REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, membantah tengah mencari sensasi dengan menggulirkan isu pembuatan kebun koruptor. Seperti kasus tuduhan jual beli pasal undang-undang (UU) di DPR beberapa waktu dalam seminar hukum, Mahfud juga menyatakan isu kebun koruptor tidak sengaja disampaikannya.
Pada Ahad (27/11), pihaknya diundang untuk memberi sambutan pada penutupan Youth Leadership Camp 2011 yang diadakan LSM Kemitraan dan Masyarakat Transparansi Indonesia di gedung Djuang 45. Mahfud MD berceramah serius, tapi diselingi dengan humor-humor ringan.
"Nah, yang menarik pers rupanya yang agak aneh, membuat kebun koruptor. Itu background-nya," kilah Mahfud kepada Republika, Senin (28/11).
Menurut Mahfud, usulan mempermalukan koruptor dengan menempatkannya di kebun koruptor berdampingan kebun binatang di depan kemah pelajar SMA yang pesertanya tampak marah pada korupsi itu sangat wajar. Apalagi, memang ia melihat pemberantasan korupsi yang dilakukan aparat penegak hukum sepertinya gagal melulu.
Mahfud mengaku tampaknya semua upaya memberantas korupsi sudah dilakukan. Semua teori sudah dikeluarkan, semua institusi sudah dibentuk. Tapi, korupsi terus marak.
Hal itu lantaran hukuman penjara sudah tak ditakuti karena hukumannya ringan-ringan saja. Bahkan, banyak koruptor yang bisa jalan-jalan keluar dari penjara setelah itu dapat remisi dan bebas bersyarat.
"Mereka seperti tak takut pada hukum penjara, tapi malah seperti membentuk komunitas elite antarkoruptor," cetus Mahfud.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
Pada Ahad (27/11), pihaknya diundang untuk memberi sambutan pada penutupan Youth Leadership Camp 2011 yang diadakan LSM Kemitraan dan Masyarakat Transparansi Indonesia di gedung Djuang 45. Mahfud MD berceramah serius, tapi diselingi dengan humor-humor ringan.
"Nah, yang menarik pers rupanya yang agak aneh, membuat kebun koruptor. Itu background-nya," kilah Mahfud kepada Republika, Senin (28/11).
Menurut Mahfud, usulan mempermalukan koruptor dengan menempatkannya di kebun koruptor berdampingan kebun binatang di depan kemah pelajar SMA yang pesertanya tampak marah pada korupsi itu sangat wajar. Apalagi, memang ia melihat pemberantasan korupsi yang dilakukan aparat penegak hukum sepertinya gagal melulu.
Mahfud mengaku tampaknya semua upaya memberantas korupsi sudah dilakukan. Semua teori sudah dikeluarkan, semua institusi sudah dibentuk. Tapi, korupsi terus marak.
Hal itu lantaran hukuman penjara sudah tak ditakuti karena hukumannya ringan-ringan saja. Bahkan, banyak koruptor yang bisa jalan-jalan keluar dari penjara setelah itu dapat remisi dan bebas bersyarat.
"Mereka seperti tak takut pada hukum penjara, tapi malah seperti membentuk komunitas elite antarkoruptor," cetus Mahfud.
Sumber Berita : http://id.berita.yahoo.com/
0 komentar:
Posting Komentar