SLAWI – Adanya Isu pemotongan atau rasionalisasi anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) yang berjumlah Rp 26,5 Milyar (M) oleh Badan Anggaran (Banggar) dibantah oleh ketua DPRD Kabupaten Tegal, Rojikin AH SH.
Menurut Rojikin yang juga Ketua Banggar, dari semula pada pembahasan anggaran dipenetapan, ketua Banggar bersama komisi I DPRD Kabupaten Tegal, justru menambah usulan eksekutif yang semua 12 Milyar, menjadi 26,5 Milyar, seperti besaran anggaran pada tahun 2010.
Menjelang lanjut Rojikin, perubahan anggaran, terjadi defiisit Rp 15,8 M, maka diusulkanlah rasionaliasi di berbagai sektor.
Namun, Banggar dan komisi I, tetap mengharap agar anggaran ADD tetap. Karena, anggaran sudah dicairkan 60 persen. Maka apabila terjadi pengruangan, akan terjadi kesulitan perhitungan, baik mengenai alokasi peruntukan, maupuan perhitungan pajaknya.
Selain itu, banggar dan komisi I, tidak ingin desa terkena imbas gara-gara anggaran yang defisit tersebut.
“Tanpa harus merasionalisasi ADD angaran di perubahan akan tetap aman, karena sudah dilakukan rasionalisasi di beberap sektor, yang tidakmendesak,” tegasnya.
Dirinya mengatakan bahwa, sebagai badan anggaran, menjamin akan mengawal dana ADD tersebut, agarsesaui dengan yang ditetapkan sebelumnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, parade nusantara yangdidalamnya adalah kepala desa-kepala desa menduduki gedung DPRD, untuk mempertanyakan rasionalisasi ADD tersebut, sayangnya anggota DPRD sedang mealkukan Bintek.
Parade Nusantara, juga rencananya Senin (3/10) hari ini, akan melakukan aksi bersama kepala desa se Kabupaten Tegal, untuk melakukan demontrasi, terkait dengan pemotongan tersebt, karena dianggap sebuah pendzoliman terhadap masyarakat desa. (fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/
0 komentar:
Posting Komentar