balola, One W, Arembo Putih, Ganres, Gamas 2, BRI, Atlatko Delsig, Belpas, Angker, Pandawa, Kongsi, dan Perseka. "Turnamen di mulai tanggal 17 bulan Juni ini dan berakhir pada tanggal 3 Juli mendatang," terang Suratmo.
Menurutnya, setelah final pada tanggal tersebut, pemenang akan langsung menerima hadiah yang sudah disediakan oleh panitia. Hadiah total untuk juara I sampai IV, akan menerima uang sebesar Rp 5 juta. Selain mendapat hadiah, sang juara juga bakal mendapatkan trophy dan piagam dari panitia penyelenggara. Bahkan tidak hanya itu, panitia juga telah menyediakan hadiah bagi pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.  "Turnamen ini untuk umum. Intinya, usia peserta dibawah 14 tahun," sebutnya.
Pendiri Young Gardu, Hudi, mengungkapkan, kegiatan dalam rangka menyambut HUT RI ke 67 ini, sengaja diselenggarakan lebih awal. Sebab, pada bulan Agustus mendatang, bersamaan dengan bulan Ramadhan serta hari Raya Idul Fitri. Sehingga kegiatan diajukan dua bulan sebelum hari kemerdekaan berlangsung. "Kalau puasa, tidak mungkin turnamen ini diselenggarakan. Karena itu, kami selenggarakan lebih awal," tukasnya.
Kepala Desa Suradadi, Tarsidjan, mengaku sangat mendukung dengan kegiatan turnamen tersebut. Sebab, selain untuk ajang silahturahmi antar pemuda, juga untuk mencari bibit-bibit muda dalam dunia persepakbolaan khususnya di wilayah Suradadi. Karena itu, dia berharap, jagalah emosi dan hindari sikap anarkis yang dapat merugikan diri sendiri. Selain itu pula, dia juga mewanti-wanti kepada wasit, supaya bekerja dengan jujur dan baik.  "Hindarilah kecurangan, sebab hal itu dapat menimbulkan emosi. Jadikanlah suasana ini yang kondusif," pintanya singkat. (yerri novel)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Menyambut-Hari-Ulang-Tahun-RI-ke-67.html