JAKARTA- Menjelang HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember, Badan Intelejen Negara (BIN) mengantisipasi dengan mengintensifkan komunikasi. Semua elemen masyarakat di Papua, termasuk tokoh-tokoh terkemuka, didekati guna menghindari munculnya kejadian yang merugikan.
’’BIN akan berusaha semaksimal mungkin untuk membangun komunikasi dengan seluruh pihak untuk membuat tanggal tersebut menjadi tanggal yang betul-betul tidak memberikan implikasi buruk terhadap kondisi di Papua,’’ kata Kepala BIN Marciano Norman dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Selasa (29/11). Menurutnya, komunikasi yang efektif merupakan solusi terbaik. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mengajak dan menyadarkan kelompok OPM mengenai pentingnya bersama-sama membangun Papua. Anggota Komisi I Tjahjo Kumolo tetap mempertanyakan kesiapan BIN menghadapi HUT tersebut.
Menurutnya, masalah Papua tak akan selesai bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selalu menunjuk orang lain atau membentuk badan seperti Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B). ’’Soal Papua, harus Presiden langsung yang tangani,’’ tandas Tjahjo. Pendekatan Kesejahteraan Terpisah, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyerukan penanganan persoalan di Papua dengan pendekatan kesejahteraan. Keduanya berbicara dalam seminar nasional "Reformulasi Strategi Pembangunan yang Berkeadilan di Papua".
Dalam acara yang diselenggarakan oleh lembaga kajian Sabang- Merauke Circle itu, Ical menyebut banyak penentu kebijakan di pusat belum mengetahui persoalan di Papua. Ia menyebut persoalan di Papua bukan karena mereka ingin merdeka dan membentuk negara sendiri, tapi ingin merdeka dari kemiskinan dan ketidakadilan. (J22,H28,di-25)
Sumber Berita : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/11/30/168245/
Rabu, 30 November 2011
Jelang HUTOPM BIN Papua Berkomunikasi
05.30
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar