SURADADI - Sejak dua pekan silam, lingkungan Obyek Wisata Purwahamba Indah (OW Purin) Suradadi, hancur digerus abrasi. Gelombang dengan skala kecil yang terjadi selama dua pekan itu, telah mehilangkan daratan hingga mencapai 10 meter.
Kepala UPTD Pariwisata OW Purin, Burhanudin, mengatakan, belakangan ini air laut kerap pasang (rob) dan masuk ke lingkungan OW Purin. Seiring dengan itu, gelombang pun datang menghantam areal hutan waru yang tidak difasilitasi breakwater (pemecah gelombang). Hutan waru berada di sebelah Barat OW Purin yang biasa digunakan untuk tempat santai para wisatawan. Pohon waru yang tumbang karena abrasi, jumlahnya tidak sedikit. Bahkan tidak menutup kemungkinan apabila terjadi gelombang besar, hutan tersebut bakal hancur.
"Daratan yang hilang sebanyak 10 meter dan memanjang sekitar 100 meter ke Barat," kata Burhan, Selasa (31/7).
Selain pohon waru yang tumbang, pohon bakau yang ditanam di tepi pantai juga turut terbawa ombak. Sedangkan warungnya, masih bisa diselamatkan karena jaraknya dengan pantai cukup jauh. Dengan adanya bencana alam itu, pihaknya mengaku belum melapor ke dinasnya. Rencananya, dalam waktu dekat ini pihaknya bakal melapor sekaligus meminta bantuan ke dinas untuk mengantisipasi adanya abrasi susulan.
"Di lingkungan hutan waru itu memang rawan dengan abrasi. Sebab, disitu belum difasilitasi pemecah gelombang. Meski ada, tapi hanya dua dan hanya di sebelah Timur saja," terangnya.
Lebih lanjut Burhan menerangkan, terjadinya air pasang setiap pukul 17.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB. Air tersebut tidak hanya menggenangi lingkungan kerjanya saja. Melainkan juga telah merusak pemandangan OW tersebut. Lingkungan akan terlihat kotor dan kumuh manakala rob itu sudah menyusut.
"Padahal kami sudah pernah melakukan antisipasi dengan meletakkan beberapa karung yang sudah berisi tanah. Dan sekarang, karung-karung yang kami letakan di tepi pantai itu sudah hilang," ujarnya. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Abrasi-OW-Purin-Hancur.html
0 komentar:
Posting Komentar