JAKARTA – Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang dilakukan Tim Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli adalah pilihan untuk memberitahu kepada masyarakat DKI Jakarta profil pemimpinnya.
“Itu bagian dari pilihan. Jadi masyarakat Jakarta harus tahu siapa pemimpinnya dan apa agamanya,” komentar Mubarok saat dihubungi Jaringnews.com di Jakarta, Rabu (18/7).
Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini mengutarakan, isu SARA yang dilontarkan adalah isu-isu yang rasional.Pada saat yang sama Mubarok juga mengutarakan bahwa kekalahan Foke pada putaran pertama lebih karena komunikasi Tim Kampanyenya yang tidak mendekat kepada rakyat. Momentum tersebut lantas diambil Jokowi.
“Isu SARA tidak negatif karena warga DKI harus tahu siapa pemimpinnya yang bakal dipilih,” imbuhnya.
Ketika ditanya apakah Foke optimis akan memenangkan Pilkada DKI Jalarta 2014 menyatakan,”kita tidak pikir optimis atau tidak, tapi yang penting adalah Tim Foke harus bekerja keras untuk Pilkada selanjutnya,” ujarnya.
Hal ini penting karena hasil hitung cepat menunjukkan bahwa pasangan Incumbent Foke-Nara hanya meraih 34 persen suara, sementara pasangan Jokowi-Ahok meraih suara 43 persen suara., Jaringnews
(Ral / Deb)
Sumber Berita : http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/politik-kotor-gaya-demokrat/
0 komentar:
Posting Komentar