Sabtu, 25 Agustus 2012

Jokowi Mengaku tak Gentar Hadapi Gajah

TEMPO.CO, Jakarta -Calon gubernur Joko Widodo mengaku tidak gentar dengan koalisi besar yang dibangun oleh rivalnya, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI, putaran kedua.
"Gajah-gajahnya banyak tapi semutnya jauh lebih banyak. Kita ingin buktikan pada 20 nanti semutnya ada di mana-mana dan mengalahkan gajah-gajah itu," kata Jokowi--sapaan dia dalam acara Halal Bihalal dengan relawan dan saksi, di Jalan Borobudur 22, Menteng, Sabtu, 25 Agustus 2012.
Walikota Solo ini menganalogikan koalisi besar rivalnya sebagai gajah dan kubunya sebagai semut. Analogi ini pernah dia sampaikan juga kepada media, di Solo, beberapa waktu lalu.

Jokowi mengingatkan warganya untuk tidak terlena dengan kemenangan pada putaran pertama lalu. Apalagi kini kubunya dikepung oleh partai-partai besar yang berkoalisi dengan rivalnya, Fauzi Bowo.
"Waktu kita praktis tinggal 3 minggu, pertarungannya bukan seperti pada putaran pertama. Sekarang ini Jokowi-Basuki dikeroyok partai besar. Hati-hati," kata dia.

Menurut Jokowi, jika kadernya terlena sedikit saja dan tidak berjuang all out pada putaran kedua, maka bukan tidak mungkin kubunya akan kalah dari Foke. "Mulai hari ini jangan terlena, kalau terlena justru bahaya. Yang kita hadapi adalah partai besar. Saya ingin kita semua pada posisi semangat tanpa batas," katanya.

Kubu Foke-Nara didukung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara Jokowi-Basuki didukung oleh Gerindra dan PDIP.

Acara halal bihalal yang digelar Jokowi hari ini dihadiri beberapa tokoh selebritis dan politisi. Mereka adalah Setiawan Djodi,, Achmad Albar, Ahmad Dhani, Rieke Diah Pitaloka, Edo Kondologit, dan Dedi Gumelar alias Miing.
Ribuan relawan dan saksi pun memadati Borobudur 22 demi melihat dan bersalaman dengan Jokowi-Basuki. Sempat terjadi adu dorong saat Jokowi dan Basuki berjalan ke arah Borobudur 22 dari rumah Boy Sadikin--putra mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin yang terletak di Borobudur 2.

ANANDA W. TERESIA
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/jokowi-mengaku-tak-gentar-hadapi-gajah-075055557.html

Halal Bihalal Jokowi Ahok

TEMPO.CO, Jakarta -Ribuan warga dan pendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jokowi-Basuki memadati halaman posko kemenangan Jokowi, di Jalan Borobudur nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka berdatangan dengan memakai kemeja kota-kotak untuk menghadiri acara "Halal Bihalal Jokowi-Basuki Bersama Rakyat'.

"Saya pikir yang datang hanya 5 ratus atau ribuan orang, tapi ternyata sampai puluhan ribu" kata Jokowi yang masih menjabat sebagai Walikota Surakarta, Sabtu 25 Agustus 2012. Ia mengaku tidak mengundang banyak orang.

Menurut Jokowi, kegiatan ini digelar agar dapat terjalin silaturahmi antara warga masyarakat, relawan, dan pendukung Jokowi-Basuki menuju persiapan Pemilihan Gubernur putaran kedua pada 20 September mendatang. "Bisa terjalin silaturahim untuk persiapan tanggal 20 September, strateginya jalan ke kampung-kampung," ujarnya.

Lela,44 tahun, warga Cakung yang mengenakan baju hitam tanpa memakai baju kotak-kotak ini mengaku datang karena ikut suaminya--relawan Jokowi-Ahok.
Buyung, 38 tahun, warga Cempaka Putih ini dateng karena mendapat undangan melalui pesan singkat. Buyung mengaku ikut tergabung dalam club Jokower yang dibentuk dari partai PDI Perjuangan. "Kami datang sekitar 10 orang, saya dengan 2 anak saya saja," ujarnya. "Ini kemauan saya saja, tanpa dijanjikan, mendukung penuh Jokowi-Basuki," kata dia.

Tampak hadir dalam acara Halal Bihalal Jokowi-Basuki beberapa artis dan politisi, antara lain, Setiawan Djodi, Achmad Albar, Ahmad Dhani, Rieke Diah Pitaloka, Edo Kondologit, dan Dedi Gumelar alias Miing. Rieke Diah Pitaloka dan Miing, sebagai pembawa acara, sedangkan Edo Kondologit mengisi acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.

Jokowi-Basuki datang dengan menuju posko kemenangan sekitar pukul 12.00. Sebelumnya Jokowi-Basuki melakukan silaturahmi ke rumah Boy Sadikin--putra mantan Gubernur Ali Sadikin, di Jalan Borobudur nomor 2. Kemudian Jokowi-Basuki berjalan beriringan bersama relawannya menuju posko kemenangan. Sempat terjadi adu dorong dari warga dan pendukung Jokowi-Basuki, yang ingin berjabat tangan langsung bersama keduannya.

AFRILIA SURYANIS
 Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/ribuan-orang-padati-halal-bihalal-jokowi-ahok-080344770.html

Yusril Sebut SBY Presiden Koruptor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra menyebut presiden yang senang memberi grasi pada koruptor adalah presiden koruptor.
Pernyataan itu disampaikan Yusril dalam akun twitternya @Yusrilihza_Mhd. "Presiden kasih grasi ke koruptor presiden koruptor, mantap!" Kicau Yusril, Sabtu (25/8) sekitar pukul 19:15.

Kicauan Yusril itu agaknya sindiran terhadap pembantu presiden Denny Indrayana. Ini terlihat jelas apabila kicauan Yusril dibaca secara utuh. "Advokat bela koruptor, advokat koruptor, hakim bebasin koruptor hakim koruptor, presiden kasi grasi ke koruptor presiden koruptor," tulis Yusril.
Kicauan pakar hukum tata negara itu sontak mendapat respons yang beragama dari para pengikutnya (followers) di Twitter. Seorang pemilik akun anonim @kusuma_putri99 merespons dengan tulisan "Kalo presiden kasih grasi ke terpidana narkoba? Berarti presiden narkoba prof?"
Bak Ipin dan Upin, Yusril pun menjawab "betul..betul..betul..hehe"
Seperti ingin mempertegas pernyataannya, selang beberapa menit kemudian Yusril kembali membuat kicauan. Kali ini kicauan Yusril lebih berani lantaran menyebut nama Presiden SBY di dalamnya.
"@Yusrilihza_Mhd: SBY kan ngasi grasi sama Syaukani. Jadi beliau berhak dong dijuluki Presiden Koruptor, hehehe"
Yusril menolak bila pernyataannya itu disebut sebagai bagian dari dendam pribadi pada pemerintah. Menurutnya kicauan itu hanya sekadar lucu-lucuan.
Sekadar informasi, beberapa hari lalu, Sabtu (18/8) Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana membuat heboh jagad sosial media. Ini lantaran di akun twitternya Denny menyebut advokat yang membela koruptor adalah koruptor.
Setidaknya ada empat kicauan @DennyIndrayana yang berisi pernyataan tersebut.
Pertama:
"Saya pernah advokat, menolak klien kasus korupsi. Sudah sewajibnya #Advokat Koruptor adalah Koruptor. Penerima bayaran dari hasil Korupsi#"
Kedua:
"Banyak kok advokat hebat yg menolak kasus korupsi. #Advokat Koruptor adalah Koruptor. Penerima bayaran dari hasil Korupsi#"
Ketiga:
"TSK korupsi sudah dpt diduga salahnya dari pilihan figur advokatnya #Advokat Koruptor adalah Koruptor. Penerima bayaran dari hasil Korupsi#"
Keempat:
"Tidak sulit identifikasi advokat kotor yg hanya jagoan bayar hakim #Advokat Koruptor adalah Koruptor. Penerima bayaran dari hasil Korupsi#"
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/yusril-sebut-sby-presiden-koruptor-132729956.html

Carry Vs Bus Dua Tewas

SLAWI- Kecelakaan tragis terjadi di jalur Tegal-Purwokerto, tepatnya di Desa Jatilawang, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, sekitar pukul 07.00, kemarin. Mobil Suzuki Carry G-8511-AF yang ditumpangi satu keluarga bertabrakan dengan bus Kurnia G-1575-AF jurusan Tegal-Purwokerto.
Dari kejadian itu, dua korban tewas dan tiga luka-luka. Korban yang tewas seorang bayi yang masih berumur sembilan bulan, Arjuna Nofka Caraka dan bapaknya, Anjar Mukti Pranowo (43), warga Perumahan Griya Indah, Dukuhringin, Kecamatan Slawi.
Adapun korban luka-luka, Dwi Woro Utami, penyuluh pertanian, dan kedua anaknya, Krisna Candra Wijaya (7), dan Bima Sunu Arya Setia (8).
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, tabrakan terjadi ketika mobil korban menyalip dua mobil dari arah barat.
Dalam waktu bersamaan, bus yang dikemudikan oleh Winarso (47), warga Mejabung, Kelurahan Panggung, Kota Tegal melaju dari arah timur. Oleh karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan pun tak bisa dihindari.
Saat kejadian, ban bagian depan sebelah kanan mobil korban juga pecah. Mobil bagian depan ringsek.
Warga sekitar dan petugas lalu lintas Polres Tegal yang melihat kejadian itu memberikan pertolongan. Semua korban dilarikan ke rumah sakit.
Nahas, Anjar dan Nofka tak tertolong. Keduanya meninggal di rumah sakit. Tiga korban lain hingga kini masih dirawat.
Menyalip Kendaraan
Kapolres Tegal AKBP Nelson Pardamean Purba didampingi Kasat Lantas AKP Ifan Hariyat ketika dimintai konfirmasi mengatakan, dalam kejadian tersebut mobil korban menyalip dua kendaraan yang ada di depan.
Oleh karena lepas kontrol dan tidak memperhitungkan jarak pandang, dalam waktu yang bersamaan melaju bus Kurnia dari arah timur. ‘’Terjadilah tabrakan. Usai kejadian petugas yang berjaga di Pos Pengamanan Lebaran langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit. Dua korban tak tertolong, termasuk satu di antaranya bayi yang masih berumur sembilan bulan,’’ katanya.
Guna penyelidikan lebih lanjut, pihaknya mengamankan sopir bus Winarso untuk dimintai keterangan. Ia memastikan, kejadian di jalan raya yang masuk area hutan jati itu rambu-rambu jalan juga jelas, termasuk tanda marka jalan yang baru saja dicat.
Pihaknya kini mengamankan sopir bus untuk dimintai keterangan, sementara bus diamankan di Mapolsek Margasari. 
Sementara itu, sopir bus Winarso mengatakan, pada saat kejadian kondisi jalan relatif sepi. ‘’Saya saja melaju pelan-pelan. Namun, secara mendadak ada Carry yang menyalip dua mobil nyelonong masuk ke ruas kanan. Saya sudah berusaha banting setir mobil korban seperti ikut-ikutan ke kanan. Maka terjadilah seperti ini,’’ ujarnya. (G12,H64-49,15)
Sumber Berita :  http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/08/24/196360/Carry-Vs-Bus-Dua-Tewas

Selasa, 21 Agustus 2012

Penyerangan pos Polisi Diselidiki

SOLO - Serangkaian aksi penyerangan terhadap polisi terjadi di Kota Solo. Penyerangan pertama terjadi di Pos Pengamanan (Pospam) Gemblegan, Serengan, Jumat (17/8) dini hari, beberapa jam sebelum peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-67.
Adapun aksi penyerangan kedua terjadi di pos pelayanan mudik di Gladag, Pasarkliwon, pada malam takbiran, Sabtu (19/8) malam sekira pukul 23.30.
Hingga kemarin, jajaran Polri, TNI dan Densus 88 masih melakukan penyelidikan siapa pelaku penyerangan terhadap pihak berwajib ini.
Hasil penyelidikan sementara, aksi penyerangan terhadap polisi dilakukan kelompok tertentu yang ingin membuat suasana Solo menjadi kisruh.
Mereka menyerang petugas dengan cara menembaki pos pengamanan di Gemblegan, Serengan dan melempari pospam Gladak, dengan granat.
Serangan di perempatan Gemblegan, Serengan, dilakukan dua pria tak dikenal dengan cara membabi buta menembaki Pospam menggunakan senjata api (senpi) sekitar pukul 01.15.
Serangan mematikan terhadap sejumlah petugas itu membuat empat anggota polisi yang berjaga tak berkutik. Mereka berusaha melindungi diri dengan cara tiarap.
Namun rentetan peluru yang ditembakan ke berbagai sudut melukai dua petugas, yakni Bripka Endro Margianto (47) dan Briptu Kukuh Budiantoro (26).
Endro mengalami luka di bagian pinggang kiri dan satu butir peluru bersarang di perutnya. Adapun Kukuh tertembak di ibu jari kaki sebelah kiri akibat rekoset dari peluru yang diletuskan pelaku. Mereka dilarikan ke RS Kasih Ibu, Jalan Slamet Riyadi.
Pada saat kejadian, sebenarnya ada sekitar sepuluh anggota yang berjaga. Empat di pos dan enam lainnya sedang berada di sekitar pos melakukan patroli.
Pelaku yang berjumlah dua orang berboncengan sepeda motor Yamaha Jupiter MX semula melaju dari arah barat menyusuri Jalan Veteran. Kemudian di perempatan, mereka berbelok ke kiri atau ke arah utara dan langsung meletuskan tembakan berkali-kali ke pos pengamanan secara membabi buta. Peristiwa teror itu sempat dilihat sejumlah saksi yang berada tak jauh dari tempat kejadian. Salah satunya Jimin (43), tukang becak yang biasa mangkal sekitar 20 meter dari pos. Menurut dia, dalam aksinya, pelaku yang berada di depan tidak menghentikan laju motor, adapun pelaku yang duduk di jok belakang meletuskan tembakan berkali-kali yang diarahkan ke pos. “Suara tembakan seperti petasan namun lebih nyaring. Setelah diserang, petugas langsung menyelamatkan diri ke Mapolsek terdekat (Mapolsek Serengan-red),’’ terang tukang becak asal Semin, Gunung Kidul itu.
Insiden penyerangan tersebut juga diketahui saksi lain, Fajar, yang bekerja sebagai satpam BPR Central International, samping pos pengamanan. Dia mengungkapkan, setelah beraksi, dua pelaku yang berboncengan sepeda motor langsung melaju ke arah utara menyusuri Jalan Yos Sudarso.
“Usai beraksi, gelagat mereka terlihat tenang. Tidak buru-buru. Saya melihat pelaku yang di belakang menyembunyikan pistol ke dalam jaketnya. Sejumlah anggota polisi yang diserang kemudian melaporkan kejadian ini,” papar Fajar.
Beberapa menit setelah kejadian, ratusan polisi tiba ke TKP. Mereka langsung mengamankan sejumlah saksi. Dari hasil olah TKP, petugas menemukan sembilan selongsong dan enam proyektil. Dua proyektil belum ditemukan, dan satu bersarang di pinggul Endro. Hasil identifikasi, lapisan selongsong terdapat tulisan Hugher dan PCM. Dengan ciri khusus tersebut, diyakini senjata yang digunakan pelaku jenis FN kaliber 45 dengan ukuran peluru 9 mm. Menurut Kapolresta Surakarta Kombes Pol Asjima’in, jika dilihat dari selongsong yang ditemukan di seputar lokasi penembakan, pelurunya bukan buatan Pindad. Diyakini, senpi yang dipakai pelaku dari luar negeri.
Adapun penyerangan terhadap polisi di Pos Pelayanan Mudik Gladag, terjadi pada malam takbiran, Sabtu (18/8) sekitar pukul 23.32. Aksi penyerangan itu pun dilakukan oleh dua pria tak dikenal dengan melempar sebuah granat ke arah pos. Apakah mereka merupakan pelaku penempakan di pospam Gembelegan, hingga kemarin masih diselediki.
Saat beraksi, dua pelaku yang berboncengan mengendarai Suzuki Titan memakai jaket hitam dan menggunakan helm merah dan biru. Mereka melaju dari arah utara pos Jalan Jenderal Sudirman. Sesampai di Pos Gladag lokasi kejadian, pelaku yang membonceng kemudian langsung melempar granat ke arah pos. Delapan anggota yang berada di pos sontak berhamburan menyelamatkan diri. Kala kejadian, riburan warga Solo yang tengah melintas dan merayakan malam takbiran di sekitar lokasi bundaran Gladag pun kocar-kacir setelah mendengar ledakan.
Beruntung, aksi teror dengan bentuk penyerangan terhadap polisi di tempat keramaian ini tidak sampai mengakibatkan korban jiwa. Sebab, granat yang dilempar pelaku : low eksplosive atau berdaya ledak rendah. Hanya menimbulkan ledakan besar dan merusak sejumlah fasilitas pos seperti kursi. Delapan petugas yang ada di lokasi tidak terluka, namun juga tak sempat melakukan pengejaran. Menurut sejumlah saksi di lokasi kejadian, pelaku penyerangan leluasa kabur dengan laju sepeda motor yang tidak kencang.
“Suara ledakannya sangat keras mas. Pada saat kejadian, ada sejumlah polisi yang berjaga di pos. Juga banyak warga yang sedang melintas di lokasi. Mereka langsung berhamburan,” ujar saksi mata, Tri Sukiyah, pedagang hik yang berjualan sekitar 100 meter dari lokasi.
Kedua pelaku terlihat melarikan diri ke arah timur pos Gladag menyusuri Jalan Mayor Sunaryo. Kemudian belok kiri ke Jalan Kapten Mulyadi. Aksi mereka diyakini oleh berbagai pihak sebagai tindakan yang ingin membuat suasana Lebaran di Solo menjadi kisruh.
Beberapa menit setelah insiden penyerangan polisi di Pospam Gladag ini, sekira pukul 23.45 terjadi kebakaran sebuah rumah kosong di Jalan RE Martadinata, Sudiroprajan RT 03 / RW 04, Ketandan, Jebres. Kebakaran dipicu bahan peledak sejenis bom molotov yang disinyalir dilempar oleh pelaku pelemparan granat di pospam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Api juga tidak merembet ke bangunan lain. Kebakaran dapat diatasi dengan cepat oleh warga dan petugas PMK.
Tak lama setelah serangkaian aksi teror ini, ratusan aparat kepolisian dari Polresta Surakarta, Brimob, TNI kemudian merapat ke Pospam Gladak, dan rumah yang terbakar di Ketandan. Mereka melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Garis police line dibentang puluhan meter dari pospam. Kapolresta Surakarta Kombes Pol Asdjima’in menyatakan, dari hasil olah TKP, ditemukan beberapa serpihan granat di lokasi sekitar kejadian. Serpihan berada satu hingga dua meter dari pos. Apakah pelaku penyerangan juga ada keterkaitan dengan kebakaran rumah kosong di Ketandan, masih diselidiki.
Kemarin siang, tim Densus 88 kembali melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk mendapat informasi lebih dalam. Untuk mengantisipasi terjadinya aksi serupa, kini, jajaran Polda, Polresta Surakarta, TNI dan Densus 88 Mabes Polri terus bekerja sama melakukan koordinasi. Penjagaan di pos-pos pengamanan akan dipertebal dengan penambahan personil bersenjata lengkap.
Aksi para pelaku penyerangan yang terekam kamera perekam CCTV di sekitar lokasi kejadian masing-masing, kini juga tengah diperiksa lebih lanjut untuk mengenali identitas pelaku teror yang ingin membuat suasana Solo menjadi tidak aman ini.
“Kami juga memeriksa sejumlah saksi dan anggota yang ada di lokasi kejadian untuk mengusut kasus ini,” tambah Kapolresta. Sayang, berapa saksi yang dimintai keterangan, orang nomor satu di jajaran Polresta Surakarta itu enggan berkomentar lebih jauh. Begitu juga dengan Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo. Dia terkesan enggan mengungkap kemajuan ungkap kasus yang meneror dua pospam di Solo iini. “Kami masih mencarinya (pelaku). Itu saja, sudah,” ujar Kapolda singkat kala dicegat wartawan usai rapat koordinasi (rakor) dengan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso di Mapolresta Surakarta, Minggu (19/8).
Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo merasa prihatin dengan dua peristiwa yang menggemparkan Kota Solo. “Kami prihatin dengan kejadian itu. Diharapkan, pelaku bisa menghentikan bentuk aksi ini,” tandasnya kepada wartawan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (19/8). Aksi itu dinilai tidak ada manfaatnya, malah justru merugikan masyarakat. (K23, G11,J17-77)
 Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/08/21/196214/Penyerangan-pos-Polisi-Diselidiki
(/)

Zamzam Karunia Allah SWT Umat- Islam di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Berkunjung ke Masjidil Haram tidak lengkap tanpa meneguk air di sumur Zamzam. Dalam agama Islam, air Zamzam dipercaya merupakan karunia Allah SWT kepada umat Islam yang berkunjung ke rumah-Nya.
Bahkan dikalangan umat Islam, mengkonsumsi air Zamzam yang dibawa kerabat yang baru saja pulang dari tanah suci merupakan doa. Sebuah doa yang mengharapkan kepada kerabat yang belum pergi haji untuk diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk pergi ke tanah suci melaksanakan ibadah haji.
Di masa lalu, air Zamzam merupakan karunia Allah SWT kepada Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS. Saat itu, Siti Hajar tengah kesulitan mencari air guna menenangkan anaknya, Nabi Ismail AS yang tengah lapar dan kehausan. Lalu, Allah SWT kirimkan karunia itu kepada Siti Hajar sehingga menghilangkan tangisan sang anak. Setelah itu, Siti Hajar mengucapkan rasa syukur sembari berkata,"Allah SWT selalu menjaga kami,".
Hingga saat ini, sumur air Zamzam tak bernah habis. Bahkan mampu menghilangkan dahaga dari generasi ke generasi para tamu Allah SWT yang datang. "Ada 17 ribu kontainer air Zamzam yang tersedia di Masjidil Haram. Air Zamzam itu didistribusikan ke seluruh wilayah masjdi," ungkap Kepala Proyek dan Studi Dua Masjid Suci, seperti dikutip alarabiya.net, Ahad (19/8).
Dibawah pemerintah Arab Saudi, sumur Zamzam telah mengalami rangkaian perbaikan infrastuktur. Kanal lama telah dibersihkan dan dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan para jamaah dapat memiliki akses ke sumber air. Tak hanya itu, sebuah instalasi air dibangun guna mengatur distribusi air kepada para jamaah dan pengunjung dari luar Makkah.
"Di instalasi tersebut, diproduksi 200 ribu botol per hari dengan harga per botol 5 Riyal Saudi. Produksi meningkat dua kali lipat ketika Ramadhan tiba," papar Abdul Muhsin Bin Hemaid.
Meski diproduksi secara massal, kualitas air Zamzam tidaklah diabaikan. Setiap sampel air, terlebih dahulu diambil guna diuji secara klinis di laboratorium di Madinah. Selanjutnya air dialirkan melalui jaringan pipa ke titik pengisian. Setelah itu, pekerja Masjid Nabawi mendistribusikan air ke seluruh ruang Masjid Nabawi.
"Kami memiliki operator khusus guna mengangkut air Zamzam dari Makkah ke Madinah," ungkap Saud al-Awfi dari departemen Air Zamzam di Masjid Nabawi.
Sumber Berita :  http://id.berita.yahoo.com/zamzam-karunia-allah-swt-umat-islam-di-makkah-134536379.html

Senin, 20 Agustus 2012

Ucapan Selamat Idul Fitri

Slawi Ayu Cybernewsmengucapkan :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRIMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN