SUBSIDI kedelai untuk perajin tahu dan tempe, dipastikan tidak ada. Pemerintah Kabupaten Tegal, belum bisa membantu karena dana yang dibutuhkan untuk melakukan subsidi tersebut, diperkirakan mencapai Rp 5 miliar. Sedangkan dana di daerah, sangat terbatas.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Tegal, Ir Toto Subandriyo, saat dihubungi wartawan, kemarin.
Dia menguraikan, mestinya program subsidi tersebut berasal dari Pemerintah Pusat. Sehingga yang di daerah tinggal mengikutinya. Apabila subsidi dibebankan hanya kepada Pemda, tentunya keberatan. Sebab, dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Karena itu, sampai dengan hari ini pihaknya mengaku belum bisa memberikan jalan keluar guna mengatasi hal tersebut.
"Pemkab hanya bisa memberikan bantuan peralatan produksi kepada perajin. Bantuan sudah diberikan melalui program bantuan untuk peningkatan dan pengembangan usaha, beberapa waktu lalu," ujarnya.
Kesulitan pemerintah Indonesia dalam mengatasi mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku tahu, karena ada aturan dari International Monetary Fund (IMF). Aturan yang diberlakukan sejak 2008 itu menyebutkan, pemerintah dilarang campur tangan terhadap harga sembilan bahan pokok, termasuk kedelai. Dengan kondisi demikian, masyarakat perajin yang menjadi korban. Artinya, mereka akan diberatkan dengan harga kedelai yang kian menggila.
"Subsidi bisa turun apabila setahun sebelumnya ada pengajuan anggaran ke DPRD. Sehingga, tahun ini bisa digelontorkan," kata dia yang mengaku bahwa mekanisme sekarang atau setelah 2008, memang begitu.
Seperti diberitakan koran ini sebelumnya, sejumlah perajin tahu dan tempe di Kabupaten Tegal membutuhkan subsidi dari Pemerintah Daerah setempat seiring dengan harga kedelai yang kian melambung tinggi. Harga kedelai sebelumnya hanya Rp 7.000 per kilogram, kini menjadi Rp 8.000. Karenanya, perajin tahu terancam gulung tikar.
"Saat ini banyak perajin tahu dan tempe kelimpungan dengan kondisi harga kedelai mahal. Jumlah perajin tahu di Desa Adiwerna khususnya yang tergabung dalam paguyuban sekitar 330 orang perajin," kata Ketua Paguyuban Perajin Tahu Adiwerrna, Berkah Lestari, Samiun. (yer)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Pemda-Tak-Bisa-Subsidi-Kedelai.html
0 komentar:
Posting Komentar