PESERTA tamu Tegal Pesisir Carnival (TPC) dari Solo Batik Carnival (SBC), memberikan acungan jempol kepada Kota Tegal.
Meski belum maksimal dalam penyelenggaraannya, namun antusias penonton sangat tinggi. Terbukti, tidak nampaknya ruang kosong sepanjang jalur atau rute yang dilalui peserta TPC, Sabtu (28/4) malam. Semua dipadati masyarakat yang ingin menonton. Bahkan mengabadikan momen karnaval tersebut. Warga rela berdesak-desakan dan mengikutinya dari awal hingga akhir. Baik anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Hal ini ditegaskan seorang peserta tamu dari SBC, Yanuar Pribadi (25). Dia mengaku bangga dapat tampil dan mengikuti karnaval di Kota Tegal. Alasannya, antusiasme penonton sangat bagus. Hampir semua jalur yang dilalui peserta karnaval dipenuhi masyarakat. "Jika dibandingkan dengan Solo, penonton di sini luar biasa banyak. Bisa dikatakan gelaran TPC hampir mengalahkan kegiatan sama di Solo," ujar orang yang juga menjadi instruktur dan ketua kostum SBC.
Dia menuturkan, untuk tampil di Kota Tegal sengaja menggunakan kostum bernuansa kutub. Sehingga bentuknya didominasi dengan kristal, dan warnanya biru muda dikolaborasikan dengan kuning. Menurut Yanuar, kostum yang dikenakan didesain dan dibuat sendiri, dalam waktu kurang lebih dua pekan. Bahannya kain batik, aluminium, matras, serta kawat.
Bobot kostum tersebut mencapai 15 kg. Namun demikian dia mengaku tidak merasa berat saat berjalan. Sebab, terkalahkan dengan rasa puas, lantaran hasil karyanya dikagumi dan disenangi banyak orang. "Kalau di Solo jarak tempuh saat karnaval mencapai 6 km. Jadi di sini baru setengahnya, sekitar 3,5 km. Dengan begitu bukan sebuah masalah berjalan dengan membawa bobot 15 kg. Namun yang pasti saya merasa senang menghibur masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya."
Disebutkan, untuk membuat kostum bernuasnsa kutub es itu, Yanuar mengeluarkan kocek sebesar Rp1 juta. Hal itu menjadi tambahan koleksi kostum yang dimiliki. Kostum Yanuar lainnya berupa merak, topeng, dodotan dan sebagainya. Dari kostum-kostum tersebut, yang bobotnya paling berat kostum merak mencapai 25 kg. "Kostum merak ini, kemarin saya pakai saat karnaval di Solo."
Peserta tamu dari Solo lain, Rio Satria Utama (23) mengungkapkan, di Kota Tegal baru kali pertama diadakan karnaval. Hebatnya, meski kegiatan perdana, respon masyarakat sangat positif. "Itu terbukti dari banyaknya penonton yang menyaksikan TPC. Jalur yang digunakan untuk jalan sampai mengecil, lantaran banyaknya penonton ingin melihat dari dekat," ucapnya.
Untuk tampil di Kota Tegal, Rio mengungkapkan, kostum yang dikenakan konsepnya hampir sama dengan Yanuar Pribadi, yakni kutub es. Inspirasi untuk membuatnya, diperoleh saat mengikuti workshop selama 3 bulan di SBC. Ketika workshop, peserta tidak hanya diberi cara membuat kostum. Tapi merias wajah dan penggunaan pernak-perniknya juga diajarkan.
Sebelum tampil di hadapan penonton dengan mengenakan kostum berbobot 5 kg itu, Rio mulai persiapan sejak dua jam sebelumnya. Mulai merias sampai merangkai kostum yang siap dikenakan. "Mudah-mudahan ke depan gelaran karnaval di Kota Tegal lebih baik. Tapi yang pasti saya salut dengan penontonnya yang sangat antusias," urai laki-laki yang juga berprofesi sebaga karyawan di Gramedia Solo.
Sementara Wali Kota Tegal, H Ikmal Jaya SE Ak mengucapkan terima kasih pada tamu dari Solo, yang ikut menyemarakkan jalannya TPC. Dia mengakui, karena baru pertama kali, masih banyak yang perlu diperbaiki di masa datang. "Pelaksanaan hari ini menjadi evaluasi untuk penyelenggaraan tahun depan. Kami akan persiapkan sejak jauh hari, agar pelaksanaan lebih maksimal. Masukan dari masyarakat, mengenai jarak tempu serta lighting bakal kami perhatikan," paparnya, sembari mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut mendukung terselenggaranya TPC. (adi)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Solo-Acungi-Jempol.html
0 komentar:
Posting Komentar