TERMINAL bus Slawi yang berada di Jalan Ahmad Yani Slawi, dipadati penumpang arus balik. Kondisi itu terlihat seperti yang diperkirakan pada H+3 hari Sabtu (3/9) dan H+4 Minggu (4/9) kemarin. Lonjakan jumlah penumpang terjadi baik pagi hari maupun sore harinya.
Pantauan Radar di lapangan, para penumpang arus balik sudah mulai berdatangan mencari tiket bus sejak Sabtu (3/9) pagi hari. Mereka terlihat datang untuk berangkat merantau. Ada yang bersama keluarga, ada pula yang hanya sendirian.
Sementara pada siang harinya, para penumpang arus balik tidak begitu banyak. Lonjakan jumlah penumpang kembali terjadi di terminal bus Slawi pada Sabtu (3/9) sore hari hingga malam hari.
Pada hari Minggu (4/9) kemarin, para penumpang arus balik kembali terjadi lonjakan jumlah penumpang. Kali ini, penumpang terlihat lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini karena armada bus yang sudah disediakan oleh UPTD setempat, lebih banyak yang telah diberangkatkan.
Seperti yang dikatakan Kepala UPTD Terminal Bus Slawi, Sutanto Karno SIP, melalui stafnya, Heru Dewanta. Bahwa pada hari Sabtu pagi, armada yang diberangkatkan sebanyak 30 bus, dengan jumlah penumpang 1.474 orang. Sedang sore harinya, hanya diberangkatkan 20 bus. Sementara pada hari Minggu, armada bus yang diberangkatkan sebanyak 36 bus.
“Ini kemungkinan besar puncak penumpang arus balik, dan dimungkinkan akan lebih banyak pada sore nanti (kemarin, red),” katanya, Minggu (4/9).
Dikatakannya, penumpang arus balik tidak ada yang terlantar, karena armada bus yang disediakan masih mencukupi.
Seperti yang dibertiakan sebelumnya, untuk mendukung arus mudik dan balik Lebaran, pihak UPTD terminal bus Slawi telah menyiapkan 223 armada bus dengan 9 bus cadangan. Kelaikan bus dan perlengkapan keamanan daruratnya, sudah diperiksa oleh Dishubkominfo beberapa pekan sebelum Lebaran.
PENUMPANG MENURUN
Heru Dewanta menambahkan, para penumpang baik arus mudik maupun balik, ditahun ini jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan tahun kemarin. Hal ini karena dimungkinkan banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan kereta api. Karena itulah, pihaknya tidak merasa khawatir dengan armada yang tersedia.
“Tahun ini jumlah penumpang menurun daripada tahun kemarin, karena mungkin para pemudik lebih memilih menggunakan kereta api atau kendaraan pribadi,” imbuhnya.
Sementara, salah satu penumpang asal Pangkah, Edi, mengatakan, pihaknya tidak merasa kesulitan saat berangkat ke Jakarta. Karena untuk mendapatkan tiket bus, dia tidak perlu saling berebut dengan penumpang lainnya.
“Dulu untuk mencari tiket saja sulit, tapi sekarang tidak begitu kesulitan,” ungkapnya.
Edi yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang masuk pada hari Senin ini, sengaja berangkat memilih hari Minggu. Karena diyakininya, perjalanan tidak begitu macet. Karena jalan yang menuju ke Jakarta, saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik.
“Dulu saya pernah berangkat dua hari sebelum masuk kerja, tetapi sekarang sepertinya tidak seperti dulu. Mudah-mudahan saja tidak terjadi masalah apapun dalam perjalanan, dan selamat sampai tujuan,” ujarnya.
Berbeda dengan Amad, penumpang asal Jatinegara, yang merantau ke Jakarta untuk berdagang. Dia sengaja memilih berangkat hari Minggu, karena dimungkinkan pada hari Senin ini di Jakarta sudah mulai ramai. Pihaknya berangkat lebih memilih naik bus daripada memakai armada yang lain. Hal ini karena dirasakan lebih nyaman, walaupun mungkin lebih lama daripada jika naik kereta api dan kendaraan pribadi.
“Saya takut naik kereta api mas, makanya saya pilih naik bus. Dan sepertinya sekarang pakai bus tidak begitu berdesak-desakan,” katanya. (fatkhurohman)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php
0 komentar:
Posting Komentar