SLAWI – Lagu-lagu tegalan yang sering disajikan dalam kegiatan hari jadi Kabupaten Tegal ke 411, cukup menggemparkan pengunjung pameran produk unggulan. Mereka merasa lebih terhibur dengan lagu tegalan saat para artis tegal menyanyikan lagu tegalan, jumat (25/5) malam, di open space slawi.
Para pengunjung merasa hiburan lagu tegalan lebih menghibur dibanding dengan hiburan lainnya. Pasalnya lebih komunikatif, apalagi jika mendengarkan secara seksama syair-syair yang dinyanyikan. "Kami merasa lebih nikmat mendengarkan lagu tegalan, syairnya lebih komunikatif. Mungkin karena saya orang tegal asli," kata Rifky salah satu pengunjung.
Pantauan radar, halaman panggung yang tersedia di pameran produk unggulan tersebut sudah dipenuhi setelah pukul 19.00 wib. Mereka tidak pindah sampai lagu tegalan yang dinyanyikan Imam Jund, Agus Jembrong, Mega, Fatur, Krisjo, Teguh Herdi, Teguh Sudiro dan Rojikin AH, dengan iringan musik Lihin, Pelet, Aziz dan Johan, mengakhiri penampilannya pukul 22.30 wib.
Para penyanyi yang tampil dengan pembawa acara Iman Teguh tersebut tampil secara maraton, seperti Mega membawakan lagu berjudul tega, martabak lebaksiu, dan gunung tanjung. Dilanjut dengan Teguh Herdi yang menyanyikan lagu damar kanginan. Pengunjung lebih merasa senang ketika Imam Jund menyanyikan lagu man warso, kasri, Kaligung dan listrik cengeng, yang dilanjut dengan Krisjo yang menyanyikan lagu purwahamba. Penonton berteriak histeris ketika Agus Jembrong menyanyi lagu man draup, wong tegal ditambah dengan lagu Teh Poci 1 dan Teh Poci 2.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Tegal, Teguh Sudiro menyuguhkan lagu tegal yang berjudul Ronggeng Ketek, yang dilanjut dengan ketua DPRD, H Rojikin AH SH menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul Pacar Inyong dan Guci yang dilanjut dengan sholawat menutup hiburan tersebut.
Saat Teguh Herdi selaku ketua I Dewan Kesenian Kabupaten Tegal ditanya oleh pembawa acara tentang kesenian dan budaya Kabupaten Tegal, dirinya menjawab, bahwa kesenian dan budaya Kabupaten Tegal harus dilestarikan secara bersama-sama. Karena kesenian dan budaya yang ada dilingkungannya tersebut sangat banyak, karenanya harus dijadikan semangat untuk memeliharanya. "Jangan jadikan kesenian dan budaya sebagai mitos tapi sebagai etos," katanya.
Sementara Teguh Sudiro yang pernah menjadi anggota komisi IV DPRD dan sekarang menjadi anggota komisi I, mengungkapkan, untuk mengangkat kesenian tradisional di Kabupaten Tegal dikancah nasional maupun Internasional harusnya dibicarakan antara penggiat dengan dewan kesenian. Terlebih saat ini dewan kesenian akan menampilkan kesenian di TMII, harusnya hal itu dibicarakan oleh semua komponen yang ada, tidak kemudian terkesan tiba-tiba menampilkan campur sari.
Ditambahkan, campur sari memang menjadi ciri khas Jateng, namun harusnya lagu tegalan yang dinyanyikan dengan Genre (aliran) musik pop, dangdut, regee, ataupun yang lain yang sudah dari tahun 80 an sampai sekarang sedang gencar di sosialisasikan itu juga menjadi pertimbangan untuk dapat ditampilkan di kancah nasional.
"Mumpung belum diberangkatkan, tidak ada salahnya untuk duduk bersama, karena ternyata lagu tegalan yang sekarang ini ditampilkan (25/5) dipameran lebih banyak dinikmati oleh masyarakat umum," ungkapnya. (Fat)
Sumber Berita : http://www.radartegal.com/index.php/Lagu-Tegalan-Hipnotis-Pengunjung-Pameran.html
0 komentar:
Posting Komentar