Lahirnya ide cemerlang mewujudkan konsorsium rumah wayang yang digagas Ki Enthus Susmono mendapat apresiasi positif pemkab. Dimana konsorsium rumah wayang yang untuk pertama kali ada di Indonesia tersebut kedepan diharapkan bisa menjadi media pendidikan budaya leluhur khususnya wayang yang selama ini belum terlalu maksimal dilakukan Dindikpora. Bagaimana kelanjutannya?
LAPORAN: HERMAS PURWADI
WAKIL Bupati Tegal, HM Heri Soelistyawan SH Mhum dalam sambutan singkatnya digelar peresmian konsorsium rumah wayang dikediaman Ki Enthus Susmono, Senin ( 19/3) kemarin. "Lahirnya konsorsium rumah wayang ini diharapkan bisa mendukung pendidikan budaya terutama wayang pada anak usia dini. Tak bisa dipungkiri saat ini banyak anak usia dini yang sudah lupa pada bahasa ibu. Disini kami akan menetapkan bahasa ibu sebagai pengantar siswa SD dari kelas 1 hingga 3. Dan hal itu akan kami realisasikan tahun depan. Dari pengalaman yang ada pelajaran wayang dibangku sekolah juga belum maksimal. Padahal disoal ujian sekolah ada materi pewayangan dan hampir tidak bisa dikerjakan oleh para siswa," tegas Hery.
Pemkab melalui Dindikpora dan Dinas Pariwisata Kebudayan akan mensupport keberadaan konsorsium rumah wayang ini agar lebih optimal, serta mengundang seluruh SD se Kabupaten Tegal untuk bisa mendalami materi pewayangan dikonsorsium tersebut secara gratis.
Terpisah Ki Enthus Susmono penggagas konsorsium rumah wayang juga merasa prihatin terhadap pembelajaran pewayangan dibangku sekolah yang kurang optimal. "Perkembangan jaman yang ada sekarang dibutuhkan wahana untuk mencetak generasi muda yang berbudaya. Bekal itu ada pada pendidikan agama dan budaya . Saya rasa ada yang hilang disini, terkait mendalami budaya leluhur pada anak bangsa. Kehadiran rumah wayang ini sebagai sumbangsih saya dalam membantu dunia pendidikan terutama muatan lokal. Konsorsium ini dibuka gratis seminggu tiga hari sejak Jumat hingga Minggu, dengan dilengkapi tenaga kurator yang akan memandu anak-anak menerangkan tokoh pewayangan," cetusnya.
Gelar peresmian konsorsium yang dihadiri kalangan muspida tersebut juga turut dihadiri ketua Pepadi Pusat, Ki Eko Cipto SH. Senada dengan Ki Enthus Ki Cipto pun berharap konsorsium ini bisa menjadi jawaban terkait pembelajaran wayang pada anak usia dini dan sekolah dasar agar tidak lupa pada akar budaya leluhurnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Drs Heru Widiono MSi dalam sambutan singkatnya juga mengakui kehadiran konsorsium rumah wayang ini bisa dijadikan filter anak bangsa yang selama ini sudah banyak menyimpang prilakunya akibat kemajuan tehnologi. "Disinlah upaya menanamkan nilai-nilai luhur budaya bisa diwujudkan. Senantiasa keikhlasan Ki Enthus yang mengorbankan ruang tamunya untuk rumah wayang mendapat ridho dari Yang Kuasa," tegasnya. Perhelatan peresmian konsorsium rumah wayang itu juga turut dimeriahkan pementasan wayang kulit bocah, dan karawitan yang dibawakan siswa- siswi SDN Bojong. (her)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Dari-Lahirnya-Konsorsium-Rumah-Wayang.html
0 komentar:
Posting Komentar