SURADADI - Umat Islam khususnya warga Nahdliyin bukanlah teroris. Hal itu sebagaimana tertuang dalam resolusi jihad yang juga dikirimkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Demikian ditegaskan Pengasuh Pondok Pesantren Kempek Cirebon, KH Mustofa Aqil, dalam acara Khaul para ulama ke-52 di Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi, Rabu (18/1).
Acara khaul dipusatkan di komplek makam desa yang terletak di sebelah selatan Masjid Jami Al Kautsar. Haul juga dibarengi dengan pengajian akbar. Beberapa ulama yang hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya KH Syamsul Maarif dari Semarang, Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Haji Rojikin AH, Komandan Banser, Ki Entus Susmono, dan Muspika setempat.
Mustofa menjelaskan, resolusi jihad yang digagas Nahdlatul Ulama (NU), yaitu untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka mempertahankan pancasila dan melawan penjajah hukumnya fardu’ain. Karena itu, umat Islam harus berdiri di barisan paling depan. “Mereka bukan teroris, tapi resolusi jihad," tegas Katib Syuriah PBNU itu.
Panitia Khaul, H Suratmo mengatakan, haul di desa tersebut digelar setiap tahun sekali. Tepatnya pada Rabu Pungkasan atau hari Rabu terakhir pada bulan Safar. Haul di Suradadi digelar guna memperingati perjuangan sejumlah ulama setempat.
Di antaranya yaitu KH Afroni, Syaikh Maulana Jumadil Kubra, KH Abdul Ghofar, KH Rais, KH Idris, KH Khusen, KH Ismail, KH Yakub, KH Umar, KH Abdul Hamid, Kyai Said, KH Sihabuddin, Kyai Yusuf, KH Rosyidi, KH Fatkhuddin, KH Muhammad, KH Abdul Latif, KH Zainal Arifin, KH Mukhyiddin, KH Saifuddin dan Kyai Imam Yusuf. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Teroris-Bukan-Warga-Nahdliyin.html
0 komentar:
Posting Komentar