Senin, 12 Maret 2012

Jokowi Kembali Gandeng Sukiyat

KLATEN-Wali Kota Surakarta Joko Widodo atau Jokowi  tak ingin meninggalkan H Sukiyat, penggagas mobil Esemka. Sabtu (10/3) sore, Jokowi mendatangi pengusaha difabel itu di bengkel Kiat Motor Jalan Klaten-Solo, Dukuh Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper.
Dia mengajak Sukiyat untuk kembali bekerja sama menyempurnakan mobil yang baru saja gagal lolos uji emisi itu.
Jokowi yang saat ini sedang mengikuti fit and proper test calon gubernur DKI di kantor DPP PDIP Lenteng Agung Jakarta itu, juga minta doa pada rencana pencalonannya di ibu kota. Jokowi datang bersama istri, memenuhi janjinya berkunjung ke bengkel Kiat Motor.
''Pak Jokowi mengajak saya kembali berperan aktif dalam pengembangan mobil Esemka. Kami sudah sepakat bekerja sama untuk mewujudkan mobil nasional. Pak Jokowi meminta saya ikut serta dalam uji emisi kali kedua nantinya,'' kata Sukiyat.
Pada intinya, Jokowi tidak akan meninggalkan Sukiyat. Karena secara teknis, Sukiyat-lah yang tahu persis soal mobil tersebut. Memang, selama ini, mobil itu dibuat di bengkel milik Sukiyat dengan melibatkan siswa SMK dari berbagai sekolah.
Pada dasarnya, pembicaraan antar Jokowi dan Sukiyat berkisar tentang pengembangan industri mobil bukan perkara mudah. Perlu persiapan yang panjang, modal besar, dan tidak boleh main-main karena menyangkut keselamatan orang.
''Pada intinya, pembicaraan Pak Jokowi dan Pak Kiat tentang rencana produksi massal yang memerlukan kerja profesional. Pak Kiat akan terus dilibatkan dalam proses produksi massal mobil Kiat Esemka,'' kata juru bicara Sukiyat, Drs Moch Isnaeni, kemarin.
Bagi Saham
Sebelumnya, simpati berdatangan kepada penggagas mobil Esemka Sukiyat warga Dukuh Jotangan, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten. Tepatnya, sejak logo Kiat Esemka dicopot oleh mantan Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Joko Sutrisno.
Apalagi, setelah Sukiyat yang telah mendaftarkan hak cipta untuk bentuk bodi mobil Esemka, merek Kiat Esemka, dan logo Kiat Esemka ke Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM itu tidak ikut saat uji emisi ke Puspitek Serpong, beberapa waktu lalu.
Selesai pertemuan singkat itu, Sukiyat menegaskan rencana produksi massal mobil yang diperkirakan membutuhkan modal awal minimal Rp 1,2 triliun. Namun, produksi baru bisa dilakukan setelah mobil itu lulus uji emisi.
Sukiyat usul agar Pak Jokowi menggandeng tujuh kabupaten di Solo Raya dan investor. Adapun pembagian sahamnya 40 persen investor, 30 persen Pemkot Solo, dan yang 30 persen dibagi 6 kabupaten yakni Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen. (F5-26)
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/03/12/179927/Jokowi-Kembali-Gandeng-Sukiyat

0 komentar:

Posting Komentar