KITA wajib bersyukur karena masih disayang oleh Allah. Sebagai bukti, Allah tidak hanya menciptakan manusia akan tetapi juga memberikan tata aturan hidup berupa Alquran. Alquran adalah aturan sejati untuk manusia karena datang dari yang menciptakan manusia untuk manusia. Kebenaran Alquran adalah mutlak.
Alquran memberikan petunjuk kepada kebenaran yang hakiki, yaitu suatu kebenaran yang mengantarkan manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat. Manusia boleh membuat aturan, akan tetapi tidak menjangkau kepada aspek ukhrowi.
Alquran berbeda dengan aturan yang dibuat oleh manusia untuk manusia, karena kebenaran aturan yang datang dari manusia itu nisbi, artinya aturan itu suatu ketika tidak berlaku lagi atau bersifat tidak mutlak. Karena itu, Nuzulul Quran yang diperingati tiap tanggal 17 Ramadan sangatlah monumental.
Ini merupakan momentum perubahan yang luar biasa, dari kegelapan menjadi tercerahkan setelah ada Alquran. Sebagai konsekuensi, mari Alquran kita --baca, kita hayati, kemudian kita amalkan.
Menurut Imam al Ghazali, ada tiga perangkat untuk dapat mencapai pemahaman Alquran secara benar, yaitu lisan, akal, dan hati. Lisan untuk membaca Alquran dengan fasih, akal sebagai perangkat untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya, dan hati sebagai modal kesadaran kita untuk melaksanakan ajaran-ajaran Alquran (al Ihya juz 1 hal 294-295).
Firman Allah dalam Quran Surat al-Israa’ ayat 10 berbunyi ”Katakanlah, ”Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat kikir” serta ayat 11 yang berbunyi ”Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa” mengungkapkan watak-watak dasar manusia yaitu kikir dan tergesa-gesa. Alquran memberikan terapinya dengan memerintahkan kepada kita untuk memperbanyak bederma dan bersabar.
Alquran mengajarkan keseimbangan kepentingan dunia dan akhirat, sesuai dengan firman Allah ”Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: ”Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka” (QS. al-Baqarah: 201). Dalam Surat al-Baqarah ayat 3, Allah tak hanya mengajarkan kepada kita untuk sekadar menerima, tetapi juga memberi. Firman Allah ”(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (43)
- Penulis adalah Pengasuh Ponpes Al-Islah Mangkang, Tugu, Semarang
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/08/05/194986/Nuzulul-Quran-Momentum-Perubahan-
Sabtu, 04 Agustus 2012
Nuzulul Quran Momentum Perubahan
21.11
Slawi Ayu Cybernews, Terbit pada tanggal 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar