Riski Alvin Maulana, siswa kelas X 2 SMAN 1 Slawi mengharumkan nama Kabupaten Tegal, dengan karya lukisnya yang berjudul Jendela Masa Depan. Karya lukis yang mengandung makna akibat ulah manusia bumi menjadi gersang dan air tanah semakin menipis, berhasil lolos penilaian dan berhak mengikuti tim event kompetisi seni lukis remaja Nasional Tahun 2011 di Jakarta belum lama. Bagaimana ceritanya?
LAPORAN: M. GHONY
LOMBA sendiri bakal digelar pada 11 dan 12 Nopember mendatang. Karya Riski merupakan salah satu dari 15 karya siswa SMAN 1 Slawi yang lolos. Hal itu dikatakan Guru seni rupa SMAN 1 Slawi, Sahdan Pasaka SPd, kepada Radar, Rabu (2/11).
Dikatakan Sahdan Pataka, kompetisi yang digelar oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) Jakarta, sebagai bentuk peningkatan kreatifitas remaja dibidang seni rupa. Hasil seleksi awal, karya Riski Alvin Maulan dianggap memenuhi syarat untuk mengikuti penilaian lanjutan ditingkat Nasional. Untuk itu, sesuai tanggal yang ditentukan dirinya bersama Riski akan ke Jakarta, untuk mengikuti penilaian sekaligus mengikuti lomba lukis lainnya. "Untuk lomba di Jakarta tema dari panitia secara spontan," ucapnya.
Disisi lain, Riski Alvin Maulana menceritakan jika dirinya menyukai melukis sejak SD. Bahkan beberapa kali mengikuti lomba tingkat daerah. Hobi dan kreatifitasnya dibidang seni rupa, tidak pupus seiring perkembangan tingkat sekolah ayang digelutinya. Bahkan setiap dirinya mengalami kejenuhan usai sekolah, segera dituangkan dengan melukis dirumahnya dan itu bisa membuat pikirannya menjadi segar kembali. "Saya menyenangi semua lukisan, namun jenis yang paling disukai lukisan realis khususnya pemandangan alam," kata Riski Alvin Maulana.
Menurut Alvin, anak ke 3 dari 5 bersaudara pasangan pasangan Rahadi dan Aminah warga Desa Lebaksiu Kidul Kecamatan Lebaksiu, melukis juga bisa menenangkan dirinya. Bahkan saat melukis, sering muncul ide cerdas yang segera dituangkan dalam bentuk karya lukisnya. Seperti karya lukisnya yang berjudul Jendela Masa Depan, dirinya melukis mengawali atas kondisi masyarakat dan keadaan alam yang semakin rusak struktur alam serta air tanah didalamnya. Dari sinilah, menurutnya dirinya ingin menuangkan dalam bentuk lukisan dan jadilah karya lukis itu.
Masih kata Riski Alvin Maulan, dirinya bakal berangkat ke Jakarta bersama guru seni rupanya. Di Jakarta, selain mengikuti penilaian tahap dua atas karya lukisnya yang diikutkan dalam kompetisi tingkat nasional, juga mengikuti seminar. Bahkan dirinya merencanakan mengikuti lomba lukis dengan tema spontanitas juga melihat pendirian sebuah galeri lukis disana. Menyinggung makna dan harapan atas tuangan cat pada kanvas yang merupakan hobinya, Riski Alvin Mualana hanya berucap pendek. "Kami ingin karya sya dilihat dari pikiran dan hati, karena didalamnya ada pesan moral," ucapnya.
Semoga karya dan keinginan untuk menuangkan karya bisa mencapai harapan dan tujuan apalagi yang berkaitan dengan kelestarian alam. Dirinya hanya berharap semoga karyanya berhasil dan mendapat nilai yang diharapkan sehingga bisa mengharumkan nama daerah. (*)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar