Setiap H+7 Lebaran atau Syawalan, selalu digelar peringatan Haul Pangeran Purbaya di Desa Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru, demikian pula tahun ini. Lalu ?
LAPORAN : MOHAMMAD GHONI
PENGERAN Purbaya, adalah suami dari RR Giyanti Subalaksana yang juga putri dari pendiri tlatah (daerah, red) Tegal yaitu Ki Gede Sebayu. Peristiwa meninggalnya tokoh itu, setiap tahun tepatnya jatuh pada H+7 Lebaran Idul Fitri atau Syawalan, selalu diperingati oleh keturunannya atau dikenal dengan acara Haul.
Untuk Syawalan 1432 H tahun 2011, dilaksanakan peringatan Haul yang ke-56, bertempat di sekitar Makam Pangeran Purbaya. Tepatnya, di halaman masjid kewalian di Desa Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru.
Ribuan umat Islam dari berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Tegal dan dari daerah tetangga, datang membanjiri kegiatan tersebut. Selain bersilaturahim, mereka juga berharap mendapat berkah atas peristiwa itu. Juga Sekaligus mendengarkan pengajian akbar yang digelar di lokasi Haul.
Ritual Haul sendiri, menurut salah satu keturunan ke-7 dari Pangeran Purbaya yaitu Ir Bambang Purnama, diawali dengan Hafidzul Qur'an (menghafal Al Qur'an) yang dilakukan oleh keturunan, tokoh masyarakat, serta tokoh agama di Desa Kalisoka. “Hafidzul Qur'an dilakukan sehari sebelum digelar Haul sampai saat hari H,” terangnya.
Dikatakan Bambang Purnama, setelah itu dilanjutkan dengan ziarah ke makam Pangeran Purbaya yang dibarengi dengan tahlil dan pemanjatan doa keselamatan serta keberkahan oleh peserta. Acara itu dipimpin oleh juru kunci makam Pangeran Purbaya yaitu Khasan Ali.
Usai ziarah, digelar pengajian akbar yang untuk kali ini pengisi tausiyah yakni ulama KH Zaenal Arifin dari Pekalongan dan Sudan dari Pasuruan.
Seperti Haul sebelumnya, ribuan pengunjung memadati acara tersebut. Bahkan suasana di sekitar Makam Pangeran Purbaya dipadati oleh pengunjung. Selain pengunjung yang menghadiri pengajian akbar, juga banyak yang sekedar menikmati keramaian dan membei makanan, karena ada pasar dadakan di wilayah itu.
SYIAR ISLAM
Menurut Ir Bambang Purnama, peringatan Haul selain tradisi tahunan memperingati meninggalnya Pangeran Purbaya, sekaligus sebagai syiar Islam yang terkandung pada acara itu. Salah satu wujud yaitu pembacaan Al Qur'an yang dilakukan oleh para Hafidz Qur'an sebelum dan saat hari H Haul digelar.
Disamping itu juga ada pengajian akbar yang tausiyahnya diisi oleh ulama, yang menjelaskan seputar kegiatan dan ajaran ke-Islaman. Selain itu, pada acara Haul juga dibacakan seputar perjuangan tokoh sentral yang getol memperjuangkan ajaran Islam selama hidupnya.
“Pangeran Purbaya, semasa hidupnya diberi mandat oleh mertuanya yaitu Ki Gede Sebayu, untuk mengembangkan ajaran Islam di Kabupaten Tegal yang dimulai dari Desa Kalisoka,” terangnya.
Sementara seorang pengunjung Haul dari Ujungrusi, Moh Tarmudi, mengatakan, kehadirannya selain turut berziarah juga menghadiri pengajian akbar yang digelar pada Haul itu. Dirinya beranggapan, jika dari acara tersebut terkandung maksud mengenang perjuangan tokoh sentral yang mengabdikan hidupnya demi kemajuan agama Islam.
“Selain bersilaturahim, Haul sekaligus mengenang jika manusia sebagai mahluk juga akan mengalami kematian. Untuk itu, selama hidup agar dimanfaatkan secara baik untuk diri dan agama,” ujar Tarmudi. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar