SLAWI - Pada liburan Natal dan akhir tahun 2011, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal membuka layanan wisata sejarah daerah setempat. Program awal yang disosialisasikan kepada siswa sekolah ini untuk memperkenalkan sejumlah koleksi situs dan benda sejarah yang tersebar di berbagai daerah yang terletak di salah satu kawasan Pantai Utara Jawa Tengah ini.
“Program ini sudah kami informasikan ke semua sekolah yang ada lewat satuan perangkat dinas di tingkat kecamatan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tegal, Drs Heru Widiono Msi melalui Kepala Seksi Sejarah Dan Kepurbakalaan Disparbud Kabupaten Tegal, Anita Prasetyawati Minangsari, saat ditemui Radar di ruang kerjanya, Jum’at (30/12).
Menurutnya, pemerintah memberikan pilihan kunjungan wisata sejarah meliputi 33 kawasan situs sejarah di Kabupaten Tegal yang telah dilegitimasi sesuai surat keputusan bupati tentang benda cagar budaya.
“Ini meliputi kawasan situs sejarah sejak purba, jaman hindu hingga jaman mataram baru. Termasuk sejumlah makam pendiri Kabupaten Tegal,” ujarnya.
Dilanjutkan Anita, selain sejumlah kawasan yang telah ditentukan, Dinas Pariwisata juga memberi tawaran untuk mendatangi temuan situs baru yang masih dalam penelitian tim arkeologi pusat. Seperti candi Kesuben di desa Kesuben Kecamatan Lebaksiu dan temuan benda purba dari kawasan sisa peradaban pra sejarah di hutan Semedo Kecamatan Kalibanteng.
Kunjungan wisata sejarah ini, Anita menambahkan, juga melewati sejumlah tempat menarik sebagai saksi bisu perjuangan revolusi lokal, seperti sejumlah tugu pahlawan dan jembatan Merah di Kecamatan Talang yang sebelumnya pernah menjadi tempat pembantaian kaum birokrat saat terjadi pemberotakan tiga daerah tahun 1945.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal Udin Zaenudin SH mengatakan, mendukung program ini. Ia berharap program wisata sejarah yang baru dibuka ini bisa menambah pemasukan pendapatan asli daerah sekaligus menambah pengetahun untuk para pelajar.
“Ini terobosan menarik yang harus digarap secara serius,” ujar Udin. Ia meminta program ini bisa dibuka secara luas bagi masyarakat di luar Wilayah Tegal dengan cara aktif mengikuti pameran wisata yang sering diselenggarakan secara nasional. “Tegal memiliki kekayaan benda purba yang selama ini jarang ditemui di daerah lain,” ungkapnya.
Udin menambahkan, sejumlah koleksi benda sejarah dan situs yang ditemukan ini menjadi keragaman unik yang bisa dijadikan bukti peradaban masa lalu hingga sekarang. “Tegal kaya bukti sejarah, dari jaman purba hingga bukti modernisasi industrialisasi jaman Belanda, termausk kereta antik milik pabrik gula, jadi harus dikelankan dan dilestarikan,” katanya. (fat)
umber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar