REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganggap kinerja pemerintah daerah layaknya pepesan kosong. Ia menilai semua rencana yang pernah dibuat itu tidak konkrit dan tidak mampu terlaksana.
“Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen. Yang berkomitmen membangun transportasi di Jakarta, gubernur DKI, luar biasa banyaknya sepuluh tahun ini. Semuanya pepesan kosong tidak jalan,” katanya saat membuka Retreat rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Senin (21/2).
Bahkan, SBY menambahkan hal seperti ini barangkali juga terjadi di daerah lainnya dan tidak hanya DKI Jakarta. Karena itu, rencana induk Program Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (P3EI) yang akan disusun dalam rapat kerja ini diminta konkret. P3EI harus memiliki sasaran yang jelas dengan dilengkapi analisis kualitatif dan kuantitatif. P3EI juga mesti mempunyai rencana kerja yang jelas.
“Oleh karena itu, kita tidak mau dalam master plan itu hanya komitmen. Kita ingin agreement di atas kertas dengan jumlah yang pasti,” tegas SBY. Dengan demikian, lanjutnya, ketika rencana induk tersebut disahkan, rencana tersebut sudah mampu dilaksanakan.
SBY juga meminta agar rencana itu dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami dan bisa langsung dijalankan. Selain itu, tugas serta kewajiban yang harus dijalankan dalam penerapan rencana tersebut juga harus jelas.
“Agar tidak saling melempar, daerah menyalahkan pusat, pusat melempar ke daerah,” ujar dia. Harapannya, agar rencana induk milik Indonesia ini pun sama dan bisa lebih baik dibandingkan dengan rencana induk percepatan ekonomi yang dimiliki negara-negara sahabat.
“Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen. Yang berkomitmen membangun transportasi di Jakarta, gubernur DKI, luar biasa banyaknya sepuluh tahun ini. Semuanya pepesan kosong tidak jalan,” katanya saat membuka Retreat rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Senin (21/2).
Bahkan, SBY menambahkan hal seperti ini barangkali juga terjadi di daerah lainnya dan tidak hanya DKI Jakarta. Karena itu, rencana induk Program Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (P3EI) yang akan disusun dalam rapat kerja ini diminta konkret. P3EI harus memiliki sasaran yang jelas dengan dilengkapi analisis kualitatif dan kuantitatif. P3EI juga mesti mempunyai rencana kerja yang jelas.
“Oleh karena itu, kita tidak mau dalam master plan itu hanya komitmen. Kita ingin agreement di atas kertas dengan jumlah yang pasti,” tegas SBY. Dengan demikian, lanjutnya, ketika rencana induk tersebut disahkan, rencana tersebut sudah mampu dilaksanakan.
SBY juga meminta agar rencana itu dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami dan bisa langsung dijalankan. Selain itu, tugas serta kewajiban yang harus dijalankan dalam penerapan rencana tersebut juga harus jelas.
“Agar tidak saling melempar, daerah menyalahkan pusat, pusat melempar ke daerah,” ujar dia. Harapannya, agar rencana induk milik Indonesia ini pun sama dan bisa lebih baik dibandingkan dengan rencana induk percepatan ekonomi yang dimiliki negara-negara sahabat.
Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: Yasmina Hasni
Sumber Berita : http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/11/02/21/165203-sby-kinerja-fauzi-bowo-pepesan-kosong
0 komentar:
Posting Komentar