SETELAH menjalani operasi di RSUP Kariadi Semarang, Alfiah (19) penderita tumor raksasa di rahang kanannya, pulang ke rumahnya dengan selamat, Rabu (30/11) malam. Kendati demikian, gadis yang tidak tamat SD ini tidak bisa melakukan aktifitas seperti makan dan minum. Bahkan, warga RT 04 RW 02 Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja ini, tidak bisa bicara banyak. Pasalnya, jahitan yang menempel di dagu hingga ke pipinya itu, masih terasa basah. Anak ke 9 dari 10 bersaudara pasangan Samlawi (56) dan Warsinah (50) ini, hanya bisa terlentang di tempat tidur. Apabila ingin makan dan minum, Alfiah harus disuapin oleh saudara-saudara kandungnya. "Kami baru pulang tadi malam. Kami dijemput oleh beberapa perangkat Desa Kedungkelor. Kami menggunakan mobil pribadi," kata Samlawi, ayah Alfiah yang mengaku masih kelelahan, (1/12) kemarin.
Dia mengatakan, segala pengobatan hingga proses operasi anaknya yang mengidap tumor rahang sejak lima tahun silam itu, difasilitasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Buruh nelayan ini mengaku sama sekali tidak mengeluarkan biaya operasi yang mencapai Rp 39 juta lebih. Dirinya pun tak menampik, selama menemani oprasi di RS Kariadi, Samlawi mendapat bantuan dari sejumlah orang yang peduli dengan kondisi keluarganya itu. Selain mendapat bantuan materi dari mahasiswa Pati, Samlawi juga mendapat sokongan dana dari warga Semarang. Kala itu, ada seorang rekan dokter yang kebetulan menjenguk Alfiah, sekaligus memberi sejumlah uang. "Jumlah totalnya ada Rp 800 ribu. Dan uang itu, kami gunakan untuk biaya operasional saya dan istri selama menunggu jalannya oprasi anak saya," tuturnya lugu.
Sementara untuk jadwal cek up Alfiah, kata Samlawi, tanggal 5 Desember mendatang. Pada hari itu, dia akan berangkat bareng dengan Alfiah tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Hanya saja, untuk oprasional dan transportasinya, dia harus menggunakan biaya sendiri. Karena itulah, dia sedikit cemas barangkali keuangannya tidak ada. Dia berharap, apabila ada dermawan yang sudi membantu mengurangi kesulitannya itu, dia akan sangat berterimakasih sekali. "Proses oprasi ini, tak lepas bantuan dari ibu kepala desa. Untuk itu, kami sekeluarga sangat berterimakasih kepada beliau. Sebab tanpa beliau, tentunya Alfiah masih memikul penyakit tumornya," kata Samlawi berulang-ulang.
Kepala Desa Kedungkelor, Rita yang pada saat itu sedang berkunjung ke rumah Alfiah mengatakan, proses penyembuhan Alfiah, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebab, jahitan yang ada di dagunya harus benar-benar kering. Karena itu, pihaknya meminta agar keluarga besar Alfiah untuk lebih bersabar dalam merawatnya. "Istirahatnya harus cukup. Jangan sering diajak biacara, karena mulutnya masih sulit untuk bicara. Mungkin sekitar dua mingguan," kata Rita.
Informasi yang diperoleh dari dokter yang menangani Alfiah, Rita menjelaskan, dugaan tumor atau lebih tepatnya ameloblastoma jinak yang diderita Alfiah, bukan dipicu oleh tusuk gigi seperti diberitakan sebelumnya. Menurutnya, rahang yang membesar ketika sebelum oprasi itu adalah, tulang yang keropos. Yang pada akhirnya, rahang mengalami pembengkakan hingga sebesar buah melon.
Rita menyebutkan, operasi itu membuat 2 sampai 3 rahang Alfiah harus di potong. Sebagai gantinya, rahang Alfiah diganti dengan plate atau lempengan logam. Sementara daging yang terbuang, diganti dengan daging yang berada di betis kaki kirinya. Sehingga, kaki kiri Alfiah terpaksa dijahit hingga beberapa centimeter. "Jahitan dikakinya harus benar-benar kering. Yang penting, jangan banyak gerak dulu," tuturnya.
Selama proses oprasi Alfiah ini, Rita tak lepas mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Pemda dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes). Tapi yang lebih tepatnya adalah, kepada salah satu staf Dinkes Kabupaten Tegal yang bernama Atfal. Dia menilai, Atfal begitu penyabar meski dirinya kerap menanyakan berulang-ulang. Seandainya salah pun, Atfal kerap menuntunnya dan menyarankan untuk bisa lebih baik. "Pelayanan Atfal sungguh luar biasa. Dia santun dan baik sekali. Saya sangat berterimakasih sekali dengan beliau," ucapnya seraya menitipkan salam. (yeri novel)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar