SALAH satu komoditas florikultura yang memiliki potensi yang menjanjikan adalah bunga melati. Tanaman ini mempunyai prospek yang tinggi dan unik. Bunga melati yang enal dengan nama latin Jasminum Flowers ini merupakan tanaman asli Asia yang terbesar di beberapa negara seperti Filipina, Indonesia, dan Asia Tenggara.
Sementara untuk lahan bunga Melati di Indonesia, kini mencapai 1.560 hektar. Dari luas itu, hasil produksi terbesar adalah Kabupaten Pemalang. Sebab selain lahannya produktif, juga luas tanahnya lebih besar dibanding daerah lain yakni seluas 500 hektar. Sementara untuk Kabupaten Tegal sendiri hanya 350 hektar. Karena itu, lahan di Kabupaten Tegal perlu pengembangan jika ingin menyamai daerah lain seperti Kabupaten Pemalang.
Sejauh ini, lahan untuk tanaman melati di Kabupaten Tegal kian berkurang seiring dengan perubahan jaman. Sebagian lahan ada yang berubah menjadi pabrik maupun menjadi tempat pemukiman warga.
"Lahan bunga melati butuh pengembangan. Khususnya yang ada di Kabupaten Tegal. Saat ini, lahan melati kian berkurang," kata Koordinator Konsorsium Melati Indonesia, Bakhrun SH, kemarin.
Selain lahan berkurang, hasil produksi di tingkat petani pada minggu ini juga menurun. Dia menjelaskan, penurunan hasil produksi bukan karena kekurangan pupuk maupun hama. Melainkan, siklus cuaca pada minggu ini sangat berpengaruh pada hasil produksi tersebut. Hasil produksi berkurang antara 1 - 2 kilogram untuk setiap hektarnya. Meski demikian, untungnya harga melati tetap stabil. Harga tidak berpengaruh pada hasil produksi tersebut.
"Harga OPS pabrik pada minggu ini masih stabil. Yakni Rp 15 ribu per kilogram. Harga ini pun tergolong naik dibanding harga bulan sebelumnya," ujarnya.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal ini mengatakan, sejauh ini hasil produksi melati di wilayahnya dikirim ke berbagai tempat usaha dan pengepul di berbagai daerah. Untuk suplay terbesar, petani mengirim ke pabrik teh dan sejumlah tempat rias pengantin. Pengiriman tidak hanya di Indonesia, petani juga mengekspor bunga melati ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan, kini pengeksporan telah sampai ke negara Thailand. Melati yang diekspor tersebut jenisnya juga beraneka ragam. Antara lain melati super polos, melati super gundul, dan aneka roncean.
"Dari hasil produksi melati setiap hari, 20 persennya telah di ekspor ke negara tetangga. Dan ekspor terbesar adalah negara Singapura," imbuhnya. (yeri novel)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Menilik-Petani-Bunga-Melati-di-Pantura.html
0 komentar:
Posting Komentar